Share

Bertahan Hidup

Author: Deschya.77
last update Last Updated: 2024-11-29 21:49:13

BRAAAAK!

Sebuah serangan yang menghantam beberapa pohon, membuat suara yang cukup memekakkan telinga. Bingwen yang berhasil menghindar dibuat terkejut dengan serangan mendadak, dan dari arah yang benar-benar tidak bisa dia duga sama sekali.

“Apa-apaan?! Aku hampir saja mati!” seru Bingwen sambil menatap tajam ke arah asal serangan.

Puing-puing kayu yang berterbangan, membatasi jarak pandang Bingwen, yang membuatnya tidak bisa melihat sosok yang baru saja menyerangnya.

“Bagaimana bisa satu serangan dapat mengoyak beberapa pohon sekaligus?! Jika itu tubuhku, sudah pasti nyawaku akan melayang!” ucap Bingwen lirih, sambil membuat kuda-kuda bertahan.

GGGGRRRRRTTT!

Suara erangan terdengar cukup keras dari balik kabut debu serpihan kayu yang cukup lama berterbangan di udara, menutupi sosok si pemilik suara yang seolah siap untuk menerjang. Bingwen yang juga sudah bersiap, mulai mempertajam penglihatannya.

Dia juga mencoba menggunakan aliran Chi yang dimilikinya untuk merasakan energi di seki
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Menyeimbangkan Chi

    Tubuh monster itu tertancap pada batang-batang kayu, yang patah akibat tabrakan yang dibuat monster itu sebelumnya. Dalam sekejap, monster itu langsung tidak bergerak dengan darah yang mengalir cukup deras.Rencana Bingwen langsung berhasil dalam sekali coba, yang pada akhirnya membuat dirinya dapat bernapas lega.“Sepertinya dewa sedang berpihak padaku. Nyawaku terus terselamatkan secara kebetulan dalam beberapa hari terakhir!” sarkas Bingwen, sambil terkekeh kecil.Setelah memastikan monster itu mati, Bingwen langsung mencari tempat untuk dapat digunakannya sebagai tempat beristirahat.Namun seperti ucapan sang guru sebelumnya, di tempat itu hanya ada kayu atau pohon-pohon besar. Bahkan, untuk sekedar rumput-rumput kecil pun tidak terlihat sama sekali di sekitarnya.Akhirnya, Bingwen hanya duduk pada salah satu bekas pohon yang tertebang dengan cukup rapi. Dia mengeluarkan kitab yang sebelumnya dia masukkan ke dalam pakaiannya, kemudian mulai mempelajari ilmu Elemen Kayu secara lebi

    Last Updated : 2024-11-29
  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Kekuatan Baru

    Pagi harinya, Bingwen terbangun dari tidur pulasnya, di dalam pondok kecil yang dibuat semalam. Untungnya, tidak ada monster yang mengganggu istirahatnya, sehingga kini tubuhnya kembali pulih dan segar.KRUK!Suara perut Bingwen terdengar cukup keras, saat dirinya keluar dari pondok itu. Dia baru sadar jika perutnya belum terisi makanan bahkan minuman sejak kemarin.Semalam dirinya sudah berniat untuk memasak daging monster, yang berhasil dikalahkannya. Tapi, saat teringat tidak ada air di sekitarnya, dia mengurungkan niatnya untuk makan dan hanya mengumpulkan dedaunan untuk menampung embun agar dirinya dapat minum di pagi hari.Dan benar saja, Bingwen langsung menenggak air tampungan embun di atas daun, untuk melepas dahaga yang ditahannya sejak kemarin.“Aaaahhhh! Aku tidak pernah membayangkan akan minum air tampungan embun seperti ini! Haruskah aku mensyukurinya karena masih bisa minum?!” ucap Bingwen sarkas sambil menyeringai.Setelah tenggorokannya basah, Bingwen menyimpan sisa a

    Last Updated : 2024-11-30
  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Mengosongkan Pikiran

    “Jika kau ingin menguasai ilmu itu, maka hilangkan pikiranmu yang ingin membalas dendam dan ilmu milikmu dengan teknik yang berbeda! Terserah dengan niat awalmu, tapi selama mempelajari ilmu itu kau harus mengosongkan pikiran!” jelas kakek Guozhi dengan menekankan setiap kata-katanya.“Bagaimana bisa mengosongkan pikiran, jika banyak teknik dan jurus yang harus aku ingat-ingat?! Apalagi, memang sejak awal aku sangat ingin balas dendam, karena kejadian yang aku alami sebelumnya!” tanya Bingwen sedikit mempertanyakan ucapan sang guru.“Jika kau tidak mengosongkan wadah, maka ilmu yang akan kau pelajari hanya akan tumpah dan meluber keluar! Kau tidak akan bisa menguasai ilmu itu dengan akurat, karena masih mencampurnya dengan ilmu yang kau pelajari sebelumnya!” sahut kakek Guozhi sedikit meninggikan suaranya.Bingwen terdiam. Sudah sering dirinya mendengar ucapan seperti itu. Tapi dirinya tidak setuju, karena jika dia mengesampingkan ilmu yang dipelajari sebelumnya maupun niat yang mengu

    Last Updated : 2024-12-01
  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Monster Kedua

    CRAAAAST!Suara tebasan dan cakaran terdengar beriringan, membuat beberapa bercak darah terciprat pada tanah dan beberapa batang pohon.Bingwen berhasil membuat luka pada monster kedua yang harus dihadapinya. Namun, dari tubuhnya juga mendapat luka terbuka cukup besar di bagian dada, akibat cakaran dari monster buas itu.“GGGGRRRHHHH!” erangan itu kembali terdengar dengan suara yang seakan marah dengan luka yang didapatkannya.ZHIIIING!Bingwen mulai menggunakan Chi miliknya untuk memulihkan luka yang ada di tubuhnya itu. Walaupun terhitung lambat karena Chi yang dimilikinya belum berkembang, setidaknya dirinya berhasil tetap bertahan dengan tubuh tegap.Monster yang saat ini dihadapi Bingwen, memiliki kemampuan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari monster sebelumnya. Walaupun, untuk ukuran besar tubuh tidak jauh berbeda, tapi juga bisa dikatakan sedikit lebih besar.Monster itu berkepala anjing, dengan tubuh harimau yang kekar. Tidak heran jika cakaran yang mendarat di tubuh Bingw

    Last Updated : 2024-12-01
  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Mengontrol Pikiran

    Bingwen dapat melihat jelas dari ketinggian, bagaimana mata monster itu menatap tajam ke arahnya. Namun, hal itu membuat Bingwen dapat bernapas lega karena tidak ada pergerakan lagi setelah jebakan yang dibuatnya berhasil mengenai tubuh monster itu.DEG!Tiba-tiba, ada perasaan janggal yang membuat Bingwen mengernyitkan dahi. Dia melihat hal yang tidak wajar dari darah monster yang meluber dengan cukup banyak.TAP!“Bukankah warna darah dari monster sebelumnya berwarna merah? Bagaimana mungkin warna darah monster itu begitu bening? Bahkan, ini lebih mirip air daripada darah!” ucap Bingwen saat dirinya melompat turun, dan sudah berada di dekat bangkai monster itu.Bingwen mencoba untuk memegang darah monster itu. Dan sesuai dugaannya, darah itu tidak lengket, kental maupun berbau. Dan Bingwen yakin ada hal yang disembunyikan oleh sang guru, sampai bisa berhasil menghadapi semua monster yang tidak masuk akal itu.Dengan ragu-ragu, darah yang tadi dipegangnya langsung ditempelkannya di u

    Last Updated : 2024-12-02
  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Rintangan Baru

    Bingwen menyeringai dengan alis yang terangkat sebelah. Setelah bertahun-tahun dia selalu dijuluki pangeran lemah, kini dirinya bisa kembali membanggakan diri walaupun tidak ada orang lain yang mendengarnya selain kakek Guozhi.Dilangkah pertamanya memasuki hutan yang lebih dalam, Bingwen langsung disambut dengan beberapa monster yang masih bersembunyi di kejauhan. Dia merasakan kekuatan yang sesungguhnya, saat benar-benar menguasai ilmu pertamanya itu.“Akhirnya kau bisa menguasainya!” suara kakek Guozhi kembali terdengar, dan terdengar jelas jika kini sang guru sedang ikut merasa senang atas pencapaian yang di dapat oleh Bingwen.“Apa Guru lupa jika murid Guru ini adalah seorang jenius?!” sahut Bingwen menyombongkan diri dengan nada sombong yang dibuat-buat.“Baiklah! Kau berhak menyombongkan diri saat sudah berhasil. Lagipula, kesempatanmu untuk bisa sombong akan segera berakhir!” jawab kakek Guozhi dengan nada mengejek.Bingwen langsung paham dengan apa yang dikatakan oleh sang gu

    Last Updated : 2024-12-03
  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Pertarungan Sengit

    Langit di atas hutan Xian tampak gelap, meski belum malam sepenuhnya. Awan tebal menggantung rendah, menutupi puncak-puncak pohon yang menjulang seperti raksasa. Suasana mencekam merayap di setiap sudut, dan hanya suara gemerisik dedaunan serta geraman sesekali dari beberapa monster yang memecah keheningan.Bingwen berdiri di tengah area terbuka, tubuhnya berdarah dan napasnya memburu. Sekujur tubuhnya dihiasi luka dari pertarungan sebelumnya. Namun, matanya tetap tajam. Setelah serangannya yang berhasil membunuh salah satu monster, dirinya langsung diserbu oleh monster lainnya secara bersamaan. Para monster itu, masing-masing memiliki aura mematikan yang membuat udara terasa berat. Mungkin jika Bingwen tidak menguasai penyatuan Chi, dirinya tidak akan bisa bertahan lebih lama untuk melawan.Di depannya kini masih berdiri tiga monster besar dengan bentuk yang mengerikan. Seekor makhluk berbadan kuda, dan berkepala serigala dengan bulu hitam berkilau dan taringnya panjang seperti bel

    Last Updated : 2024-12-06
  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Ratusan Monster

    CRAAASST!Darah mengucur di tangan Bingwen. Namun, darah itu mengalir bukan hanya di tangannya, tapi juga di tubuh monster serigala yang kini ada di belakang Bingwen.Sambil mengatur napas yang tersengal karena pertarungannya sejak tadi, Bingwen menyunggingkan senyuman lebar. Dari senyuman itu bisa dipastikan dirinya telah berhasil memenangkan pertarungan itu, dan mengalahkan monster-monster yang melawannya.“Hah! Kalian sudah aku ingatkan sebelumnya. Jadi, anggap saja aku menghilangkan rasa lapar dan haus kalian dengan tuntas!” ucap Bingwen sambil terkekeh kecil.Tubuhnya yang sejak tadi sudah mencapai batas, seakan memiliki stimulan dari berakhirnya pertarungan itu. Yang awalnya dia ingin beristirahat untuk memulihkan diri, kini Bingwen bersemangat untuk terus melanjutkan perjalanannya.Langkah Bingwen semakin mantap saat ia menembus hutan yang semakin gelap dan mencekam. Cahaya matahari hanya sedikit menyusup melalui celah-celah dedaunan rimbun, memberikan suasana misterius yang men

    Last Updated : 2024-12-08

Latest chapter

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Pengakuan Sang Guru

    Bingwen sampai di pondok pada pagi hari, dengan tubuh yang kembali bugar tanpa ada luka luar yang terlihat. Dengan seringaian khas miliknya, Bingwen mendekat ke arah sang guru yang tampak sudah menantikan kedatangannya.“Guru, aku berhasil!” seru Bingwen sambil memamerkan kekuatan baru yang dimilikinya.Beberapa batang kayu melayang ke arah Bingwen dan berputar-putar di atasnya. Dan dengan satu gerakan, Bingwen menata batang-batang kayu itu dengan tumpukan yang sangat rapi di tempat penyimpanan kayu bakar milik kakek Guozhi.Kakek Guozhi yang melihat tingkah Bingwen hanya tersenyum miring, yang lagi-lagi tertutupi oleh jenggot putihnya. Tapi, Bingwen yang penglihatannya jauh lebih meningkat dari sebelumnya, bisa langsung menyadari senyuman yang mengembang di wajah sang guru.“Bukankah aku hebat, Guru?! Bahkan belum ada satu bulan aku memasuki hutan inti gunung itu!” ucap Bingwen yang berusaha mendapatkan pengakuan dari kakek Guozhi dengan bersemangat.“Kau jangan terlalu senang! Masih

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Menguasai Elemen Kayu

    Bingwen menutup matanya dan merasakan aliran Chi yang kini terasa seperti sungai yang deras, penuh dengan energi yang meluap-luap, namun sulit dikendalikan. Sambil mengangkat kedua tangannya, Bingwen merasakan Chi miliknya tanpa campuran penyeimbangan Chi itu sendiri. Kini Bingwen baru menyadari kesalahan fatal yang dilakukannya. Bahkan, perbandingan Chi dalam tubuhnya, dan Chi yang dia seimbangkan berbanding jauh. Itulah mengapa dia mulai kesulitan untuk mengatur dan menyeimbangkannya.Bahkan, otot-otot di tubuhnya menjadi menyusut, karena tidak bisa menerima kekuatan besar yang belum bisa tubuhnya terima. Ia merasa hampir kehilangan kendali, tetapi ia tidak boleh menyerah.Bingwen mulai mengeluarkan Chi yang berlebihan dalam tubuhnya, walaupun hal itu jauh lebih sulit dibandingkan menyerapnya. Napasnya mulai tersengal, karena menahan sakit yang luar biasa.“Kendalikan napasmu, Bingwen!” suara gurunya terdengar lagi, memberi arahan. “Jangan biarkan Chi itu menguasaimu! Kau harus men

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Chi Inti Gunung

    “Ingatlah lagi apa isi di dalam kitab yang kau pelajari!” ucap kakek Guozhi, yang membuat Bingwen tersadar dengan kesalahan yang dilakukannya.Dengan isi kitab yang kembali terngiang, Bingwen mencoba cara yang berbeda. Dia berhenti memaksakan tubuhnya untuk melawan tekanan Chi.Sebaliknya, dia mulai menyerap Chi dari kayu-kayu di sekitarnya dan mulai menyeimbangkannya. Tekanan yang sebelumnya menekan dengan kasar, kini perlahan mulai mengikuti aliran Chi yang diserap oleh Bingwen.Aliran Chi kayu dan Chi inti gunung bercampur dan mulai masuk ke tubuh Bingwen. Awalnya Bingwen cukup terkejut dengan perasaan segar, dengan tenaganya yang langsung pulih dengan sekejap.Namun, Chi di sekitar gunung ini bukanlah sesuatu yang mudah dikendalikan. Saat Bingwen mulai merasa tenang, tiba-tiba gelombang Chi meledak, menghantam tubuhnya seperti ombak besar. Ia terhuyung mundur, hampir jatuh lagi."Argh!" teriak Bingwen, menggigit bibirnya untuk menahan rasa sakit yang menjalar ke seluruh tubuhnya.

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Penyerapan Chi

    Bingwen kembali menghilangkan Chi miliknya, untuk mengulang rencana yang dua kali telah berhasil. Dan kini, monster yang masih tersisa hanya tinggal seperempat dari keseluruhan monster yang menyerangnya.Namun, saat Bingwen kembali memunculkan Chi dan bersiul, tidak ada satupun monster yang mendekat ke arahnya. Bahkan, para monster itu sengaja menjaga jarak dan menatap Bingwen dengan mata merah tajam mereka.“Aku kira kalian bodoh, ternyata kalian langsung bisa mempelajari rencanaku!” ucap Bingwen sarkas, sambil terkekeh kecil.Melihat rencananya sudah tidak bisa dia lanjutkan, Bingwen langsung merubah strateginya. Dia kembali menghilangkan Chi dan mendekat dengan cepat ke arah para monster yang tersisa.Dan saat semua monster sudah masuk ke dalam area yang bisa dijangkau, Bingwen kembali memunculkan Chi dan langsung menyerang para monster yang tidak memiliki pertahanan.CRAAASH!CHRAAASH!Dalam dua kali serang, Bingwen berhasil mengakhiri pertarungan itu. Dan luka yang dia dapatkan s

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Ratusan Monster

    CRAAASST!Darah mengucur di tangan Bingwen. Namun, darah itu mengalir bukan hanya di tangannya, tapi juga di tubuh monster serigala yang kini ada di belakang Bingwen.Sambil mengatur napas yang tersengal karena pertarungannya sejak tadi, Bingwen menyunggingkan senyuman lebar. Dari senyuman itu bisa dipastikan dirinya telah berhasil memenangkan pertarungan itu, dan mengalahkan monster-monster yang melawannya.“Hah! Kalian sudah aku ingatkan sebelumnya. Jadi, anggap saja aku menghilangkan rasa lapar dan haus kalian dengan tuntas!” ucap Bingwen sambil terkekeh kecil.Tubuhnya yang sejak tadi sudah mencapai batas, seakan memiliki stimulan dari berakhirnya pertarungan itu. Yang awalnya dia ingin beristirahat untuk memulihkan diri, kini Bingwen bersemangat untuk terus melanjutkan perjalanannya.Langkah Bingwen semakin mantap saat ia menembus hutan yang semakin gelap dan mencekam. Cahaya matahari hanya sedikit menyusup melalui celah-celah dedaunan rimbun, memberikan suasana misterius yang men

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Pertarungan Sengit

    Langit di atas hutan Xian tampak gelap, meski belum malam sepenuhnya. Awan tebal menggantung rendah, menutupi puncak-puncak pohon yang menjulang seperti raksasa. Suasana mencekam merayap di setiap sudut, dan hanya suara gemerisik dedaunan serta geraman sesekali dari beberapa monster yang memecah keheningan.Bingwen berdiri di tengah area terbuka, tubuhnya berdarah dan napasnya memburu. Sekujur tubuhnya dihiasi luka dari pertarungan sebelumnya. Namun, matanya tetap tajam. Setelah serangannya yang berhasil membunuh salah satu monster, dirinya langsung diserbu oleh monster lainnya secara bersamaan. Para monster itu, masing-masing memiliki aura mematikan yang membuat udara terasa berat. Mungkin jika Bingwen tidak menguasai penyatuan Chi, dirinya tidak akan bisa bertahan lebih lama untuk melawan.Di depannya kini masih berdiri tiga monster besar dengan bentuk yang mengerikan. Seekor makhluk berbadan kuda, dan berkepala serigala dengan bulu hitam berkilau dan taringnya panjang seperti bel

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Rintangan Baru

    Bingwen menyeringai dengan alis yang terangkat sebelah. Setelah bertahun-tahun dia selalu dijuluki pangeran lemah, kini dirinya bisa kembali membanggakan diri walaupun tidak ada orang lain yang mendengarnya selain kakek Guozhi.Dilangkah pertamanya memasuki hutan yang lebih dalam, Bingwen langsung disambut dengan beberapa monster yang masih bersembunyi di kejauhan. Dia merasakan kekuatan yang sesungguhnya, saat benar-benar menguasai ilmu pertamanya itu.“Akhirnya kau bisa menguasainya!” suara kakek Guozhi kembali terdengar, dan terdengar jelas jika kini sang guru sedang ikut merasa senang atas pencapaian yang di dapat oleh Bingwen.“Apa Guru lupa jika murid Guru ini adalah seorang jenius?!” sahut Bingwen menyombongkan diri dengan nada sombong yang dibuat-buat.“Baiklah! Kau berhak menyombongkan diri saat sudah berhasil. Lagipula, kesempatanmu untuk bisa sombong akan segera berakhir!” jawab kakek Guozhi dengan nada mengejek.Bingwen langsung paham dengan apa yang dikatakan oleh sang gu

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Mengontrol Pikiran

    Bingwen dapat melihat jelas dari ketinggian, bagaimana mata monster itu menatap tajam ke arahnya. Namun, hal itu membuat Bingwen dapat bernapas lega karena tidak ada pergerakan lagi setelah jebakan yang dibuatnya berhasil mengenai tubuh monster itu.DEG!Tiba-tiba, ada perasaan janggal yang membuat Bingwen mengernyitkan dahi. Dia melihat hal yang tidak wajar dari darah monster yang meluber dengan cukup banyak.TAP!“Bukankah warna darah dari monster sebelumnya berwarna merah? Bagaimana mungkin warna darah monster itu begitu bening? Bahkan, ini lebih mirip air daripada darah!” ucap Bingwen saat dirinya melompat turun, dan sudah berada di dekat bangkai monster itu.Bingwen mencoba untuk memegang darah monster itu. Dan sesuai dugaannya, darah itu tidak lengket, kental maupun berbau. Dan Bingwen yakin ada hal yang disembunyikan oleh sang guru, sampai bisa berhasil menghadapi semua monster yang tidak masuk akal itu.Dengan ragu-ragu, darah yang tadi dipegangnya langsung ditempelkannya di u

  • Kembalinya Sang Jenius 1000 Tahun Bela Diri   Monster Kedua

    CRAAAAST!Suara tebasan dan cakaran terdengar beriringan, membuat beberapa bercak darah terciprat pada tanah dan beberapa batang pohon.Bingwen berhasil membuat luka pada monster kedua yang harus dihadapinya. Namun, dari tubuhnya juga mendapat luka terbuka cukup besar di bagian dada, akibat cakaran dari monster buas itu.“GGGGRRRHHHH!” erangan itu kembali terdengar dengan suara yang seakan marah dengan luka yang didapatkannya.ZHIIIING!Bingwen mulai menggunakan Chi miliknya untuk memulihkan luka yang ada di tubuhnya itu. Walaupun terhitung lambat karena Chi yang dimilikinya belum berkembang, setidaknya dirinya berhasil tetap bertahan dengan tubuh tegap.Monster yang saat ini dihadapi Bingwen, memiliki kemampuan dan kekuatan yang jauh lebih besar dari monster sebelumnya. Walaupun, untuk ukuran besar tubuh tidak jauh berbeda, tapi juga bisa dikatakan sedikit lebih besar.Monster itu berkepala anjing, dengan tubuh harimau yang kekar. Tidak heran jika cakaran yang mendarat di tubuh Bingw

DMCA.com Protection Status