ROMANSA AGENSI : Pernikahan Kontrak Dengan Mr. Lee

ROMANSA AGENSI : Pernikahan Kontrak Dengan Mr. Lee

last updateLast Updated : 2025-03-21
By:  JolaSkyUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
19Chapters
141views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Jessica memergoki kekasihnya selingkuh setelah pria itu meninggalkan beban hutang atas namanya. Sakit hati karena diperalat oleh sang mantan, Jessica menandatangani kontrak dengan CEO agensi film ternama dari Korea untuk membalaskan dendamnya. "Biarkan proyek film tahun ini aku yang menulis naskahnya." "Apa alasan yang mengharuskan aku menerima permintaan itu?" "Bantu aku membalas dendam."

View More

Latest chapter

Free Preview

BAB 1 - Bencana Hati

Kedua mata Jessica terbelalak, tepat ketika sebuah panggilan telepon barusaja berakhir sepihak. Ia lantas melempar ponselnya ke atas kasur karena hawa panas di kepalanya sudah memuncak. Mata sayu dan wajah polos tanpa riasan itu memerah. Bibir ranum merah muda bersungut-sungut tanpa suara. Kepalan tangan Jessica, siap menghajar apapun yang ada di depan matanya saat ini jika amarahnya tak bisa ia kendalikan. Apa ia tidak salah dengar? Pinjamannya di bank menunggak? Padahal jelas-jelas ia selalu memberikan uang cicilan setiap bulannya pada Teddy–sang kekasih– untuk di bayar. Jessica semakin geram. Dadanya naik turun karena menahan emosi. Ujian hidup macam apalagi ini? Mati-matian ia mengambil semua proyek kerja lepas sampai begadang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar cicilan, petaka baru datang lagi. Kemarahannya membawa Jessica beranjak dari kasur kemudian melangkah cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia harus bertemu Teddy hari ini dan memi...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
19 Chapters
BAB 1 - Bencana Hati
Kedua mata Jessica terbelalak, tepat ketika sebuah panggilan telepon barusaja berakhir sepihak. Ia lantas melempar ponselnya ke atas kasur karena hawa panas di kepalanya sudah memuncak. Mata sayu dan wajah polos tanpa riasan itu memerah. Bibir ranum merah muda bersungut-sungut tanpa suara. Kepalan tangan Jessica, siap menghajar apapun yang ada di depan matanya saat ini jika amarahnya tak bisa ia kendalikan. Apa ia tidak salah dengar? Pinjamannya di bank menunggak? Padahal jelas-jelas ia selalu memberikan uang cicilan setiap bulannya pada Teddy–sang kekasih– untuk di bayar. Jessica semakin geram. Dadanya naik turun karena menahan emosi. Ujian hidup macam apalagi ini? Mati-matian ia mengambil semua proyek kerja lepas sampai begadang setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup dan membayar cicilan, petaka baru datang lagi. Kemarahannya membawa Jessica beranjak dari kasur kemudian melangkah cepat menuju kamar mandi untuk membersihkan diri. Ia harus bertemu Teddy hari ini dan memi
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
BAB 2 - Ditolak Mentah-Mentah
Masih jelas membekas di hati Jessica, bagaimana hidupnya jungkir balik 180 derajat semenjak kejadian seminggu lalu dimana ia menemukan sebuah fakta menyakitkan. Selama seminggu pula Jessica memutar otak untuk menyelesaikan masalah finansial yang harus ia tanggung sendirian sebab, dalang dari masalah ini justru sibuk mencari pembelaan publik alih-alih bertanggung jawab. Belum usai urusan finansial, Jessica juga harus terbiasa untuk berdiri sendirian. Di saat dulu ia selalu mengandalkan Teddy untuk menemaninya, kali ini ia dituntut untuk menata ulang masa depan dan kisah cintanya dari nol lagi. Seperti pepatah, uang bisa dicari, sakit hati tak mudah diobati. Kalimat itu terus berseliweran di kepala Jessica. Rasanya mau pecah dan mati saja tiap kali Jessica teringat pada momen kelam itu. Tetapi, satu hal yang patut Jessica syukuri. Di tengah kondisi finansial yang morat-marit, malaikat tanpa sayap berwujud sahabat, Tita, membantunya mendapatkan solusi terbaik untuk salah satu masa
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
BAB 3 - Jebakan Spontan
Aroma fruity menyeruak tiap kali seorang wanita yang kini duduk berhadapan dengan Jessica menyibakkan rambut panjangnya. Pakaian wanita itu, terlihat berkelas dengan setelan formal blazer warna biru langit dan sepatu hak tinggi keluaran merek ternama. Di tangannya, wanita bernama Risa itu membawa sebuah dokumen. Sesuatu yang akan membawa nasib Jessica ke depannya. Sedangkan Jessica sendiri, duduk manis sejak kedatangannya setengah jam lalu. Di ruangan luas nan estetik di dominasi warna biru dan putih ini, Jessica mencoba membaur diri dengan orang-orang yang tidak cukup ramah atas kehadirannya. Ini kali keduanya datang ke kantor Kkumui Haneul. Setelah tiga hari tanpa kepastian, manajer HRD memanggilnya untuk datang kembali tanpa sebuah alasan. Tetapi, semua pertanyaan yang muncul di benak Jessica sejak semalam, kini terjawab. Sebuah map disodorkan Risa padanya. Senyum tipis itu tidak mengurangi kesan tegas yang mengalir kental di air wajahnya. “Ini kontrak kerjamu, Jessica. Kamu b
last updateLast Updated : 2025-02-07
Read more
Bab 4
“W-what?” Jessica bergumam pelan. Ekspresinya bingung sekaligus tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar. Ia mematung di tempatnya berdiri, salah tingkah ketika sepasang ibu dan an menatapnya dengan dua sorot mata yang kontras. Waktu berjalan begitu lama bagi Jessica, hingga sentuhan di tangan kanannya membuat pikiran Jessica teralihkan kembali ke alam nyata. “Jessica?” Itu suara Marco. Jessica hampir terjerembab mundur ketika menyadari pria dengan postur tubuh tinggi dan wajah perpaduan bule asia itu sudah berdiri di depannya. “Mama sudah menunggu. Ayo, beri salam padanya,” kata Marco. Seulas senyum semakin menambah tingkat ketampanan Marco. Jantung Jessica berdetak keras dibuatnya. “A-apa maksudnya?” tanya Jessica pelan. Menjawab kebingungan Jessica, Marco mencondongkan tubuhnya ke hadapan Jessica. Kini wajah tampan itu kian melekat di depan wajah Jessica yang menegang. Aura aroma musk dari kolon yang Marco pakai, menyapa penciuman Jessica malu-malu. Sudut bibir Marco mem
last updateLast Updated : 2025-02-12
Read more
BAB 5
Di dalam sebuah kafe tak jauh dari kantor, Jessica dan Marco duduk berhadapan. Suasana canggung menyelimuti mereka karena tidak ada satupun yang berniat untuk buka suara. “Pak Marco mau pesan apa?” tanya Jasper. Asisten pribadi yang khusus menangani semua hal personal tentang pemilik agensi Kkum Haneul ini. Sepasang mata sipitnya menatap Marco jeli, diam-diam memperhatikan setiap detail penampilan Marco adalah sebagian besar dari tugas Jasper sebagai Aspri. “Bapak mau makan siang?”Marco mengangguk pelan, tatapannya masih lurus menerobos dinding kepercayaan diri Jessica yang duduk dengan kepala tertunduk lesu. Seakan sedang memindai isi pikiran wanita itu. “Berikan saya seporsi Jjampong,” jawab Marco.Jasper mengangguk patuh, kemudian ia beralih pada Jessica di sebelah kanannya. “Jes, kamu mau makan apa?” Jessica menggigit sudut bibirnya ragu. Tempat yang ia sambangi saat ini adalah kafe khusus menjual menu-menu masakan rumahan ala Korea. Sesungguhnya ia tidak terlalu familiar denga
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
BAB 6
Keberadaan sebuah Maserati Cielo warna biru di ujung jalan menarik perhatian orang-orang yang tinggal di sisi perbatasan kota Jakarta. Marco memarkirkan mobil itu tepat di depan sebuah kafe yang ramai disambangi pengunjung. Melihat dunia luar lewat kaca film mobilnya yang hitam pekat, semakin menenggelamkan niat Marco untuk keluar dari tempat persembunyian sementaranya. Ini ketiga kalinya Marco melirik Richard Millienya sekilas. Sudah sepuluh menit ia menunggu di titik pertemuannya dengan Jessica namun wanita itu tidak kunjung menunjukkan batang hidungnya. “Apakah dia selalu terlambat seperti ini?” Marco mendengus kesal. Ia menyibukkan diri menyoroti aktivitas orang-orang yang berlalu lalang di sekitar. Jika biasanya ada Jasper yang akan setia mengantar Marco kemanapun, khusus malam ini, Jasper menjadi pengecualian. Joanna terang-terangan meminta Marco untuk menjemput Jessica seorang diri hingga pria yang dijuluki Mister Presisi itu, berakhir mengenaskan dalam kesendirian. Klek.
last updateLast Updated : 2025-02-18
Read more
BAB 7
“Teddy, tolong ambilkan bingkisan yang aku minta tadi pagi.”Ketika nama itu terucap dari bibir merah Joanna, sensasi menggila menjalar di sepanjang syaraf tubuh Jessica. Makan malam ini terasa bagaikan neraka yang tidak akan berhenti menyeret Jessica untuk masuk ke alamnya. Jessica pikir, disaat ia fokus dengan masalah dan mencari solusi untuk menyelesaikan semua hutang, masa lalu akan berhenti menghantui. Namun, siapa sangka, takdir berkata lain. Takdir yang tertulis untuk Jessica tidak semudah itu untuk ditaklukan. Sudah jatuh tertimpa tangga. Bagi Jessica, hidupnya saat ini sudah diambang batas antara hidup dan mati. Sebelah tangannya menggenggam pisau steak gemetar. Teddy–pria itu–datang menghampiri Joanna dengan dua buah kotak berhiaskan pita di permukaannya. Ketika Teddy menyerahkan bingkisan yang diminta sang nyonya besar, matanya tertuju pada Jessica. “Berikan pada Marco dan Jessica,” perintah Joanna lagi. Sigap Teddy menghampiri dua orang itu dan menyodorkan bingkisannya
last updateLast Updated : 2025-02-19
Read more
BAB 8
Air kolam renang memantulkan cahaya putih dari lampu di sekitarnya. Riak air berhembus pelan mengikuti ritme angin. Beratapkan langit malam, dua orang yang baru saling mengenal itu, berdiri di pinggir kolam renang membawa pikirannya yang mengawang jauh entah kemana. Marco memandang lurus pada hamparan taman di depannya, tak jauh dari kolam. Sesekali menarik napas dalam untuk mengurai perasaan tak nyaman di dada. Sedangkan, Jessica, sibuk memainkan sebelah kakinya yang bergesekan dengan granit bibir kolam. Ia sadar keputusannya untuk menyeret Marco ke sini adalah keputusan yang tepat setelah melakoni peran sebagai sepasang kekasih idaman.“Saya tidak menyangka Ibu Joanna akan mengambil keputusan ekstrim seperti itu.” Marco buka suara setelah lima belas menit lamanya hening mencekik leher mereka. Tanpa mengalihkan pandangannya, ia kembali berkata. “Saya rasa, kita perlu membuat perjanjian ulang. Saya tidak akan menuntut imbalan apapun dari kamu. Dan saya akan membayarmu dengan jumlah
last updateLast Updated : 2025-02-21
Read more
BAB 9
Ruang kerja itu terasa pengap, sebab keseriusan Marco membawa suasana di sana menjadi lebih tegang. Dari mejanya, Jessica mengintai awas bosnya yang kini nampak frustasi. Kerutan semakin jelas di wajah Marco, setiap lembar naskah skrip yang dibanyanya semakin mempertegas keraguannya.“Jessica,” panggilnya. Memecah keheningan yang sejak tadi menemani Jessica kikuk. Mendongak dari balik layar komputer yang besar, Jessica menyahut. “Ya, Pak? Ada yang bisa saya bantu?” Marco bergeming. Sedikitpun sorot awas di matanya tidak bergeser. “Kamu yakin bisa mengurus naskah film tahun ini?” Senyum Jessica semakin cerah. Lantas ia berdiri dari kursi, memamerkan raut wajah penuh keyakinan meski Marco tak beralih. “Saya yakin dengan potensi saya, Pak,” jawabnya. “Bukan karena kamu mau lari dari tanggung jawab sebagai sekretaris ‘kan?” Itu salah satunya, batin Jessica. “Nggak, Pak. Saya yakin karena tema film itu sesuai dengan..” Saat Jessica sengaja menjeda ucapannya, Marco baru tertarik meng
last updateLast Updated : 2025-02-22
Read more
BAB 10
Dari belakang, pundak lebar itu menegang dalam balutan jas mahal kesayangannya. Sambil berkacak pinggang pertanda penolakan begitu besar siap terlontar bagaikan bom waktu yang siap meledak. Tak jauh dari tempat Marco berdiri, Jessica diam mematung di balik meja kerja. Diam-diam menghitung mundur menunggu bom yang ia serahkan pada Marco beberapa menit lalu. Ketika tubuh kokoh bak tembok China itu berbalik, sorot mata menghujam penuh penghakiman tertuju pada Jessica. Seakan wanita pemilik surai pendek coklat gelap itu adalah mangsa yang nikmat untuk dilahap. “Saya memang memintamu menjadi kekasih, tapi bukan berarti kamu bisa mengatur saya!” tegas Marco. Iris Hazel gelapnya berkilat tajam. Seperti mata pisau yang baru diasah. “Sampai kapanpun saya tidak akan pernah datang kesana!” tegasnya lagi. Kembali memutari meja kerja dengan langkah penuh hentakan kemudian duduk di kursi kebesarannya. “Maaf, tapi saya sudah janji akan bawa Bapak ke sana. Lagipula, tempat itu adalah pembaringan
last updateLast Updated : 2025-02-23
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status