Suami Dinginku Mencari Kehangatan Cinta

Suami Dinginku Mencari Kehangatan Cinta

last updateLast Updated : 2025-01-30
By:   rainy  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
9views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Betapa bahagianya Camila Amorette kala perjuangannya untuk menikahi pria yang dicintainya, Damian Ravensdale, membuahkan hasil. Namun, saat Camila berpikir perjuangannya telah selesai, ia salah besar. Menikah dengan Damian, bukan berarti mendapatkan cintanya. Camila harus terus menahan sakit di hatinya karena sikap dingin dan tak acuh dari sang suami. Tak peduli seberapa besar usahanya, Damian tetap tak peduli.

View More

Latest chapter

Free Preview

PROLOG

"Mari bercerai." Dua kata itu seperti petir yang menyambar di tengah malam, mengiris kesunyian yang sudah lama mengisi ruang di antara mereka. Suaranya terdengar datar, penuh ketegasan yang mengindikasikan keputusan itu sudah matang, telah lama ia pikirkan tanpa sedikit pun keraguan. Damian Ravensdale, hanya bisa terdiam sejenak, dia ingat, kalimat yang sama pernah terdengar di antara mereka. Bedanya, waktu itu Damian yang melayangkan perkataan itu. Kini, keadaannya berbeda. Orang yang melontarkan kata-kata itu adalah Camila. Dan ia merasakannya— tekanan tak kasat mata yang menekan dadanya hingga sulit bernapas. Tatapannya terpaku pada punggung Camila yang membelakanginya. Wanita itu duduk di pinggir ranjang, rambut panjangnya tergerai liar, menutupi sebagian punggungnya yang ramping. Damian mengangkat alis, meletakkan cerutunya yang hampir habis ke asbak. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Kamu serius?" suaranya terdengar serak ketika akhirnya i...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
PROLOG
"Mari bercerai." Dua kata itu seperti petir yang menyambar di tengah malam, mengiris kesunyian yang sudah lama mengisi ruang di antara mereka. Suaranya terdengar datar, penuh ketegasan yang mengindikasikan keputusan itu sudah matang, telah lama ia pikirkan tanpa sedikit pun keraguan. Damian Ravensdale, hanya bisa terdiam sejenak, dia ingat, kalimat yang sama pernah terdengar di antara mereka. Bedanya, waktu itu Damian yang melayangkan perkataan itu. Kini, keadaannya berbeda. Orang yang melontarkan kata-kata itu adalah Camila. Dan ia merasakannya— tekanan tak kasat mata yang menekan dadanya hingga sulit bernapas. Tatapannya terpaku pada punggung Camila yang membelakanginya. Wanita itu duduk di pinggir ranjang, rambut panjangnya tergerai liar, menutupi sebagian punggungnya yang ramping. Damian mengangkat alis, meletakkan cerutunya yang hampir habis ke asbak. Ia menghela napas panjang, mencoba menenangkan dirinya. "Kamu serius?" suaranya terdengar serak ketika akhirnya i
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
Antara Harapan dan Kecewa
Dua tahun pernikahan yang mereka jalani, dan terhitung lima tahun sudah perjuangan Camila Amorette untuk memenangkan cinta suaminya, Damian Ravensdale. Selama itu, Damian tetap teguh dalam dunia sepinya, seolah terperangkap dalam rutinitas tanpa pernah peduli dengan perubahan sekitar. Keberadaannya yang penuh kendali, jauh dari ekspresi emosional, berlawanan dengan Camila yang selalu terbawa perasaan, seorang wanita yang penuh harapan dan hasrat untuk meraih cinta sang suami. "Sayanggg..." Panggilan lembut itu menggema di dalam ruangan yang sunyi, namun meskipun kata-kata itu penuh dengan harapan, Damian tetap terfokus pada berkas yang memenuhi mejanya. Tangannya bergerak cepat, pena di tangan bergerak tanpa henti, seolah menepis keberadaan Camila yang kini berdiri di sampingnya. Gaun satin gading yang membalut tubuh Camila memancarkan aura anggun, seperti lukisan klasik yang hidup. Wajahnya tampak sempurna dengan riasan lembut, rambutnya yang terurai rapi menambah kecantikann
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
Sesuatu yang Terselubung Amarah
Di ruangan itu, udara tebal dengan aroma alkohol yang samar bercampur dengan wewangian parfum mahal, menciptakan atmosfer yang memancarkan kemewahan. Lampu kristal yang redup memantulkan bayang-bayang tipis di dinding, menambah kesan misterius pada malam yang semakin larut. Di tengah kerumunan, Damian duduk di pojok ruangan, wajahnya yang dingin seolah tak peduli dengan apa yang terjadi di sekitarnya, menjadikannya sosok yang tak terjangkau, bahkan bagi mereka yang ingin mendekat. Namun, malam itu ada yang berbeda. Dua wanita yang tampaknya malah terlibat dalam adu mulut yang semakin memanas. Alice, dengan wajah merah karena amarah, melangkah maju, suaranya nyaring dan penuh emosi. “Aku yang lebih dulu di sini! Jangan datang tiba-tiba dan merusak semuanya!” teriak Alice, dengan tangan terkepal, seolah tak bisa menahan amarahnya. Amora tertawa kecil, menyerupai ejekan. “Jangan sok merasa lebih baik! Damian mengenalku jauh lebih baik daripada kamu, Alice. Kamu cuma pelac*r yang
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
Saat Cinta Menjadi Alasan
"Terima kasih, Galliard." Galliard, pria itu, melirik ke arah Damian yang terbaring di kursi mobil, lalu menatap Camila yang tersenyum tipis. Meskipun senyum itu tampak sedikit dipaksakan. "Tidak apa-apa. Suamimu saja yang selalu merepotkan," ujarnya sambil tertawa kecil, seolah ingin mencairkan ketegangan yang membungkus mereka berdua. Pria itu menatap Camila dengan mata yang sulit dibaca, "Aku bisa membantumu lagi. Biar aku yang mengemudi," tawarnya dengan nada penuh perhatian. Camila menggeleng pelan, sambil melambaikan tangannya tanda menolak. "Tidak, tidak! Kamu sudah sangat membantu. Sekali lagi, terima kasih banyak," ucapnya dengan tulus. "Hm." Galliard hanya berdeham pelan, tidak memutuskan pandangannya pada Camila. "Terima kasih, nanti aku traktir. Oke?" Camila berkata dengan ceria, Galliard mengangguk dengan senyuman yang tersembunyi. Tentu, perasaan itu membuncah dalam dada Galliard. Camila... selalu berhasil membuatnya jatuh cinta berkali-kali. Dan seperti bi
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
Keinginan dan Pengendalian
Netra kelam itu mengerjap perlahan, matanya masih terasa berat. Bayangan samar mulai terbentuk saat kelopak matanya terangkat. Pemandangan pertama yang ia lihat adalah leher putih jenjang seorang wanita. Kalung berbandul mawar merah yang berkilau tampak menggantung di sana. Ia mendongak, mendapati wajah Camila. Wajah itu tampak tenang dalam tidur, Damian menghela napas lega. Beberapa saat ia terdiam, merasakan ketenangan yang datang setelah menjalani rutinitas yang melelahkan. Ia mendengar hembusan napas yang teratur dari wanita itu, Camila. Sesekali, pria itu mengerang kecil, karena rasa pusing yang menyerangnya. "Jam berapa sekarang?" gumam Damian dengan suara serak, hampir tak terdengar. Ia menggeliat, menarik selimut ke atas tubuh kekarnya yang merasakan dingin. Matanya melirik ke arah jam dinding yang menunjukkan pukul 6 pagi. Itu artinya, ia baru tidur beberapa jam yang lalu. Meski biasanya ia bukan tipe yang tidur lama. Entah kenapa kali ini tubuhnya terasa begitu b
last updateLast Updated : 2025-01-29
Read more
Wanita Pengganggu
'Aku sudah meminta seseorang untuk mengirimkan gaun untukmu. Segera persiapkan dirimu, aku akan menjemput tepat pukul tujuh. Jangan membuatku menunggu.' Senyum tipis terbit di wajah manis perempuan itu. Pesan dari Damian membuat Camila, yang semula terbaring lesu di tempat tidur, segera bangun dan merapikan dirinya. Tak lama setelah itu, terdengar ketukan pintu yang cukup pelan. Camila segera bangkit dari kasurnya, berjalan dan meraih knop pintu dengan cepat, kepalanya menyembul, dan di depannya berdiri Aaron, pria berjas yang wajahnya selalu tampak kaku. "Nyonya, saya ingin menyerahkan ini dari Tuan," katanya dengan suara yang sopan. Menyerahkan bungkusan berisi gaun pada wanita itu. Camila tersenyum lebar, senang menerima perhatian dari Damian, meski dari perantara Aaron. "Terima kasih!" ujar Camila, penuh semangat. Aaron hanya mengangguk, tampak tetap tenang seperti biasanya. "Tuan menitipkan pesan, untuk selesai bersiap sebelum beliau datang menjemput." "Baiklah, baiklah! j
last updateLast Updated : 2025-01-30
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status