LILY

LILY

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-07-27
Oleh:  AnputriOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat. 2 Ulasan-ulasan
46Bab
4.0KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Sinopsis

Lily berharap segera menghilang dari dunia ini. Dunia yang tidak Lily harapkan. Lily hanya ingin bahagia disisa hidupnya. Disatu sisi Lily merasa beruntung memiliki teman-teman yang sangat menyayanginya dan selalu ada disaat Lily susah. Rachel dan Reyhan adalah sahabat terbaik yang pernah Lily miliki. Reyhan salah satu sahabat Lily diam-diam menyukai Lily, sosok yang baik, berhati lembut, dan kuat. Disaat Lily mengalami keterpurukan akan dunia nya gelap, muncul seseorang yang membawanya keluar dari keterpurukan. Hingga dialah alasan Lily untuk bertahan. Dia adalah Albara, sosok laki-laki yang mencintainya dan pernah menolongnya 10 tahun yang lalu. Apa Albara bisa membuat Lily bahagia?. Disaat itu juga, kebenaranpun terungkap. Ibu yang selama ini selalu menghakimi dan membencinya ternyata bukanlah ibu kandungnya. Kebahagian satu persatu mulai muncul menghampiri Lily. Tapi apakah semua kebahagian itu datang tepat waktu? ataukah sudah terlambat?. Lily harus bisa bertahan sampai dia mendapatkan donor jantung yang cocok dan bisa menjalani hari-harinya kembali bersama orang-orang yang dia sayangi. Cr cover by : canva

Lihat lebih banyak

Bab 1

BAB 1

Seorang perempuan sedang tergesa-gesa membawa kopernya untuk menuju ke gate yang tertulis ditiket pesawat. Perempuan itu berlari dan tidak peduli menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di Bandara, seketika koper yang dirinya dorong memperlambat jalannya dan semakin lama pula dirinya tiba di gate yang diinstruksikan. Sedangkan di sisi lain seorang perempuan sedang menunggu salah satu sahabatnya dengan perasaan marah dan kesal. Sebentar lagi gate akan ditutup dan pesawat akan take off. "Rachel lama banget datangnya, padahal sebentar lagi gate akan ditutup,” ucap Lily. Rachel pasti kesiangan karena begadang menonton drama korea. Lily akan memarahi sahabatnya itu kalau sudah sampai nanti. Lily daritadi sudah mulai kesal dan ingin menyumpahi sahabatnya itu, tapi gadis itu takut dosa. Lily gadis baik jadi harus sabar tapi Lily sudah terlanjur kesal dengan sahabatnya itu.

"Hah ... rasanya kaki aku lelah. Aku tidak terlambat kan Li?" tanya Rachel dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Kamu darimana aja sih, sebentar lagi pesawat akan take off jam 10.00. Kamu justru jam 09.40 baru datang. Aku tinggal daritadi kalau kamu bukan sahabatku," kata Lily.

"Sorry sahabat tersayangku tadi banggunnya terlambat," sahut Rachel dengan tersenyum memperlihatkan gigi putihnya.

"Sudahlah. Ayo kita harus segera masuk ke pesawat," kesal Lily sambil merotasikan kedua matanya.

Di dalam pesawat mereka langsung duduk di tempat masing-masing. Lily masih kesal dengan sahabatnya itu dan orang yang sedang membuatnya kesal tidak merasa bersalah sama sekali. Orang itu bahkan dengan santainya duduk dan menghirup udara sebanyak-banyaknya karena selesai berlari. Temannya yang satu ini memang tidak merasa bersalah sama sekali dan hal itu membuat Lily semakin kesal. Lily yakin pasti temannya itu tadi malam begadang karena menonton drama Korea. "Kamu jangan marah ya Li. Aku bangun terlambat karena begadang semalam lihat Song Jong Ki,” kata Rachel sambil menampilkan senyumnya yang secerah mentari. Lily sudah menduga jika sahabatnya itu pasti begadang. Dirinya lebih baik tidur saja daripada harus mendegarkan alasan sahabatnya itu. Lagipula perjalanannya sangat jauh dan membutuhkan waktu yang lama. Setibanya di Bandara John F. Kennedy mereka langsung pegi ke hotel tempat mereka menginap dengan menggunakan taksi.

"Ah capek banget rasanya pengen rebahan aja," kata Rachel.

"Sshhshsh ... Chel," lirih Lily sambil memegang dada sebelah kirinya.

"Kamu kenapa Li? kambuh lagi? obat kamu mana?" pinta Rachel dengan wajah kebingungan.

"Obatnya ada di tas, tolong ambilkan Chel," pinta Lily dengan suara yang lirih.

Rachel segera mengambil obat didalam tas Lily dan memberikannya ke Lily. "Ini Li, cepat diminum!" kata Rachel. Lily segera meminum obat itu dan rasa sakit di dadanya semakin berkurang. Lily akhirnya merebahkan dirinya diatas sofa sambil memejamkan kedua matanya. Lily sangat lelah dengan semua ini. Rachel sebagai sahabat yang baik mencoba untuk menguatkan Lily dan menyakinkan Lily bahwa semua akan baik-baik saja. Rachel pasti akan terus berada di samping Lily sampai mendapatkan donor jantung. Donor jantung adalah hal yang dibutuhkan Lily sekarang untuk bisa sembuh dari penyakit kelainan jantung. Penyakit yang terus bersama Lily dari kecil yang sampai sekarang masih enggan menghilang dari tubuh Lily. Hanya donor jantung yang dapat menyembuhkan Lily, namun sampai sekarang belum ada donor jantung yang cocok dengan Lily.

"Buat apa Chel, tidak ada yang mengharapkanku," jawab Lily sambil menyeka air mata yang tanpa permisi membasahi pipi Lily.

“Aku dan Reyhan yang akan menemani kamu. Oke, mungkin Ibu kamu tidak bisa diharapkan tapi ada aku dan Reyhan. Bunda juga selalu ada membantu kamu sembuh dari penyakitmu." kata Rachel.

"Sudahlah Chel kita pernah membahas ini. Lupakan sejenak. Kita di sini untuk liburan, jadi nikmati saja sebelum kita kembali ke Jakarta," kata Lily.

"Oke, terserah kamu. Kita istirahat dulu saja. Nanti malam Aunty Sera akan mengajak kita makan malam di restoran terenak di New York,” jawab Rachel.

Malam hari di Restoran Eleven Madison Park. Lily, Rachel dan Aunty Sera sedang melaksakan makan malam. Makanan di sini sangat enak membuat Rachel ketagihan dan ingin membawanya ke Jakarta. Tiba-tiba ketika mereka berdua sedang asyik berbincang mengenai makanan, Lily sedang meringis menahan sakit di dadanya. Beberapa hari ini Lily sering merasakan sakit. Dulu memang seperti ini tetapi tidak pernah sesering sekarang. "Lily kamu baik-baik saja?" tanya Aunty Sera. Lily tidak menjawab, lidah nya terasa kelu dan bibirnya sulit untuk mengucapkan sepatah kata. Tiba-tiba saja pandangannya gelap dan semua terjadi begitu saja. Lily mengerjapkan kedua matanya pelan saat menyadari dirinya berada disebuah ruangan asing yang bercat putih. Setelah menyadari jika dirinya berada di sebuah rumah sakit, pintu tiba-tiba terbuka dan menampakkan Rachel yang masuk ke dalam ruangan.

"Oh ... kamu sudah sadar Li. Aku dan Aunty Sera tadi panik tiba-tiba saja kamu pingsan dan untung saja tadi ada laki-laki yang menolongmu. Laki-laki itu ternyata seorang Dokter. Dia juga yang membantu membawamu kemari," jelas Rachel.

"Maafkan aku sudah membuat kalian khawatir, tapi sekarang aku baik-baik saja," kata Lily.

"Ah iya, kamu sudah boleh pulang tapi setelah di Jakarta kamu harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut," kata Rachel.

"Bagaimana kalau besok kita pulang ke Jakarta Li?” lanjut Rachel.

Mengingat Lily dalam kondisi tidak baik dan belakangan ini penyakitnya sering kambuh, membuat Rachel merasa khawatir dengan kondisi sahabatnya itu. "Oh tidak Rachel. Kita sudah jauh-jauh datang kesini dan besok langsung pulang. Tidak, aku tidak mau Rachel. Aku baik-baik saja, lagipula besok kita harus pergi ke butik aunty Sera yang ada di kawasan Times Square kan?" kata Lily. Aku dan Rachel baru tiba di New York kemarin dan barusan Rachel berkata akan kembali ke Jakarta besok. Hah, yang benar saja aku tidak akan mau. Lagipula selain belum pergi ke butik Aunty Sera aku juga ingin jalan-jalan ke beberapa tempat di New York.

"Oke, fine. Tapi kali ini jangan menolak untuk melakukan pemeriksaan setelah sampai di Jakarta!" seru Rachel.

"Baiklah, sepertinya aku tidak punya alasan untuk menolak," jawab Lily.

Keesokan harinya Lily dan Rachel berencana untuk pergi ke butik Aunty Sera yang berada di Times Square. Kedua gadis itu bekerja di sebuah butik yang terkenal di ibu kota dan tepat nya mereka bekerja di butik milik Aunty Rachel yaitu Aunty Sera. Iya, Aunty Sera yang kemarin mengajak mereka makan malam. Beliau memiliki cabang butik di New York dan beberapa kota di Indonesia, salah satunya di tempat Lily dan Rachel bekerja. Setelah dari butik, rencananya mereka akan pergi jalan-jalan di Times Square. Times Square adalah salah satu tempat yang wajib dikunjungi oleh wisatawan jika berlibur ke New York. Tempat yang selalu ramai pengunjung dengan kerlap kerlip lampu menyinari di sepanjang Times Square. Ah iya, kondisi Lily sekarang sudah lebih baik dibandingkan dengan kemarin. Entah, besok atau seterusnya kondisi gadis itu masih baik-baik saja atau tidak. Apakah Lily masih bisa bertahan dengan penyakitnya itu? semoga saja sekarang dan seterusnya kondisi Lily baik-baik saja.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
matchaleite13
semangat thorrrr lanjutkannnn
2021-09-16 12:24:07
2
user avatar
Fantazia
Seru kak, lanjut kak
2021-09-14 12:59:42
1
46 Bab
BAB 1
Seorang perempuan sedang tergesa-gesa membawa kopernya untuk menuju ke gate yang tertulis ditiket pesawat. Perempuan itu berlari dan tidak peduli menjadi pusat perhatian orang-orang yang berada di Bandara, seketika koper yang dirinya dorong memperlambat jalannya dan semakin lama pula dirinya tiba di gate yang diinstruksikan. Sedangkan di sisi lain seorang perempuan sedang menunggu salah satu sahabatnya dengan perasaan marah dan kesal. Sebentar lagi gate akan ditutup dan pesawat akan take off. "Rachel lama banget datangnya, padahal sebentar lagi gate akan ditutup,” ucap Lily. Rachel pasti kesiangan karena begadang menonton drama korea. Lily akan memarahi sahabatnya itu kalau sudah sampai nanti. Lily daritadi sudah mulai kesal dan ingin menyumpahi sahabatnya itu, tapi gadis itu takut dosa. Lily gadis baik jadi harus sabar tapi Lily sudah terlanjur kesal dengan sahabatnya itu."Hah ... rasanya kaki aku lelah. Aku tidak terlambat
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-11
Baca selengkapnya
BAB 2
Kringg ... Kringg ... Bunyi bel pintu yang terbuka menandakan jika ada orang yang masuk ke dalam butik. Orang itu adalah Lily dan Rachel. Keduanya saat ini sedang berada di butik Aunty Sera. Aunty Sera yang kebetulan sedang berada di butik langsung menghampiri mereka. Saat mereka masuk ke dalam, Lily terkesima dengan desain interior yang berada di butik ini. Rasanya Lily ingin berada di sini lebih lama. Butik Aunty Sera di New York lebih besar dibandingkan dengan di Jakarta. Butik disini ada tiga lantai. Lantai satu dan dua digunakan untuk memajang koleksi baju dan di lantai tiga berisi ruangan Aunty Sera serta tempat yang digunakan untuk meeting atau pertemuan penting dengan klien. “Wah, desain interior didalam butik ini cantik sekali Aunty. Aku suka dengan desainnya!” seru Lily. “Oh benarkah? kau tau aku ingin mencoba desain ini di beberapa cabang yang lain terutama di Jakarta. Bagaimana menurut
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-11
Baca selengkapnya
BAB 3
Dia adalah Albara Sabian Wijaya. Laki-laki yang menolong Lily saat dia pingsan di restoran. Sekaligus anak laki-laki yang Lily temui di taman dan memberikannya jepit rambut itu. Lily adalah nama yang tentunya selalu dia ingat. Sosok anak permpuan yang menangis sendirian di taman dan jangan lupakan satu hal bahwa anak perempuan itu sangat cantik. Wajahnya yang bulat, bibirnya kecil dan berwarna pink, serta pipinya yang gembul membuat Bara saat itu menyukai perempuan kecil itu meskipun wajahnya sembab dan matanya memerah karena menangis. Bara tidak menyangka akan bertemu kembali dengannya di sini. Bara bersyukur tidak menolak ajakan papanya untuk bertemu dengan klien di New York. "Terima kasih sudah menolong saya dan sudah mengembalikan jepit rambut saya," ujar Lily. "Sama-sama, memang sudah keharusan untuk saling membantu sesama manusia bukan?" balas Bara. 'Iya Dokter benar sekali, oh iya Dokter kerja disini?" tanya Rachel. "Bukan. Saya ke sini meneman
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-11
Baca selengkapnya
BAB 4
Rayhan tahu jika Lily berbohong karena laki-laki itu sudah berteman dengan Lily sejak lama. Pikiran Rayhan kini kalut, dia takut jika benar terjadi sesuatu saat Lily berada di sana. Rayhan hanya mengamati wajah Lily dengan serius. “Oh baiklah. Aku sempat pingsan disana tapi aku baik-baik saja,” ujar Lily. Rayhan terdiam mendengar jawaban Lily. Laki-laki itu khawatir dengan keadaan Lily, tidak menutup kemungkinan jika kondisi Lily semakin buruk karena sampai saat ini Lily belum mendapatkan donor jantung. Donor jantung adalah solusi dari Dokter untuk bisa menyembuhkan Lily. “Ayolah aku baik-baik saja Ray, tidak perlu khawatir seperti itu,” ucap Lily. “Baiklah aku percaya kalau ada masalah jangan sungkan untuk meminta bantuanku," ujar Rayhan. “Oke, terima kasih Ray sudah menjadi sahabat yang selalu ada buat aku. Kata terima kasih tidak cukup untuk membalas semua kebaikan darimu,” kata Lily. “Hei jangan merasa seperti itu, aku tulus membantumu," ujar Rayh
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-11
Baca selengkapnya
BAB 5
Dokter Santi menghela nafas dengan berat saat mengetahui hasil pemeriksaan Lily. Dokter Santi tidak menduga jika penyakit jantung Lily semakin parah. Obat yang biasanya Lily konsumsi sudah tidak efektif untuk mengurangi rasa sakitnya. Salah satu cara yang terbaik adalah Lily harus segera mendapatkan donor jantung. Tapi dirinya sampai saat ini kesulitan untuk mendapatkan donor jantung untuk Lily. Wanita itu akan berusaha sebaik mungkin untuk segera mendapatkan donor jantung untuk gadis itu. “Li, apakah kamu sering mengalami serangan beberapa hari ini?” tanya Dokter Santi. “Iya Bun, belakangan ini lebih sering muncul dibandingkan dengan yang dulu,” jawab Lily. “Oke baiklah. Bunda akan menaikkan dosis obatmu karena obat yang sekarang kamu konsumsi sudah tidak efektif untuk penyakitmu,” jelas Dokter Santi. “Apakah semakin parah Bun?” tanya Rachel dengan raut wajah yang cemas. “Apakah benar itu Bun?" imbuh Lily. “Kalian jangan cemas. Lily j
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-09-11
Baca selengkapnya
BAB 6
Matahari telah menanpakkan sinarnya yang menandakan jika waktu telah pagi. Seorang gadis masih bergelung di bawah selimut dan masih menyelami mimpi. Gadis itu perlahan mulai membuka kedua matanya karena terkena silau cahaya matahari yang masuk ke dalam kamarnya. Gadis itu segera bangun dari tempat tidurnya dan masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan diri. Gadis yang baru saja bangun tidur tadi adalah Lily. Lily hari ini berencana untuk menemui ibunya karena dia sudah lama tidak berkunjung ke rumah ibunya. Meskipun ibu Lily bersikap acuh terhadapnya tapi tidak menyurutkan dia untuk tetap menemui ibunya. Setelah membersihkan diri, Lily pergi ke dapur untuk membuat sarapan. Perutnya sudah berbunyi sejak tadi meminta untuk diisi. Lily bergegas untuk pergi ke rumah ibunya sebelum sinar matahari semakin panas. Sesampainya dia di depan rumah ibunya, Lily langsung masuk tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Dirinya tahu jika ibunya tidak akan membiarkannya masuk ke dalam rumah
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-04
Baca selengkapnya
BAB 7
Hari minggu yang cerah diawali dengan seorang gadis yang masih bergelung diselimut tebalnya meskipun matahari sudah menampakkan sinarnya. Gadis itu tidak merasa terusik dengan silau matahari yang menerpa sebagian wajahnya. Gadis itu masih nyaman bermimpi ditidurnya. Namun, tiba-tiba suara dering telepon mengganggu tidurnya. "Hoam ... aduh siapa sih yang telepon pagi-pagi," gerutu Lily. Lily yang daritadi masih tidur dan bergelung dibawah selimutnya merasa kesal karena tidurnya terganggu. Lily segera mengambil telepon di atas nakas dan mengangkatnya."Halo ada apa?," kesal Lily."Jangan emosi dong Li, ini sudah jam berapa? kenapa masih belum bangun?," tanya Rachel."Ini masih pagi Rachel, lagian hari ini weekend jadi jangan ganggu orang yang lagi ingin tidur dong," jelas Lily.Rachel yang mendengarkan ocehan sahabatnya itu langsung kesal sendiri, "sahabatku tersayang hari ini kamu engga lupa kan kalau harus pergi ke bandara?" tanya Rachel dengan s
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-16
Baca selengkapnya
BAB 8
Mereka akhirnya sampai di rumah Rachel. Aunty Sera berencana tinggal di sini selama dirinya di Jakarta. Sebenarnya Aunty Sera memiliki rumah di Jakarta. Tetapi, wanita itu malas jika harus di rumah sendirian apalagi di sana banyak kenangan dengan mantan suaminya. Aunty Sera sudah lama bercerai dengan suaminya semenjak dua tahun yang lalu. Alasan mereka bercerai adalah mantan suaminya yang selingkuh dengan wanita lain. Miris sekali nasib Aunty Sera, bahkan sampai sekarang wanita itu belum ingin memulai hubungan dengan lelaki manapun. Itulah sebabnya dia menyibukkan diri dengan pekerjaannya. Lily kagum dengan tante dari sahabatnya itu, menurutnya Aunty Sera sudah seperti kakak dan idola bagi dirinya. Rachel masuk ke dalam rumah terlebih dahulu dan disusul Lily serta Aunty Sera. Di ruang tamu sudah ada Bunda Santi yang menyambut kedatangan mereka. “Selamat datang adikku tersayang. I miss you,” ujar Bunda San
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-21
Baca selengkapnya
BAB 9
Aunty Sera, Lily, dan Rachel saat ini masih berada di tempat dimana akan dibuka cabang butik baru. Setelah mendapatkan fakta jika masih ada perbaikan terkait pembangunan toko membuat ketiganya sekarang berpikir keras. Mereka harus memikirkan solusi untuk keluar dari masalah ini. Perbaikan memang hanya membutuhkan beberapa hari tetapi mereka juga harus menyiapkan keperluan lain untuk pembukaan butik."Huh ... terus apa yang harus kita lakukan Aunty?" tanya Rachel."Apakah kita harus menunda pembukaan butik Aunty?" imbuh Lily."Aku rasa itu bukan ide yang buruk," ujar Rachel."Tapi persiapan untuk pembukaan butik sudah hampir selesai, sangat disayangkan kalau ingin menunda acaranya," ucap Lily."Iya kamu benar Li, akan sangat rumit jika acaranya ditunda," timpal Aunty Sera."Lalu apa yang harus kita lakukan?" tanya Rachel."Aunty jika kita ingin acaranya tetap berlangsung minggu depan, mungki
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-26
Baca selengkapnya
BAB 10
Pagi yang cerah ini semua orang sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing. Begitu pula dengan semua karyawan yang ada di butik. Semuanya sedang sibuk mempersiapkan untuk pembukaan butik yang dilaksanakan sore ini. Aunty Sera bahkan sudah berada di butik sejak jam 6 pagi untuk menyiapkan keperluan acara sore ini. Dirinya tidak ingin melewatkan hal sekecil apapun.Disisi lain seorang gadis sedang terburu-buru keluar dari apartemennya. Gadis itu segera masuk ke dalam mobil kemudian mengendarainya dengan kecepatan yang tinggi. Setelah mengebut di jalan raya, gadis itu sampai di depan butik A&S Collection. Begitu keluar dari mobil, seorang gadis lain berkacak pinggang di depan pintu butik seakan ingin memarahi si pengendara mobil yang baru saja turun itu“Jam berapa sekarang hmm?" desis si gadis dengan masih berkacak pinggang dan melototkan matanya.“Jam 9 pagi,” balas si gadis yang baru saja keluar dari mobil.“
last updateTerakhir Diperbarui : 2021-10-28
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status