Mata Lula terpaku pada pria yang baru saja datang. Ada sesuatu yang terasa familiar darinya, meskipun bayangan itu masih samar di ingatannya. “Jack, mengapa kamu terlambat? Tadi, Mommy pikir kamu tidak akan datang karena sibuk dengan pekerjaanmu,” ujar Eve, suaranya terdengar lega.Pria yang dipanggil Jack hanya tersenyum tipis, tampak sedikit canggung. “Aku hampir lupa, tapi Ben mengingatkan,” ujarnya, melirik pria di sampingnya.“Tentu saja! Aku selalu jadi pengingatnya,” sahut Ben santai, menyenggol lengan Jack dengan sikap bersahabat. “Dia mulai tua, sepertinya.”Jack mendengus, melirik Ben dengan tatapan tak suka. “Omong kosong.”Eve tertawa kecil melihat interaksi mereka. Namun, perhatian Jack tiba-tiba teralihkan. Tatapannya jatuh pada Lula, yang masih duduk diam di meja makan. Matanya menyipit seolah mencoba mengingat sesuatu, namun ekspresinya tetap tertutup.Eve, yang menyadari tatapan itu, mengerutkan kening. “Ah, dia Lula, dia temanku. Kenapa menatapnya seperti itu? Kamu m
Last Updated : 2022-04-21 Read more