Lula mengerjapkan mata, udara di dalam mobil terasa menekan dadanya. Ciuman itu masih membekas di bibirnya, membuat pikirannya kacau. Ia menelan ludah, berusaha menata perasaannya yang bergejolak. Dia menatap pria itu sejenak, sebelum membuka suaranya. “Aku tidak akan merespon lebih, aku tau ciuman ini sebuah kesalahan,” suaranya terdengar bergetar. “Aku akan melupakannya, dan kamu juga, Jack.” Jack tidak langsung menjawab. Tangannya menggenggam kemudi, matanya menatap lurus ke depan dengan ekspresi dingin yang sulit diterjemahkan. Napasnya terdengar pelan, namun setiap hembusannya terasa berat. “Tidak.” Hanya satu kata, rendah dan datar, namun cukup membuat Lula membeku. Dia mengerjapkan mata, menatap Jack dengan mata bertanya. “Apa maksudnya?” Jack perlahan menoleh, sorot matanya tajam, seolah menelanjangi segala pikiran yang berusaha disembunyikan gadis itu. “Aku tidak ingin melupakannya.” Lula tercekat. Dadanya berdegup kencang, tetapi wajah Jack tetap tanpa emosi—dingin, s
Last Updated : 2022-05-19 Read more