Ivana, seorang CEO di perusahaan keluarganya, yang kembali ke satu tahun lalu setelah dibunuh oleh orang misterius saat dia mengetahui identitas rahasia dari suami yang selalu dianggapnya sangat baik. Dia kembali ke masa lalu saat usia pernikahan mereka baru menginjak tahun kedua. Tanpa membuang waktu, Ivana mulai menyelidiki latar belakang dan identitas yang disembunyikan oleh suaminya. Dia harus mencegah kejadian satu tahun kemudian terjadi, demi keselamatan Ayah, dirinya dan juga perusahaan keluarganya. Sampai Ivana mengetahui kalau niat Arsenio mendekatinya untuk membalaskan dendam pada keluarga Ivana. Lalu, apakah yang akan dilakukan Ivana pada Arsen selanjutnya?
Lihat lebih banyak“Duduklah, aku perlu bicara,” ucap Alex menarik lengan Ivana dengan kencang dan menyuruhnya duduk di sofa. Ivana hanya duduk dengan tatapan kosong tak bergairah. Dia merasa gagal dan merasa percuma kembali ke masa lalu, karena tidak ada yang bisa dia ubah. Ayahnya tetap dicelakai dan entah bagaimana sekarang keadaannya. Apa benar, meninggal dunia atau terluka parah. “Ivana, aku tidak akan menyerahkan posisi CEO pada orang lain. Kamu bisa tetap menjadi CEO di perusahaan clover dan bekerja seperti biasanya tanpa ada yang mengusikmu,” ujar Alex. “Tetapi, ada syaratnya, Ivana.” Ivana menatap tajam pada Alex dengan tatapan penuh kebencian dan rasa kesal. “Baru seperti ini, kamu sudah langsung menatapku dengan tatapan penuh kebencian,” kekeh Alex merasa tersinggung sekaligus kesal. “Apa aku memang seremeh itu di matamu?” tanya Alex. “Katakan saja langsung apa yang ingin kamu katakan, Alex!” ucap Ivana penuh penekanan. “Menikahlah d
Ivana keluar dari restoran dan masih diikuti oleh Arsen. Langkah wanita itu terhenti saat melihat sosok Alex berdiri di luar restoran, begitu juga dengan langkah Arsen. Tatapan Ivana yang memerah karena air matanya bertemu dengan sorot mata tajam milik Alex di sana. “Alex?” gumam Ivana mengepalkan kedua tangannya yang ada di samping tubuhnya. Jantungnya berdebar sangat cepat saat mengetahui fakta itu, mungkin ini juga alasan kenapa dia selalu merasa tidak nyaman berada di samping Alex dengan penuh rasa khawatir juga rasa takut. Alex berjalan mendekati Ivana dan melihat ke arah Arsen dengan tatapan tajam. “Sudah aku katakan, berhubungan lagi dengannya hanya membuatmu terluka, Ana.” Alex berkata demikian dengan melirik ke arah Arsen dengan tatapan permusuhan. “Kita pulang saja,” ajak Alex yang dijawab dengan anggukan kepala.Alex merangkul pundak Ivana dengan lembut, seolah ingin memberi kekuatan dan perlindungan saat mereka be
“Selamat pagi, Bu Ivana.” Sekretarisnya menyapa saat Ivana memasuki ruangannya. “Pagi, apa jadwalku hari ini?” tanya Ivana. Sekretarisnya memberikan tablet di tangannya dan Ivana memeriksanya. “Jadi, hari ini ada pertemuan dengan Tuan Arnold, ya,” gumam Ivana. “Benar, Bu.” “Baiklah. Kamu boleh keluar, dan tolong minta Joy membuatkan Jasmine Tea untukku,” ucap Ivana. “Baik, Bu.” Setelah kepergian sekretarisnya, Ivana hanya bisa mengusap wajahnya cukup gusar. Dia merasa kepalanya berat dan pusing, entah kurang tidur atau memang akhir-akhir ini dia terlalu banyak pikiran, hingga membuat tubuhnya terasa lemah dan kepala yang sangat pusing. Ketukan di pintu menyadarkan lamunannya. “Masuklah,” ucap Ivana. “Bu, ini jasmine tea – nya,” ucap office boy dengan membawa nampan berisi satu gelas teh. “letakkan di atas meja saja, terima kasih,” ucapnya. Setelah menyimpan gelas itu
