Setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Liora dinikahkan dengan Alex Lemos Abraham. Tadinya, dia pikir pernikahan keduanya ini punya harapan, usai pernikahan pertamanya kandas karena adik tiri yang merebut mantan suaminya. Namun, Liora salah. Pernikahannya dengan Alex hanya dijadikan tumbal untuk mematahkan kutukan keluarga sang suami barunya. Sampai kapan Liora akan bertahan? Atau... akankah kutukan itu patah, bahkan sebelum benih cinta antara Liora dan Alex resmi berbunga?
Lihat lebih banyakMendengar apa yang dikatakan oleh Bram, Liora benar-benar sangat muak dan ingin muntah. Kenapa dulu Liora bisa jatuh cinta kepada lelaki seperti Bram dan bodohnya Liora yang mempercayakan semuanya kepada Bram hingga dia kini mengkhianatinya. "Maaf Pak Bram, saya tidak memiliki waktu untuk meladeni perkataan Pak Bram yang tidak masuk akal." jawab Liora lalu berjalan meninggalkan Bram. Kini Bram terus menatap kearah Liora yang berjalan keluar, ada perasaan aneh yang kini dialami oleh Bram saat dia melihat bagaimana sikap dan juga penampilan Liora yang menurut Bram membuat dirinya kembali jatuh cinta kepada Liora. "Liora, kenapa setelah menikah dengan keluarga Abraham kau terlihat sangat menarik, aku benar-benar tidak menyangka bahwa kau sekarang memiliki aura yang berbeda." kata Bram tersenyum tipis saat dia memikirkan bagaimana jika nanti dia bisa kembali memiliki Liora. Saat berada diluar perusahaan Aditama, kini Liora tersenyum bahagia karena akhirnya rencananya berjalan deng
Setelah rapat itu selesai, kini Liora tampak bersiap untuk kembali ke perusahaan Alex dan memberitahukan tentang kejadian saat rapat tadi. Liora benar-benar tidak sabar apa pendapat Alex tentang apa yang dia lakukan tadi pada rapat tahunan itu. Liora kini berjalan keluar dari perusahaan Aditama, sedangkan dari kejauhan sepasang mata menatap kearah Liora sambil tersenyum tipis. "Liora, aku tidak menyangka bahwa sekarang penampilanmu jauh berbeda dari saat dulu bersama denganku. Kau terlihat lebih cantik dan terlihat berani, aku suka dengan perubahanmu saat ini." gumam Bram yang saat ini melihat kearah Liora."Sayang, apa yang kau lihat?" tanya seorang wanita yang tak lain adalah Adriana. Ya, Adriana memang sering datang ke perusahaan Aditama untuk menemani Bram meskipun saat ini dirinya sedang hamil tapi Adriana tidak ingin jauh dari Bram."Tidak ada, aku hanya melihat pemandangan jalanan yang macet. Adriana, kenapa kau tidak tinggal dirumah saja dan beristirahat? Ingat Sayang, ba
Hari demi hari berlalu begitu cepat, saat ini adalah hari dimana Liora akan pergi ke perusahaan Aditama, perusahaan keluarganya yang direbut oleh Adriana dan juga Bram. Liora yang saat ini tengah berada di dalam kamarnya pun tampak menatap tajam ke arah cermin. "Aku akan memulai dari kau, Adriana. Jika dulu kau yang menggoda Mas Bram, sekarang aku akan membuat kau merasakan apa yang aku rasakan dulu bahkan aku sampai kehilangan bayiku karena ulahmu dan sekarang kau tengah bahagia karena bisa hamil anak Mas Bram." Liora tampak menggertakkan giginya saat dia mengingat bagaimana kejamnya Adriana pada dirinya dulu. Liora mulai merias dirinya agar terlihat cantik, selama ini Liora benar-benar sangat bodoh karena telah jatuh cinta kepada lelaki seperti Bram. Bram adalah lelaki playboy yang suka mempermainkan seorang wanita termasuk Liora yang mencintai Bram dengan tulus. Setelah berdandan, Liora pun berjalan keluar dari dalam kamarnya untuk sarapan bersama dengan Alex. Setelah kejadi
