đ Raja Urban dan No.1 "Bintang Utama" dari Kontes "Pria Urban Legendaris" đ Gilang, seorang kurir yang diperlakukan seperti sampah, dikhianati oleh pacarnya dan dipecat oleh bosnya. Ketika dia sudah benar-benar putus asa, seorang pria tua memberitahunya identitasnya sebenarnya. Sekarang, dia bukan lagi sampah tidak berguna. Dia disebut Garuda, raja dari dunia ini!
Lihat lebih banyakSekstiliunCakra menutup telepon sebelum Gilang sempat mengatakan apa pun.Gilang menatap Cakra. "Dia harus membatalkan kesepakatan itu!""Apa? Kenapa?" Cakra kebingungan.Gilang menghela nafas sambil mengusap keningnya pelan. "Sudahlah, aku akan melakukannya sendiri. Apa lagi yang perlu kamu serahkan padaku? Aku harus pulang."Ratih melirik jam tangannya. "Aku harus berangkat sekarang. Penerbanganku satu jam lagi."Gilang mengangguk. âKalau begitu, kita akan bicara di telepon.âRatih mengangguk dan menghampiri Alfa.Cakra menoleh ke arah Gilang. âAku akan mengantarmu ke kota. Bagaimana kalau kita berangkat bersama agar aku bisa bercerita lebih banyak padamu dalam perjalanan?â sarannya.Gilang mengangguk. "Ide bagus."Cakra menaiki tangga untuk mengambil beberapa berkas. Dia ragu-ragu di depan pintu dan mencoba memikirkan apakah dia melewatkan sesuatu. Ketika dia yakin dia sudah membawa semuanya, dia berjalan ke bawah lagi.Gilang mengambil kotak berisi harta milik ayahnya d
KebenaranâKamu pikir kamu siapa? Kamu tidak bisa tiba-tiba muncul dan mengaku sebagai Garuda! Ke mana saja kamu selama ini?â teriak Cakra.Gilang menatapnya selama beberapa saat, dia tidak tahu apakah dia marah karena Gilang akan mengambil kembali propertinya ataukah dia hanya khawatir.âHei, Cakra. Tenanglah! Ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan semua ini!â kata Ratih.âSerius?â Cakra menyeringai. âSuruh dia untuk memberitahuku waktu yang tepat, karena aku tidak akan membiarkannya!âRatih menghela nafas, sudah merasa lelah. Dia memutuskan untuk memanggil Alfa. Mungkin dia bisa menghentikan perkelahian antara Gilang dan Cakra. âDi mana Alfa? Apakah dia ada di dalam?âCakra menatap Aria dan mengangguk pelan. âDokumen dan hal-hal lainnya miliknya ada di dalam. Aku rasa aku tidak dibutuhkan lagi di sini dan aku akan pergi!â bentaknya.Ratih bergegas masuk ke dalam, meninggalkan kedua orang itu bertatap-tatapan dengan tajam.âTidak ada yang bisa kamu katakan? Kamu kehabisan
TanahGilang menghela nafas seraya memasuki ruang kerjanya.Aria menolak mendengarkannya dan dia bahkan tidak tahu bagaimana keputusannya nanti.Jika saja dia tahu bahwa dia adalah Garuda dan dia akan membantunya.Sebuah ketukan pelan terdengar dari pintu, menyadarkan Gilang dari lamunannya.Dia menengadahkan kepalanya. âYa, masuklah.âPintu itu terbuka dan Maria melangkah masuk. âIni, Tuan.â Dia meletakkan dokumen besar di mejanya. âAku telah membuat perkiraan jumlah yang kami perlukan dan aku tidak bisa menguranginya lagi,â katanya.Gilang mengambil dokumen itu dan memeriksanya. âBaiklah. Totalnya 90 miliar rupiah?ââBenar, Tuan, tapi menurutku kita tetap harus memilih untuk melakukan pinjaman.â Dia terlihat gelisah. âTidak mungkin kita bisa membiayai itu. Kami pun tidak bisa kehilangan pekerjaan ini. Pekerjaan ini akan membantu perusahaan ini secara keuangan. Kita bisa mendapatkan pinjaman dan membayarnya kembali setelah kita mendapatkan pembayaran dari perusahaannya,â saran
TugasTidak ada siapa pun di ruang tengah ketika Gilang melangkah masuk.Dia membuka pintu kamar pelan-pelan supaya dia tidak membangunkan Aria. Dia tidak tahu bahwa sebenarnya dia sudah terbangun ketika Gilang membuka pintunya.Gilang terbangun lebih awal daripada Aria. Dia tidak ingin Aria membuang-buang waktunya pagi hari itu. Bahkan, dia tiba di meja makan lebih dulu darinya.Walaupun begitu, Aria datang beberapa menit kemudian.âAyah, bagaimana kabar perusahaan akhir-akhir ini?â Emma memulai perbincangan.Gilang menghela nafas. Keluarga itu terbiasa berbicara saat sedang sarapan. Mungkin karena mereka biasanya tidak memiliki waktu untuk makan malam bersama atau mungkin Kamala hanya tidak ingin berbincang di malam hari.âBaik. Memangnya bagaimana lagi? Ian menjalankannya dengan sempurna,â jawab Kamala dengan nada yang kasar. Itu menunjukkan bahwa dia masih marah pada Aria.Emma menghela nafas. âJika saja Ayah bisa mempertimbangkannya kembali. Aria menjalankannya dengan lebi
BersemangatGilang begitu terkejut sampai dia melepaskan cengkeramannya pada Liam.âApa-apaan?â umpat Liam dan dia berlari menjauh. Tangannya masih kesakitan dan dia takut akan apa yang Gilang akan lakukan padanya jika dia tidak pergi dengan cepat.Gilang merasakan kepalanya melayang. Dia tidak menyangka ciuman dari Cantika akan membuatnya seperti itu. Yah, dia tidak bisa menyalahkan dirinya sendiri. Kapan terakhir kali dia berciuman? Kapan terakhir kali dia menyentuh seorang wanita? Dia sudah berusaha sekeras mungkin untuk menghindari terlibat dengan wanita setelah dia menjadi seorang menantu.Walaupun itu hanya perkataan dan istrinya tidak mengabdi padanya, dia masih merasa harus mematuhi peraturan itu.Gilang bergidik pelan dan ingin terus menikmatinya, hanya jika itu mungkin. Tangannya terangkat dan menyentuh Cantika, menyalakan api pada dirinya yang membuatnya bergidik pelan. Namun, Gilang tidak mengetahui ini.Dia bertengkar dengan pikirannya sendiri tentang apa yang akan d
Ciuman Tak TerdugaâMaafkan aku, Gilang. Aku benar-benar meminta maaf. Semuanya salahku,â ujar Axel dengan perasaan menyesal yang mendalam.Gilang membalikkan badannya seraya menyeka air matanya yang tiba-tiba menetes. Dia tidak mengetahui banyak hal dulu. Dia tidak tahu alasan mengapa ayahnya sangat keras padanya adalah karena kelompok mafia yang dia pimpin. Namun, Gilang tidak pernah membenci ayahnya dan itu melukainya ketika dia menyadari bahwa dia telah tiada selamanya.âAku sudah mencarimu ke mana-mana, Gilang. Aku benar-benar telah terlibat banyak masalah hanya untuk menemukanmu. Kukira kamu meninggal ketika mobil itu meledak,â jelasnya.Gilang menarik nafas dalam untuk menenangkan dirinya. Lalu, dia pelan-pelan berbalik untuk menghadap Axel. âBangunlah,â katanya.Axel menatap Gilang. âAku tidak bisa menebus dosa besarku,â ujarnya dengan getir.Gilang menghela nafas dan menghampirinya untuk menariknya bangun. âJangan berlutut padaku. Kamu dulu adalah pamanku, dan yah, sekar
Pertemuan dengan Tetua TerakhirâTuan, pria ini adalah Gilang dan orang paling tidak berguna di dunia. Dia dulu bekerja sebagai kurir dan dia sekarang tidak ada harganya,â jelas Satya.Axel menggeram, tidak menyukai penjelasannya. Dia masih menatap Gilang dengan tatapan penasaran yang tidak familier bagi Gilang.âApakah kamu bilang namamu Gilang Farraz?â ulangnya.Gilang mengangguk singkat. âAku seharusnya bertemu dengan seseorang di sini dan dia sedang dalam perjalanan.â Dia berusaha sebisa mungkin untuk bersikap sopan.âTuan Axel,â potong Satya sebelum Axel bisa mengatakan sesuatu. âTidak seharusnya Tuan berbicara dengan orang seperti ini. Tuan hanya akan membuang-buang waktu. Para satpam bisa menjelaskannya untukmu.âAxel menoleh pada Satya. âMaaf, kamu siapa?â Dia menaikkan salah satu alisnya.Satya tersenyum. âAku Satya. Aku baru saja membeli semua kursi di bioskop ini danâŚââKamu tidak bisa melakukannya. Orang lain telah memesannya,â potong Axel dengan cepat.Wajah Satya
Pertemuan dengan PasanganGilang telah membaca laporan dan dokumen selama berjam-jam. Dia menyadari bahwa angka-angkanya kacau sekali.Rekening milik perusahaan kosong dan hanya sedikit stok CCTV yang tersisa. Bahannya juga sangat sedikit. Hanya tersisa beberapa minggu lagi sebelum SU World akan hancur.Gilang menelepon ruang akuntan. âHalo, temui aku di ruanganku sekarang juga,â perintahnya lalu langsung mematikan telepon tanpa menunggu jawaban.Sebuah ketukan pelan terdengar dari pintu.Gilang menegakkan badannya. âYa, masuklah.âMaria masuk ke dalam. âHai, Bos. Ini sudah waktunya pulang. Aku akan segera pulang, tapi aku memutuskan untuk menemuimu dulu. Apakah sudah selesai?âSebelum Gilang bisa mengatakan apa-apa, sebuah ketukan lainnya terdengar dari pintu. John melangkah masuk, mengenakan setelan jas. Dia hampir terlihat seperti Gilang kecuali dia memiliki janggut tipis dan Gilang lebih tinggi darinya.âKamu ingin bertemu denganku?âGilang mengangguk dan memilih sebuah do
Manajer BaruGilang tidak bisa berhenti tertawa. Dia tahu ada sesuatu yang aneh sejak dia melangkah masuk ke lobi. Dia mengambil air dari wanita itu dan meminumnya.âAku akan pergi dulu karena ada tempat yang harus aku datangi, tapiâŚâ Gilang berbalik dan mendapati bahwa Marvin sudah berdiri dibantu yang lainnya.âSiapa kamu sebenarnya?â Ada ekspresi terkejut di wajahnya seraya dia menatap Gilang penasaran.Gilang tersenyum licik. âMimpi terburukmu. Omong-omong, kalian semua yang akan membersihkan seluruh tempat ini. Aku harus pergi ke ruangan Kepala Sekretaris,â jelasnya.Orang-orang itu mengerang tidak rela.Gilang menatap mereka. âKalian tidak mau membersihkannya?ââKami akan membersihkannya,â jawab Marvin dengan cepat. âApakah ada lagi yang kamu mau?ââSemua yang terjadi di ruangan itu tidak boleh sampai keluar dari ruangan ini. Kalian tidak boleh memberi tahu siapa-siapa. Bilang saja pada mereka bahwa kalian telah menanganiku.â Dia tersenyum lebar. âSeperti yang kalian laku
Pahitnya KehidupanSuara musik yang menggelegar dari rumah itu adalah satu-satunya bukti yang perlu diketahui oleh Gilang bahwa pacarnya, Nora, benar-benar sedang merayakan ulang tahunnya.Namun, dia bilang dia tidak akan merayakannya. Gilang tidak mengerti kenapa dia harus berbohong padanya. Mereka sudah berpacaran selama enam bulan sekarang.Gilang membuka pintu dan Nora dan beberapa temannya sedang menari bersama.Gilang merasa marah, dia memanggil nama Nora berkali-kali, tapi dia tidak mendengarnya karena suara musik yang terlalu keras.Bergegas menghampirinya, Gilang memegang tangan Nora. Nora memegang tangannya juga dan berbalik menghadap Gilang sambil tersenyum manis.Namun, ketika dia melihat wajah marah Gilang, senyumannya menghilang.âKenapa kamu ada di sini?â tanya Nora dengan tenang.Gilang berkata, âSeingatku kamu bilang padaku kalau kamu tidak akan merayakan ulang tahunmu, jadi apa yang sedang kamu lakukan? Kenapa kamu membohongiku?âNora menjawab dengan nada men...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen