Pilihan Hati Ayuna

Pilihan Hati Ayuna

last updateLast Updated : 2025-02-09
By:  Nelda FriskaOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
24 ratings. 24 reviews
96Chapters
81.0Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Ketika calon suaminya lebih memilih adik dari istri kedua sang Ayah, Ayuna bertekad untuk membuktikan bahwa ia bisa hidup tanpa Raga. Sang Ayah yang berat sebelah dan lebih mementingkan Anggia, sang adik telah membuat Ayuna makin kecewa. Kehadiran sopir baru di rumahnya telah merubah hidup Ayuna. Bukan hanya mampu merubah kesedihan menjadi kebahagiaan, tetapi berhasil membungkam mulut orang yang sering memandangnya sebelah mata.

View More

Chapter 1

Bab 1

"Papa ingin kamu mengikhlaskan Raga untuk menikahi Anggia. Adikmu sakit, Yuna. Bahagiakan-lah adikmu di sisa usianya."

Ayuna tercengang. Pun dengan sang Mama yang duduk di sebelahnya. Keduanya tidak pernah menduga jika maksud kedatangan Bramantyo beserta istri keduanya ke rumah mereka adalah untuk meminta hal yang mustahil bisa Ayuna kabulkan.

"Maksud Papa apa? Aku harus ngasih calon suamiku untuk anak kesayangan Papa yang sakit-sakitan itu? Aku harus ngalah lagi? Tidak cukupkah kasih sayang Papa yang dia ambil, dan sekarang dia menginginkan Mas Raga?" cecar Ayuna tak terima. Gadis berusia dua puluh empat tahun tersebut tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang Papa.

"Jaga ucapanmu, Ayuna. Jangan meninggikan suara di depan orang tua!" Prita, istri kedua Bramantyo angkat bicara. Wanita berpakaian glamour tersebut tidak terima putri kesayangannya dihina sebagai anak penyakitan, meski pada faktanya memang seperti itu.

"Kamu yang harusnya menjaga ucapan! Jangan membentak putriku!" sergah Salma. Ia yang awalnya ingin bersikap tenang menghadapi istri kedua suaminya, justru terpancing amarah ketika mendengar sang madu membentak putrinya.

"Sudah-sudah! Jangan berdebat!" Bramantyo melerai kedua istrinya yang mulai tersulut emosi. "Dengar, Yuna. Kamu tahu sendiri kalau Anggia itu sakit. Dia sering kali murung dan tidak punya gairah hidup setelah tahu penyakitnya. Tapi semenjak dia dekat dengan Raga, semangat hidupnya kembali muncul. Anggia bisa tersenyum dan sangat antusias untuk sembuh."

Bramantyo menjeda ucapan. Sebenarnya ia tidak tega harus mematahkan hati putri pertamanya demi putrinya yang lain. Namun, Bram tidak punya pilihan. Anggia lebih membutuhkan dukungan dari orang-orang terdekat, termasuk dari Raga, calon suami Ayuna sekaligus Dokter yang menangani penyakit Anggia.

"Jadi Papa mohon. Ikhlaskan Raga untuk adikmu. Papa yakin kamu masih bisa mencari pria lain yang lebih dari Raga," imbuhnya.

Ayuna tertawa getir. Begitu mudah bagi sang Papa memintanya menyerahkan calon suaminya untuk sang adik, tanpa memikirkan perasaannya sebagai seorang putri yang sudah lama merasa tersisihkan.

Bukan hanya satu atau dua kali Ayuna mengalah demi Anggia. Sudah tak terhitung berapa puluh kali ia membiarkan sang Papa memanjakan adiknya tersebut hingga mengabaikan dirinya yang juga membutuhkan kasih sayang.

Ayuna sudah terlalu sering bersabar dan mengalah, tetapi kali ini tidak akan. Raga adalah pria yang ia cintai. Ayuna tidak akan mengorbankan masa depannya dengan Raga hanya demi manusia penyakitan seperti Anggia.

"Maaf, Pa. Aku tidak bisa mengabulkan permintaan Papa. Aku dan Mas Raga sudah bertunangan dan sebentar lagi kami akan menikah. Mengapa Papa begitu tega mematahkan impianku demi putri kesayangan Papa itu? Tidakkah Papa menyayangiku seperti Papa menyayangi Anggi?" ujar Ayuna dengan mengurai tawa getir.

"Selama ini aku dan Mama sudah terlalu sering mengalah demi istri dan putri Papa yang lain. Kami tidak pernah protes saat waktu Papa lebih banyak untuk mereka. Bahkan aku dan Mama tidak pernah marah saat Papa mengajak mereka berlibur ke luar negeri sedangkan kami tidak. Setelah semua perlakuan Papa yang tidak adil terhadap kami, haruskah aku mengalah lagi dengan menyerahkan pria yang kucintai untuk Anggia?" cecar Ayuna. Ia luapkan isi hati yang selama ini ia tahan hanya karena ingin terlihat tegar di hadapan sang Mama, tetapi ternyata Ayuna tidak kuat lagi menahan setelah sang Papa kembali berlaku tidak adil padanya.

"Tapi Raga sudah setuju untuk menikah dengan Anggia. Raga sendiri yang mengatakan itu di hadapan kami," ungkap Prita.

"A-apa?" Ayuna tercengang. "Tante jangan mengarang cerita! Mas Raga tidak mungkin mau menikahi Anggia sementara beberapa bulan lagi kami akan menikah!"

"Saya tidak mengarang cerita. Kalau kamu tidak percaya, silakan tanyakan sendiri pada Raga. Lagipula, siapa yang bisa menolak pesona putri saya? Anggia itu cantik. Meski dia sedang sakit, kecantikannya tidak pernah memudar dan Raga sendiri mengakui hal itu."

Lagi, Ayuna dibuat terkejut. Meski ia akui Anggia memang sangatlah cantik, tetapi mustahil jika Raga sampai terpesona dan mulai menyukai adiknya tersebut.

"Tidak mungkin. Tante jangan ngada-ada!" Ayuna tak terima.

"Saya tidak mengada-ada!"

"Sudah!" Salma memekik. "Mas Bram, tolong bawa istri Mas ini pergi sebelum kesabaranku habis. Untuk kali ini saja, tolong hargai perasaan kami. Dan untuk kali ini saja, berlakulah adil terhadap kedua putrimu kalau Mas Bram tidak ingin Ayuna sampai membenci ayahnya!"

Bramantyo tidak bisa berkata-kata. Luka itu jelas ia lihat di mata sang istri pertama. Belum kering luka yang dulu ia torehkan di hati perempuan anggun tersebut dengan memberinya seorang madu, kini ia kembali menabur garam di atasnya dengan mengutamakan putri dari istri keduanya.

Bram terpaksa melakukannya demi kesehatan Anggia. Andai saja putri keduanya tersebut tidak sedang sakit parah, tentu ia tidak akan meminta hal yang mustahil kepada putri pertamanya.

"Maafkan, Mas, Salma," lirih Bram.

******

Ayuna yakin bahwa Raga tidak mungkin sampai menyukai Anggia. Kedekatan mereka selama ini hanya sebatas Dokter dan pasien, tidak lebih dari itu.

Raga sangat mencintainya. Ayuna percaya calon suaminya tersebut tidak akan pernah tega mengkhianati hubungan mereka.

Namun meski begitu, Ayuna ingin memastikan bahwa apa yang diucapkan Mama tirinya tidaklah benar. Siang ini Ayuna sengaja membawakan makan siang untuk sang kekasih yang sudah beberapa hari tidak menjumpainya karena sibuk.

Senyum gadis berlesung pipi itu mengembang kala ruangan Raga sudah semakin dekat. Tak sabar rasanya ingin memberi kejutan yang pasti akan disukai Raga.

"Mas Raga yakin akan melepas Mbak Ayuna hanya demi aku? Bukankah kalian saling mencintai dan sebentar lagi akan menikah?"

Langkah Ayuna terhenti tepat di depan pintu. Suara sang adik yang terdengar dari dalam ruangan kekasihnya memaksa Ayuna untuk menahan diri agar tidak bergegas masuk.

"Entahlah. Mas hanya ingin mengikuti kata hati. Saat ini rasa Mas pada Ayuna terasa hambar. Sedangkan padamu, rasa ini mulai tumbuh. Akan lebih baik menyudahi hubungan kami dari sekarang daripada nanti terlanjur menikah," jawab Raga.

Dari celah pintu yang sedikit terbuka, Ayuna bisa melihat dengan jelas kekasihnya mengecup kening Anggia.

"Mas mencintaimu, Anggi. Entah sejak kapan rasa ini tumbuh, tetapi yang pasti, Mas tidak bisa berjauhan denganmu."

Ayunan tersenyum getir. Apa yang ia lihat dan dengar hari ini telah membuktikan bahwa ternyata ucapan Mama tirinya adalah benar. Ayuna terlalu percaya diri dengan mengganggap Raga tidak akan jatuh dalam pesona sang adik.

Ayuna kalah lagi. Untuk ke sekian kalinya, Anggia telah merebut apa yang ia miliki.

*

*

Bersambung.

Expand
Next Chapter
Download

Book Review

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
100%(24)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
0%(0)
1
0%(0)
10 / 10.0
24 ratings · 24 reviews
Write a review
user avatar
Anindira Aulia
hallo kak lama gg buka smpek hilang diberanda soale slalu kecewa lom up ini baru buka kq dah up lagi lanjut lagi smpek tamat dong
2025-01-16 22:37:49
0
user avatar
Luluk Latem
tiada kelanjutannya ka sdh...?
2024-08-15 13:45:01
0
user avatar
Rini BelLby Vannesa
semangat buat kknya
2024-08-15 12:05:04
0
user avatar
Langit
aku nunggu bgt loh kak kelanjutannya, harus bgt ya ayuna ngerawat anak si anggia. ksel bgt
2024-07-27 02:03:02
0
user avatar
Langit
kak ceritanya bagus, kenapa gk dilanjutkan
2024-07-27 02:02:19
0
user avatar
Kaulah Takdir Qoe
kisahnya sangat bagus ............
2024-06-21 19:59:29
0
user avatar
Kamu Saudaraku
ni critanya gg ada lanjiutnya sihhh kesel kesel kesel lanjiut .dong kakak dah terlanjir love love dech
2024-06-15 18:41:06
0
default avatar
Shazliana127
good novel
2024-06-09 16:45:34
0
default avatar
Ajeng
Bagus banget
2024-06-08 16:16:14
0
user avatar
Yuli Donumo
ko lanjutannya ke kunci?
2024-04-13 07:21:43
0
user avatar
Yuli Donumo
wahh mana lanjutannya
2024-04-13 07:21:21
0
default avatar
kikyo sama
Besttt story ever
2024-03-26 22:45:03
0
default avatar
Laisa Isma
Keren bagus banget
2024-03-25 02:03:03
0
user avatar
Jefri Saad
Kapan lanjutannya ni thor, menunggu sangat bagaimana akhir kisah dari Ayuna, Raga, Dara, Alex, Bram tapi perkiraanya sih Dara bakal jodoh dengan Alex setelah dikhianati istrinya . . . lets see
2024-02-06 19:08:45
2
user avatar
Jefri Saad
Ditunggu ya thor, dari 9 karya thor sudah dibaca semua, ini karya thor paling the best, cerbung terpanjang dan detail dari emosi, haru, bahagia, peljaran kehidupan, semuanya menjadi satu, ditunggu kelanjutannya thooor, segera ya updatenya
2024-02-02 23:22:50
1
  • 1
  • 2
96 Chapters
Bab 1
"Papa ingin kamu mengikhlaskan Raga untuk menikahi Anggia. Adikmu sakit, Yuna. Bahagiakan-lah adikmu di sisa usianya."Ayuna tercengang. Pun dengan sang Mama yang duduk di sebelahnya. Keduanya tidak pernah menduga jika maksud kedatangan Bramantyo beserta istri keduanya ke rumah mereka adalah untuk meminta hal yang mustahil bisa Ayuna kabulkan. "Maksud Papa apa? Aku harus ngasih calon suamiku untuk anak kesayangan Papa yang sakit-sakitan itu? Aku harus ngalah lagi? Tidak cukupkah kasih sayang Papa yang dia ambil, dan sekarang dia menginginkan Mas Raga?" cecar Ayuna tak terima. Gadis berusia dua puluh empat tahun tersebut tidak habis pikir dengan jalan pikiran sang Papa. "Jaga ucapanmu, Ayuna. Jangan meninggikan suara di depan orang tua!" Prita, istri kedua Bramantyo angkat bicara. Wanita berpakaian glamour tersebut tidak terima putri kesayangannya dihina sebagai anak penyakitan, meski pada faktanya memang seperti itu. "Kamu yang harusnya menjaga ucapan! Jangan membentak putriku!" se
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
Bab 2
"Maaf, Yuna. Mas tidak bisa melanjutkan rencana pernikahan kita."Raga tidak kuasa menatap wajah kekasihnya. Pria yang berprofesi sebagai seorang Dokter tersebut terpaksa harus mengatakan keinginannya di depan Ayuna saat ini juga, berhubung gadis itu telah mendengar semuanya. Kedatangan Ayuna di saat Raga sedang bersama Anggia telah mengungkap fakta yang selama beberapa bulan ini ia tutupi. Raga berpura-pura sibuk demi menghindari sang kekasih, padahal sesungguhnya ia sedang menikmati kebersamaan dengan Anggia, gadis yang telah membuat hatinya berpaling dari Ayuna. Raga tahu ia adalah pria brengsek yang dengan tega menyakiti gadis tulus seperti Ayuna. Namun, Raga tidak kuasa menampik pesona Anggia dengan segala kelebihan gadis itu yang tidak ia temukan dari diri sang kekasih.Anggia yang manja, Anggia yang lemah lembut, dan dengan hanya mendengar gadis itu berbicara saja, mampu membuat hati Raga berdesir. Kebersamaan mereka selama beberapa bulan ini telah menumbuhkan rasa lain, sel
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
Bab 3
"Ma ...."Tangis Ayuna pecah. Hanya di depan sang Mama ia bisa memperlihatkan sisi rapuh setelah mengetahui kenyataan bahwa Raga telah membatalkan rencana pernikahan mereka secara sepihak. "Menangislah, jangan ditahan." Salma mengelus punggung Ayuna. Sebagai seorang Ibu, tentu saja ia ikut merasakan kesedihan putrinya tersebut. "Tapi ingat, jangan terlalu larut dalam kesedihan. Patah hati boleh, tapi jangan lupa, air matamu terlalu berharga dibuang sia-sia hanya untuk pria seperti Raga," imbuhnya. Ayuna membenarkan ucapan sang Mama. Namun, ia juga tidak memungkiri bahwa hatinya masih tidak rela melepas Raga. Dua tahun bukanlah waktu yang singkat. Terlalu banyak kenangan manis di antara mereka yang terlampau sulit untuk dilupakan. "Kenapa aku selalu kalah dari Anggia, Ma? Apa karena aku tidak secantik dia, makanya Papa dan Mas Raga lebih menyayanginya?""Hei, siapa bilang dia lebih cantik dari kamu?" Salma mengurai pelukan. Mengangkat dagu sang putri hingga mendongak dan bertatapan
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
Bab 4
"Gak nyangka, ya. Di luar keliatan lugu ternyata pelakor. Tega merebut calon suami kakaknya sendiri.""Iya. Kayak yang gak laku sama cowok lain saja. Percuma punya muka cantik tapi hatinya busuk!""Kasihan Mbak Yuna. Padahal dia kurang apa, coba? Cantik iya, terkenal juga. Bodoh banget tuh cowok!"Kasak kusuk yang Anggia dengar membuat telinganya panas. Entah dari mana teman-teman satu kampusnya tahu kalau ia dan Raga akan mengadakan acara pertunangan Minggu depan. Apakah Ayuna yang menyebarkan berita itu? Atau ada orang lain yang diam-diam menyelidiki hubungannya dengan Raga? Anggia paham. Profesi kakaknya yang seorang selebgram pasti tidak akan luput dari perhatian banyak orang, termasuk soal kisah cinta kakaknya tersebut. Hampir semua orang tahu tahu bahwa Raga adalah calon suami Ayuna, dan pastinya publik dibuat tercengang dengan kabar terbaru yang memberitakan tentang batalnya rencana pernikahan Ayuna dengan sang Dokter. Anggia pikir, mereka tidak tahu bahwa penyebab kandasny
