Feng Bingwen adalah seorang pangeran yang dulu sering disebut sebagai jenius bela diri. Tapi sebuah kudeta yang dilakukan sang paman, membuat dirinya kini dirundung. Ia bahkan hampir mati di jurang jika tidak ditolong Kakek Guozhi, seorang guru misterius, yang mendadak mengajarinya ilmu tradisional dalam 5 elemen. Bagaimana nasib Feng Bingwen? Berhasilkah ia menguasainya dan mengembalikan kerajaan, serta statusnya?
View MoreBingwen sampai di pondok pada pagi hari, dengan tubuh yang kembali bugar tanpa ada luka luar yang terlihat. Dengan seringaian khas miliknya, Bingwen mendekat ke arah sang guru yang tampak sudah menantikan kedatangannya.“Guru, aku berhasil!” seru Bingwen sambil memamerkan kekuatan baru yang dimilikinya.Beberapa batang kayu melayang ke arah Bingwen dan berputar-putar di atasnya. Dan dengan satu gerakan, Bingwen menata batang-batang kayu itu dengan tumpukan yang sangat rapi di tempat penyimpanan kayu bakar milik kakek Guozhi.Kakek Guozhi yang melihat tingkah Bingwen hanya tersenyum miring, yang lagi-lagi tertutupi oleh jenggot putihnya. Tapi, Bingwen yang penglihatannya jauh lebih meningkat dari sebelumnya, bisa langsung menyadari senyuman yang mengembang di wajah sang guru.“Bukankah aku hebat, Guru?! Bahkan belum ada satu bulan aku memasuki hutan inti gunung itu!” ucap Bingwen yang berusaha mendapatkan pengakuan dari kakek Guozhi dengan bersemangat.“Kau jangan terlalu senang! Masih
Bingwen menutup matanya dan merasakan aliran Chi yang kini terasa seperti sungai yang deras, penuh dengan energi yang meluap-luap, namun sulit dikendalikan. Sambil mengangkat kedua tangannya, Bingwen merasakan Chi miliknya tanpa campuran penyeimbangan Chi itu sendiri. Kini Bingwen baru menyadari kesalahan fatal yang dilakukannya. Bahkan, perbandingan Chi dalam tubuhnya, dan Chi yang dia seimbangkan berbanding jauh. Itulah mengapa dia mulai kesulitan untuk mengatur dan menyeimbangkannya.Bahkan, otot-otot di tubuhnya menjadi menyusut, karena tidak bisa menerima kekuatan besar yang belum bisa tubuhnya terima. Ia merasa hampir kehilangan kendali, tetapi ia tidak boleh menyerah.Bingwen mulai mengeluarkan Chi yang berlebihan dalam tubuhnya, walaupun hal itu jauh lebih sulit dibandingkan menyerapnya. Napasnya mulai tersengal, karena menahan sakit yang luar biasa.“Kendalikan napasmu, Bingwen!” suara gurunya terdengar lagi, memberi arahan. “Jangan biarkan Chi itu menguasaimu! Kau harus men
“Ingatlah lagi apa isi di dalam kitab yang kau pelajari!” ucap kakek Guozhi, yang membuat Bingwen tersadar dengan kesalahan yang dilakukannya.Dengan isi kitab yang kembali terngiang, Bingwen mencoba cara yang berbeda. Dia berhenti memaksakan tubuhnya untuk melawan tekanan Chi.Sebaliknya, dia mulai menyerap Chi dari kayu-kayu di sekitarnya dan mulai menyeimbangkannya. Tekanan yang sebelumnya menekan dengan kasar, kini perlahan mulai mengikuti aliran Chi yang diserap oleh Bingwen.Aliran Chi kayu dan Chi inti gunung bercampur dan mulai masuk ke tubuh Bingwen. Awalnya Bingwen cukup terkejut dengan perasaan segar, dengan tenaganya yang langsung pulih dengan sekejap.Namun, Chi di sekitar gunung ini bukanlah sesuatu yang mudah dikendalikan. Saat Bingwen mulai merasa tenang, tiba-tiba gelombang Chi meledak, menghantam tubuhnya seperti ombak besar. Ia terhuyung mundur, hampir jatuh lagi."Argh!" teriak Bingwen, menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya.
Bingwen kembali menghilangkan Chi miliknya, untuk mengulang rencana yang dua kali telah berhasil. Dan kini, monster yang masih tersisa hanya tinggal seperempat dari keseluruhan monster yang menyerangnya.Namun, saat Bingwen kembali memunculkan Chi dan bersiul, tidak ada satupun monster yang mendekat ke arahnya. Bahkan, para monster itu sengaja menjaga jarak dan menatap Bingwen dengan mata merah tajam mereka.“Aku kira kalian bodoh, ternyata kalian langsung bisa mempelajari rencanaku!” ucap Bingwen sarkas, sambil terkekeh kecil.Melihat rencananya sudah tidak bisa dia lanjutkan, Bingwen langsung merubah strateginya. Dia kembali menghilangkan Chi dan mendekat dengan cepat ke arah para monster yang tersisa.Dan saat semua monster sudah masuk ke dalam area yang bisa dijangkau, Bingwen kembali memunculkan Chi dan langsung menyerang para monster yang tidak memiliki pertahanan.CRAAASH!CHRAAASH!Dalam dua kali serang, Bingwen berhasil mengakhiri pertarungan itu. Dan luka yang dia dapatkan s
CRAAASST!Darah mengucur di tangan Bingwen. Namun, darah itu mengalir bukan hanya di tangannya, tapi juga di tubuh monster serigala yang kini ada di belakang Bingwen.Sambil mengatur napas yang tersengal karena pertarungannya sejak tadi, Bingwen menyunggingkan senyuman lebar. Dari senyuman itu bisa dipastikan dirinya telah berhasil memenangkan pertarungan itu, dan mengalahkan monster-monster yang melawannya.“Hah! Kalian sudah aku ingatkan sebelumnya. Jadi, anggap saja aku menghilangkan rasa lapar dan haus kalian dengan tuntas!” ucap Bingwen sambil terkekeh kecil.Tubuhnya yang sejak tadi sudah mencapai batas, seakan memiliki stimulan dari berakhirnya pertarungan itu. Yang awalnya dia ingin beristirahat untuk memulihkan diri, kini Bingwen bersemangat untuk terus melanjutkan perjalanannya.Langkah Bingwen semakin mantap saat ia menembus hutan yang semakin gelap dan mencekam. Cahaya matahari hanya sedikit menyusup melalui celah-celah dedaunan rimbun, memberikan suasana misterius yang men
Langit di atas hutan Xian tampak gelap, meski belum malam sepenuhnya. Awan tebal menggantung rendah, menutupi puncak-puncak pohon yang menjulang seperti raksasa. Suasana mencekam merayap di setiap sudut, dan hanya suara gemerisik dedaunan serta geraman sesekali dari beberapa monster yang memecah keheningan.Bingwen berdiri di tengah area terbuka, tubuhnya berdarah dan napasnya memburu. Sekujur tubuhnya dihiasi luka dari pertarungan sebelumnya. Namun, matanya tetap tajam. Setelah serangannya yang berhasil membunuh salah satu monster, dirinya langsung diserbu oleh monster lainnya secara bersamaan. Para monster itu, masing-masing memiliki aura mematikan yang membuat udara terasa berat. Mungkin jika Bingwen tidak menguasai penyatuan Chi, dirinya tidak akan bisa bertahan lebih lama untuk melawan.Di depannya kini masih berdiri tiga monster besar dengan bentuk yang mengerikan. Seekor makhluk berbadan kuda, dan berkepala serigala dengan bulu hitam berkilau dan taringnya panjang seperti bel
Bingwen menyeringai dengan alis yang terangkat sebelah. Setelah bertahun-tahun dia selalu dijuluki pangeran lemah, kini dirinya bisa kembali membanggakan diri walaupun tidak ada orang lain yang mendengarnya selain kakek Guozhi.Dilangkah pertamanya memasuki hutan yang lebih dalam, Bingwen langsung disambut dengan beberapa monster yang masih bersembunyi di kejauhan. Dia merasakan kekuatan yang sesungguhnya, saat benar-benar menguasai ilmu pertamanya itu.“Akhirnya kau bisa menguasainya!” suara kakek Guozhi kembali terdengar, dan terdengar jelas jika kini sang guru sedang ikut merasa senang atas pencapaian yang di dapat oleh Bingwen.“Apa Guru lupa jika murid Guru ini adalah seorang jenius?!” sahut Bingwen menyombongkan diri dengan nada sombong yang dibuat-buat.“Baiklah! Kau berhak menyombongkan diri saat sudah berhasil. Lagipula, kesempatanmu untuk bisa sombong akan segera berakhir!” jawab kakek Guozhi dengan nada mengejek.Bingwen langsung paham dengan apa yang dikatakan oleh sang gu
Bingwen dapat melihat jelas dari ketinggian, bagaimana mata monster itu menatap tajam ke arahnya. Namun, hal itu membuat Bingwen dapat bernapas lega karena tidak ada pergerakan lagi setelah jebakan yang dibuatnya berhasil mengenai tubuh monster itu.DEG!Tiba-tiba, ada perasaan janggal yang membuat Bingwen mengernyitkan dahi. Dia melihat hal yang tidak wajar dari darah monster yang meluber dengan cukup banyak.TAP!“Bukankah warna darah dari monster sebelumnya berwarna merah? Bagaimana mungkin warna darah monster itu begitu bening? Bahkan, ini lebih mirip air daripada darah!” ucap Bingwen saat dirinya melompat turun, dan sudah berada di dekat bangkai monster itu.Bingwen mencoba untuk memegang darah monster itu. Dan sesuai dugaannya, darah itu tidak lengket, kental maupun berbau. Dan Bingwen yakin ada hal yang disembunyikan oleh sang guru, sampai bisa berhasil menghadapi semua monster yang tidak masuk akal itu.Dengan ragu-ragu, darah yang tadi dipegangnya langsung ditempelkannya di u
CRAAAAST!Suara tebasan dan cakaran terdengar beriringan, membuat beberapa bercak darah terciprat pada tanah dan beberapa batang pohon.Bingwen berhasil membuat luka pada monster kedua yang harus dihadapinya. Namun, dari tubuhnya juga mendapat luka terbuka cukup besar di bagian dada, akibat cakaran dari monster buas itu.“GGGGRRRHHHH!” erangan itu kembali terdengar dengan suara yang seakan marah dengan luka yang didapatkannya.ZHIIIING!Bingwen mulai menggunakan Chi miliknya untuk memulihkan luka yang ada di tubuhnya itu. Walaupun terhitung lambat karena Chi yang dimilikinya belum berkembang, setidaknya dirinya berhasil tetap bertahan dengan tubuh tegap.Monster yang saat ini dihadapi Bingwen, memiliki kemampuan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari monster sebelumnya. Walaupun, untuk ukuran besar tubuh tidak jauh berbeda, tapi juga bisa dikatakan sedikit lebih besar.Monster itu berkepala anjing, dengan tubuh harimau yang kekar. Tidak heran jika cakaran yang mendarat di tubuh Bingw
“Hoosh…Hoosh!”Suara napas terengah-engah terdengar jelas di antara suasana hutan yang tenang. Seorang pria penuh luka di sekujur tubuh, kini sedang bersembunyi di balik batu besar dan melihat keadaan sekitar dari balik batu, untuk memastikan tidak ada orang yang mengejarnya. Feng Bingwen mencoba mengulur waktu, untuk menghindar dari teman-teman sebayanya yang membuat banyak luka ditubuhnya. Entah bagaimana awalnya, tiba-tiba dirinya dikeroyok saat di akademi tanpa bisa memberikan perlawanan. Beruntung dirinya berhasil meloloskan diri menuju hutan di tepi kota tidak jauh dari kerajaan, dengan tipuan sederhana yang pernah dia pelajari.Sebenarnya, bisa saja dia berlari keluar kerajaan dan menuju kantor polisi atau rumah sakit. Tapi, penilaian masyarakat tentangnya tidak jauh berbeda. Yang dia takutkan justru orang-orang di kota, yang sudah memiliki peralatan yang serba canggih itu memanfaatkan peluang untuk menjatuhkan kerajaan.Sebab sejak dirinya dikenal sebagai ‘Pangeran Sampa...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments