Gardenia

Gardenia

Oleh:  Hanaya  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
49 Peringkat
19Bab
2.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Demi membebaskan ayahnya, Gardenia menggantikan sang ayah dan menjadi pelayan pribadi seorang Duke Forsythia yang terkenal sangat misterius dan hanya sedikit orang yang mengetahui bagaimana wajah asli si Duke. Hari demi hari berlalu, hubungan Gardenia dan Duke semakin dekat, terlebih dengan adanya kehadiran Wilfred, kakak laki-laki Gardenia yang merupakan sahabat Duke yang sering menjenguknya dan menemui Duke. Kedekatan mereka membuat Gardenia mengetahui rahasia besar yang selama ini ditutupi oleh Kerajaan. Hal ini membuat Gardenia mulai terlibat dengan Crown Prince. Apakah Gardenia akan membantu mengungkapkan rahasia Kerajaan atau ia akan memilih untuk tetap diam?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Riez Kitt
Keren thor aku menunggu bab berikutnya
2021-09-16 21:38:22
1
user avatar
Gadis Cantik
Seruuuu kak......
2021-09-16 11:31:39
1
user avatar
Taurus Di
baru baca dibuat ketagihan
2021-09-03 09:25:01
1
user avatar
Andrea Lee
pasti Gardenia awalnya bertanya-tanya tuh pas Lillian merubah total resep kuenya. Tapi begitu sudah jadi...waw..aku sampai ikutan terkagum-kagum. Gardenia pasti merasakan hal serupa ya thor
2021-09-03 09:10:04
1
user avatar
UlfSanita
Gardeniaaa ... aku suka padamu. Baik banget, si gadis manis, perhatian banget sama kakaknya ...️
2021-09-03 08:58:07
1
user avatar
UlfSanita
Gardenia ... aku menemanimu sampai akhir. Ku tunggu selalu update-nya yaa.
2021-08-31 01:41:59
1
user avatar
Ayasa
semangat lanjutinnya ya kak
2021-08-29 14:25:51
1
user avatar
BabyElle
Waahhh aku degdegann bacanyaa ...... good job thorr ......
2021-08-26 20:49:25
1
user avatar
Siti Auliya
Bacanya deg-degan, terbayang kegelisahan Gardenia.
2021-08-26 18:41:10
1
user avatar
Andrea Lee
aku langsung ngerasain gimana pekiknya suara hati saat tahu-tahu surat itu datang yang ternyata isinya pemberitahuan penahanan ayahnya, thor. gimana nggak panik tuh Gardenia?
2021-08-25 04:09:48
1
user avatar
Secret.Vee
semakin pinisirin sama kelanjutannya
2021-08-22 16:58:14
1
user avatar
Rizuki
Gardenia musti kuat, nih. biar gk tertindas di kemudian hari
2021-08-22 16:02:51
1
user avatar
OhMy_Ddalgi
aku khawatir sama Gardenia :"
2021-08-20 12:04:31
1
user avatar
UlfSanita
Gardenia sama kakaknya akur banget. Kakak udaman aku bangettt. Tulisannya sederhanan & enak dibaca. Ngaliirrr ...
2021-08-19 04:18:24
1
user avatar
Secret.Vee
Tulisannya rapi Kak jadi betah baca maraton ... di tunggu update annya lagi.
2021-08-19 01:18:39
1
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
19 Bab

Gardenia Nelson

Cahaya matahari perlahan mulai menampakan cahayanya dari balik awan. Seorang gadis berambut coklat panjang tersenyum saat mendapati langit mulai terlihat cerah."Akhirnya hujan sudah berhenti." Gadis itu dengan senyum yang masih menghiasi wajahnya mulai berdiri dari posisi duduk. Merapikan pakaian yang terlindungi jas hujan biru muda, ia lalu mengambil dua keranjang yang berada di sebelah kanannya. Di tangan kanannya terdapat sebuah keranjang berukuran sedang berisi berbagai jenis jamur, sedangkan di tangan kiri gadis itu terdapat keranjang berukuran lebih besar yang berisi berbagai macam buah."Saatnya pulang, aku harap mereka puas dengan ini semua." Gadis itu berjalan perlahan menyusuri hutan. Sesekali senandung kecil terdengar dari mulutnya sebagai teman perjalan pulang.Udara terasa lebih dingin dari biasanya, terlebih setelah hujan cukup lebat memba
Baca selengkapnya