“Arsen!” Cedric memasuki ruangan Arsen dan terlihat kalau pria itu sedang mengerjakan sesuatu di atas mejanya. “Ada apa?” tanya Arsen mengalihkan tatapannya ke arah Cedric. “Apa terjadi sesuatu?” “Sepertinya Bruce mencoba membohongi kita,” ujar Cedric. “Apa kamu mendapatkan sesuatu?” tanya Arsen bangkit dari duduknya dan bergabung dengan Cedric di sofa. Saat itu Cedric mengeluarkan ponselnya dan memperlihatkan sebuah rekaman di dalam video itu. “Dia bertemu dengan siapa? Kenapa dia terlihat sangat mencurigakan dan terlihat penuh kewaspadaan?” tanya Arsen. “Orang itu adalah sekretaris pribadi dari Paul Cezary, Ayah dari Alex dan orang yang baru diangkat menjadi Menteri keuangan negara di Norwegia,” ungkap Cedric. “Paul sendiri adalah orang yang sudah mensponsori Bruce untuk bisa menjadi wali kota. Bruce ada dibawah perintah keluarga Cezary, sama halnya dengan Freddy. Kita tidak bisa mempercayai ucapannya.” “Ini sudah lewat tig
Di dalam mobil, Alex focus menyetir mobilnya dan Ivana hanya diam menatap keluar jendela mobil. Dia terus terpikirkan ucapan Anna tadi. Sebenarnya, Ivana penasaran dengan masa lalu dan dendam yang dialami Arsen. Tetapi egonya terlalu tinggi untuk bertanya pada Arsen. Jadi, dia memilih menghindar. “Ada apa? Apa terjadi sesuatu selama aku tidak ada?” tanya Alex. “Tidak ada. Aku hanya sedikit lemas, karena terlalu focus bekerja, aku sampai tidak sadar kalau jam makan siang sudah lewat,” jawab Ivana. “Kebiasaan buruk. Kita makan sekarang, kamu mau makan di mana?” tanya Alex. “Terserah kamu saja,” jawab Ivana. “Baiklah. Sekarang kamu harus makan banyak,” ucapnya membelokkan mobil memasuki area parkir sebuah restoran. Alex turun dari mobil dan membukakan pintu penumpang. Ivana pun turun dari mobil dan mereka berjalan bersama memasuki restoran. Seorang pelayan restoran langsung menyambut kedatangan mereka, dan mengara
Joseph mengambil chip itu dan termenung cukup lama. “Kalau benar Arsen adalah keturunan Manley yang datang untuk balas dendam, bukankah dia sedang mencari chip ini?” gumam Joseph yang teringat perkataan Ivana yang mengatakan kalau ini kehidupan keduanya.“Kalau misalkan aku memberikan chip ini pada Arsen, apa Ivana akan terselamatkan dan tidak akan mati lagi?” gumam Joseph.“Tapi, kalau aku berikan, bagaimana dengan Freddy? Arsen pasti akan membunuhnya?”Joseph benar-benar dalam kebimbangan saat ini. Tidak ad acara untuk menyelamatkan dan melindungi keluarganya.“Haruskah aku katakan pada Ivana?” gumam Joseph memejamkan matanya. Dia benar-benar dalam kebimbangan, kenyataannya selama bertahun-tahun lamanya dia menyimpan chip itu untuk melindungi Freddy, tetapi kalau seperti yang dikatakan Ivana kalau Arsen datang untuk balas dendam, dan Ivana pernah meninggal karena dibunuh di kehidupan sebelumnya. Joseph yakin, itu karena Arsen tidak mendapatkan chipnya dan balas dendam setahunya. Kar
“Aku tidak akan pergi, Ivana. Seperti yang aku katakan sebelumnya, mau kamu suka atau tidak. Aku hanya ingin memastikan kamu aman dan bayi dalam kandunganmu baik-baik saja,” ujar Arsen yang sama keras kepalanya dengan Ivana. “Kamu tidak usah khawatir, aku bisa pulang dengan aman dan menjaga kandunganku,” ujar Ivana hendak beranjak pergi melewati Arsen. “Kalau yang kamu maksud, kamu sudah dijemput oleh sopir, maka kamu tidak akan menemukannya,” ujar Arsen membuat Ivana mengernyitkan dahinya di sana. “Apa maksudmu?” tanya Ivana melihat ke arah Arsen dengan tatapan kesal. “Aku sudah menyuruh sopirmu untuk kembali lebih dulu,” jawab Arsen. “Kamu! Berani sekali kamu melakukan hal itu!” pekiknya sangat amat kesal. “Sudah aku katakan, aku akan mengantarmu pulang. Ayo, ikut denganku,” ujar Arsen menarik pergelangan tangan Ivana tetapi wanita itu langsung menepisnya dengan keras dan menatap Arsen di depannya dengan tatapan t
“Gimana? Sudah dapatkan Chipnya?” tanya Doly saat Arsen baru saja sampai di villa. “Belum. Bruce bilang akan segera mengirimkannya. Kita hanya perlu menunggu,” jawab Arsen melepaskan jasnya sambil berjalan menuju meja sudut. Dia menuangkan vodka dari botolnya ke dalam gelas kecil dan memasukkan beberapa butir es batu ke dalam gelas tersebut. “Apa Cedric sudah kembali?” tanya Arsen berjalan menuju sofa dengan gelas ditangannya. “Belum. Mungkin sore atau malam,” jawab Doly. “Kamu tidak ada kegiatan selain bermalas-malasan di rumah?” tanya Arsen mendaratkan bokongnya di atas sofa. “Ck, jangan asal menuduh. Nih, yang kau minta kemarin,” ujarnya memberikan satu berkas di atas meja. “Kamu pikir kerjaku lelet.” “Baguslah, lebih cepat dari yang kuminta,” ujar Arsen mengambil berkas itu dan mulai membukanya. “Jadi, Alex bekerja sama dengan Freddy, ya.” Arsen membaca isi laporannya. “Kemarin malam, aku mel
“Aku memang tidak gampang untuk jatuh cinta dengan seseorang, tetapi sekalinya aku jatuh cinta, aku akan jatuh sejatuh-jatuhnya. Seperti sekarang yang aku alami, aku yang sangat lemah dan jatuh sampai tersungkur karena rasa yang namanya cinta,” batin Ivana termenung di dalam kamarnya dan tidak bisa menahan dirinya lagi untuk tidak menangis di sana. Ivana ingat, beberapa bulan lalu, saat dirinya dan Arsen baru saja bercerai, Ivana meminta seseorang membereskan semua barang-barang milik Arsen. Dan saat itulah, Ivana menemukan obat kontrasepsi yang biasa dikonsumsi oleh pria. Arsen sudah menipunya dengan sangat sempurna. “Apa ini hal yang kamu inginkan, Arsen? Kamu ingin melihatku jatuh sejatuh-jatuhnya dan hidupku hancur. Sekuat tenaga aku menahan diriku, akhirnya, aku tidak sanggup bertahan dan melupakanmu. Kenapa kamu melakukan ini padaku, Arsen. Hikz…” Ivana hanya bisa terisak di sana, dengan hati yang hancur berkeping-keping. Ivana mengingat b
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen