Sebagai pembalasan dendam, Harvin Surrey mengikat Shella Axia di sisinya dengan identitas sebagai istrinya. Dia memanfaatkan hak-haknya sebagai seorang suami hingga Shella mengandung. "Kamu kira aku akan membiarkanmu melahirkan anakku?" tanya Harvin sambil tersenyum sinis. Untuk mempertahankan kandungannya, Shella melarikan diri. Namun, pria itu malah merebut janin berusia delapan bulan itu dari Shella. Shella pun pergi ke luar negeri dalam keadaan berduka. Empat tahun kemudian, setelah berjuang keras, Shella pulang ke dalam negeri. Namun, mantan suaminya yang kejam itu malah mengubah sikapnya dan ingin mendekati Shella. Shella langsung mengusir pria itu dengan penuh amarah. "Pergilah sejauh mungkin dariku," katanya. Pria itu malah membisikkan sebuah rahasia di telinga Shella. Dia tersenyum dan berkata, "Kalau kamu mau melihat putramu, kamu bisa memohon padaku!"
View MoreDia tidak boleh membiarkan putranya bertemu lagi dengan Shella. Dia juga tidak boleh membiarkan Shella tahu bahwa dia adalah ayahnya Samuel. Kalau tidak, rahasia itu akan terbongkar.Jika dipikir-pikir, ada banyak informasi Bella yang sama dengan kondisinya Shella.'Sialan! Akulah yang ceroboh, aku bahkan nggak menyadari hal ini,' pikirnya.Saat pertama kalinya mereka bertelepon, dia seharusnya sudah mencurigai suara wanita itu.Dia tidak seharusnya mengira bahwa suara itu hanya mirip dengan suara Shella.Jika dia langsung mengetahui bahwa wanita itu adalah Shella, dia sama sekali tidak akan membiarkan putranya mengobrol dengan wanita itu, sehingga mereka membentuk hubungan sedekat ini.Meskipun jawabannya baru terungkap hari ini, situasinya masih terkendali.Setidaknya, Harvin sudah menyembunyikan identitasnya di hadapan Shella. Dia menggunakan nama Jackson Surrey. Selain itu, dia tidak pernah memberi tahu nama perusahaannya. Oleh karena itu, bagi Shella, Jackson hanyalah seorang ayah
"Tuan Jackson, aku sudah di depan pintu restoran. Aku langsung masuk saja, ya?" tanya Shella.Harvin seketika tersadar. Dia pun bereaksi dengan cepat dan meminta maaf dengan suara serak. "Nona Bella, maaf ya, aku baru menerima panggilan penting. Aku sudah turun lift ke tempat parkir bawah tanah. Sampai jumpa lain kali."Seusai berbicara, Harvin langsung mengakhiri panggilan ini. Sosoknya yang tinggi terhuyung-huyung sejenak, seakan-akan dia sangat terpukul.Karena masalah ini terjadi begitu mendadak, dia masih tidak bisa memercayai apa yang terjadi.Saat dia sedang terkejut, terdengar suara lift dan seseorang berjalan keluar.Harvin bergegas memungut majalah di lantai untuk menghalangi wajahnya. Pada saat ini, dia mendengar suara jantungnya berdebar kencang.Orang yang keluar dari lift adalah Shella. Dia tampak agak serbasalah. Karena dia datang dengan buru-buru, dia terlihat agak lelah.Dia berpikir, 'Kebetulan, ayahnya Samuel sudah pergi lebih dulu karena ada urusan.'Harvin memperli
Awalnya, dia berencana untuk langsung pergi ke restoran. Namun, dia menduga bahwa wanita itu kemungkinan besar akan masuk melalui lobi di lantai pertama, jadi dia memutuskan untuk menunggu di lantai pertama, supaya mereka bisa pergi ke restoran itu bersama.Setibanya di lobi di lantai pertama, Harvin duduk di sebuah sofa. Ada deretan majalah dan surat kabar di sebelahnya, dia pun mengambil satu majalah untuk menghabiskan waktunya.Pada saat ini, ponselnya berdering.Melihat nama Bella di layar ponselnya, dia tersenyum dan menerima panggilan itu. "Halo?""Halo? Maaf, ya! Aku terlambat lagi. Tunggu aku dua menit lagi ya, aku akan segera tiba," kata wanita itu dengan cemas."Nggak usah buru-buru. Apakah kamu nggak mengemudi?" tanya Harvin."Tadi, aku lagi ada di dekat sini, jadi aku memutuskan untuk jalan kaki. Tapi, tadi, aku tersesat," kata wanita itu dengan perasaan serbasalah."Kalau begitu, kamu sekarang di mana? Biar aku jemput kamu," kata Harvin dengan lemah lembut.Pada saat ini,
[Belum, aku lagi di kafe.][Apakah kamu mau makan siang bersama?] tanya Harvin. Dia tiba-tiba merasa tidak sabar untuk bertemu dengan wanita itu.Membaca pesan ini, hati Shella tergerak. Sebelumnya, dia sudah bersalah karena tidak menepati janji mereka. Sekarang, suasana hatinya sedang kurang baik, dia juga punya waktu luang.Dia pun membalas: [Baiklah! Di mana?][Aku akan pesan restoran, nanti aku kirimkan alamatnya padamu.][Baiklah, aku janji aku akan datang hari ini.] Shella menambahkan sebuah stiker dengan wajah tersenyum.[Baiklah, sampai jumpa.]Shella menopang dagunya sambil berpikir, 'Untung saja masih ada orang yang bisa memberiku kehangatan di dunia ini. Meskipun dia hanya orang asing, dia benar-benar bisa menghiburku!'Karena mereka akan segera bertemu, Shella merasa bersemangat dan agak gugup.Pada saat ini, dia menerima alamat restoran dari pria itu.Saat Shella mencari lokasi restoran tersebut, dia tercengang sejenak. Restoran itu berjarak sekitar 400 meter dari lokasiny
Namun, Simon memercayainya. Simon membuang napas dan berkata, "Kata Ilona, di sebuah jamuan, dia melihat kamu dan Harvin bersama. Sudah kuduga, dia pasti salah lihat."Hati Shella menegang. Di jamuan sebelumnya, Harvin menariknya ke balkon dan menciumnya. Kejadian ini dilihat oleh Ilona?"Ayah, hubunganku dengan Ilona nggak pernah baik. Ayah sebaiknya nggak usah percaya dengan omongannya tentangku, supaya hubungan kita baik-baik saja," kata Shella dengan tenang.Simon juga merasa bahwa putri bungsunya sengaja mengadu domba hubungannya dengan Shella, jadi dia mengangguk dan berkata, "Baiklah, Ayah percaya padamu. Dengar-dengar, kamu menyewa pengacara untuk menuntut Esther, ya? Sebagai keluarga, apakah kalian nggak bisa menyelesaikan masalah itu secara pribadi?""Aku sudah memberinya waktu, dialah yang nggak terima. Benar, pengacaraku sedang mempersiapkan bahan," jawab Shella.Simon juga harus mengenal ulang putri sulungnya dengan baik. Gadis yang dulunya selalu patuh dan penurut sudah m
Harvin membuang napas, berbalik dan berjalan ke mobilnya.Saat Harvin duduk di dalam mobilnya dan melihat wanita yang sedang menatap ke arah dirinya, dengan tubuhnya yang lemah di bawah terpaan angin, hati Harvin bergetar.Apa yang sedang dia lakukan? Dia mengatakan bahwa dia akan melupakan wanita itu, tetapi dia terus mengganggu wanita itu.Sialan.Harvin mengumpat dalam hatinya, lalu mengemudi meninggalkan tempat ini.Shella berdiri diam di bawah terpaan angin. Saat dia tersadar, dia sudah berlinang air mata. Mengingat anaknya, dia merasa sangat sakit hati!Shella menyeka air matanya. Bagaimana dia bisa kembali lagi ke dalam aula dalam kondisi seperti ini? Dia berjalan ke arah jalanan dan memanggil taksi, lalu menghubungi Bobby."Halo, Shella ... apakah kalian sudah selesai bicara?" tanya Bobby."Maaf, Pak Bobby, aku nggak bisa menerima lamaranmu. Aku pulang dulu, ya," kata Shella sebelum langsung mengakhiri panggilan ini.Bobby menghubunginya lagi, tetapi dia tidak ingin menerima pa