Pagi hari pun telah tiba, saat ini Liora tengah meminum obat agar dirinya bisa segera sembuh dan sehat kembali. Liora benar-benar sudah tidak sabar untuk bisa menjalankan rencananya."Liora, kau harus segera sembuh agar kau bisa membalaskan dendam mu kepada mereka. Aku benar-benar tidak rela melihat mereka semua bahagia sedangkan aku di sini menderita. Aku akan membuat kalian semua membayar semua perbuatan jahat kalian padaku." Liora tampak menggenggam erat tangannya dengan amarah di dalam hatinya saat mengingat bagaimana Adriana dan juga Bram yang telah membuat hidup Liora seperti berada di dalam neraka saat dia berada di dalam penjara.Hari demi hari berlalu begitu cepat, kini keadaan Liora pun semakin hari semakin membaik. Liora tampak memakai pakaian yang rapi karena mulai hari ini Liora ingin bekerja di perusahaan Alex, Liora ingin memulai semuanya dari awal dan merebut kembali perusahaannya yang telah di kuasai oleh Adriana.Liora tampak memesan taksi untuk menuju ke perusahaan
Liora menunggu cukup lama di ruang tunggu hingga beberapa saat kemudian Alex dan juga asisten pribadinya baru saja keluar dari dalam lift khusus Presdir. Melihat kedatangan Alex, Liora yang terlihat bahagia pun langsung berlari kearah Alex. "Alex!" panggil Liora dan tanpa sadar bahwa dia bergerak terlalu cepat sehingga membuat luka jahitannya terasa sakit. "Aakkh, sakit sekali," Liora tampak memegang perutnya sambil menahan rasa sakit. Alex yang saat itu melihat Liora sedang kesakitan pun langsung berlari kearah Liora untuk membantunya. "Liora? Apa yang kau lakukan disini? Keadaan mu bahkan belum sepenuhnya pulih tapi kau sudah berlari seperti tadi, kau benar-benar ingin masuk ke rumah sakit lagi, Hah!" kata Alex tampak memarahi kecerobohan yang dilakukan oleh Liora. "Bisakah kau marahnya nanti saja, perutku benar-benar sangat sakit," ucap Liora masih memegang perutnya lalu tanpa berbicara apapun Alex langsung menggendong tubuh Liora dan membawanya menuju ke ruangannya. "H
Tanpa berfikir panjang lagi, Alex langsung membawa Liora ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. "Liora, kau tidak boleh meninggal atau aku akan merasa menyesal seumur hidupku." kata Alex tampak terlihat panik saat melihat keadaan Liora yang penuh dengan darah. Sedangkan saat itu juga Alex langsung melaporkan kepada polisi tentang supir taksi yang telah menusuk Liora dan saat itu juga para polisi menangkap supir taksi tersebut. Kini Liora sedang berada di ruang operasi dan Alex tampak menunggu Liora dengan wajah khawatirnya. Setelah beberapa jam akhirnya Dokter pun keluar dan saat itu juga Alex bertanya tentang keadaan Liora. "Bagaimana keadaan Liora, Dok? Apakah dia baik-baik saja?" tanya Alex tidak sabar mendengar kabar Liora. "Keadaan pasien kini mulai stabil, untung saja kamu segera membawa pasien ke rumah sakit atau nyawa dia tidak akan tertolong. Dia saat ini sedang dalam masa pemulihan dan jika nanti keadaanya semakin stabil maka dia akan di pindahkan ke ruangan r
Atmosfer di dalam rumah itu seketika berubah suram.Mendengar apa yang dikatakan Alex, Liora pun menghentikan langkahnya dan menatap pria itu balik. "Kenapa? Kenapa aku tidak bisa memakai uangmu? Bukankah sekarang aku adalah istrimu. Seharusnya apa yang kamu miliki itu juga menjadi milikku," ucap Liora mengingatkan Alex status mereka."Istri? Kita menikah bukan karena aku mencintaimu. Pernikahan ini akan berakhir setelah--" Alex langsung terdiam tidak bisa meneruskan apa yang dia katakan."Kenapa diam? Kenapa, kau tidak melanjutkan perkataanmu? Setelah aku meninggal kan? Kau benar-benar tidak sabar ingin melihatku meninggal?" Liora tersenyum sinis, lalu dia pun mengeluarkan ATM milik Alex dan memberikannya kepada pria itu."Aku kembalikan ATM milikmu ini dan untuk uang yang telah aku pakai, secepatnya aku akan mengembalikannya padamu." Sambung Liora lalu dia pun berjalan menuju ke kamarnya.Di dalam kamar Liora tampak membereskan semua barang-barang miliknya. Dia tidak mau dimanfaatka
Adriana pun berjalan ke arah Liora dengan terburu-buru, hendak membalas tamparan Liora terhadap Mamanya. Terlihat Liora seperti sengaja menantang dirinya."Kau benar-benar kurang ajar, Liora!" bentak Adriana sambil melayangkan tangannya, tapi saat itu juga Liora langsung menahan tangannya."Jangan menyentuhku, karena aku tidak sudi tangan kotormu ini menyentuh tubuhku!" kata Liora menunjukkan amarah. Tangan wanita di hadapannya langsung dihempaskan dengan tatapan penuh kebencian.Andriana terhuyung sesaat. Kata-kata Liora tadi telah melukai harga dirinya. Dan dia tak menerima hal itu. "Kotor? Kamu bilang tubuhku kotor?" "Iya! Aku bilang tubuh kamu kotor dan menjijikan. Kau menggunakan tubuh kotormu itu untuk menggoda kakak iparmu sendiri. Adriana, kau benar-benar tidak tau malu karena sudah menikahi mantan suami dari kakakmu sendiri." Liora memojokkan Adriana. Perlakuan wanita itu yang telah berani menggoda mantan suaminya, tidak akan pernah ia lupakan.Andriana berdiri dengan sikap
Saat ini Liora telah berada di depan rumah Papanya. Dia menatap ke arah rumah besar yang sejak dulu menjadi tempat tinggalnya. Rumah yang dulu menjadi tempatnya berlindung, tetapi kini tak lagi sama. Liora kembali teringat akan masa kecilnya saat kedua orang tuanya masih bersama. Saat itu Liora sangat bahagia dengan kasih sayang yang diberikan oleh kedua orang tuanya. Hingga kedatangan Lina yang menjadi ibu tiri Liora saat ini, menghancurkan semua kebahagiaannya. Liora pun berjalan masuk ke dalam, tujuannya datang untuk membawa sang papa pergi dari rumah ini. Liora tau bahwa Lina dan Adriana memanfaatkan papanya agar dia bisa menguasai semua harta keluarga Aditama. Dia tidak akan membiarkan semua itu terjadi. Setelah berada di dalam rumah, Liora benar-benar sangat terkejut saat melihat papanya yang dalam keadaan sakit stroke berada di lantai atas, terlihat akan turun ke tangga dengan kursi rodanya. "Papa! Berhenti di situ jangan bergerak sedikit pun!" teriak Liora merasa takut saa
Liora duduk termenung sambil menatap ke arah luar jendela kamar. Hari ini hari pernikahannya yang kedua, setelah pernikahan pertamanya kandas usai sang suami direbut oleh adik tirinya. Meski demikian, Liora sama sekali tidak merasa bahagia. Bagaimana tidak, setelah keluar dari rumah sakit jiwa, Liora mau tidak mau harus menikah dengan lelaki yang bahkan tidak pernah dia kenal.Kekejaman yang keluarganya lakukan, bahkan membuat Liora tidak berani untuk menolak. Ataupun sekadar bertanya tentang siapa yang akan menikahinya. "Kalian semua akan membayar atas kejahatan yang telah kalian lakukan padaku," gumam Liora dengan amarah di dalam hatinya, ketika mengingat bagaimana suami dan juga adik tiri yang dengan kejam menyiksanya.Saat ini beberapa pelayan datang untuk melayani Liora. "Nyonya, mari saya bantu Nyonya untuk membersihkan tubuh Nyonya," kata sang pelayan ingin membantu Liora untuk mandi. "Tidak, kau tidak perlu membantuku, aku bisa melakukannya sendiri," jawab Liora, lalu dia m...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen