Share

Bab 7

Penulis: Claudia
Terlebih lagi, pada saat ini, sebuah keinginan yang kuat dalam tubuh Harvin sudah mengendalikan akal sehatnya, sehingga dia sama sekali tidak bisa memikirkan akibat dari perbuatannya lagi.

Dia hanya menginginkan Shella.

Shella merasakan sebuah kekuatan yang menariknya ke dalam pelukan pria itu. Dia benar-benar panik. "Harvin, jangan seperti ini. Kumohon, lepaskan aku ...."

"Kamu nggak berhak menolak," kata Harvin sambil berdiri. Dia memegang belakang kepala Shella dengan satu tangan dan mencium bibir Shella dengan ganas.

Shella merasa ketakutan hingga air matanya mengalir. Biasanya, pria ini memang tidak pernah bersikap lembut padanya. Sekarang, bagaimana dia bisa menanggung kekasaran pria ini?

Bau alkohol dari mulut Harvin membuat Shella merasa makin ketakutan. Pria ini baru minum-minum.

Shella tidak tahu bahwa minumannya bahkan masih dimasukkan obat.

"Harvin, dasar bajingan ... upp ...."

Semua umpatan yang keluar dari mulut Shella ditelan oleh pria itu.

'Dia benar-benar sudah gila.'

'Dia mau menggunakan cara seperti ini untuk menggugurkan kandunganku?' pikir Shella dengan putus asa.

Biasanya, dia sama sekali tidak bisa melawan Harvin dengan kekuatannya, apalagi dalam kondisi Harvin sudah kehilangan akal sehatnya. Shella terus menangis, suaranya juga menjadi serak, tetapi dia tidak bisa menahan kejadian yang dia takuti ....

Seperti sekuntum bunga yang hancur diterpa angin dan hujan ... Shella hanya bisa menangis dengan tidak berdaya.

Adegan tragis ini terjadi ... dalam kondisi pria itu sepenuhnya kehilangan akal sehatnya.

Entah berapa lama kemudian.

Terdengar suara teriakan kesakitan.

Cairan hangat mengalir dari bagian bawah tubuh Shella.

Sedangkan Shella sudah tidak sadarkan diri.

Cairan merah itu sangat mencolok. Harvin seketika mendapatkan kembali akal sehatnya. Dia hanya bisa melihat darah yang memenuhi telapak tangannya dengan tatapan tidak percaya.

'Dasar bajingan!'

Dia hanya bisa memarahi dirinya sendiri.

Apa yang sudah dia lakukan?

Dia menarik napas dalam-dalam dan mengambil ponsel di atas meja, lalu bergegas menghubungi pihak rumah sakit.

"Kirimkan ambulans ke rumahku, cepat!" seru Harvin.

Rumah sakit pribadinya terletak di dekat vila, jadi rumah sakit itu bisa dicapai dalam waktu kurang dari sepuluh menit.

"Shella ...."

Harvin melemparkan ponselnya sambil memanggil nama Shella. Pikirannya kosong. Dia sama sekali tidak pernah merasa sepanik ini. Melihat darah yang menodai sofa dan lantai ruangan, adegan yang menakutkan ini membuatnya ingin melakukan sesuatu.

Namun, dia malah menyadari bahwa tidak ada yang bisa dia lakukan. Dia hanya bisa berjongkok sambil menepuk-nepuk wajah Shella dengan pelan. "Shella, jangan tidur. Ambulansnya akan segera datang .... Cepat bangun .... Jangan tidur!"

Wajah Shella pucat pasi. Dia seperti sudah kehilangan energinya, sedangkan darah yang mengalir itu seperti merenggut nyawanya ....

Tangan Harvin memegang perut Shella dengan lembut. Dia merasakan gerakan janin di dalamnya, seperti berusaha untuk bertahan hidup dan bergerak dengan tidak karuan ....

Pada saat ini, mata Harvin tiba-tiba berkaca-kaca. Untuk pertama kalinya, dia merasa bahwa dia pantas untuk meninggal dan masuk neraka ....

Apa yang sudah dia perbuat?

Saat dia mendengar suara ambulans dari luar, dia langsung menggendong wanita di sofa dan berlari cepat ke luar.

Begitu perawat dan dokter melihat adegan ini, mereka juga terkejut, mereka bergegas membawa Shella ke dalam ambulans.

Di dalam ambulans, dokter langsung memberikan pertolongan pertama pada Shella, tetapi tidak ada satu pun orang yang berani menanyakan apa yang terjadi karena saat mereka melihat kancing kemeja Harvin yang terbuka, mereka sudah menebak hal yang terjadi.

Di dalam rumah sakit.

Shella langsung dibawa ke Unit Gawat Darurat.

Harvin terus menatap lekat-lekat ke arah pintu berwarna biru. Kemudian, dia menundukkan kepalanya dan melihat tangan dan tubuhnya yang berlumuran darah, membuatnya merasa seperti seorang pembunuh ....

Napasnya tiba-tiba menjadi kasar. Dia memejamkan matanya dan merasakan keinginan untuk membunuh dirinya sendiri.

Namun, sepuluh menit kemudian ....

Dia mendengar suara tangisan keras dari ruang operasi.

"Huwa ...."

Mendengar suara tangisan bayi yang penuh semangat itu, dia seketika berdiri dengan terkejut.

Apakah anaknya masih hidup?

Sesaat kemudian, seorang perawat membawa bayi laki-laki yang baru dilahirkan, yang dibungkus dengan handuk mandi, dan berkata dengan penuh semangat, "Selamat, Tuan Harvin! Anak Anda laki-laki!"

Harvin melirik sekilas ke bayi itu, lalu bertanya dengan cemas, "Bagaimana dengan Shella?"

"Nona Shella masih menjalani operasi. Tadi, dia kehilangan banyak darah dan sekarang sedang dijahit," jawab perawat itu. Pada saat ini, bayi yang tadinya diam-diam saja tiba-tiba menangis dengan keras.

Tatapan Harvin baru tertuju lagi ke bayi dalam handuk itu. Hatinya bergetar dengan hebat, pikirannya menjadi kosong untuk sesaat. Apakah ini anaknya?

Perawat itu bergegas berkata, "Tuan Harvin, saya harus membawa anak ini ke ruang NICU."

Harvin pun mengalihkan tatapannya ke pintu ruang operasi, tatapannya penuh akan kekhawatiran.

Dia berpikir, 'Shella, kamu nggak boleh mati.'

'Kamu nggak boleh mati tanpa izinku!'

Penantian ini berlangsung selama setengah jam. Bagi Harvin, saat ini adalah masa tersulit dalam hidupnya setelah kepergian ibunya.

Setiap detik, dia terus berjuang melawan ketakutannya akan kehilangan Shella.

Dia tidak tahu mengapa dia menginginkan Shella untuk tetap hidup, tetapi dia tidak akan membiarkan Shella meninggal.

Pikirannya sangat bertentangan.

Akhirnya, pintu ruang operasi terbuka lagi. Seorang dokter berjalan keluar dengan lelah, tetapi saat dokter itu melihatnya, dokter itu langsung berkata dengan penuh semangat, "Tuan Harvin, tenang saja, Nona Shella baik-baik saja."

Mendengar ucapan ini, Harvin baru membuang napas dengan lega, seakan-akan napas ini sudah tertahan untuk terlalu lama dalam hatinya.

Tubuhnya yang sangat tegang juga menjadi santai. Dia berkata dengan penuh rasa terima kasih, "Terima kasih, Pak Dokter."

Pada saat ini, para perawat mendorong Shella yang baru selesai dioperasi ke luar. Tubuh Shella ditutupi dengan selimut, rambutnya yang panjang terurai, wajahnya yang pucat terlihat seperti boneka yang tidak bernyawa.

Harvin langsung merasa sakit hati, dia ingin pergi ke ruang rawatnya Shella dengan para perawat itu.

Namun, dokter itu segera berkata, "Tuan Harvin, untuk sementara, biarkanlah Nona Shella beristirahat! Nona Shella belum bangun dari anestesi, emosinya juga nggak boleh terpancing."

Harvin menganggukkan kepalanya. Dokter itu pun tersenyum sambil berkata, "Anda boleh pergi melihat Tuan Muda dulu."

Setelah dokter itu pergi, Harvin melihat wanita yang didorong pergi itu. Dia memejamkan matanya, kekhawatirannya akhirnya mereda.

Dia tidak berani membayangkan apa yang terjadi jika dia terlambat membawa ibu dan anak itu ke rumah sakit.

Dia akan melihat dua mayat yang dingin.

Rasa bersalah yang sangat kuat meluap dalam hatinya. Dia mengepalkan tangannya dan berjalan ke arah ruang NICU.

Di dalam inkubator, bayi yang baru dilahirkan kurang dari satu jam yang lalu itu sedang terlelap. Bayi kecil itu mengepalkan tangannya yang kecil, rambutnya hitam, wajahnya sangat indah.

"Tuan Harvin, bayi ini mirip sekali dengan Anda," kata seorang perawat sambil tersenyum.

Harvin juga melihat kemiripan bayi ini dengan dirinya sendiri.

Perasaan ini sangat aneh.

Pada saat ini, perawat itu membuka inkubator itu dan hendak mengganti popok bayi itu. Harvin tidak bisa menahan diri dari mengulurkan jari tangannya dan menyentuh tangan kecil bayi itu. Bayi itu seketika membuka kepalan tangannya dan menggenggam jari Harvin dengan erat.

Tangan yang kecil ini seperti memiliki kekuatan yang sangat besar, yang meremas hati Harvin dengan kuat, membuatnya merasa terkejut, tetapi juga gembira.

Dia benar-benar tidak bisa percaya bahwa darah Keluarga Surrey mengalir dalam tubuh bayi ini.

Setelah meninggalkan ruang NICU, Harvin pergi ke ruang rawatnya Shella.

Shella masih belum bangun. Di bawah cahaya lampu, dia terlihat sangat lemah. Dia baru saja mengalami kejadian yang sangat mematikan, sehingga dia terlihat sangat lemas dan tidak bertenaga.

Tatapan Harvin mendalam. Setelah berdiri untuk sangat lama di depan ranjang, dia seperti membuat sebuah keputusan.

Dia pun berbalik dan pergi.

Anaknya sama sekali tidak berhubungan dengan anggota Keluarga Axia.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 8

    Anaknya juga tidak berhubungan dengan wanita ini. Asalkan dia memutuskan hubungannya dengan wanita ini, dia bisa memutuskan gen Keluarga Axia dalam tubuh anak itu.Harvin berpikir, 'Baiklah, kalau dia sudah berjuang mati-matian untuk melahirkan anak ini, aku akan menganggap anak ini sebagai penebusannya terhadap dosa terakhir ibunya dengan baik hati.'Pria itu pergi dengan sedikit kehangatan, membuat ruang rawat ini menjadi makin dingin.Belasan menit setelah Harvin pergi, wanita yang terbaring di atas ranjang rawat itu membuka matanya secara perlahan. Dia menangis dengan putus asa sambil mengangkat tangannya yang ditusuk dengan jarum infus dan memegang perutnya dengan lembut.Meskipun perutnya masih agak menggembung, dia tahu bahwa bayinya sudah diambil dengan kejam oleh Harvin."Ahh ...." Dia menangis dengan sedih.Dua orang perawat bergegas menerjang masuk ke ruangan. Melihat wanita yang sudah bangkit dan seperti menggila di atas ranjang, dua perawat itu bergegas menahannya."Nona S

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 9

    Pada siang hari, seorang perawat meletakkan sebuah dokumen di lemari di samping ranjangnya Shella.Shella tahu bahwa dokumen ini berasal dari Harvin. Dia membuka dokumen tersebut dan melihat surat cerai di dalamnya.Pria itu kejam sekali!Shella merasa sangat bersalah dan menderita, hingga dia hampir jatuh pingsan lagi. 'Setelah dia merenggut nyawa putraku, dia baru rela melepaskanku?''Anakku kehilangan nyawanya, aku juga kehilangan separuh nyawaku!''Aku mendapatkan kebebasanku dengan nyawa anakku, sungguh nggak layak!'Pada malam hari, Shella dipindahkan ke pusat perawatan. Dia menjalani waktu yang sangat menderita di tempat itu.Sedangkan di ruang khusus yang mewah di lantai teratas rumah sakit, wakil direktur rumah sakit ini datang untuk melaporkan hal ini pada Harvin secara pribadi."Pak Harvin, Nona Shella sudah keluar dari rumah sakit.""Suruh semua orang untuk rahasiakan perihal anak ini," kata pria yang berdiri di depan jendela. Posisinya membelakangi wakil direktur itu, teta

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 10

    Mata Shella seketika terbelalak. Dia menutup mulutnya sambil melangkah dengan pelan ke arah datangnya suara. Dia pun melihat seorang pria tua yang sedang membelakanginya di balkon di belakang belokan. Pria itu sedang menahan seorang anak laki-laki di lantai dengan kasar sambil menutup mulut anak itu dengan perekat plastik. Selain itu, ada sebuah karung di sebelahnya, yang sepertinya akan digunakan untuk menampung anak itu.Apakah ini penculikan?Shella seketika menegang. Melihat anak kecil yang terus bergerak di atas lantai, Shella merasa sakit hati dan juga cemas. Bagaimana mungkin dia bisa melihat seorang anak diculik tanpa melakukan apa pun?Betapa cemasnya orang tua anak itu?!Jika terjadi sesuatu pada seorang anak, keluarganya bisa hancur.Shella mencari sesuatu di sekitarnya. Dia tiba-tiba melihat sebuah papan yang tajam di satu sisi. Dia langsung mengambil papan itu dan menarik napas dalam-dalam.Sebelum penculik itu bisa bereaksi, dia memukul punggung penculik itu dengan kuat.

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 11

    Harvin melepaskan putranya dan mengamati wajah putranya dengan cemas. Kemudian, dia mencium kening putranya. Sepanjang perjalanan, dia benar-benar merasa sangat khawatir."Maaf, Bos." James bergegas meminta maaf pada Harvin. "Saya sudah lalai, sehingga Tuan Samuel menghilang dan hampir diculik.""Ini bukan salah Paman James, akulah yang berkeliaran sendiri," sela Samuel.Dia masih kecil, tetapi sudah bisa bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri.Kemudian, Samuel teringat akan sesuatu. Dia pun menunjuk ke arah Shella dan berkata, "Ayah, kakak cantik itulah yang menyelamatkanku."Harvin menatap ke arah putranya menunjuk dan melihat sosok seorang wanita kurus yang sedang menggenggam tangan seorang gadis kecil menghilang di belokan.Sepertinya, wanita itu juga merupakan seorang ibu!"Siapa yang menculikmu?" tanya Harvin."Aku juga nggak tahu. Setelah aku terpisah dari Paman James, orang itu tiba-tiba menutup mulutku dan menyeretku ke sebuah koridor," jawab Samuel dengan amarah yang men

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 12

    Gerakan Shella mengunyah terhenti sejenak. Kesedihan melintas di tatapannya. Dia menggelengkan kepalanya sambil menjawab, "Untuk sekarang, aku nggak punya rencana.""Shella, aku ...." Tatapan Bobby memancarkan kasih sayang yang mendalam."Pak Bobby, ayo makan! Nanti, aku masih harus meneliti produk baru!" sela Shella.Meskipun Shella tahu bahwa Bobby menyukainya, dia tidak ingin menghadapi kenyataan ini karena dia tahu bahwa dia tidak akan menikah lagi seumur hidupnya.Walaupun Bobby adalah orang yang sangat lembut dan hebat, Shella juga tidak berani memulai hubungan baru lagi.Saat mereka meninggalkan restoran ....Ponsel Shella tiba-tiba berdering. Setelah melihatnya sekilas, Shella berkata pada Bobby, "Kamu antarkan Nora pulang, deh! Aku juga harus pulang sebentar."Bobby menatapnya dengan tidak rela dan berkata, "Nanti, hubungi aku, ya.""Baiklah." Shella melambaikan tangannya pada Nora dan berkata, "Sampai jumpa, Nora.""Sampai jumpa, Bibi Shella," kata gadis kecil itu dengan suar

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 13

    Saat Esther melihat gadis yang berdiri di tengah ruang tamu, dia tampak terkejut. Setelah tidak bertemu selama lima tahun, gadis yang dulunya kurus dan kurang gizi itu sudah menjadi sangat cantik.Shella mengenakan kemeja putih yang pas badan dan rok hitam, dengan ikat pinggang rantai berwarna emas muda dan sepatu hak tinggi yang sederhana. Selain sebuah jam tangan, dia tidak memakai aksesoris lainnya. Rambutnya tebal, panjang dan bergelombang. Dia membawa sebuah tas kecil yang cantik, terlihat sederhana, tetapi juga sangat berkelas.Setelah tumbuh besar, gadis ini berubah drastis. Gadis yang dulunya menyedihkan itu sudah berubah menjadi wanita yang menawan.Meskipun Esther tidak ingin mengakui hal ini, kenyataannya terpampang jelas di hadapannya. Baik bentuk tubuh, penampilan, maupun auranya, Shella tidak kalah dari putrinya Esther yang sudah sangat unggul.Sedangkan putrinya dibesarkan dengan biaya yang sangat besar, hal ini benar-benar membuat Esther merasa bahwa hidup ini sangat ti

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 14

    Pertama kalinya Shella mendengar suara ini, dia memang merasa bahwa suara ayahnya Samuel mirip dengan suara seseorang yang dia kenal.Namun, dia yakin bahwa orang itu bukanlah ayahnya Samuel."Halo," jawab Shella sambil tersenyum."Hari ini, berkat kamu, putraku bisa kembali dengan selamat. Terima kasih, ya," kata Harvin.Shella tersenyum lagi. "Sudah kubilang, aku hanya memberi bantuan kecil, jangan sungkan-sungkan.""Kakak, biarkanlah ayahku berterima kasih dengan baik padamu!" seru Samuel.Shella pun tertawa dengan pelan. Pada saat ini, pria itu berkata lagi dengan suaranya yang rendah, "Silakan disimpan nomor teleponku. Ke depannya, kalau ada masalah apa pun, kamu bisa meminta bantuanku."Shella berpikir sejenak. Pria itu ingin sekali membalas budinya, jadi dia tetap harus menghargai niat pria itu. Dia pun menjawab, "Baiklah, aku akan menyimpan nomor teleponmu.""Kak, kalau ada masalah, kamu harus minta bantuan ayahku, ya! Masalah sebesar apa pun itu, ayahku pasti akan menyelesaika

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 15

    Shella tidak terlalu menyukai acara seperti itu. Namun, sebelum dia bisa menolak, Bobby langsung mengatupkan kedua tangannya sambil menatap Shella dengan tatapan memelas. "Kumohon, aku nggak menemukan pendamping wanita lainnya."Shella pun tertawa dan berkata, "Jangan bohong."Namun, dia tetap menyetujui untuk membantu temannya ini."Baiklah, ingat antarkan aku pulang lebih awal."Bobby langsung tersenyum dan mengangguk. "Baik. Aku janji aku akan mengantarkanmu pulang lebih awal.""Tapi, aku nggak punya gaun malam," kata Shella dengan tidak berdaya."Aku aturkan saja." Bobby tersenyum, dia sudah mulai menantikan penampilan Shella mengenakan gaun malam.Pada pukul setengah lima sore, di toko gaun kelas atas.Shella memilih sebuah gaun malam berwarna hitam. Gaun ini dihiasi dengan rumbai berlian yang menggantung di ujung gaunnya, memecahkan suasana yang terlalu gelap dari warna hitam gaun tersebut. Gaun ini menunjukkan pesona feminin Shella, terlihat sederhana, tetapi juga mewah.Dia men

