Petualangan Sukma Harum: Darah Sang Raja

Petualangan Sukma Harum: Darah Sang Raja

last updateHuling Na-update : 2024-07-12
By:  Norman TjioOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Hindi Sapat ang Ratings
20Mga Kabanata
41views
Basahin
Idagdag sa library

Share:  

Iulat
Buod
katalogo
I-scan ang code para mabasa sa App

Synopsis

Sukma Harum merupakan seorang pemuda tampan keturunan bangsawan dengan ilmu silat yang sangat hebat dan akal yang sangat cerdas. Dalam dunia persilatan, ia menjadi andalan banyak orang untuk memecahkan permasalahan yang pelik. Namun, di balik kehebatannya, Sukma Harum harus menghadapi ancaman dari musuh-musuh yang tidak menyukai keberhasilannya, serta konflik batin antara kewajibannya sebagai pendekar dan keinginan pribadinya. Dengan kepintaran deduksinya serta ilmu silatnya yang tinggi, tidak ada satu permasalahan pun yang tidak sanggup dipecahkannya, namun setiap langkahnya membawa risiko yang semakin besar.

view more

Pinakabagong kabanata

Libreng Preview

Bab 1

Pagi hari di Gunung Batu Lawang. Matahari baru saja muncul, embun masih tersisa di rerumputan. Angin segar meniupkan wangi bunga-bunga yang sedang mekar. Biasanya banyak pelancong datang ke bukit ini hanya untuk menikmati pemandangannya yang asri. Karena itu, daerah sekitar sini menjadi sangat ramai di musim-musim tertentu.Ada sebuah kedai makan di atas gunung yang sangat terkenal karena tempatnya yang nyaman dan mewah. Makanannya sangat enak sehingga setiap hari kedai itu pasti sesak dikunjungi orang. Biasanya kedai ini sangat ramai, namun nampaknya hari-hari belakangan ini cukup berbeda.Kedai itu kini sangat sepi. Bahkan hanya ada satu orang yang makan di situ. Sudah beberapa hari ini, hanya dia seorang tamu yang datang. Menikmati sarapan pagi yang hangat dan nikmat.Ia duduk di lantai 3 bagian belakang bangunan kedai yag mewah. Mejanya berada di tempat yang tepat sehingga ia dapat menyaksikan seluruh pemandangan daerah bukit itu yang amat indah. Memang, bagian belakang kedai itu ...

