Hasrat Wanita Kedua

Hasrat Wanita Kedua

last updateLast Updated : 2025-03-20
By:  Gumi GulaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
12 ratings. 12 reviews
39Chapters
3.7Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

[ Mature Romance 21+ ] Lula tidak peduli lagi dengan prinsipnya. Apabila dia dapat menghancurkan kebahagiaan keluarga baru ayahnya dengan menjadi WANITA KEDUA dari tunangan “putri kesayangan” ayahnya itu, dia rela melakukannya. Tubuhnya berhasil menjerat si tunangan tampan. Pria itu bahkan sulit melupakan dirinya. Namun, apakah rencana balas dendam pada ayahnya akan berhasil? Bagaimana jika hatinya juga terjerat oleh pria itu?

View More

Latest chapter

Free Preview

PROLOG

Sambungan telepon tidak dapat membatasi mereka untuk saling menggoda. Keduanya sibuk dengan kegiatan pelepasan hasrat mereka.“Lula, jangan menyiksaku,” kata pria itu di seberang sana.Ah, sepertinya hanya satu orang saja yang sibuk di sana. Sementara satunya, mencoba mempermainkannya di tempat yang berbeda.Segera setelah mendengar suara dari ujung sana, Lula segera mematikan sambungan telepon. Dia mengabaikan permintaan tunangan saudari tirinya itu. Melihat pria itu memohon, Lula begitu senang.Perempuan itu tersenyum simpul dan berkata pada dirinya sendiri, “Mari kita lihat apakah hidup putri kesayangan ayah itu akan sempurna selamanya?”Hanya membayangkan kehancuran hidup keluarga cemara itu, Lula tersenyum puas....

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Hellowol_
Ceritanya bagus bangettt!
2025-03-05 22:56:59
0
user avatar
Gumi Gula
Bagus banget
2024-11-14 21:16:41
0
user avatar
Gumi Gula
bagus sekali recommended ga
2024-10-07 21:54:04
0
user avatar
Gumi Gula
Bagus sekali
2023-12-16 11:35:27
0
user avatar
Gumi Gula
bagus sekali pokoknya harus dukung cerita ini yaa! jangan sampe ke skipp
2023-01-31 20:48:28
0
user avatar
KINOSANN
semangatt up! ......
2022-04-27 11:46:22
1
user avatar
Friska.S
mantap kak, selalu penasaran dengan yang selanjutnya ...️...️
2022-04-27 11:36:18
1
user avatar
Gumi Gula
Pokoknya dukung terus Gumi yaa… 🫠...
2022-04-26 17:06:34
2
default avatar
Manis madu 77
Bagus sekali novelnya 🫣🫣
2022-04-26 15:17:19
1
default avatar
Pono Ganteng
Bagus dong. Lnjt......
2022-04-26 15:15:28
1
user avatar
EARLY PIECES
Ceritanya keren. Menarik. Mendebarkan. Gregetan sama Jack dan Lula, apakah mereka akan jatuh sling suka...🫣🫠🫠
2022-04-26 15:11:07
2
user avatar
Gumi Gula
Harus baca dan ikuti, karena cerinya sangat menarik sekali! ............
2022-04-26 14:03:55
2
39 Chapters
PROLOG
Sambungan telepon tidak dapat membatasi mereka untuk saling menggoda. Keduanya sibuk dengan kegiatan pelepasan hasrat mereka.“Lula, jangan menyiksaku,” kata pria itu di seberang sana.Ah, sepertinya hanya satu orang saja yang sibuk di sana. Sementara satunya, mencoba mempermainkannya di tempat yang berbeda.Segera setelah mendengar suara dari ujung sana, Lula segera mematikan sambungan telepon. Dia mengabaikan permintaan tunangan saudari tirinya itu. Melihat pria itu memohon, Lula begitu senang.Perempuan itu tersenyum simpul dan berkata pada dirinya sendiri, “Mari kita lihat apakah hidup putri kesayangan ayah itu akan sempurna selamanya?”Hanya membayangkan kehancuran hidup keluarga cemara itu, Lula tersenyum puas.
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more
Bab 1 - Tak terlihat
“Jangan pernah menemuiku lagi.”“Kenapa? Aku putrimu. Kenapa aku tidak boleh menemuimu lagi, Dad?”Pria itu berbalik, tangannya masuk ke dalam saku celana kainnya. Helaan napas terdengar samar.“Aku sudah memiliki keluarga lain. Kau harus mengerti, Lula.”“Aku juga keluargamu. Aku juga putrimu. Apa aku salah menemuimu sebagai anak?”“Salah! Istriku tidak menyukaimu. Dia tidak ingin aku berhubungan dengan masa lalu.”Lula hanya bisa berdecak. “Tapi aku masih anakmu, Dad! Sampai kapan pun, aku akan tetap anakmu. Bukan masa lalu!”“Ini pertemuan terakhir kalinya. Jangan pernah menemuiku lagi atau datang ke rumahku seperti kemarin.”Setelah berkata demikian, pria tua itu pergi begitu saja. Lula tetap memandang punggungnya yang menjauh, matanya memanas, rahangnya mengeras, dan buku jarinya mengepal. “Aku membencimu.”“Lula!”Berikut versi yang lebih menarik dengan alur yang lebih mengalir, detail yang lebih rapi, dan feel yang lebih kuat:Lula tersentak dari lamunannya. Pikirannya yang mela
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more
Bab 2 - Berdebar
Di atas kasur, Lula meregangkan tubuhnya. Semalaman, dia harus menyelesaikan pekerjaannya. Karena Rey yang terus mendesak, kepalanya semakin pening. Rey meminta pekerjaan diselesaikan malam itu juga. Kepalanya hampir pecah rasanya.Wanita itu bangkit dan membenahi rambutnya yang berantakan. Dia menjepit rambutnya dengan jepit berwarna putih dan mengarahkannya ke atas. Lalu, wanita itu turun dari kasur, mengenakan sandalnya menuju ke dapur.Mengingat hari ini adalah hari Minggu, Lula tidak memiliki rencana apa pun selain bersantai di apartemennya. Namun, niat tersebut harus ditunda setelah dia melihat isi kulkas yang kosong, hanya terdapat beberapa botol mineral."Ah, sial. Aku belum berbelanja rupanya."Niat hati untuk bersantai menjadi gagal. Dia harus terpaksa mencari sarapan dan berbelanja bulanan nantinya.Wanita itu kembali naik ke atas, membersihkan diri sebelum pergi berbelanja. Dia berendam di bath up, membasuh rambutnya yang sudah mulai lepek. Setelah tiga puluh menit, dia sel
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more
Bab 3 - Mabuk
Lula menyandarkan kepalanya ke sofa, membiarkan matanya menatap langit-langit apartemen yang temaram. Samar-samar, kenangan itu kembali berputar di benaknya."Dad, aku mau es krim!""Es krim? Putriku mau es krim? Tentu saja. Daddy akan segera membawakannya.""Yeay, terima kasih, Dad!"Pria itu pergi, lalu kembali dengan es krim di tangannya. Wajah kecil yang tadi merengek kini berseri-seri saat menerimanya. Dengan penuh semangat, ia meraih cone es krim yang masih dingin."Terima kasih, Dad! Daddy adalah pahlawan untuk Lula!" serunya, matanya berbinar-binar.Pria itu tersenyum, mengusap kepala anak perempuannya dengan lembut. "Ya, tentu saja."Lula mengerjapkan matanya, kembali ke realita. Memori itu seharusnya sudah terkubur lama, namun mengapa masih terasa begitu nyata? Mengapa hatinya masih merindukan sosok yang telah membuangnya?Dengan napas berat, ia bangkit dari sofa. Tidak. Dia tidak boleh terus-terusan seperti ini. Dia tidak membutuhkan siapa pun dalam hidupnya. Dia bisa hidup
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more
Bab 4 - Menunggu
Lula baru saja membuka pintu apartemennya ketika suara langkah cepat terdengar dari lorong. Dalam hitungan detik, Emil muncul dengan napas tersengal, rambut pirangnya sedikit berantakan seperti habis berlari tanpa henti. "Lula! Tunggu sebentar!" serunya, berusaha mengatur napas. Lula mengerutkan kening, terkejut dengan kedatangan Emil yang tiba-tiba. "Emil? Kenapa kamu di sini? Ada apa?" Emil menegakkan tubuhnya, kedua tangannya bertumpu pada pinggang. Wajahnya menunjukkan ekspresi campuran antara khawatir dan kesal. "Seharusnya aku yang tanya. Semalam kamu di mana? Kamu enggak pulang, kan?" Lula menatap Emil dengan heran. "Dari mana kamu tahu kalau aku enggak pulang?" Emil mendengus. "Siapa lagi kalau bukan Pak Rey," katanya cepat. Mata Lula melebar. "Pak Rey?" Nama itu membuat pikirannya langsung dipenuhi tanda tanya. Mengapa bosnya sampai mencarinya? "Iya! Pak Rey nelepon aku berkali-kali semalam, nanya kamu ada di mana. Aku sampai bingung jelasinnya." Emil menggeleng kesal
last updateLast Updated : 2022-04-05
Read more
Bab 5 - Bertemu dengannya
Lula memeriksa ponselnya, tapi tak ada balasan dari Rey. Sudah hampir setengah jam sejak pria itu memintanya menunggu di kantor. Dia melirik jam di layar laptopnya. Hampir pukul tujuh malam, dan hari mulai gelap. “Kenapa Pak Rey suruh nunggu kalau akhirnya tidak datang juga?” gumam Lula, mulai merasa jengkel. Rasa kesal mulai menguasai pikiran Lula. Dia sudah menyelesaikan pekerjaannya sejak beberapa jam yang lalu, tapi Rey belum juga kembali. Hanya ada satu pesan singkat yang pria itu kirim sebelum akhirnya menghilang tanpa kabar. Lula sudah beberapa kali mengirimkan balasan, tetapi hingga kini bosnya tak juga merespons. Akhirnya, dengan napas panjang, ia bangkit dari kursinya, meraih tasnya dari meja, dan berjalan keluar kantor. "Mending pulang saja," pikirnya. Koridor terasa lengang. Kantor sudah sepi, hanya beberapa lampu di ruangan kosong yang masih menyala. Lobi pun tampak lengang, hanya tersisa satu atau dua staf yang sedang bersiap untuk pulang. Setibanya di basem
last updateLast Updated : 2022-04-20
Read more
Bab 6 - Mencoba Menggoda?
Mata Lula terpaku pada pria yang baru saja datang. Ada sesuatu yang terasa familiar darinya, meskipun bayangan itu masih samar di ingatannya. “Jack, mengapa kamu terlambat? Tadi, Mommy pikir kamu tidak akan datang karena sibuk dengan pekerjaanmu,” ujar Eve, suaranya terdengar lega.Pria yang dipanggil Jack hanya tersenyum tipis, tampak sedikit canggung. “Aku hampir lupa, tapi Ben mengingatkan,” ujarnya, melirik pria di sampingnya.“Tentu saja! Aku selalu jadi pengingatnya,” sahut Ben santai, menyenggol lengan Jack dengan sikap bersahabat. “Dia mulai tua, sepertinya.”Jack mendengus, melirik Ben dengan tatapan tak suka. “Omong kosong.”Eve tertawa kecil melihat interaksi mereka. Namun, perhatian Jack tiba-tiba teralihkan. Tatapannya jatuh pada Lula, yang masih duduk diam di meja makan. Matanya menyipit seolah mencoba mengingat sesuatu, namun ekspresinya tetap tertutup.Eve, yang menyadari tatapan itu, mengerutkan kening. “Ah, dia Lula, dia temanku. Kenapa menatapnya seperti itu? Kamu m
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more
Bab 7 - Lingkar kesempatan
Lula merutuk pelan dalam hati, merasa malu ketika baru menyadari bahwa kaus yang ia kenakan terlalu tipis, memperlihatkan bayangan bra-nya dengan jelas. Apa Eve tidak salah meminjamkan pakaian? Rasa tidak nyaman menggelayuti dirinya saat ia melangkah keluar dari kamar mandi, menundukkan pandangan ketika kembali ke sofa di ruang tamu. Eve masih duduk di sana, tampak asyik menonton televisi tanpa menyadari kegelisahan yang dirasakan Lula. Merasa sofa di sebelahnya bergoyang, Eve menoleh santai dan tersenyum lebar. "Sudah selesai ganti baju?" "Iya, terima kasih," jawab Lula, mengusap wajahnya yang sedikit lembab. "Besok aku akan mengembalikannya setelah mencucinya," lanjutnya dengan nada ragu. Eve tertawa kecil. "Tidak perlu buru-buru. Santai aja, kamu bisa kembalikan kapan pun sebisa kamu." Lula tersenyum canggung. "Baiklah," katanya, meski rasa tidak nyaman itu belum sepenuhnya hilang. Dia mencoba mengalihkan perhatian dengan menonton film yang diputar di televisi. Namun, suasan
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more
Bab 8 - Pulang bersama
Malam itu, udara dingin merayap pelan di sepanjang jalan yang sepi. Mobil yang dikendarai Jack melaju tanpa suara, hanya deru mesin yang terdengar samar di antara heningnya malam. Lula duduk di kursi penumpang, memeluk tubuhnya sendiri, merasa suhu di dalam mobil hampir sama dinginnya dengan atmosfer di antara mereka. Jack tak banyak bicara sejak perjalanan dimulai. Tatapannya lurus menembus jalanan, wajahnya datar seperti patung tanpa ekspresi. Lula mencuri pandang, berharap ada sedikit celah untuk memulai percakapan. “Terima kasih sudah mau mengantar,” suaranya lirih, nyaris tenggelam di antara desiran angin dari jendela yang sedikit terbuka. Jack tetap diam. Hanya kelopak matanya yang sedikit bergerak, tapi bibirnya tak memberi jawaban. Lula menelan ludah, menggigit bibir bawahnya. Mungkin ucapan itu terlalu sepele untuk direspons, atau Jack memang sengaja tak ingin terlibat dalam pembicaraan. Mereka terus melaju dalam diam sampai tiba-tiba, mobil melambat. Mesin mendadak ber
last updateLast Updated : 2022-04-21
Read more
Bab 9 - Ciuman Panas
Hujan turun semakin deras, menghujam bumi tanpa ampun. Angin malam berhembus kencang, membuat udara semakin menusuk hingga ke tulang. Petir menyambar sesekali, menerangi jalanan sepi yang diselimuti kegelapan. Jack dan Lula berlari di tengah hujan, napas mereka tersengal. Pakaian yang basah kuyup melekat erat di tubuh, membuat dingin semakin merasuk. Butiran air hujan menetes dari rambut mereka, membasahi wajah yang sudah lelah. “Kita… harus cari tempat berteduh,” ujar Lula dengan suara bergetar, berusaha menahan rasa dingin yang menggigit. Jack melirik sekilas, matanya menyapu sekitar hingga menemukan sebuah gubug tua di kejauhan. Tanpa berkata apa pun, dia menarik tangan Lula, membimbingnya menuju tempat itu. Pintu kayu lapuk berderit saat Jack mendorongnya. Udara lembap menyergap begitu mereka masuk, membawa aroma kayu basah dan debu yang sudah lama mengendap. Cahaya dari kilat sesekali menerangi ruangan kecil itu, memperlihatkan meja reyot di sudut dan bangku kayu yang suda
last updateLast Updated : 2022-04-22
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status