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
Bab 5
"Papa kecewa sama kamu, Bram. Kamu tidak bisa berbuat adil pada kedua putrimu. Teganya kalian mengadakan acara pertunangan Anggia sedangkan Ayuna sedang patah hati karenanya." Brata menatap kecewa sang putra. Hari ini ia sengaja meminta Bram datang ke kediamannya. Tak lupa, kedua menantunya pun diminta untuk datang. "Maaf, Pa. Tapi Papa tahu kan kondisi Anggia yang sedang sakit. Aku hanya ingin membahagiakan dia.""Dengan merenggut kebahagiaan putrimu yang lain?"Bram tertunduk. Tidak mampu menjawab ucapan sang Papa karena memang kenyataannya seperti itu. "Dalam hal ini bukan sepenuhnya salah kami. Raga memang sudah merasa tidak cocok dengan Ayuna dan lebih nyaman bersama Anggia. Jika kenyataannya mereka saling mencintai, kita sebagai orang tua bisa apa? Tinggal Ayuna yang harus ikhlas melepas pria yang sudah tidak mencintainya." Prita angkat bicara. Mengabaikan tatapan tajam dari Bram yang sudah memperingatkan sang istri kedua agar tidak membuka suara di rumah orang tuanya. "Kamu
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
Bab 6
"Ma ....""Hei, Sayang." Prita menoleh. Wanita yang selalu berpenampilan glamour tersebut tersenyum lebar pada sang putri yang menghampirinya. "Mama sedang apa?" "Mama baru saja menghubungi butik langganan Mama. Nanyain gaun yang akan kamu pakai nanti sudah selesai apa belum," jawab Prita. Setelah menelisik wajah sang putri, senyum di bibir Prita memudar. "Mata kamu kok sembab begitu? Kamu habis nangis?" tanyanya khawatir.Anggia menunduk dan meremas ujung dress yang ia kenakan. "Gak, Ma," elaknya. "Bohong. Mama yakin kamu habis nangis." Prita memegang kedua bahu sang putri. "Bilang sama Mama. Apa yang bikin kamu nangis, hmm? Ada yang jahatin kamu?" tanyanya lembut. Anggia yang awalnya tidak ingin menceritakan kejadian di kampus waktu itu, akhirnya tak kuasa menyembunyikan dari sang Mama. Tangis gadis berusia dua puluh tahun tersebut pecah saat ia mengingat kembali perkataan sahabatnya. "Teman-teman di kampus menghujatku, Ma. Mereka mengataiku pelakor."Prita terperangah. Wajah
last updateLast Updated : 2023-06-08
Read more
Bab 7
"Maaf kalau kamu tidak nyaman. Mas hanya tidak mau kamu sampai sakit."Raga sadar betul apa yang dikatakan Ayuna benar adanya. Sikap gadis di depannya itu memang berubah semenjak ia memutuskan pertunangan mereka.Ayuna menjadi lebih tertutup. Beberapa hari ini sosial media milik gadis itu tidak pernah menunjukkan aktivitas apa pun, dan apa yang Raga lihat saat ini bukanlah kebiasaan Ayuna. Keluar di malam hari dan secangkir kopi, adalah dua hal yang dulu sangat Raga larang demi kesehatan sang gadis. Raga ingin hubungan mereka tetap baik, meski mereka bukan lagi sepasang kekasih. Tidak bisakah Ayuna menganggapnya teman? Setidaknya, gadis itu tidak menghindarinya saat bertemu atau berpapasan dengan dirinya."Aku bisa menjaga diriku sendiri. Jangan pernah lagi menunjukkan perhatian seperti tadi karena aku tidak ingin calon istri Mas Raga salah paham," ujar Ayuna. Gadis itu kembali menghindari tatapan Raga. "Sudah setengah jam kita di sini, tapi orang yang menjemputmu belum juga datang.
