Aditama Prawira dan Kinara Ayudia Riyani dijodohkan oleh ayah Aditama, Tama, demi memenuhi janji kepada sahabatnya, Fahri, yang sakit keras. Aditama menolak keras perjodohan ini, bahkan rela keluar dari daftar waris demi kebebasannya. Namun, saat Fahri dalam kondisi kritis, Aditama dipaksa menikah tanpa kehadiran pengantin wanita dan usai pelaksanaan pernikahan itu ia langsung berangkat ke Singapura untuk studi S2. Kinara tiba terlambat dan mendapati ayahnya telah pergi selamanya. Setahun berlalu tanpa komunikasi. Aditama sibuk dengan studinya, sementara Kinara tetap di Malaysia, memilih mengabaikan keberadaan suaminya karena kecewa saat ayahnya meninggal Aditama memilih pergi meski berjanji tetap akan menafkahi. Takdir mempertemukan mereka kembali di Singapura dalam situasi tak terduga—Kinara, yang terancam oleh Erik yang memaksanya menerima perasaannya, spontan merangkul seorang pria asing yang ternyata adalah suaminya sendiri. Hubungan yang awalnya dingin perlahan berubah. Dipertemuan mereka hanya mengenal Adit dan Ara sebagai satu sama lain. Tanpa mereka sadari kalau sebenarnya mereka adalah suami istri. Keduanya saling jatuh cinta. Namun, kebahagiaan tak bertahan lama. Mantan Aditama, Sheila, kembali dengan dukungan ibu Aditama, Rindu, yang sejak awal menolak pernikahan mereka. Intrik, kesalahpahaman, dan pengkhianatan menghancurkan kepercayaan. Saat Kinara mengetahui identitas Aditama, ia memilih menjauh. Aditama yang sudah jatuh cinta dengan sosok Ara bertekad untuk menceraikan Kinara, tanpa tahu mereka orang yang sama. Saat di mana Aditama mengetahui identias sang istri adalah wanita yang ia cintai, ia tak ingin kehilangan Kinara lagi. Namun, Kinara yang sudah kecewa atas kesalahpahaman dengan Sheila memilih tetap ingin berpisah. Dengan banyak rintangan dan perjuangan, mereka menemukan jalan kembali. Aditama membuktikan cintanya, mengungkap kebenaran atas kesalahpahaman, dan membalikkan keadaan demi mempertahankan pernikahan yang semula tak diinginkan. Di ujung perjalanan pernikahan mereka yang awalnya penuh badai, akhirnya menemukan pelabuhan cinta.
Узнайте большеParasit? Kinara tertawa sinis. Segera saja dia membalas pesan sang ibu mertua.“Baik, Tante. Saya akan mempersiapkan diri,” tulisnya.Terlalu lelah menjadi bulan-bulanan Rindu, Kinara mantap akan berpisah dengan Aditama.Lucu sekali ibu dan anak itu. Kalau memang ingin protes dan tidak setuju, kenapa tidak langsung menyampaikan saja pada Om Tama yang bersikeras menyatukan Kinara dan Aditama? Bahkan sampai saat ini, ayah mertuanya masih memperlakukannya dengan baik, menganggapnya seperti anak sendiri.Kinara naik ke tempat tidur, mencoba beristirahat, tak sabar menanti esok hari.Dalam pejamnya, pikirannya kembali pada pesan singkat dari ibu mertuanya. Diceraikan? Miris sekali, pernikahan yang diharapkannya hanya sekali dalam seumur hidup ternyata tidak berlaku dalam hidupnya. Setelah ini, bagaimana dengan statusnya sebagai janda? Tidak punya ayah, tidak punya ibu ….Kuat ya, Ra. Kamu tidak selemah itu, batinnya menguatkan diri.Dering ponselnya mengusik di saat matanya baru saja kembal
Satu tahun kemudian“Saya sudah kirim uang nafkah untuk kamu,” tulis Aditama pada pesan singkat untuk sang istri.Ia menatap ruang obrolan dengan sang istri yang tidak berbalas. Aditama tersenyum getir. Selama satu tahun pernikahan bisa dihitung berapa kali Kinara membalas pesan Aditama. Wanita itu juga mengaku sibuk dengan studi-nya.Aditama mengembuskan napas panjang—mengusap kasar wajahnya.Pernikahan seperti apa ini? Hambar.Dalam bayangannya, pernikahan adalah bersatunya dua orang yang saling mencintai. Tidak harus selalu memiliki kesamaan, asalkan bisa saling melengkapi. Namun, kenyataannya jauh dari ekspektasi. Pernikahan yang ia jalani ini tidak seperti yang ia impikan, bahkan sebaliknya.Terbesit pikiran untuk menceraikan sang istri. Bukankah itu lebih baik? Kinara bisa menikahi lelaki yang dicintainya, begitu pula dirinya. Namun, sanggupkah Aditama mencintai lagi?Tak ada yang tahu bahwa Aditama sudah menikah. Ia sengaja tidak mempublikasikannya. Lebih tepatnya, tidak ada yan
Kinara menatap gelang dengan hiasan gembok yang melingkar di pergelangan tangan kirinya. Senyum malu-malu terukir di wajahnya saat ingatannya melayang pada seorang lelaki dari tiga tahun lalu yang menemaninya malam itu di Garden by the Bay.Hari itu, seperti biasa, Kinara dirundung kesedihan akibat perlakuan ibu tirinya yang terus menghardiknya. Jauh dari rumah pun, ia tetap menjadi sasaran kemarahan. Rasa rindu pada ibu kandungnya semakin kuat, tapi tidak banyak ingatan yang bisa ia kenang untuk sekedar melepas rindu. Karena saat itu, Kinara masih terlalu kecil untuk menyimpan banyak ingatan. "Dasar anak tidak tahu diuntung!" Kalimat yang selalu sukses membuat hati Kinara hancur.“Mbak, saya lagi patah hati loh ini. Kok, kencangan tangisan Mbak-nya, ya?” ketus lelaki yang Kinara ketahui namanya Adit—karena setelah percakapan itu mereka menjadi akrab dalam satu malam. Benar-benar hanya semalam karena besok dan setelahnya mereka tidak lagi bertemu.“Sanalah, Mas. Geseran! Saya sudah le
Langkah ringan seorang gadis penuh semangat menyeberangi jalan. Angin berembus kencang, menerbangkan helaian rambutnya. Wajahnya berseri, matanya berbinar penuh harap.Setibanya di lobi rumah sakit, senyum manis terukir di wajahnya. Tangannya melambai ke arah seorang lelaki paruh baya yang membalasnya dengan senyum hangat.Gadis itu adalah Kinara Ayudia Riyani, biasa disapa Kinara, anak tunggal Fahri. Ibunya meninggal dunia saat Kinara berusia tujuh tahun. Lima tahun kemudian, Fahri menikah dengan Diani, seorang janda dengan dua anak kembar—Dita Arimbi dan Dito Prajasutra—yang usianya tiga tahun lebih tua dari Kinara. Dari pernikahan keduanya, Fahri dan Diani dikaruniai seorang anak perempuan, Tiara Fani.Kinara mempercepat langkahnya mendekat, lalu memeluk ayahnya.“Rindunyaaa …,” ujarnya manja.Fahri mengeratkan pelukannya dan mengecup puncak kepala kesayangannya.“Ayah sudah selesai. Ayo, langsung saja kita kencan,” goda sang ayah membuat Kinara melayangkan pukulan pelan pada dada y
Langkah ringan seorang gadis penuh semangat menyeberangi jalan. Angin berembus kencang, menerbangkan helaian rambutnya. Wajahnya berseri, matanya berbinar penuh harap.Setibanya di lobi rumah sakit, senyum manis terukir di wajahnya. Tangannya melambai ke arah seorang lelaki paruh baya yang membalasnya dengan senyum hangat.Gadis itu adalah Kinara Ayudia Riyani, biasa disapa Kinara, anak tunggal Fahri. Ibunya meninggal dunia saat Kinara berusia tujuh tahun. Lima tahun kemudian, Fahri menikah dengan Diani, seorang janda dengan dua anak kembar—Dita Arimbi dan Dito Prajasutra—yang usianya tiga tahun lebih tua dari Kinara. Dari pernikahan keduanya, Fahri dan Diani dikaruniai seorang anak perempuan, Tiara Fani.Kinara mempercepat langkahnya mendekat, lalu memeluk ayahnya.“Rindunyaaa …,” ujarnya manja.Fahri mengeratkan pelukannya dan mengecup puncak kepala kesayangannya.“Ayah sudah selesai. Ayo, langsung saja kita kencan,” goda sang ayah membuat Kinara melayangkan pukulan pelan pada dada y...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Комментарии