Wilfred Nelson

Gardenia memandang kedua orang yang berada di depannya dengan raut wajah datar. Mengangguk sebentar sebagai jawaban, Gardenia kembali melanjutkan langkahnya."Apa begitu caramu untuk menyambut kepulangan kami, Gardenia?"Gardenia menghentikan langkah kakinya saat suara wanita itu kembali masuk ke indra pendengarannya. Wajahnya menunjukan raut kesal. Menghembuskan nafas pelan, Gardenia mencoba untuk mengatur raut wajahnya sebelum membalikkan badannya untuk melihat kedua wanita tersebut."Apa aku harus menyambut kedatangan kalian? Oh, apa kau berharap aku akan menyambut kalian dengar riang gembira sambil mengatakan 'Mama, Kak Loreen selamat datang. Bagaimana perjalanan kalian? Apakah menyenangkan?'" ucap Gardenia yang diakhiri dengan tawa kecil sebelum tersenyum manis."Ja
Baca selengkapnya

Marquess Nelson

"Gardenia, apa kau ada di dalam? Bisa ayah bicara padamu sebentar?" Wilfred menepuk pelan kepala Gardenia, bermaksud untuk memberi semangat. Gardenia tersenyum kecil sebagai balasan. Saat Wilfred akan beranjak pergi, Gardenia dengan cepat memegang ujung pakaian kakaknya. "Bisa … kakak tetap di sini?" "Baiklah, aku akan berpura-pura tidur setelah kita selesai makan. Kau tidak keberatan jika aku menggunakan tempat tidurmu, Gardenia?" "Tentu saja. Lagi pula kakak biasanya tidak pernah meminta izin untuk tidur di tempat tidurku. Sana, aku akan membukakan pintu untuk ayah." Wilfred segera menuju tempat tidur Gardenia. Melepaskan sepatunya, Wilfred lalu memposisikan dirinya tidur membelakangi pintu kamar dan menutup matanya.
Baca selengkapnya

Awal Mula

Kereta kuda yang akan membawa Tuan Nelson ke Coilleach mulai berangkat dan disaksikan oleh seluruh anggota Keluarga Nelson. Nyonya Nelson kembali berdiri di samping putrinya, Loreen dan kembali menatap kereta kuda yang membawa Tuan Nelson. Kereta itu sudah berada di luar pagar kediaman Keluarga Nelson.Wilfred menatap Gardenia yang masih memperhatikan kereta kuda yang membawa ayah mereka. Ia menepuk pelan pucuk kepala Gardenia hingga membuat gadis itu sedikit kaget dan menatapnya."Mau berlatih bersama?"Gardenia berpikir sebentar, menimbang apakah ia akan menerima ajakan Wilfred atau mengajak kakaknya itu untuk melakukan hal lain. Setelah menentukan apa yang akan ia lakukan, Gardenia menatap Wilfred dan menganggukan kepalanya pelan.Loreen yang melihat kejadian itu dengan perlahan mendekati mereka. "Apa &hel
Baca selengkapnya

Permasalahan

Tuan Nelson tersenyum puas memandang lembaran kertas yang ia pegang. Ternyata tidak sesulit yang ia pikirkan, walau terjadi sedikit perselisihan yang terjadi. Ia hanya menghabiskan waktu selama 5 hari untuk menyelesaikan semua urusannya. Pertemuan untuk melakukan kerja sama dengan beberapa petani dan peternak juga berjalan sangat lancar. Tuan Nelson bersyukur akan hal itu. Ia lalu menyimpan semua berkas kembali dalam koper dan menyimpan koper di tempat yang aman. Mungkin kedepannya ia akan mencoba untuk bekerja sama dengan beberapa toko yang ada di  Coilleach. Hari mulai siang, matahari masih memancarkan cahayanya dengan terang. Tuan Nelson beranjak pergi keluar dari tempat penginapan yang ia sewa. Di tangannya terdapat selembar kertas. Ia membaca tulisan yang berada di kertas tersebut lalu memandang papan petunjuk yang berada di depan penginapan. "Ternyata toko roti waktu itu merupakan toko
Baca selengkapnya

Surat yang Datang

Terdengar suara derap langkah kaki kuda yang sedang berlari kencang diiringi suara derit roda dari kereta kuda yang mulai memasuki halaman rumah Keluarga Nelson. Di dalam rumah, para pelayan sibuk membersihkan rumah. Beberapa pelayan yang bertugas merawat serta membersihkan tanaman yang berada di halaman depan dan beberapa pelayan yang sedang membersihkan jendela dari dalam rumah memperhatikan kereta kuda yang memasuki rumah Keluarga Nelson. Kereta kuda itu berhenti tepat di depan pintu depan rumah. Sang kusir segera turun dari kursi pengendaranya, beberapa orang pelayan yang memperhatikan kedatangan kereta kuda itu membantu sang kusir untuk membawa koper Tuan Nelson. Wajah sang kusir terlihat tegang dan takut, tetapi para pelayan yang melihat bagaimana raut wajah sang kusir enggan untuk menanyakan apa yang telah terjadi. Terlebih tidak adanya keberadaan Tuan Nelson di dalam kereta kuda. Di sebuah ruangan berukuran besar, Nyonya Nelson duduk d
Baca selengkapnya

Duke Forsythia

Bulan menghiasi langit malam yang gelap, ditemani banyak bintang di sekitarnya. Cahayanya menerangi jalan di tengah hutan yang mereka lewati. Gardenia menatap bulan yang berukuran lebih besar dibanding biasanya dari balik kaca kereta kuda. Ia merapatkan matel bulu yang ia gunakan. Udara terasa lebih dingin, terlebih mereka sedang berada di jalan yang terletak di tengah hutan. Sesekali ia melirik Wilfred yang sedang memandang surat yang dikirimkan oleh Duke Forsythia dan menghela nafas. Wilfred mengalihkan pandangannya dari surat yang ia baca. Ia menatap Gardenia yang duduk di depannya. "Apa masih terasa dingin?" tanya Wilfred. Gardenia menatap Wilfred sekilas dan menganggukkan kepalanya pelan. Wilfred yang melihat Gardenia menganggukkan kepalanya pelan segera melepas mantel yang ia gunakan. "Kau
Baca selengkapnya

Perjanjian

Posisi mereka masih sama, hanya saja di atas meja sekarang tersaji teh hangat dan kue kering. Wilfred dengan santai memakan kue kering yang tersusun rapi di atas piring. Ia menunggu Duke Forsythia untuk memulai pembicaraan. Gardenia memperhatikan dua laki-laki yang berada di sekitarnya, Duke Forsythia yang sedang meminum teh hangat dan Wilfred yang memakan kue kering. Sejujurnya ia juga ingin mencicipi teh hangat serta kue kering yang berada di depannya, tetapi mengingat tujuan mereka untuk membahas sesuatu, Gardenia menahan keinginannya. "Maaf… apa kita bisa mulai untuk membahas surat yang Anda kirim, Duke Forsythia?" ucap Gardenia.
Baca selengkapnya

Kepulangan

Cahaya matahari mulai mengintip dari arah timur. Burung-burung mulai beterbangan di langit yang masih terlihat agak gelap. Terlihat seekor kelinci putih dengan sedikit warna cokelat pada telinga kirinya sedang memakan wortel di atas meja pada sebuah gazebo. Duke Forsythia yang sedang memberi makan kelinci itu tersenyum kecil.Wilfred yang duduk di kursi sisi lain masih memperhatikan Duke Forsythia. Ia sering berkunjung ke mansion Duke Forsythia, jadi bukan hal aneh jika di pagi hari ia melihat Duke Forsythia memberi makan kelinci. Terlebih biasanya laki-laki itu juga akan menyiapkan beberapa jenis kacang atau buah untuk seekor tupai, tetapi
Baca selengkapnya

Hal Baru

Gardenia masih menatap ke arah pintu gerbang yang terbuka. Ia menghela nafas pelan. Sepertinya hari ini akan menjadi awal hari yang benar-benar berbeda. "Halo, salam kenal. Aku Lillian Alcott. Aku dengar kau akan menjadi pengganti Bibi Isabella sebagai pelayan pribadi Duke Forsythia. Apakah itu benar?" ucap seorang pelayan perempuan yang berada di dekat Gardenia. Gardenia menatap sedikit bingung pelayan perempuan yang ada di depannya. Pelayan itu sepertinya seusia dia, rambutnya berwarna hitam dengan iris mata berwarna cokelat. "Ah, benar. Saya Gardenia Nelson, pelayan pribadi Duke Forsythia yang baru." Pelayan perempuan itu terlihat
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status