CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR

CINTA TERLARANG TUAN PRESDIR

last updateLast Updated : 2025-01-18
By:   Fredelina Putri  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 rating. 1 review
23Chapters
161views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Synopsis

Thalita amat terkejut ketika terbangun di pagi hari di sebuah kamar hotel. Rasa terkejut itu belum usai karena dirinya kembali dikejutkan dengan adanya penampakan bercak merah di alas tidurnya. Di dalam pusara kecemasannya, seseorang keluar dari kamar mandi dengan hanya mengenakan handuk kecil guna menutupi aset berharganya. “Sudah bangun kamu? Bagaimana tidurmu? Nyenyak?” Baskara memiringkan senyumnya. “Kenapa saya ada di sini, Pak? Dan semalam apa yang terjadi di antara kita?” “Kamu pura-pura lupa? Oh baiklah, biar aku ingatkan, semalam kamu begitu liar di atas ranjang. Aku sampai kewalahan.” “Bohong! Bapak kan atasan saya. Kita nggak mungkin melakukan itu, kan, Pak?” “Ck! Untuk apa aku berbohong? Karena aku sudah berkata jujur maka kuperintahkan padamu… Mulai hari ini, kamu adalah wanitaku, Thalita. Ini perintah!” Masalah tidak berhenti di situ saja, pria yang telah melakukan hubungan panas semalam bersama Thalita adalah pria beristri. Lalu apa yang akan terjadi pada keduanya?

View More

Latest chapter

Free Preview

Jadilah Wanitaku!

Kedua matanya terbuka perlahan. Thalita menggeliat malas. “Ini di mana?” Thalita merubah posisi lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah di tempat yang tampak asing baginya. Wanita muda itu berusaha menyingkap selimut tebal yang sebelumnya membungkus tubuhnya dengan gerakan setengah sadar. Tiba-tiba wanita itu merasakan nyeri di pangkal pahanya berpikir serentetan fakta yang terjadi bersamaan. “Aww! Sialan, ada apa ini?” Thalita membelalakkan matanya ketika menyadari bahwa dirinya tak lagi mengenakan selembar kain pun guna menutupi tubuh mulusnya, ditambah lagi ia mengetahui ada bercak merah di alas tidurnya. “Ya Tuhan, ada apa ini? Nggak mungkin ini milikku, kan? Nggak, nggak mungkin!” Berusaha menolak sekuat tenaga pun akhirnya percuma karena yang ada di dalam kamar itu hanya dirinya sendiri. Bersama siapakah ia menghabiskan malam panas di atas tempat tidur ini? Jelas-jelas ia tak mungkin rela menggelontorkan uang dengan sia-sia menyewa kamar inap hotel yang ia huni s...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
corn leaf
Baskara, semena-mena sekali dirimu. Huh!
2024-12-27 14:40:02
1
23 Chapters
Jadilah Wanitaku!
Kedua matanya terbuka perlahan. Thalita menggeliat malas. “Ini di mana?” Thalita merubah posisi lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah di tempat yang tampak asing baginya. Wanita muda itu berusaha menyingkap selimut tebal yang sebelumnya membungkus tubuhnya dengan gerakan setengah sadar. Tiba-tiba wanita itu merasakan nyeri di pangkal pahanya berpikir serentetan fakta yang terjadi bersamaan. “Aww! Sialan, ada apa ini?” Thalita membelalakkan matanya ketika menyadari bahwa dirinya tak lagi mengenakan selembar kain pun guna menutupi tubuh mulusnya, ditambah lagi ia mengetahui ada bercak merah di alas tidurnya. “Ya Tuhan, ada apa ini? Nggak mungkin ini milikku, kan? Nggak, nggak mungkin!” Berusaha menolak sekuat tenaga pun akhirnya percuma karena yang ada di dalam kamar itu hanya dirinya sendiri. Bersama siapakah ia menghabiskan malam panas di atas tempat tidur ini? Jelas-jelas ia tak mungkin rela menggelontorkan uang dengan sia-sia menyewa kamar inap hotel yang ia huni s
last updateLast Updated : 2024-11-17
Read more
Kenapa Anda Di Sini?
Di bawah guyuran air shower, Thalita meluapkan tangis dan kekecewaannya. Bagaimana bisa ia berakhir di atas ranjang bersama atasannya? Berulang kali ia membilas tubuhnya dengan sabun hingga membuat kulitnya memerah.Ingatan Thalita kembali pada malam di mana ia menemani sang bos menemui klien perusahaan yang menjanjikan. Di sebuah restoran bintang 5 dengan segala fasilitas mewah menjadi sajiannya. Terakhir kali sebelum Thalita dan Baskara pulang usai menemui klien tersebut, mereka sempatkan mengunjungi sebuah klub malam dengan alasan sang bos ingin menemui rekan lamanya, si pemilik klub malam, Titan.“Kamu cantik sekali, Thalita. Baskara pasti senang banget punya sekretaris cantik sepertimu,” puji Titan malam itu. “Iya, dia memang sangat cantik,” sahut Baskara menyetujui.Thalita hanya tersenyum profesional lalu menanggapi pujian tersebut dengan cara yang anggun dan jauh dari mode perayu seperti para wanita muda yang dikenalnya.“Terima kasih, Pak Baskara dan Pak Titan,” ucap Thalit
last updateLast Updated : 2024-11-21
Read more
Dia Lagi!
Thalita masih berdiri di ambang pintu. Ia terlalu takut memasuki kamar hunian yang amat pribadi untuknya. Saat ini ada pria asing yang mencoba menguasai tempat tinggalnya dan mulai mendominasi. “Pak Baskara, tolong keluar dari flat saya! Saya tidak mau menjadi bahan gunjingan orang-orang sekitar. Kalau Bapak ingin bicara, kita bisa membahasnya besok di kantor. Tapi tolong jangan di sini, Pak,” tegas Thalita menghadapi atasan yang selama ini ia hormati yang kini bermetamorfosa menjadi pria aneh yang sangat terobsesi dengan dirinya.Thalita berulangkali mengedarkan pandangannya ke sekeliling. Ia tak mau tetangga yang satu lantai dengannya menganggap dirinya sebagai wanita murahan yang membawa masuk pria yang bukan suami ke dalam kamar hunian sewaannya. Dengan banyak pemikiran di kepalanya, Thalita terus menatap intens sang atasan yang dengan bossy tetap berada di dalam apartemen studio sewaannya seolah tak takut apa pun. “Pak Baskara, saya mohon,” pinta Thalita super tegas melebihi u
last updateLast Updated : 2024-12-02
Read more
Permintaan Gila Bos Posesif
Tak ada alasan untuk menolak panggilan dari sang atasan. Bagaimana kalau pria itu menghubunginya untuk mempertanyakan masalah pekerjaan? Tapi.. setelah apa yang terjadi, apakah mungkin alasan itu yang akan pria itu gunakan?Terlepas apa yang terjadi pada mereka berdua kemarin, Thalita mengesampingkan segalanya. Ia memilih menyudahi kebimbangannya dan kemudian menekan tombol hijau lalu ia letakkan ponsel tersebut ke daun telinganya.“Ada yang bisa saya bantu, Pak Baskara?” tanya Thalita profesional.“Siapa yang barusan datang? Kenapa dia malam-malam datang ke apartemen kamu? Buang makanan itu!” hardik Baskara di ujung telepon.Dari mana Baskara tahu apa yang terjadi di sekelilingnya barusan? Apakah pria itu masih ada di apartemen ini? Buru-buru Thalita membuka pintu lalu mengedarkan pandangannya ke segala arah mencoba mencari tahu di mana keberadaan sang atasan posesif tersebut. Nihil. Tak ada tanda-tanda bahwa pria itu ada di sekitar kamar huniannya. Lalu di mana dia sekarang? Tak
last updateLast Updated : 2024-12-04
Read more
Mari Kita Lanjutkan, Wanitaku!
“Stop, Pak! Jangan lanjutkan lagi!” Thalita mengangkat telapak tangannya dan menghentikan upaya Baskara melanjutkan hitungan. Baskara tersenyum penuh kemenangan. “Maka kemari dan duduklah di atas pangkuanku! Jadilah anak yang baik dan penurut!”Thalita menguatkan hati dan pikirannya. Ia meraup udara sebanyak mungkin guna menetralkan pikirannya yang penuh gejolak gara-gara ucapan Baskara.Menoleh ke belakang memperhatikan pintu adalah hal yang pertama kali Thalita lakukan sebelum melangkah mendekat ke arah sang atasan. Ia tak punya pilihan lain. Lebih baik baginya mengalah dan melakukan apa yang diminta Baskara daripada pria itu melakukan apa yang baru saja ia katakan beberapa saat sebelumnya. Jadilah Thalita duduk di pangkuan Baskara dengan rasa sungkan dan keraguan. Harga dirinya telah hancur gara-gara perbuatan pria ini. Lalu apa lagi yang harus ditutupinya? Tubuhnya telah menjadi santapan malam yang panas untuk sang presdir tampan. Ia seperti tak memiliki harga diri dan martabat
last updateLast Updated : 2024-12-21
Read more
Rona Merah
Degub jantung Thalita semakin kencang. Wanita itu merasakan takut dan juga panik ketika pria di hadapannya semakin mendekat ke arahnya. Tubuh pria itu seperti busur yang siap memanah lawan. “Pak–” Thalita mencoba mengangkat tangannya untuk mendorong dada bidang Baskara yang ditutupi jas mahal menjauh darinya. Namun, hal itu tak mungkin terjadi karena kalah cepat dengan pergerakan Baskara. Pemilik Banyu Biru Grup tersebut meraih buket bunga yang ada di atas meja dan menyerahkannya pada Thalita masih dengan posisi terakhir.“Bunga cantik untuk wanita yang cantik, sangat cocok sekali,” puji Baskara pada Thalita saat ia menyerahkan buket bunga. Thalita sesaat merasa terkesima ketika mendapatkan buket bunga tersebut. “Untuk saya, Pak?”“Kalau bukan untuk kamu lalu untuk siapa lagi? Di ruangan ini hanya ada aku dan kamu. Tidak mungkin aku membeli bunga ini untuk diriku sendiri, kan?” balas Baskara cepat dengan tatapan matanya yang seksi.Thalita tak tahu harus bagaimana. Hatinya kembali
last updateLast Updated : 2024-12-23
Read more
Ancaman Pak Bos!
“Bisa-bisa apa, Thalita? Kenapa mendadak kamu nggak bisa bicara? Apa jangan-jangan kamu mau menjelek-jelekkan saya, ya?” tantang Baskara dengan sengaja. Tidak ada ‘aku’ saat pria itu berbicara dengan Thalita di depan orang-orang. Pembicaraan formal. Tak mengandung nada kemesraan sedikit pun. Pintar sekali pria ini bertindak di depan orang-orang tentang tabiat aslinya! Thalita hanya mampu membatin tanpa bisa mengungkap hal itu secara langsung di depan seluruh karyawan yang berada di bawah naungan Banyu Biru Grup.“Mana mungkin saya berani menjelek-jelekkan Bapak. Saya tidak berani, Pak.” Thalita mengaku. Ia jujur walau sebenarnya jika ia memiliki kesempatan, ia juga ingin melakukan apa yang dituduhkan padanya. “Oh begitu,” Baskara tersenyum penuh misteri dengan sembunyi-sembunyi. “Satu jam lagi ke ruangan saya! Saya mau laporan yang saya minta dibawa ke ruangan saya satu jam lagi. Ingat, hanya satu jam! Tidak boleh terlambat. Paham?!” lanjutnya seperti biasa dengan nada tegas tanpa
last updateLast Updated : 2024-12-25
Read more
Aku Butuh Kamu, Bas...
“Eh i-itu, Pak,” Thalita terbata-bata. Haruskah ia jujur dan tak boleh menutupi sesuatu di hadapan sang atasan yang amat posesif ini? Thalita berada di dalam persimpangan. “Itu apa?” desak Baskara tak sabar.“Saskia mengira saya memiliki hubungan dengan Pak Rico,” ungkap Thalita pada akhirnya.Tak ada keinginan di dalam diri Thalita untuk mengutarakan hal semacam ini di hadapan Baskara. Ia bukan seorang pengadu. Tapi kali ini ia dipaksa untuk jujur dan tak diperkenankan menutupi sesuatu. Ia yakin Baskara adalah orang yang tak mudah percaya pada ucapan seseorang dengan mudahnya. Pria itu pasti menginginkan kejujuran dan penjelasan nyata. Dan itu menjadi tugasnya saat ini. “Bagaimana bisa Saskia mengira kamu memiliki hubungan dengan Rico?” Kernyitan jelas berada di kening Baskara.Pertanyaan macam apa ini? Bukankah semua ini terjadi gara-gara ulah Baskara si bos menyebalkan? Bagaimana bisa pria itu bersikap tak tahu apa-apa dan bertanya dengan entengnya? Sialan!“Kalau bukan karena
last updateLast Updated : 2024-12-26
Read more
Tatapan Intimidasi
“Aku nggak tahu bisa atau nggaknya. Aku benar-benar sibuk,” kata Baskara dengan ekspresi tak suka. Pria itu menyalakan mode loud speaker agar tidak perlu repot-repot menempelkan benda pipih canggih tersebut ke daun telinganya. “Baskara, bagaimanapun juga aku adalah istri kamu. Apa salah seorang istri meminta haknya pada suaminya sendiri? Nggak, kan? Di saat aku butuh kamu, kamu nggak selalu ada di sisiku. Lalu aku ini kamu anggap apa, Baskara? Mau sampai kapan kamu tega memperlakukan aku seperti ini? Sampai kapan?” ungkap Yola meminta penjelasan dengan suara yang terdengar serak seolah menahan tangis.“Cukup, Yola! Kamu nggak usah membahas hal ini lagi. Aku malas debat sekarang. Kerjaanku banyak dan aku nggak punya waktu untuk membahas hal yang nggak penting semacam ini. Kalau nggak ada hal lain, aku matikan sekarang teleponnya. Aku sibuk.” Baskara mengambil sikap tegas dan tak menginginkan ada yang berani membantahnya.Tak mau ada perdebatan lagi, Baskara mematikan panggilan lebih
last updateLast Updated : 2024-12-27
Read more
Kenapa Kamu Diam?
Baskara mencondongkan tubuhnya ke depan agar ia dengan mudah melakukan apa yang didiktekan kepalanya. Pria itu meraih dagu Thalita lalu mengecup bibir merekah di hadapannya, yang terlihat jelas bahwa sang sekretaris cantik belum siap dengan aksinya. Kedua bibir saling bertemu. Saling merasakan sensasi satu sama lain yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata.Hingga tak sengaja pelayan yang telah siap menyajikan makanan pesanan mereka menangkap basah kejadian tersebut.“Oh maaf, Pak–” kata pelayan itu dengan ekspresi tak enak hati karena datang di situasi yang tidak tepat. Di dalam benak sang pelayan, ia benar-benar merutuki perbuatannya. Ia tahu jelas siapa pria di hadapannya yang sangat disegani oleh semua karyawan di restoran ini. Pria itu adalah seorang bos besar dan tentu saja sangat kaya. Bagaimana kalau pria di hadapannya itu mengadukan perbuatannya pada pemilik restoran dan berujung memecat dirinya? Ketakutan tampak jelas di wajah pelayan itu. Tangan yang memegang nampan b
last updateLast Updated : 2024-12-28
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status