Bab terbaru

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 50

    Saat Shella keluar dari kamar mandi dan sedang tenggelam dalam pikirannya, tiba-tiba, sebuah sosok yang tinggi menghalangi jalannya dari koridor menuju balkon.Shella seketika terkejut. Saat dia mengangkat kepalanya, dia melihat wajah seorang pria yang dingin, yaitu wajahnya Harvin.Tatapan Shella langsung menjadi dingin. "Minggir sana.""Shella, seleramu buruk sekali," kata Harvin. Dia tertawa dengan penuh penghinaan, seakan-akan menilai bahwa Bobby seburuk itu.Shella tersenyum dengan sinis dan berkata, "Bukan urusanmu."Harvin seketika mendekat pada Shella. Cahaya yang awalnya masuk dari jendela dihalangi oleh Harvin dan membentuk bayangan di wajahnya Shella. Perasaan ini membuat Shella merasa sangat tidak nyaman."Pergi sana," kata Shella dengan terus terang."Apakah kamu pernah menyebut hubungan kita padanya? Apakah kamu pernah memberitahunya bagaimana kamu memelas padaku?" tanya Harvin sambil tersenyum sinis.Ucapan ini seperti duri yang menusuk telinga Shella, hingga ke hatinya.

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 49

    "Shella, coba lihat mau minum apa," kata Bobby.Shella tersenyum sambil menjawab, "Nggak usah, deh."Karena mereka sudah memesan makanan, Shella memutuskan untuk menganggap seakan-akan bajingan itu tidak berada di dekatnya.Bobby tiba-tiba mengeluarkan sesuatu dari sakunya dan berkata pada Shella, "Coba ulurkan tanganmu."Shella mengedipkan matanya, tetapi dia tetap mengulurkan tangannya.Bobby meletakkan tangannya di atas tangan Shella dan menaruh sebuah kalung di telapak tangan Shella. Saat dia menarik kembali tangannya, Shella melihat kalung itu."Kenapa kamu memberiku kalung ini?" tanya Shella dengan terkejut."Semalam, saat aku menemani ibuku berbelanja di toko perhiasan, aku lihat kalung ini sangat cocok untukmu, jadi aku membelinya," kata Bobby dengan santai.Namun, Shella jelas-jelas tahu bahwa kalung ini bukan kalung biasa. Jika batu di kalung itu adalah berlian asli, harganya mungkin lebih dari miliaran!"Aku nggak bisa menerimanya," kata Shella. Shella merasa bahwa kalung in

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 48

    Shella menatap Bobby dengan tatapan penuh terima kasih dan berkata, "Terima kasih, Bobby."Kali ini, dia tidak memanggil Bobby dengan panggilan "Pak Bobby", melainkan langsung memanggil nama Bobby.Keterkejutan melintas di tatapan Bobby. Dia pun berseru dengan suara rendah, "Mulai sekarang, kamu nggak boleh memanggilku Pak Bobby lagi! Panggil saja aku Bobby!""Biar aku traktir makan, ya!" Shella ingin berterima kasih pada Bobby.Jika gugatan ini memerlukan uang banyak, dia hanya bisa meminjam uang dari Bobby.Budi baik ini membuat Shella merasa sangat berterima kasih pada Bobby.Pada saat ini, ponselnya Shella berdering. Ada panggilan masuk dari ayahnya. Dia sebenarnya malas menghiraukan ayahnya, tetapi akhirnya dia tetap menerima panggilan ini."Halo, Ayah.""Shella, apakah kamu sedang sibuk? Ayah mau bicara denganmu," kata Simon dengan suara lembut."Ayah, kalau Ayah mau menyuruhku untuk menyerah, aku nggak akan melakukannya," kata Shella."Untuk apa kamu minta saham? Kamu juga nggak

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 47

    Setelah mandi, Harvin kembali ke kamarnya. Dia menggendong Samuel dalam pelukannya dan menahan rasa lelahnya sambil membacakan cerita untuk putranya ini.Sambil mendengar cerita ini, Samuel terlelap dalam pelukan Harvin. Wajah kecil yang imut itu membuat tatapan Harvin penuh akan kelembutan dan kesenangan.Malam ini.Di Kediaman Axia.Esther tidak bisa tidur. Dia duduk di ruang tamu di lantai dua dengan tatapan penuh kebencian. Sedangkan Simon keluar dari kamar untuk membujuknya."Tidurlah! Sudah malam, jangan duduk di sini lagi.""Bagaimana aku bisa tidur? Kata putri sulungmu, dia mau menuntutku ke pengadilan!" seru Esther dengan dingin."Shella hanya terlalu emosional," kata Simon."Dia sama sekali nggak menganggapku serius. Dia menyiram wajahku dengan air dengan sangat sombong dan rendahan!" Esther menggertakkan giginya dengan penuh amarah. Dia merasa sangat terhina."Aku minta maaf, ya," kata Simon sambil duduk."Kenapa malah kamu yang minta maaf? Dia harus minta maaf sendiri," kat

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 46

    Dia bergegas menggelengkan kepalanya. Tidak mungkin! Bagaimana mungkin anak seimut ini mirip dengan Harvin si iblis itu?"Kak, apakah ayahku mentraktirmu makan?" tanya Samuel."Hah? Ayahmu mengundangku, tapi akhir-akhir ini aku terlalu sibuk," kata Shella.Sebenarnya, dia merasa tidak nyaman untuk makan dengan orang lain, apalagi seorang pria lajang."Kalau begitu, saat kamu punya waktu luang, kamu harus berjanji pada ayahku agar dia bisa traktir makan!" kata Samuel dengan sungguh-sungguh sambil menatap Shella dengan matanya yang berkilau. Anak ini imut sekali."Baiklah," kata Shella.Dari dekorasi kamar di belakang, Shella bisa melihat bahwa Samuel tumbuh di keluarga yang sangat kaya. Sayangnya, dia adalah anak dari keluarga orang tua tunggal.Tentu saja, Samuel memiliki kepribadian yang ceria dan sering tertawa, tidak seperti orang yang kekurangan kasih sayang. Shella yakin ayahnya Samuel pasti memberi anak ini cukup kasih sayang.Pada saat ini, ponselnya Shella berdering. Dia meliha

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 45

    [Sama-sama.]Shella tiba-tiba menyadari bahwa dia bercerita terlalu panjang pada pria itu. Apakah dia mengganggu pria itu?[Aku nggak mengganggumu, 'kan?] tanya Shella.Pria itu langsung menjawab: [Nggak.]Shella berpikir sejenak apakah dia masih harus membalas pesan itu atau tidak. Namun, untuk sekarang, dia tidak tahu apa yang harus dia katakan.[Aku sudah harus pergi menjemput putraku. Mari kita mengobrol lagi lain kali.] Pria itu mengirimkan satu pesan lagi.Shella bergegas membalas pesan itu: [Baik. Hati-hati di jalan.]Pria itu tidak lagi membalas pesan tersebut. Shella pun membuang napas dengan pelan. Dia membaca kembali ucapan pria itu untuk menghibur dirinya. Ucapan pria itu benar, Shella hanya perlu menjalani hidupnya sendiri dengan baik.Jika dia tidak bisa pulang lagi ke keluarga itu, dia tidak perlu pulang!Selama lima tahun terakhir, dia juga hidup sendiri dengan sangat baik.Sebuah mobil Rolls-Royce berwarna hitam melaju keluar dari garasi bawah tanah Grup Surrey. Di baw

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 44

    Simon berdiri dengan sedikit penyesalan dan berkata, "Shella .... Ayah juga punya kesulitan Ayah sendiri."Shella hanya menatap Simon dengan tatapan penuh kebencian. Dia tidak ingin mengetahui kesulitan ayahnya. Karena kekejaman ayahnya, dia menyerahkan dirinya pada Harvin dan menebus dosa ibunya layaknya seorang budak.Simon membuang napas. Dia selalu mengira bahwa putri sulungnya sangat lemah. Sekarang, dia baru melihat ketegaran hati putrinya."Shella, Ayah nggak layak untukmu, aku juga merasa sangat bersalah," kata Simon."Jadi, sekarang, aku mau Esther mengembalikan saham Ibu padaku. Tolong sampaikan pada istrimu bahwa aku nggak akan menyerah," kata Shella.Seusai berbicara, Shella mengambil tasnya dan pergi."Shella." Simon memanggilnya dari belakang.Namun, Shella tidak menoleh. Sikap ayahnya sangat mengecewakannya.Oleh karena itu, dia tidak mengharapkan bantuan ayahnya dalam hal apa pun dan hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri.Saat Shella berjalan keluar, cahaya matahari d

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 43

    Mengapa Esther bisa mengambil perusahaan ibunya seolah itu hal yang sudah semestinya, tetapi ayahnya malah sama sekali tidak memberitahunya hal ini?Hal ini tidak adil bagi dia dan ibunya. Masalah ini bukan lagi terfokus pada uang, melainkan pada hubungan ayah dan anak yang tidak kuat.Jika ayah kandungnya saja tidak memberinya keadilan, siapa lagi yang bisa dia percaya di dunia ini?Pada pukul 2.30 siang.Shella pergi ke perusahaan ayahnya. Selain sebuah bangunan kantor dengan empat tingkat, ada gudang dan pabrik besar di sebelahnya. Shella jarang sekali datang ke tempat ini. Selama beberapa tahun terakhir, hubungan Shella dan ayahnya sudah menjauh karena Esther.Terlebih lagi, dulu, setelah Shella dijebak oleh Esther dan Ilona sehingga dia hampir dilecehkan, saat dia pulang ke rumah, dia malah disalahkan oleh ibu dan anak itu. Jika ayahnya tidak menamparnya, dia tidak akan pergi dari rumah dan terjebak dalam rencana Harvin, apalagi bisa menikahi Harvin dengan mudah. Satu tahun sepert

  • Setelah Empat Tahun, Mantan Suamiku Mau Mendekatiku Lagi!   Bab 42

    Mengingat bahwa wanita itu sedang mengemudi, Harvin tidak lagi mengganggunya.Sedangkan Shella pulang ke apartemen. Dia melihat sebuah permintaan pertemanan di WhatsApp yang berasal dari ayahnya Samuel.Saat Shella duduk di sofa, dia tiba-tiba merasa sangat marah. Atas dasar apa Harvin menggantikannya untuk memberikan kompensasi untuk pria itu? Shella merasa sangat sengsara karena dia berutang budi pada Harvin.Jika ada kesempatan, dia pasti akan melemparkan segepok uang di wajah pria itu dan memberi tahu pria itu bahwa dia tidak ingin berutang budi pada pria itu seumur hidupnya.Benar. Ke depannya, itulah yang harus dia lakukan untuk meredakan kebencian yang dia rasakan hari ini.Di kantor presiden direktur KS Int. Perfumery, Esther sudah berjalan bolak-balik lumayan lama. Ekspresinya masam, dengan tatapan penuh perhitungan.Bagaimana mungkin dia akan membagikan separuh dari saham perusahaan yang sudah dia kelola sendiri selama bertahun-tahun pada Shella?Meskipun selama bertahun-tahu

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status