Bab 7

Liora menunggu cukup lama di ruang tunggu hingga beberapa saat kemudian Alex dan juga asisten pribadinya baru saja keluar dari dalam lift khusus Presdir. Melihat kedatangan Alex, Liora yang terlihat bahagia pun langsung berlari kearah Alex.

"Alex!" panggil Liora dan tanpa sadar bahwa dia bergerak terlalu cepat sehingga membuat luka jahitannya terasa sakit.

"Aakkh, sakit sekali," Liora tampak memegang perutnya sambil menahan rasa sakit.

Alex yang saat itu melihat Liora sedang kesakitan pun langsung berlari kearah Liora untuk membantunya.

"Liora? Apa yang kau lakukan disini? Keadaan mu bahkan belum sepenuhnya pulih tapi kau sudah berlari seperti tadi, kau benar-benar ingin masuk ke rumah sakit lagi, Hah!" kata Alex tampak memarahi kecerobohan yang dilakukan oleh Liora.

"Bisakah kau marahnya nanti saja, perutku benar-benar sangat sakit," ucap Liora masih memegang perutnya lalu tanpa berbicara apapun Alex langsung menggendong tubuh Liora dan membawanya menuju ke ruangannya.

"Hans, urus masalah ini. Katakan pada investor bahwa aku memiliki masalah dan tidak bisa hadir," kata Alex memberikan perintah kepada Hans, asisten pribadinya.

"Baik Tuan." jawab Hans sambil menganggukkan kepalanya.

Semua orang yang saat ini berada di tempat itu pun sangat terkejut melihat Alex yang menggendong seorang wanita karena ini baru pertama kalinya Alex sangat perhatian kepada seorang wanita karena selama ini Alex tidak pernah terlihat dekat dengan wanita manapun dan Liora lah wanita pertama yang membuat Alex menggendongnya.

Setelah berada di ruangan Alex, Alex tampak memberikan obat anti nyeri kepada Liora agar rasa sakit di perutnya bisa mereda.

"Bagaimana, apakah masih sakit?" tanya Alex saat melihat Liora sudah lebih tenang.

"Iya, sudah mendingan." jawab Liora tersenyum kearah Alex.

Alex menghela nafasnya lalu mulai bertanya tentang maksud kedatangan Liora di kantornya apalagi Liora baru saja keluar dari rumah sakit dan kini dia dengan nekad datang ke perusahaan Alex yang jaraknya cukup jauh dari rumah sakit.

"Liora, kenapa kau datang ke perusahaan ku? Kau tau bukan bahwa kau baru saja keluar dari rumah sakit dan kau malah nekad datang ke perusahaan ku seorang diri tanpa memikirkan bagaimana keadaan mu saat ini,"

"Maafkan aku, Alex tapi aku memiliki sesuatu yang ingin aku bicarakan dengan mu," jawab Liora dengan wajah memelas.

"Apa yang ingin kau bicarakan dengan ku? Katakan,"

"Alex, kenapa kau tidak datang ke rumah sakit saat aku di rawat? Apakah kau masih marah dengan ku karena kejadian waktu itu?" tanya Liora kepada Alex.

"Karena aku tidak mau mengganggu kamu, kau perlu istirahat yang cukup jadi aku memang sengaja tidak datang untuk mengunjungi kamu di rumah sakit. Lagian aku juga memiliki sesuatu yang ingin aku berikan sama kamu," kata Alex lalu berjalan ke arah laci dan mengambil sebuah lembaran kertas dan memberikan nya kepada Liora.

"Apa ini?" tanya Liora saat dia menerima lembaran itu dari Alex.

"Ini adalah surat cerai dariku, aku sudah mendatanginya tinggal kau yang memberikan tandatangan di surat cerai ini dan kita berdua resmi untuk bercerai," jawab Alex menjelaskan isi dari lembaran kertas yang diberikan oleh dirinya.

Mendengar apa yang dikatakan oleh Alex, Liora tampak terlihat sangat terkejut. Selama ini Liora memang menginginkan untuk bercerai dengan Alex tapi setelah beberapa kali Liora berfikir dia mengurungkan niatnya untuk bercerai dengan Alex karena dia masih memiliki dendam kepada orang-orang yang telah menyakiti dirinya dan juga Papanya jadi Liora ingin memanfaatkan kekuasaan Alex untuk bisa merebut kembali semua harta yang seharusnya menjadi miliknya.

"Tidak! Aku tidak mau kita berdua bercerai!" jawab Liora menolak perceraian tersebut.

"Tapi kenapa? Bukankah selama ini kau ingin kita berdua bercerai? Kenapa sekarang kau menolaknya?" tanya Alex dengan wajah bingungnya saat mendengar penolakan Liora tentang perceraian ini.

"Karena aku masih ingin membalas dendam kepada orang-orang yang telah membuat Papa dan juga aku berada dalam penderitaan. Mereka bahkan mengambil semua harta milik keluarga ku, aku tidak bisa tinggal diam melihat mereka bahagia, aku harus membalas dendam kepada mereka semua, aku ingin melihat mereka merasakan apa yang telah Papaku dan juga aku rasakan selama ini dan hanya memiliki status menjadi istrimu aku bisa membalas dendam ku, aku tidak memiliki kekuasaan apapun jadi aku mohon bantu aku, jangan ceraikan aku," ucap Liora memohon kepada Alex agar dia tidak menceraikannya.

Selama beberapa hari saat berada di rumah sakit, Liora memikirkan tentang semua ini dan kini Liora sudah mengambil keputusan bahwa dia ingin membalas dendam meskipun dia harus menjadi tumbal dari keluarga Abraham. Liora rela menjadi tumbal hanya demi membalaskan dendam nya kepada mereka semua yang telah membuat hidup Liora hancur.

"Liora, aku tidak mau ikut campur dalam masalah mu, aku menceraikan kamu karena aku tidak mau kau menjadi tumbal dari keluargaku,"

"Tidak apa-apa jika aku harus menjadi tumbal dan akhirnya aku akan mati tapi sebelum kematianku, aku ingin membalas dendam kepada mereka, aku ingin mereka semua merasakan apa yang aku rasakan, aku ingin merebut kembali harta keluarga ku. Aku mohon bantu aku, aku bahkan rela menjadi tumbal keluargamu tapi aku hanya meminta satu permintaan kepada kamu sebelum aku meninggal, aku ingin kau membantuku untuk balas dendam kepada mereka," pinta Liora tampak memohon kepada Alex.

Alex terdiam cukup lama, dia memikirkan tentang permintaan Liora padanya dan akhirnya Alex pun menyetujui untuk membantu Liora balas dendam kepada orang-orang yang telah menyakitinya.

"Baiklah, aku akan membantumu tapi kau tetap memiliki batasannya, kau tidak boleh melakukan sesuatu tanpa persetujuan ku karena bagaimana pun juga sekarang kau berstatus sebagai istriku jadi aku tidak mau kau melakukan kesalahan dan membuat nama keluarga menjadi buruk," jawab Alex akhirnya menyetujui permintaan Liora.

"Aku juga tidak bisa menjamin apakah kau masih tetap hidup dan bisa membalaskan dendam mu itu atau kau akan meninggal sebelum kau bisa membalaskan dendam mu. Sekarang kau beristirahat lah di sini, aku masih memiliki beberapa pekerjaan yang harus aku selesaikan," sambung Alex lalu berjalan meninggalkan Liora di tempat tidur yang berada di ruangan Alex.

Liora hanya menatap kepergian Alex dengan tatapan dinginnya.

"Aku tidak akan mati sebelum aku membalaskan dendam ku kepada mereka semua, aku hanya akan mati saat mereka mendapatkan balasan atas perbuatan mereka kepada ku dan juga Papa. Adriana, Lina dan juga Mas Bram, sekarang aku sudah kembali dan akan membuat kalian semua merasakan apa yang selama ini aku rasakan," ucap Liora dengan suara bergetar menahan amarah.