Share

Memercikan api

Lula mengerjapkan mata, terkejut dan bingung. Dia mengangguk pelan, berusaha menenangkan getaran di dalam dadanya. “Mungkin ciuman ini sebuah kesalahan. Maksudku, kita terbawa suasana, mungkin? Aku akan melupakannya, kamu tenang saja, Jack.”

Jack terdiam sejenak, lalu menghela napas panjang. “Aku rasa tidak.”

Lula menatapnya dengan tatapan penuh tanya. “Maksudnya?”

Jack memandangnya dengan serius, “Ini bukan ciuman kesalahan seperti waktu itu. Aku memang menginginkannya. Ingin mengecup bibirmu, dan aku tidak bisa menahannya. Maaf.”

Jantung Lula berdebar cepat. Dia memalingkan wajahnya, merasa malu dan bingung. “Tapi bagaimana bisa? Kamu sudah punya tunangan,” suaranya bergetar.

Jack menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi, terlihat sangat lelah. “Aku tidak tahu. Setiap kali aku bersamamu, aku merasakan sesuatu yang kuat. Aku tidak bisa mengendalikannya. Aku merasa nyaman bersamamu.”

Lula merasa hatinya semakin berdebar. Dia meremas gaunnya di sisi kursi, mencoba menenangkan di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status