Magandang libro sa parehong oras

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Mga Comments

Walang Komento
20 Kabanata
Bab 1
Pagi hari di Gunung Batu Lawang. Matahari baru saja muncul, embun masih tersisa di rerumputan. Angin segar meniupkan wangi bunga-bunga yang sedang mekar. Biasanya banyak pelancong datang ke bukit ini hanya untuk menikmati pemandangannya yang asri. Karena itu, daerah sekitar sini menjadi sangat ramai di musim-musim tertentu.Ada sebuah kedai makan di atas gunung yang sangat terkenal karena tempatnya yang nyaman dan mewah. Makanannya sangat enak sehingga setiap hari kedai itu pasti sesak dikunjungi orang. Biasanya kedai ini sangat ramai, namun nampaknya hari-hari belakangan ini cukup berbeda.Kedai itu kini sangat sepi. Bahkan hanya ada satu orang yang makan di situ. Sudah beberapa hari ini, hanya dia seorang tamu yang datang. Menikmati sarapan pagi yang hangat dan nikmat.Ia duduk di lantai 3 bagian belakang bangunan kedai yag mewah. Mejanya berada di tempat yang tepat sehingga ia dapat menyaksikan seluruh pemandangan daerah bukit itu yang amat indah. Memang, bagian belakang kedai itu
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 2
“Kabar apa?”“Bahwa aku tidak mau ikut campur di dalam urusan yang melibatkan perempuan. Apalagi perempuan yang terlalu cantik.”Nona itu tersenyum karena dipuji oleh si Sukma Harum. Jika seluruh laki-laki di bumi ini dikumpulkan lalu mereka memuji dan menghambakan diri kepadanya, tentu rasanya masih belum semenyenangkan jika dipuji oleh lelaki di hadapannya ini. Tapi wajahnya masih membayangkan kekhawatiran. Kemudian ia berkata, “Hanya tuan harapan kami.”“Maaf, nona.” hanya itu kata-katanya dan ia kembali meneruskan makannya yang tertunda.Mengapa ia begitu tega menampik permintaan gadis secantik ini?Tampak sekali kekecewaan di wajah si nona. Tetapi ia sepertinya menerima keputusan itu dengan pasrah. “Kalau begitu, baiklah.”Nona itu beranjak dan melangkah pergi dari situ. Kesedihan membayang dari gerak gerik tubuhnya. “Saya mohon diri.”“Silahkan. Mari kuantar turun,” sambil menuruni tangga, ia memegang tangan perempuan itu dengan penuh sopan.Walaupun wajahnya masih membayangkan
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 3
Sukma Harum melepas rombongan itu pergi. Sambil melambaikan tangan ia berkata, “Jika kalian sampai di gerbang bawah, mohon lepaskan ikatan yang kalian lakukan kepada pengawal-pengawalku. Dan beri mereka ganti rugi ini serta sampaikan salamku.”Ia melemparkan sebuah kain bungkusan yang dari suara gemerincingnya dapat diduga tentu berisi uang.Si putri hanya bisa tersenyum masam sambil menjura, “Mohon maaf. Kami terpaksa melakukannya agar bisa bertemu dengan tuan.” Dalam hati ia sangat kaget bagaimana Sukma Harum dapat mengetahui bahwa mereka telah mengikat dan menyekap para penjaga di kaki gunung.“Aku dapat mengerti,” kata si Sukma Harum sambil tersenyum masam pula.***Rombongan itu pun pergi meninggalkan puncak gunung yang indah itu.Dalam perjalanan turun, seorang pengawal berkata kepada sang putri, “Ku lihat wajah paduka putri cerah sekali. Rupanya Sukma Harum bersedia menolong kesulitan kita.”Dari balik jendela kereta, si putri tersenyum dan mengangguk.Salah satu pengawal yang
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 4
Sukma Harum terus melangkah. Mungkin ia khawatir, jika ia berhenti melangkah, kenangan indah itu akan mengejarnya.Tahu-tahu kini ia telah berada di depan sebuah rumah besar tak jauh dari pasar utama kota Jamparing. Semua orang di kota itu tahu milik siapa gerangan rumah nan megah dan indah itu. Baru akan mengetuk gerbang besinya yang kokoh, tahu-tahu jendela kecil di samping gerbang itu terbuka. Seorang penjaga gerbang mengeluarkan kepalanya sambil tersenyum penuh hormat, “Oh, raden yang datang? Mari silahkan masuk. Tunggu saya bukakan gerbangnya.”Gerbang itu terbuka. Sukma Harum melangkah ke dalam. Ia diantar oleh salah seorang penjaga rumah sampai masuk ke ruang tamu bangunan itu.“Silahkan tunggu sebentar, saya akan memanggil nyonya.”Sukma Harum mengangguk dengan ramah membalas sikap ramah penjaga rumah itu.Mereka telah tahu ia datang untuk “Nyonya” dan bukan untuk “Tuan” pemilik rumah. Karena mereka pun telah tahu, ia sudah lama tidak berbicara dengan sang “tuan”.“Eh, raden y
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 5
Pedang Naga Langit milik Siwa Baruna. Yang ke-2 adalah Tombak Hitam milik Si Tombak Setan, Candramawa. Dan yang nomer satu…hmmmm…,adalah Bumbung Bratagini.”“Semua senjata pernah aku dengar. Tapi Bumbung Bratagini, aku belum pernah mendengar tentang senjata ini.”“Penjelasannya panjang, raden. Aku tidak sempat membaca,” tawa nyonya Oey.“Sangat menarik!” tukas Sukma Harum.“Raden tidak heran mengapa Kujang Arka Kencana yang sakti mandraguna milik raden warisan dari sang ibunda tidak berada di urutan teratas dalam daftar ini?”“Memangnya di urutan berapa?”“Tidak masuk urutan sama sekali!” tukas nyonya Oey enteng.“Ahahaha,” tawa Sukma Harum sambil menutup mulutnya. Bahkan saat tertawa pun ia masih bersikap sopan seperti seorang gadis pingitan.“Kujang Arka Kencana tidak masuk di dalam daftar karena tidak ada seorang saksi pun yang dapat menceritakan kehebatan kujang itu. Begitu menurut yang ditulis suamiku,” jelas nyonya Oey.“Hmmmm.”“Apakah karena Raden memang sudah lama tidak terli
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 6
“Jadi begitulah. Ia keluar rumah sambil memaki-maki,” kisah Sukma Harum. Rupanya ia sedang menceritakan pengalamannya tadi mampir ke rumah Oey Kim Seng kepada ke 5 orang dayang pengawalnya yang cantik-cantik.Anjani, Anjati, dan Anjasih, adalah 3 orang saudara kandung. Sedangkan Aristi dan Andini adalah 2 orang lainnya yang berasal dari perguruan berbeda.Anjani yang paling tua. Umurnya sekitar 22 tahun. Tugas utamanya adalah mengatur segala urusan di atas kapal. Ia pun bertanggung jawab pada semua kebutuhan majikannya. Selain ilmu silatnya paling tinggi, ia juga ahli siasat. Ia adalah pemimpin 5 dayang pengawal ini.Anjati, umur 20 tahun, adalah nahkoda kapal yang paling handal. Di usianya yang masih sangat muda, ia pernah berkunjung ke berbagai tempat di nusantara.Anjasih, berumur 18 tahun. Ia adalah koki paling handal. Apa yang disentuhnya akan menjadi sangat enak. Walaupun hanya dengan bumbu garam atau sekedar merica.Aristi, 21 tahun. Ia yang paling luas pengetahuannya mengenai
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 7
Kota Mandeung adalah kota paling selatan dari kerajaan Pasundan. Berbatasan dengan kadipaten Jamparing yang merupakan bagian dari kerajaan sebelah, yaitu kerajaan Madangkara. Hubungan kedua kerajaan sangat erat, baik dalam perdagangan, kemasyarakatan maupun dalam hubungan kenegaraan.Prabu Siliwangi yang bertahta di kerajaan Pasundan, adalah seorang raja arif dan bijaksana. Di tangannya lah Pasundan menjadi kerajaan besar dan sejahtera. Penduduk aman dan bahagia. Di masa pemerintahannya jualah dunia persilatan maju pesat karena banyak pendekar-pendekar sakti bermunculan. Prabu Siliwangi sendiri adalah pendekar sakt mandraguna sehingga beliau sangat menggemari ilmu silat dan kanuragan. Perguruan-perguruan dan padepokan-padepokan silat dan kanuragan tumbuh dengan sangat pesat.Tapi, dampak buruk yang timbul karena perkembangan dunia yang persilatan yang pesat ini adalah seringnya terjadi pergesakkan antar pendekar dunia persilatan. Meskipun pergesekkan itu tidak sampai mempengaruhi peri
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 8
Tahu-tahu pula, sebuah tombak hitam menghujam menembus kerongkongan lelaki itu!Tombak Hitam yang menakutkan. Menancap dengan gagah di atas tanah setelah menembus kerongkongan manusia. Tidak ada darah yang menempel di sana. Begitu cepat tongkat itu dilemparkan, sampai-sampai tidak ada sesuatu apapun yang menempel di tombak itu!Bahkan tidak ada debu setitik pun yang menempel di tombak hitam yang menakutkan itu!Darah muncrat di mana-mana. Namun tidak setitik pun di tombak hitam.Seluruh penontoh ramai heboh melihat kejadian ini. Tapi tidak ada satu pun yang berani bergerak dari tempat mereka masing-masing.Sukma Harum sudah melayang turun ke bawah. Entah kapan, tiada seorang pun yang dapat melihat. Mereka hanya melihat sesosok pria muda tampan berbaju putih bersih yang tahu-tahu sudah ada di hadapan nona cantik itu.“Kakang Raka!” tukas si Pedang Pelangi.Sukma Harum tidak membalas sapaan itu karena kini perhatiannya terpusat sebuah sosok yang baru muncul pula. Dialah pemilik tombak h
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 9
Keberadaan kitab itu telah menjadi legenda dan menjadi kitab utama buruan orang-orang persilatan.Kini terdengar kabar kitab itu berada di sebuah pulau di laut selatan.“Mara tahu apa nama pulau itu?”“Ya. Semua pendekar telah tahu nama pulau itu. Makanya banyak orang kemari dan menyewa perahu di pelabuhannya. Namanya Pulau Sepingkan,” jawab Amara.“Oh. Jadi itu sebabnya banyak sekali orang persilatan yang beredar di sini. Awalnya kupikir karena kota ini sedang ramai saja. Ternyata karena ada kabar kitab ini. Kau akan pergi ke sana?”“Ya. Setelah pulang dari kediaman Tumenggung Sangkala, Mara segera berangkat ke sana.”Ingin Raka melarangnya, tapi ia tahu Amara tak akan mendengarkannya. Gadis itu berkemauan keras dan bukan seorang yang penurut. Malah jika dilarang, ia seolah merasa seperti disuruh!“Fiiiiiiiiuuuuuuuiiiiiiit”Amara mengeluarkan suitan panjang. Tak lama kemudian terdengar derap suara kaki kuda.“Bajra! Kemari!” nona itu memanggil kuda kesayangannya yang baru saja muncul
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Bab 10
Bab 4 Banjir DarahSetelah semua selesai, Sukma Harum segera bergegas menuju tempat pertemuannya dengan Sri Murti. Sebuah rumah yang terletak di bagian luar kota Mandeung. Ia menunggang sebuah kuda yang baru dibelinya di kota itu. Kuda berwarna hitam kecoklatan yang tegap dan cukup kuat.Sepanjang jalan Sukma Harum memperhatikan bahwa keadaan kota ini memang sangat sejahtera. Perdagangan ramai, kekayaan alam melimpah ruah, orang-orang hdup tentram dalam rasa saling percaya. Sangat berbeda dengan kerajaan-kerajaan di luar Pajajaran seperti Majapahit yang telah berangsur-angsur runtuh, atau Madangkara yang masih sibuk dengan perebutan kekuasaan antar keluarga.Prabu Siliwangi benar-benar belajar dari kisah-kisah kerajaan lain yang terlalu sibuk mengembangkan wilayah dan daerah kekuasaan sehingga lupa mensejahterakan rakyatnya. Sehingga keadaan dalam negeri kerajaan-kerajaan itu menjadi goyah dan mudah diruntuhkan. Pelajaran dan kenyataan ini membuat beliau lebih memperhatikan kesejahtra
last updateHuling Na-update : 2024-07-12
Magbasa pa
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status