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more
Bab 8
"Mama mengundang orang sebanyak ini?" Bram menatap Prita tak percaya seraya meremas daftar undangan yang ditulis istrinya. Sang istri kedua berencana untuk mengadakan pesta pertunangan secara besar-besaran tanpa meminta persetujuan darinya terlebih dahulu. "Segitu itu gak terlalu banyak, Mas. Cuma teman-teman arisan sama beberapa kolega bisnismu."Bram menghela napas gusar. Prita selalu saja bersikap semaunya. Sudah beberapa kali Bram mengatakan bahwa acara pertunangan Anggia dan Raga diadakan secara sederhana saja, tetapi sang istri justru tidak mengindahkan ucapannya. "Ma. Bukannya Papa sudah bilang jangan mengadakan pesta besar-besaran? Papa ingin menjaga perasaan Ayuna. Dia itu putri Papa juga. Mendapat kenyataan calon suaminya akan bertunangan dengan adiknya sudah membuatnya terpukul, apalagi kalau sampai dia tahu pertunangan ini diadakan secara mewah," protes Bram. Pria itu khawatir Ayuna akan makin terpuruk. "Mas ini gimana, sih? Anggia itu putri Mas juga. Tidak ada salahny
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more
Bab 9
"Wah, kebetulan sekali kita bertemu di sini, ya, Mbak."Salma dan Ayuna yang baru turun dari mobil menoleh ke asal suara. Ayuna mendengkus tak suka kala melihat Prita berjalan ke arahnya dengan menggandeng lengan sang Papa. "Kalian mau makan siang di sini?" Bram menyapa istri pertama dan sang putri. Pria berusia empat puluh delapan tahun itu menepis halus tangan Prita yang bergelayut di lengannya. Tidak nyaman saat matanya berserobok dengan mata Salma. "Iya." Salma menjawab singkat. Tidak ada raut cemburu di wajah wanita berusia empat puluh lima tahun tersebut saat menyaksikan betapa mesranya sang Madu menggandeng lengan suaminya ... lebih tepatnya suami mereka. "Oh ya. Mumpung kita bertemu, aku ingin memastikan. Mbak sama Ayuna pasti datang ke acara pertunangan Anggia, kan? Acaranya jam delapan malam. Tidak hanya keluarga inti saja yang datang, aku juga mengundang kolega bisnis Mas Bram," terang Prita yang sebenarnya tidak penting untuk Salma dengar. "Kamu tidak perlu khawatir. K
last updateLast Updated : 2023-07-17
Read more
Bab 10
"Bara ngajak kamu datang bareng ke acara itu?" Olivia terkejut mendengar cerita sahabatnya. Pasalnya, Olivia tahu bahwa Bara dan Raga adalah sahabat lama yang bekerja di rumah sakit yang sama. "Ya, tadi dia ngomongnya begitu.""Terus kamu terima tawarannya?" Olivia makin penasaran.Ayuna menggeleng. "Belum."Olivia menghela napas lega. Entah mengapa gadis itu kurang setuju jika Ayuna datang ke acara bersama Bara. Bukan karena Bara sahabatnya Raga, tetapi karena ....Ah sudahlah!Olivia menggeleng cepat. Mengenyahkan pemikiran tentang Bara. "Tapi ada bagusnya juga kamu bawa pasangan ke sana. Kamu bisa menunjukkan pada semua orang bahwa kamu sudah move on dari Raga." saran Olivia."Entahlah, Liv. Aku ...."Olivia paham perasaan sahabatnya. Gadis itu berpindah duduk ke samping Ayuna untuk memeluk tubuh sang sahabat. "Yang kuat, Yun. Kamu pasti bisa melupakan Raga," bisiknya seraya mengelus punggung Ayuna. "Aku kok gini banget ya, Liv. Aku cengeng, aku sok tegar di hadapan orang-orang
last updateLast Updated : 2023-07-18
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status