Malam Pertama Dengan Majikan

Malam Pertama Dengan Majikan

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-25
Oleh:  mutiaraajingga1Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
91Bab
69.3KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Nining, seorang gadis desa, menikah dengan lelaki yang tak memiliki status. Ya, antara duda dan suami orang yang bernama Andra. Istrinya pergi tanpa kejelasan dan kejadian itu berlangsung lama. Hal itu membuat Andra menjadi lelaki dingin dan tak berekspresi. Akankah Nining bisa membuka hati Andra kembali dan merobohkan gunung es itu?

Lihat lebih banyak

Bab 1

Bab 1

"Nikahi Nining, Ndra!" 

Langkahku terhenti saat namaku disebut oleh majikanku. Entah apa yang sebenarnya terjadi, sehingga Nyonya Mega menyuruh Pak Andra menikahiku. 

"Tapi, Bu, nggak mungkin. Bagaimanapun, Andra ini masih beristri."

Aku hanya berusaha menelan saliva.

"Jangan egois. Bagaimana dengan Keysha? Dia butuh sosok seorang Ibu, sedang istrimu itu tak tahu di mana rimbanya."

Ya, yang kutahu, Bu Rosa memang pergi meninggalkan rumah ini saat Keysha-anak Pak Andra, berumur tiga bulan. Kini, gadis imut itu berusia tiga tahun. Hampir tiga tahun juga Bu Rosa meninggalkannya. 

"Apa nggak ada calon lain, Bu? Kenapa harus Nining?" 

Aku bersandar pada dinding. Tak baik sebenarnya, menguping pembicaraan orang lain. Tapi, bagaimana? Aku penasaran setengah mati. 

Oh iya, namaku Nining. Gadis desa berusia dua puluh tiga tahun yang merantau ke kota metropolitan ini. Aku bekerja di rumah Nyonya Mega ini sudah hampir dua tahun. 

"Karena Keysha sangat dekat dengannya. Pokoknya, Ibu nggak mau tahu. Kamu harus menikah dengannya." 

Aku mundur beberapa langkah saat kudengar suara langkah kaki hendak keluar dari ruangan itu. 

"Loh, Ning?" 

"Nyonya, maaf minumannya baru mau dianterin, tadi Nining sakit perut," ucapku. 

Nyonya Mega tersenyum, kemudian mendekat. Aku tak bisa mengendalikan diri ini yang masih kaget setengah mati. 

"Nggak papa. Kamu anterin ke Mas Andra aja, ya!"

Glek!

Pahit sudah saliva yang kuteguk. Aku, masuk ke dalam? Setelah penolakan yang dilakukan oleh pria beristri bukan-duda bukan, itu?

"Tapi, Nya..."

"Saya masih ada acara," ucapnya seolah mengerti tentang keberatanku. 

Kuatur napas, lalu mengetuk pintu dan masuk pada ruangan yang memang sudah terbuka pintunya itu. 

"Pak, ini minumannya."

Pak Andra hanya diam, tak menanggapi. Biasanya, ia akan beramah-tamah padaku. 

'Duhh, Nining, jelas saja dia jadi jutek. Mana ada orang yang mau menikah dengan gadis udik seperti kamu?' batinku.

"Saya permisi." 

Tak ada sahutan. Aku hanya menghela napas setelah keluar dari sana. Apa aku harus berhenti bekerja saja? 

Karena jujur, jika nanti aku ditanyai oleh Nyonya Mega pun, aku rasa akan menolaknya. Menikah tanpa cinta? Itu bukan impianku. 

-

"Mbak Nining, ini kuenya di makan!" perintah Keysha dengan wajah cemberut karena daritadi aku diamkan. 

Ya Allah, karena terlalu larut dalam pikiran tadi, aku sampai mengacuhkan gadis imut di depanku. 

"Oh, iya, maaf ya, Key, sini Mbak makan." 

Keysha menyerahkan satu mangkuk berisi kue mainan. Aku berpura-pura menikmatinya hingga anak itu tersenyum cerah. 

Keysha, gadis berumur tiga tahun itu tak pernah menanyakan keberadaan ibunya. Entah apa yang dilakukan Pak Andra, tapi jika aku jadi dia, pasti sudah merengek meminta bertemu dengan ibuku. 

Saat asyik dengan pikiran sendiri, tiba-tiba aku menangkap bayangan Pak Andra yang tengah memperhatikan kami. Kulihat dengan jelas melalui kaca di hadapanku, bahwa ia tengah tersenyum. Senyum yang bahkan tak pernah kulihat. 

Aku jadi grogi sendiri, lalu meletakkan mangkuk ditanganku ke lantai. 

"Sudah habis makanannya, Mbak?" tanya Keysha. 

"Sudah, Key. Oh iya, sudah sore, kita mandi yuk?! Terus main ke taman. Gimana?" 

Mata Keysha berbinar. Ya, sepertinya aku harus menghindar, daripada jantungku tak selamat karena melihat senyuman Pak Andra. 

-

"Ning, sini!" 

Nyonya Mega memanggilku saat mereka selesai makan malam. Tuan Edo-suami nyonya Mega, telah berpulang. Hingga sekarang hanya tinggal bersama Pak Andra, sedangkan Mas Kino-bungsu di keluarga ini, tengah merantau ke pulau Sumatera. 

"Iya, Nya?" 

Aku duduk di lantai. 

"Loh, kenapa di lantai? Sudah sini di atas saja." 

"Tapi, Nya, saya masih ada kerjaan."

"Biar Mbok Minah dan Desi saja yang mengerjakannya."

Aku hanya bisa mengangguk pasrah, padahal niat hati ingin sekali  menghindar karena aku tahu ke mana arah pembicaraan ini. 

"Kamu, sudah punya pacar, Ning?" 

Glek!

Lagi-lagi, saliva yang kutelan terasa pahit. 

"Memang kenapa, Nya?" 

"Saya nanya aja." 

Aku menggeleng. 

"Alhamdulillah. Kalau begitu, dua hari lagi kita ke rumahmu di kampung ya, Ning?" 

Mataku membola. Apa? Ke kampung? 

"Mau ngapain, Nya?" Aku berpura-pura bodoh. 

"Saya akan melamar kamu buat Andra." 

Deg! 

Entahlah, meskipun sudah mendengar tadi pagi, rasanya jika langsung begini msih saja membuatku terpaku. Jantungku berdebar lebih keras. 

"Kamu mau kan, Ning?"

"Emm ... Kenapa harus Nining, Nya?" tanyaku. 

"Karena kamu yang paling dekat dengan Keysha, Ning. Gimana? Kamu mau nggak?" 

Aku terdiam. Bingung harus menjawab apa. Karena jujur, Nyonya Mega sudah sangat baik untukku. 

"Baiklah kalau itu mau Ibu, kami akan menikah." 

Hampir saja aku terjungkal saat mendengar suara Pak Andra. Apa? Bukankah tadi ia menolak? Kenapa sekarang malah mau? 

-

Nyonya Mega tersenyum melihat kedatangan putranya, apalagi setelah mendengar ucapan lelaki tersebut. 

"Bagaimana, Ning? Kamu mau, kan, jadi ibu sambung buat Keysha?" tanya Nyonya Mega. 

Aku hanya terdiam. Bingung harus menjawab apa? Bagaimana jika aku dicap pelakor oleh orang lain? Secara biar bagaimanapun, Pak Andra ini adalah lelaki beristri.

"Tapi, Nya...."

"Tolong, Ning. Demi Keysha." 

Aku menghembuskan napas pelan, kemudian mengangguk. Baiklah, demi Keysha dan juga demi kebaikan yang selama ini beliau curahkan padaku. 

Aku kembali ke dapur, kulihat Mbok Minah dan juga Desi tengah berdiri di balik tembok pemisah antara dapur dan ruang makan. 

"Ning?" 

"Ya?" 

"Kamu, serius?" 

Aku mengangguk. Lagipula, jika di rumah pun aku pasti akan ditanyakan kapan menikah oleh orang lain. 

Mbok Minah dan Desi memelukku, mengucapkan selamat karena sebentar lagi akan menikah. 

Mbok Minah menyarankanku untuk menghubungi Bapak dan Ibu di kampung. Bagaimanapun, semuanya harus bersiap. Tak mungkin juga tak ada penyambutan dari pihak keluargaku. 

"Mimpi apa kamu, Ning, bakal jadi orang kaya? Seorang istri dari pemilik perusahaan Keydra Group," ucap Desi sewaktu kami berbaring di kamar. 

Aku hanya diam saja. Bingung juga. Apakah ini akan menjadi awal yang baik bagiku, atau sebaliknya? 

Karena jujur saja, aku pun menyayangi Keysha. Gadis kecil itu sangatlah pintar. Pandai bercerita, dan juga tak menyusahkan. 

Selama dua tahun aku merawatnya, tak pernah sekalipun aku merasa kesusahan. Dan kini, aku akan menjadi ibunya? Apa anak itu bakal menerimanya? 

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Acid Muslim
cukup menghibur
2022-09-06 06:32:13
0
user avatar
Acid Muslim
sederhana dan bagus
2022-08-21 01:24:15
0
91 Bab
Bab 1
"Nikahi Nining, Ndra!" Langkahku terhenti saat namaku disebut oleh majikanku. Entah apa yang sebenarnya terjadi, sehingga Nyonya Mega menyuruh Pak Andra menikahiku. "Tapi, Bu, nggak mungkin. Bagaimanapun, Andra ini masih beristri."Aku hanya berusaha menelan saliva."Jangan egois. Bagaimana dengan Keysha? Dia butuh sosok seorang Ibu, sedang istrimu itu tak tahu di mana rimbanya."Ya, yang kutahu, Bu Rosa memang pergi meninggalkan rumah ini saat Keysha-anak Pak Andra, berumur tiga bulan. Kini, gadis imut itu berusia tiga tahun. Hampir tiga tahun juga Bu Rosa meninggalkannya. "Apa nggak ada calon lain, Bu? Kenapa harus Nining?" Aku bersandar pada dinding. Tak baik sebenarnya, menguping pembicaraan orang lain. Tapi, bagaimana? Aku penasaran setengah mati. Oh iya, namaku Nining. Gadis desa berusia dua puluh tiga tahun yang merantau ke kota metropolitan ini. Aku bekerja di rumah Nyonya Mega ini sudah hampir dua tahun. "Karena Keysha sangat dekat dengannya. Pokoknya, Ibu nggak mau tah
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-10
Baca selengkapnya
Bab 2
Bab 2Tapi, Des, apa Keysha bakal menerimaku, ya?" tanyaku, masih sambil melihat langit-langit kamar. Desi menoleh ke arahku, kemudian menghembuskan napasnya. "Pasti. Apalagi, selama ini kalian sangat dekat." "Ya ... Semoga saja." Esok hari. Sedari pagi, Nyonya Mega sudah memintaku untuk mengantarnya. Semua pekerjaan sudah kurapikan, begitupun dengan makanan Keysha. Karena tugasku adalah mengasuhnya. Pakaian dan makannya pun tak luput dari tugasku. "Des, titip Keysha, ya!" Desi mengangguk, kemudian membenarkan letak hijabku. "Kamu mau ke mana memangnya, Ning?" "Nggak tahu, Nyonya minta diantar ke suatu tempat katanya." Desi hanya manggut-manggut, kemudian beranjak ke luar bersamaku. "Desi, tolong rapikan kamar saya, ya!" perintah Nyonya begitu beliau datang. Aku memperhatikannya dari atas sampai bawah. Bukannya ia bilang ingin diantar ke suatu tempat? Kenapa masih berpakaian seperti itu? Tak lama kemudian, terdengar derap langkah menuruni tangga. Terlihat Pak Andra datang
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-10
Baca selengkapnya
Bab 3
Bab 3Kami semua terdiam, menunggu jawaban Bapak. "Baik, saya terima, Bu.""Alhamdulillah." Air mata mengucur deras dari dua bola mata Ibu. Beliau mencium pipiku. "Nduk, Ibu nggak pernah meminta muluk. Hanya ingin kamu bahagia. Jangan hiraukan uang, yang penting kamu bahagia. Jangan hanya karena kamu menikah dengan orang kaya, menjadikanmj pribadi yang jelek, sombong. Jangan ya, Nduk?!" Aku mengangguk. Aku sedih, namun juga bahagia. Ah, ntah perasaan apa ini namanya? "Ya, walaupun Nining hanyalah gadis kampung tak berpendidikan..."Deg! Aku dan Ibu saling pandang. Kami paham betul itu suara siapa. Gawat, jangan sampai hal yang menimpa Dara juga menimpa denganku! -Setelah hari itu, aku menetap di rumah. Drama Keysha yang tak ingin jauh dari aku pun tak bisa dielakkan. Meskipun sekarang harus video call setiap hari. "Nduk, kamu sudah yakin? Besok acara ijab qabulmu, loh." Aku yang tengah membantu para tetangga masak di rumah, pun menghentikan aktivitasku memotong wortel. "Me
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-11
Baca selengkapnya
Bab 4
Bab 4Saya terima nikah dan kawinnya Ningsih Setya Dewi dengan mas kawin emas lima gram dan seperangkat alat salat dibayar, tunai!" ucap Pak Andra lantang. "Bagaimana saksi? Sah?" "Sah!" sahut saksi dan juga tamu yang datang. Setelah menandatangani buku nikah, lalu aku diminta mencium takzim tangan Pak Andra. Entah bagaimana, tiba-tiba Pak Andra malah menarikku dan mencium kening ini. Deg! Jantung, tolong baik-baik saja! --Setelah akad tadi, aku langsung dibawa ke kota. Tak ada kata istirahat buat Pak Andra. Ya aku paham, dia adalah seorang pembinis. Membuang waktunya, sama saja dengan membuang uang. Aku sudah berada di kamar. Kamar Pak Andra maksudnya. Kulirik jam, pukul sebelas malam. Kini, Pak Andra tengah mandi, sekalian melepas penat. "Kamu gak mau mandi juga, Ning?" Aku terkesiap saat mendengar suaranya, terlebih lagi, saat melihatnya hanya memakai handuk saja. Ia berjalan mendekat, semakin dekat, hingga melaluiku begitu saja. Setelah berpakaian lengkap, Pak Andra men
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-11
Baca selengkapnya
Bab 5
Bab 5Seorang wanita memakai busana kebaya, tampak anggun. Di sebelahnya berdirj seorang pria. Lelaki dengan senyum yang bahkan hanya beberapa kali kulihat. Pak Andra, tersenyum. Aku tak percaya, foto pernikahan kami menjadi wallpapernya. Aku pun belum pernah melihat album pernikahan kami karena belum jadi. Insya Allah, besok baru diantarkan. Tapi, dari mana Pak Andra dapat ini? Di sana memang aku tak melihat ke layar, aku tengah menatap ke arah lain. Perlahan, kurasa pipiku memanas. Pak Andra, ternyata bisa sweet juga. Ah, Ibu, putrimu memang sedang jatuh cinta! -Jarum jam di dinding sudah pukul satu siang. Sambil menunggu Keysha bangun, aku berjalan menuju kamar belakang. Berniat membantu Desi dan Mbok Minah yang biasanya tengah menyetrika di jam segini. "Enak ya, Mbok, jadi Nining. Aku juga mau, lah, kenapa harus dia, coba?" Aku berhenti saat mendengar suara Desi berbicara pada Mbok Minah. "Hust! Jangan ngawur, kamu. Coba kamu pikir lagi. Si Nining itu banyak kelebihannya.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-05-11
Baca selengkapnya
Bab 6
Setelah beberapa menit, pesanan kami datang. Ayam goreng, ikan bakar, capcay, dan juga sambal dendeng. Aku melongo melihatnya. Kenapa makanannya banyak banget? "Kenapa, Dek? Nggak suka makanannya?" "Eh? Suka kok Pak, eh Mas." Oke, aku memang belum terbiasa dengan panggilan baru ini. Kami mulai menyantap hidangan. Aku hanya mengambil capcay dan juga sambal dendeng. "Nih, makan," ucap Mas Andra saat aku menyuapi Key makan. Aku tertegun saat Mas Andra menaruh daging ikan yang sudah terpisah dari durinya, ke atas nasiku. Aku hanya mengangguk seraya mengucapkan terima kasih. Usai makan, Mas Andra mengantar kami pulang, lalu langsung pergi lagi menuju kantor. Saat masuk ke rumah, Ibu yang tengah menonton televisi segera menghampiri kami. "Key, ke Mbak Desi dulu minta mandi, ya? Habis ini kita jalan-jalan sama Oma."Mendengar kata jalan-jalan, Key segera pergi ke belakang seraya memanggil Desi. Tanganku segera ditariknya menuju sofa. "Bagaimana, Ning?" tanya Ibu. "Bagaimana apanya,
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya
Bab 7
"Pa, laper," ucap Key yang sedang dalam gendongan Mas Andra. "Ya sudah, kita makan, ya?" Kami pun masuk ke dalam restoran makanan. Tiga minggu menjadi istri Mas Andra membuatku mulai terbiasa dengan gaya makannya. "Keysha tunggu di sini sama Mama, ya? Papa mau ke depan, pesan makanan." Anak itu mengangguk. Mama. Baru kali ini ia membahasakan Mama untukku pada anaknya. Biasanya, ia hanya akan menunjukku. Tak lama kemudian, Mas Andra daang membawa makanan yang sangat membuatku takjub. "Mas, kenapa ayamnya banyak sekali? Satu juga cukup, kok!" protesku. "Kamu ini, Dek, tinggal makan aja kok banyak protes." Aku hanya garuk-garuk kepala. Baiklah, nanti saat pulang aku akan meminta yang satu dibungkus saja, untuk Desi di rumah. --Saat sampai di rumah, aku memberikan bungkusan makanan pada Desi dan Mbok Minah yang tengah duduk usai salat maghrib. Saking asyiknya kami main, jadi lupa waktu. "Makasih banyak ya, Ning," ucap Mbok Minah. Aku mengangguk, kemudian masuk ke kamar mandi.
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya
Bab 8
Mas Andra membawa Bu Rosa keluar. Aku tahu, ia pasti tak ingin bertengkar di hadapan anaknya."Mama, tadi itu siapa?" tanyanya. Aku menatap Bu Mega. Bingung harus menjawab apa? Karena memang seusianya pasti belum mengetahui apa itu ibu kandung dan juga ibu tiri?"Nanti kita kasih tahu. Keysha sudah sarapan?" tanya Bu Mega. "Belum, Oma. Kan mau sarapan bareng Papa, Mama, sama Oma." Bu Mega tersenyum, kemudian pamit keluar. Beliau pasti ingin tahu alasan Bu Rosa ke mana saja selama ini. Setelah mengikat rambut Keysha, aku membawa anak itu naik ke atas ranjang. Untung, semalam sprei ini sudah kuganti dengan yang bersih. "Key, mau dibacain dongeng, nggak?" tawarku. "Mau dong, Ma." Karena tak ada buku di sini, maka aku mengambil koran. Dulu, biasanya di halaman tengah suka ada dongeng atau cerita yang dikirimkan oleh penulis ke perusahaan koran tersebut. Key ikut duduk di sofa, lalu tubuhnya memelukku. Ya Allah, aku memang belum punya anak, tapi melihatnya begini, aku sudah merasa
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya
Bab 9
Sekarang, kalau sudah begini, mau bagaimana lagi? Aku menghela napas panjang, menghampiri suami yang masih duduk di sisi ranjang Mbak Rosa. "Biarkan aku yang pergi, Mas. Aku sadar diri. Memang sebaiknya, dari awal aku tak pernah menyetujui pernikahan ini," ucapku. Mas Andra mendongak, kemudian menggelengkan kepalanya. "Tidak, Dek. Kamu tak perlu pergi. Apa kalian tak bisa hidup satu atap bersama? Atau, Rosa, bagaimana jika kamu pergi dari sini?" Mata Mbak Rosa melebar. Ia pasti tak menyangka akan diusir oleh suaminya. "Nggak, Mas! Suamiku ada di sini, begitupula dengan anakku. Kenapa nggak pelakor itu aja?!" "Mbak, aku ini bukan pelakor! Kenapa selalu saja memanggilku dengan sebutan itu?!" "Karena kamu memang pelakor." Aku tersenyum sinis. Kesabaranku benar-benar diuji oleh wanita itu. "Ya, katakanlah aku pelakor. Setidaknya, aku tak akan pernah meninggalkan anak dan suamiku, aku mengurus anak yang ditinggalkan oleh orang yang menuduhku pelakor. Aku mengurus suami oleh oran
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya
Bab 10
Andra mendongak, kedua matanya terus memandangi wanita di hadapannya itu. "Apa maksudmu?" "Kamu memang lebih mencintai wanita itu, kan? Jawab, Mas! Kamu memang telah berubah. Hiks." Andra termenung. Benarkah ia sudah mencintai Nining? Gadis desa yang terpaksa dinikahinya itu? Rosa mulai menangis. Awalnya hanya isakan saja, tapi lama kelamaan berubah menjadi kencang. Andra pusing mendengarnya. Ia sudah mengorbankan waktunya, seharusnya ia sudah berangkat kerja tadi pagi. "Argh!" Andra bangkit dan keluar. Tak mempedulikan Rosa yang mencoba menarik perhatiannya lewat tangisan. "S*al!" Rosa memukul ranjang, rahangnya mengeras. Baru kali ini, ia merasa diremehkan. Andra, memang sudah berubah padanya. Sebuah seringai jahat, terbit di bibir seksi milik Rosa. Wanita itu mulai menggumam."Lihat saja, Mas. Apa kamu masih dapat membela Nining dan cuek padaku nantinya?"-Pov Nining Beberapa hari setelah insiden kedatangan Mbak Rosa, akhirnya diputuskanlah kalau aku dan Mbak Rosa akan ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2022-06-22
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status