Pak Presdir, Istrimu sedang Bersama Tuan Mantan!

Pak Presdir, Istrimu sedang Bersama Tuan Mantan!

last updateLast Updated : 2024-08-19
By:   Indy Shinta  Completed
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
9.4
16 ratings. 16 reviews
154Chapters
8.9Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Mia menikah dengan Nathan tanpa cinta. Dia terpaksa mengkhianati janji setianya pada sang kekasih, Max Julian, karena suatu keadaan. Mia mencoba sepenuh hati mencintai Nathan seperti dia mencintai Max. Namun, di saat dia betul-betul sudah mencintai Nathan, muncul wanita lain yang mengklaim bahwa Nathan adalah ayah dari anaknya. Di tengah kemelut rumah tangganya, tanpa sengaja Mia kembali dipertemukan dengan Max. Kehadiran sang mantan dalam kehidupannya, membuat situasinya semakin kacau. Ironisnya, dalam kekacauan itu Mia seakan menemukan kembali kebahagiaannya. Namun, Mia tidak bisa terus-terusan hidup dalam kekacauan. Mau tak mau, Mia kembali dihadapkan pada dua pilihan sulit dalam hidupnya.

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Kejutan Ulang Tahun

“Aku menginginkanmu, Mia.” Bisikan sang suami membuat Mia meloloskan desah dari bibirnya. Wanita itu membuka mulut saat lidah Nathan mendorong masuk ke dalam celah bibirnya, sembari mengalungkan tangannya ke leher pria itu seraya menikmati ciuman mereka. Sebuah pesan dari suaminya mengantarkan Mia ke kamar ini, yang langsung disambut oleh kejutan manis dari Nathan. Rupanya, pria itu ingin mereka berkencan berdua tanpa sang buah hati dalam momen spesial ini, begitu pikir Mia. Nathan meletakkan tangannya di atas pundak Mia yang mulus, menyelipkan jarinya ke balik lingerie hitam seksi wanita itu dan menyibaknya dengan lembut. Gaun tipis itu pun meluncur turun dan teronggok di lantai. Pria itu membelai bagian-bagian tubuh Mia yang telanjang sembari membawanya ke arah yang ia inginkan–sebuah ranjang di tengah kamar hotel ini. Tanpa menghentikan aksi nakalnya, Nathan kembali berbisik mesra, ”Selamat ulang tahun, Mia Alyra Malik.” Mia tersenyum memandang Nathan yang kini sudah berad...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Putu Lila
novel kak Indy memang keren
2024-08-19 17:20:37
1
user avatar
Gita Novianty
selalu terbaik, mau judul baru dong kak cerita cinta valen ...
2024-08-19 15:19:04
1
user avatar
audrey larissa
cuma mo bilang kalo cerita ini bagus banget... keren banget.... dan rugi banget kalo smp gak ngikutin / baca ceritanya... semangat kak Author... ......
2024-08-11 14:37:29
1
user avatar
Gita Novianty
aku hadir kak baru baca lagi karya kak indy selalu yg terbaik
2024-07-17 12:27:58
1
user avatar
Nychinta
Tetep semangat, Kak! Walau aku kesyel sama si nathan. mo gimana lagi nathan sudah dikasih label redflag sih.. wkwkwkwk
2024-07-16 15:17:01
0
user avatar
Nan-Na
aku suka gaya penceritaan setiap bukunya Kak Indy ini loh, beneran. walaupun kali ini ceritanya tentang co redflag aku akan tetap kuattt membacanya.. semangat terus Kak Indy!
2024-07-16 15:09:39
0
user avatar
Syaiful Manap
Thor, John Wick beneran dah pensiun?
2024-07-09 01:34:42
0
user avatar
hi.shenaaa
Wah suka banget ceritanya, semangat kakak ......
2024-07-05 09:54:41
1
user avatar
audrey larissa
semua karya kak Indy selalu memberikan warna yg berbeda disetiap ceritanya. karyamu selalu the Best... tetap sehat dan tetap semangat berkarya kak Author kesayangan.
2024-07-01 14:30:04
1
user avatar
Ulvie yana
hadir disini ,slalu menanti karyamu kak semangat ,sehat slalu kak auhor.
2024-06-18 17:45:41
1
user avatar
Sophia Setiawan
Hadir kak Indy.. selamat dan sukses yaa utk karya terbarunya.. selalu sehat dan tetap semangat ......
2024-06-08 07:26:04
1
user avatar
Embun
selalu seru novel nya kaka......️
2024-06-08 07:21:26
1
user avatar
Indy Shinta
Halo, teman-teman. Selamat datang di novel terbaruku. Novel ini kubuat dalam rangka lomba menulis, dengan tema: "Haruskah Aku Menjadi yang Kedua." Tinggalkan jejak komentarmu ya... Yuk, dukung novel ini dg kasih vote :) Thx. Happy reading...
2024-06-04 23:36:15
2
user avatar
Ax Ll
hampir semua novel sama,, sdh sakit hati, terluka ujung2 tetap bertahan dgn laki2 yg sdh bikin sakit,, tdk menarik,, bosan dgn cerita sprti ini .. bolehlah skali2 novelnya dibuat realistis.. sakit ya udh pisah,, cari baru hidup bahagia... br baca stngh udh malas..
2024-06-29 08:43:27
0
default avatar
nikii331l
baru coba baca........
2024-11-01 21:50:30
0
  • 1
  • 2
154 Chapters
1. Kejutan Ulang Tahun
“Aku menginginkanmu, Mia.” Bisikan sang suami membuat Mia meloloskan desah dari bibirnya. Wanita itu membuka mulut saat lidah Nathan mendorong masuk ke dalam celah bibirnya, sembari mengalungkan tangannya ke leher pria itu seraya menikmati ciuman mereka. Sebuah pesan dari suaminya mengantarkan Mia ke kamar ini, yang langsung disambut oleh kejutan manis dari Nathan. Rupanya, pria itu ingin mereka berkencan berdua tanpa sang buah hati dalam momen spesial ini, begitu pikir Mia. Nathan meletakkan tangannya di atas pundak Mia yang mulus, menyelipkan jarinya ke balik lingerie hitam seksi wanita itu dan menyibaknya dengan lembut. Gaun tipis itu pun meluncur turun dan teronggok di lantai. Pria itu membelai bagian-bagian tubuh Mia yang telanjang sembari membawanya ke arah yang ia inginkan–sebuah ranjang di tengah kamar hotel ini. Tanpa menghentikan aksi nakalnya, Nathan kembali berbisik mesra, ”Selamat ulang tahun, Mia Alyra Malik.” Mia tersenyum memandang Nathan yang kini sudah berad
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
2. Pertemuan Kembali Dengan Sang Mantan
Ah, kondisi Mia sangat kacau. Bisa-bisanya–Tiba-tiba, Max masuk ke dalam lift dan memanggul tubuh Mia begitu saja di salah satu pundaknya yang tegap.“Max, apa-apaan kamu?” pekik Mia.Mengabaikan kebingungan Mia, Max melangkah mantap menuju sebuah kamar yang tadi ia tinggalkan. “Kita perlu bicara banyak, Mia.” Suara Max terdengar dalam, membuat tubuh Mia gemetar. “Ke mana saja kamu menghilang selama tujuh tahun ini? Aku mencari-carimu seperti orang gila!” Tubuh Mia dilemparkan begitu saja ke atas ranjang.Ya, Mia tahu. Ia bersalah pada lelaki ini.Max berkacak pinggang, berdiri di tepi ranjang. Tatapannya mengurung Mia dengan rasa ingin tahu yang tak terelakkan. “Jelaskan apa yang terjadi selama tujuh tahun ini, Mia.” Max bergerak mendekat dan duduk di tepi ranjang. “Kenapa kamu tiba-tiba menghilang, Mia? Meninggalkanku tanpa kabar sama sekali.” Mia beringsut mundur, menjauhi Max dengan tatapan takut-takut, seolah ada rahasia besar yang selama ini dia sembunyikan dari mantan kekas
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
3. Fakta Menyakitkan
Air mata Mia mengalir deras, tangisannya menggema di ruangan. Tapi Max justru menciumnya dengan makin kasar. Ini bukan Max yang dia kenal, bukan pria yang selama ini ia percayai dan cintai. Mia mendorong dada Max, berusaha melepaskan diri dari cengkeramannya. Namun, kekuatannya tidak sebanding dengan kekuatan pria ini. “Max, STOP!” Mia menggeliat, menendang, dan memukul, tapi Max seolah terbutakan oleh amarah dan keputusasaan.Mia teringat saat-saat indah mereka bersama, senyum hangat Max, tatapan lembutnya. Bayangan itu membuatnya bertekad ingin mengembalikan Max. “Max, lihat aku!” Mia berteriak, matanya mencari-cari mata Max, ditahannya kedua sisi wajah Max yang sejak tadi menciumnya dengan liar.Tatapan mereka bertemu, dan di saat itu, ada sesuatu yang berubah. Mata Max yang tadinya dipenuhi amarah kini memancarkan keraguan. Mia tidak berhenti. “Ini bukan kamu, Max. Kamu bukan orang yang seperti ini,” serunya.Max tertegun. Cengkeramannya melemah. Dalam hatinya, ia merasa ada se
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
4. Pertengkaran
Vena cepat-cepat mengambil alih Alyra yang kaget dan ketakutan mendengar teriakan Nathan yang menggelegar. Bocah itu menangis. Vena buru-buru menenangkannya sambil berjalan menuju sebuah Toyota Vellfire hitam yang telah menunggu mereka di lobi.Sementara itu Nathan, dengan sorot matanya yang menyala-nyala, segera menuju ke arah Mia yang sedang saling berpegangan tangan dengan Max. “Rupanya kamu masih di sini?” katanya sambil menarik tangan Mia. Dengan sekali sentak, Mia terlepas dari Max. “Kalian bersama semalam?” cecar Nathan pada Mia, lalu pria itu menoleh kepada Max. Bila tatapan Nathan bisa membunuh, mungkin Max sudah menggelepar di lantai sekarang.Max mengenali sosok pria di depannya. Nathan adalah sepupu Mia, sudah seperti kakak kandung bagi Mia. Pria itu memang dikenalnya over protektif terhadap Mia sejak dulu. “Nathan? Apa kabar?” Max mengulurkan tangan, ingin bersalaman. Namun tangannya hanya menggantung di udara, tak menerima sambutan dari Nathan.Max menarik kembali tan
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
5. Tak Bisa Mengusirnya
“Mas, kita perlu bicara.” Mia buka suara begitu Nathan memasuki kamar pada esok paginya. Semalam, Nathan tak kembali ke kamar mereka. Mia mendengar balita itu terus saja menangis dan dia tahu Nathan pasti ada di kamar itu untuk menenangkan putrinya.Oh, Tuhan. Fakta bahwa Nathan memiliki seorang putri bersama wanita lain telah membuat hati Mia remuk. Ditambah sekarang, mereka juga ada di sini, di rumahnya! Perasaan marah dan kecewa bercampur aduk dalam dadanya.“Bicaralah.” Nathan duduk di tepi kasur, dengan nada lelah dan sorot mata redup seperti masih mengantuk. Namun, seberat apapun kondisinya, dia ingin memberi kesempatan istrinya berbicara.“Vena…," suara Mia sedikit bergetar, "dia tidak seharusnya ada di sini." Nathan menghela napas panjang, mengusap wajahnya dengan tangan. “Aku tahu, Mia. Aku tahu." Pria itu mengangguk-angguk pelan. "Tapi kita tak boleh mengusirnya. Dia harus tetap di sini.” Nathan memandang Mia lurus-lurus.Pernyataan Nathan barusan seperti belati yang menusuk
last updateLast Updated : 2024-05-21
Read more
6. Hal yang Tak Bisa Kuberikan
Mia meringis kesakitan sebab Nathan mencengkeram pergelangan tangannya dengan kekuatan yang terlalu berlebihan. Matanya berkaca-kaca. Ada rasa sakit yang tersorot di dalamnya. Suaminya justru melindungi perempuan yang menghina dirinya. Sementara itu senyum tipis menghiasi wajah Vena, memancarkan aura kemenangan yang membuat darah Mia mendidih."Lepaskan tanganku, Mas!” Tangisan Alyra pun pecah, wajah bocah itu bingung dan ketakutan melihat Mia yang tampak bernafsu ingin menyakiti ibu yang disayanginya. "Sudah, Mia! Kamu bikin Alyra ketakutan." Nathan membentak, nada suaranya yang tegas dan penuh perintah memotong udara seperti pisau tajam. Mata kelamnya menyala, penuh peringatan saat melihat Mia masih berusaha melampiaskan amarahnya. Pria itu berdiri tegak, tubuh gagahnya menjadi benteng yang melindungi Vena dari amukan Mia. Sementara itu, Vena meringkuk di balik punggung Nathan, menggunakan pria itu sebagai tameng, senyum tipis lagi-lagi bermain di bibirnya.Mia, dengan mata yang
last updateLast Updated : 2024-05-29
Read more
7. Tersisih di Rumah Sendiri
Mia terbangun dan memandang sisi ranjang yang kosong di sebelahnya. Kekosongan dalam hatinya kian menjadi, setiap Nathan tidak tidur di kamar mereka terasa seperti pengkhianatan. Pria itu lebih banyak menghabiskan waktunya dengan Alyra, anak kecil yang rapuh itu. Mia merasa jahat, karena cemburu pada bocah tiga tahun yang tak berdosa. Alyra berhak mendapatkan cinta dari ayahnya, Mia tahu itu. Tapi, rasa cemburu itu tetap menggerogoti hatinya, membuatnya merasa tersingkirkan dan tak berdaya.Nathan adalah suaminya, dan Mia merasa seharusnya masih memiliki hak atas dirinya. Mia menghela napas panjang, merasakan cemburu yang semakin sulit untuk diabaikan. Nathan mulai berat sebelah, dan itu tak bisa disangkal lagi. Sementara itu, Vena semakin sering mencuri ruangnya, seolah ingin mengukuhkan posisinya yang lebih istimewa daripada Mia. Setiap kali Vena ada di dekat Nathan dan Alyra, Mia merasa perannya sebagai istri Nathan semakin dipertanyakan.Mia menolak larut dalam kesedihan. Dia seg
last updateLast Updated : 2024-06-03
Read more
8. Gadis Tribun
Posisinya di tribun VIP memberikan Mia pandangan yang sempurna ke lapangan. Di sana, Max bermain dengan ketangkasan yang memikat. Max menguasai bola dengan keahlian yang membuat suporter terpana. Gelandang bernomor punggung 23 itu memimpin serangan tim dengan visi yang tajam, mengirimkan umpan-umpan yang akurat."Omaygat. Karin, pacarmu keren," ujar Michella dengan nada menggoda.“Baru tahu? Kasihan.” Karin memutar bola mata sambil tertawa riang.“Hmm ya, pacarmu terlihat hebat di lapangan, kurasa staminanya di ranjang sudah tidak perlu diragukan lagi, bukan?” balas Michella.“Ciumannya saja luar biasa, asal kau tahu,” sahut Karin, tersenyum bangga.Mia mengabaikan obrolan nakal antara Michella dan Karin di sebelahnya. Dia tak bisa mengalihkan pandangannya dari Max. Dia selalu tahu bahwa Max berbakat. Setiap kali Max menguasai bola, Mia seakan menahan napas, menantikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Sementara di sebelahnya, Karin dan Michella terus saja bergosip.Max menggirin
last updateLast Updated : 2024-06-04
Read more
9. Titisan Sang Bintang
“Kamu memang harus lebih menerimaku, Mia," ucap Vena. Ia menyerobot Mia di dapur dan mengambil alih persiapan bekal makan Rival. "Bukankah asyik kalau kita bisa akur dan saling membantu begini? Bersama-sama mengurus anak-anak dan suami kita.”Mia mendengus pelan. "Suami kita?" balasnya, seakan-akan jijik dengan pilihan kata yang dipakai Vena. "Jangan membual."Ia mengambil alih kotak makan siang dari tangan Vena. "Iyuh..., menjijikkan." Dia mencuci kotak bekal itu sambil meringis.Mia menyabun dan membilasnya hingga tiga kali, bahkan mensterilkannya dengan air panas.Vena mengepalkan tangan. “Kau–” Dia menahan geram melihat cara Mia memperlakukan benda itu, seolah-olah baru saja bersentuhan dengan sesuatu yang najis. Mia sengaja membawa Rival berangkat lebih awal, menghindari momen sarapan bersama Nathan, Alyra, dan juga Vena. Melihat kebersamaan mereka membuat Mia mual.Mia beralasan, “Jam latihan sepakbola Rival dimajukan lebih pagi. Kami berangkat sekarang, Mas.” Setibanya di la
last updateLast Updated : 2024-06-05
Read more
10. Jadikan Aku Pintu Kemana Saja
Dalam temaramnya bioskop, Mia merasakan tatapan panas Max yang tak henti-hentinya mendarat pada dirinya. Membuat Mia tak bisa memusatkan perhatiannya pada film Doraemon yang sedang tayang.Dia tahu, Max tak tertarik pada film animasi itu, Max lebih menyukai gemerlap dunia film live action yang penuh aksi dan adrenalin. Mia menghela napas, dia memutuskan untuk membuka nomor kontak Max yang selama tujuh tahun ini diblokirnya. Setelah memeriksa bahwa nomor itu rupanya masih tetap digunakan oleh Max, iapun segera mengirim pesan.Mia: [Max, kita di ruang publik. Kamu atlet populer, orang-orang memperhatikanmu. Berhentilah memandangku. Jangan memicu spekulasi orang-orang.]Namun, pesan itu bagaikan batu yang dilemparkan ke kolam sunyi. Max bergeming, tampak asyik dengan dunianya sendiri: menonton film, berbisik-bisik dengan Rival, dan kembali memandangnya, tak sadar tatapannya yang intens itu telah menusuk Mia dengan ketidaknyamanan.Tak tahan lagi, Mia memberi isyarat agar Max memeriksa
last updateLast Updated : 2024-06-06
Read more
DMCA.com Protection Status