"Shella, abaikan dia," kata Bobby sambil turun dari panggung.Shella menggigit bibirnya dan menarik lengan Harvin sambil berkata, "Ikut aku ke luar."Shella jelas-jelas tidak mengerahkan kekuatan besar, tetapi pria itu sepertinya berdiri dengan sukarela. Melihat tangan Shella yang ramping mencengkeram lengan bajunya, tatapan Harvin menjadi rumit.Di dalam aula, lamarannya sudah gagal. Sedangkan suasana di luar sangat sepi karena tempat ini bukan jalan utama dan ada sebuah taman luas yang menghalangi kerumunan orang di luar.Shella membawa pria itu ke samping sebuah air mancur sebelum melepaskan pegangannya di lengan baju pria itu.Dia menyilangkan kedua tangannya. Meskipun tingginya hanya mencapai dagu pria itu, dia tidak ciut. Dia mengangkat kepalanya dan menatap pria itu, lalu tersenyum dengan bangga sambil bertanya, "Harvin, kamu begitu memedulikanku, ya?"Tubuh Harvin yang tinggi jelas-jelas menegang. Dia mendengus dengan pelan dan berkata, "Siapa yang memedulikanmu?""Kalau kamu m
Tatapan semua orang tertuju pada orang yang sedang melamar di atas panggung. Tidak ada yang menyadari kedatangan pria yang mengenakan setelan jas berwarna hitam, yang memancarkan aura mendominasi sambil menatap orang yang melamar di atas panggung.Cahaya lampu kristal yang mewah dan menyilaukan mata menyinari wajah pria yang tampan dan dingin itu, menunjukkan kemuliaan seorang elite yang tiada duanya.Michelle menutup mulutnya dengan terkejut. 'Wah! Mantan suaminya datang juga?!'Shella dan Bobby juga menoleh. Bobby pun merasa terkejut. Bagaimana Harvin bisa datang ke lamarannya?Ekspresi Shella menjadi dingin. Mengapa pria ini bisa datang?"Pak Harvin, kalau ada apa-apa, silakan tunggu aku menyelesaikan lamaranku pada Shella, ya?" Bobby tetap menjaga sikap dan sopan santun pada Harvin.Meskipun pada saat ini, dia sudah merasa sangat tidak senang.Harvin tersenyum dengan sinis dan berkata, "Kalau kamu berani melamarnya, nggak akan ada lagi masa depan untuk Grup Chad."Harvin sedang men
"Tentu saja!" Shella bergegas meletakkan buku catatan di tangannya dan turun dari mobil.Michelle membawa Shella berjalan melalui karpet merah. Shella bahkan tidak menyadari kata-kata yang berkedip-kedip di layar Gedung Skyhigh.Setelah berjalan melewati karpet merah, ada sebuah panggung di aula besar dengan barisan wartawan di sampingnya. Mereka membawa kamera dan mikrofon, jelas-jelas sedang menunggu untuk mewawancarai seseorang.Pada saat ini, ponsel Michelle berdering. Dia menerima panggilan itu. "Halo?""Michelle, bawa Shella ke atas panggung," kata Bobby.Michelle merangkul lengan Shella sambil berkata, "Kak Shella, ikuti aku, ya!"Shella terkejut karena Michelle membawanya ke atas panggung. Pada saat ini, alunan musik yang romantis mulai terdengar di dalam seluruh aula.Saat Shella sedang tercengang, dia melihat seorang pria yang membawa bunga berjalan menghampirinya."Pak ... Pak Bobby?" Shella menutup mulutnya dengan terkejut sambil melihat ke arah Michelle.Michelle tersenyum
Di ruang pemeriksaan USG di rumah sakit.Seorang gadis memegang selembar hasil pemeriksaan di tangannya. Wajahnya yang cantik sangat pucat. Dia bukan hanya tidak terlihat senang.Namun, dia juga merasa sangat ketakutan.Hasil pemeriksaan itu menunjukkan bahwa janin dalam kandungannya sudah berusia delapan minggu.Dia sudah hamil selama dua bulan.Pada saat ini, ponselnya berdering. Saat dia melihat nama orang yang menghubunginya, dia menarik napas dalam-dalam dan menerima panggilan ini. "Halo?""Datanglah ke perusahaan," kata pria di ujung telepon lainnya dengan suara yang rendah dan dingin."Aku ...."Sebelum Shella Axia bisa menolak, pria itu sudah mengakhiri panggilannya.Shella memasukkan hasil pemeriksaan itu ke dalam tasnya dan bergegas meninggalkan rumah sakit, lalu pergi ke bangunan paling megah di pusat kota.Dia datang ke tempat ini hanya dengan satu tujuan, yaitu untuk memuaskan suaminya, seluruh kebutuhan suaminya.Kapan pun itu, asalkan pria itu menghubunginya, dia harus l...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments