Menggoda Kekasih Ibu Tiri

Menggoda Kekasih Ibu Tiri

last updateLast Updated : 2025-03-25
By:  Delilad TrennaUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
7Chapters
27views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Aku menyewa pria asing untuk berpura-pura menjadi kekasihku di pernikahan mantanku… Tapi siapa sangka, pria itu ternyata adalah kekasih baru ibu tiriku? Lebih buruknya lagi, dia bukan pria biasa—dia adalah Agra Calief, pemimpin mafia paling berbahaya di negeri ini. Kini, aku terjebak di dalam permainannya. Aku ingin menghancurkan ibu tiriku, tapi semakin lama aku berada di dekat Agra… semakin aku menyadari bahwa dia bisa menghancurkanku lebih dulu.

View More

Latest chapter

Free Preview

1. Kekasih Sewaan

Aku menghela napas panjang, berdiri di depan cermin besar di kamarku. Gaun hijau zamrud dengan potongan rendah menghiasi tubuhku. Gaun ini adalah pilihan terakhirku untuk menghadiri pesta pernikahan Dion, mantan pacarku. Menghadiri pesta pernikahan mantan tanpa pasangan? Bodoh sekali aku mau datang! Tapi, entah kenapa aku merasa perlu memperlihatkan bahwa hidupku baik-baik saja tanpanya.Sayangnya, rencana itu berantakan. Semua teman yang kuminta jadi pasangan mendadak sibuk. Bahkan Lita, karyawan di café-ku, tak bisa membantuku kali ini. Aku berjalan keluar dari apartemen sambil memikirkan cara agar tak terlihat menyedihkan di pesta nanti.Langkahku terhenti ketika aku melihat seorang pria berdiri di pinggir jalan, bersandar santai di sebuah mobil hitam yang terlihat mahal. Dia sedang merokok, asap putih tipis mengepul di udara malam yang sejuk. Jaket kulit hitam membungkus tubuhnya dengan sempurna, dan meskipun cahaya lampu jalan redup, aku bisa melihat wajahnya yang tajam dan dingi...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
7 Chapters
1. Kekasih Sewaan
Aku menghela napas panjang, berdiri di depan cermin besar di kamarku. Gaun hijau zamrud dengan potongan rendah menghiasi tubuhku. Gaun ini adalah pilihan terakhirku untuk menghadiri pesta pernikahan Dion, mantan pacarku. Menghadiri pesta pernikahan mantan tanpa pasangan? Bodoh sekali aku mau datang! Tapi, entah kenapa aku merasa perlu memperlihatkan bahwa hidupku baik-baik saja tanpanya.Sayangnya, rencana itu berantakan. Semua teman yang kuminta jadi pasangan mendadak sibuk. Bahkan Lita, karyawan di café-ku, tak bisa membantuku kali ini. Aku berjalan keluar dari apartemen sambil memikirkan cara agar tak terlihat menyedihkan di pesta nanti.Langkahku terhenti ketika aku melihat seorang pria berdiri di pinggir jalan, bersandar santai di sebuah mobil hitam yang terlihat mahal. Dia sedang merokok, asap putih tipis mengepul di udara malam yang sejuk. Jaket kulit hitam membungkus tubuhnya dengan sempurna, dan meskipun cahaya lampu jalan redup, aku bisa melihat wajahnya yang tajam dan dingi
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
2. Api Dendam Mulai Membara
Aku duduk di meja makan dengan perasaan campur aduk. Perutku terasa mual, bukan karena makanan di hadapanku, tetapi karena pemandangan yang menjijikkan—ibu tiriku, Manda, tampak begitu jatuh cinta pada Agra.Aku tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya. Tidak dengan mantan-mantan kekasihnya yang lain. Tapi dengan Agra? Senyumnya tampak lebih tulus, tatapannya berbinar seperti gadis remaja yang sedang dimabuk cinta.Aku menggigit bibir. Kenapa? Kenapa justru pria yang kusewa untuk membuat mantanku cemburu, kini duduk di samping ibu tiriku? takdir memang punya selera humor yang unik. Sementara itu, Agra tetap dengan ekspresi dinginnya, tak seperti kemarin malam yang terlihat berbeda, mungkin karena ada ibu tiri ku disini. Dia tampak santai, tidak banyak bicara, hanya sesekali memberikan tatapan tajam yang sulit kutebak maknanya.Manda tiba-tiba menyandarkan kepalanya ke bahu Agra, lalu tertawa kecil sambil menatap ku. "Sayang, kamu pasti iri, ya?"Aku mengerutkan kening. "Iri?" T
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
3. Kesepakatan
Hari ini seharusnya menjadi hari biasa di café kecilku. Aku sudah bersiap menghadapi pelanggan-pelanggan yang sekadar mencari WiFi gratis atau datang hanya untuk foto tanpa membeli apa pun.Tapi begitu aku melihat sosok pria tinggi dengan jaket kulit hitam memasuki café, aku tahu hari ini tidak akan biasa saja, karena kekasih ibu tiri ku telah datang. Aku mengangkat alis saat dia berjalan mendekati meja kasir, ekspresinya tetap dingin dan sulit ditebak. Lita, karyawanku, menegang di belakang mesin kasir, tampak sedikit ketakutan. Aku tak menyalahkannya—pria ini memang punya aura mengintimidasi yang sulit dijelaskan."Sudah waktunya menagih bayaranku," katanya dengan nada santai, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana.Aku menyandarkan tubuh ke meja kasir dan menatapnya dengan senyum setengah mengejek. "Kopi gratis sebagai bayaran mu karena pura-pura jadi kekasih ku di pernikahan mantan ku kan? Aku akan memberikan mu kopi gratis selama sebulan, jadi kamu bisa datang kesini ka
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
4. Hari Pertama
Hari ini terasa lebih panjang dari biasanya.Aku baru saja menyelesaikan shift sore di café. Lita sudah pulang lebih dulu, meninggalkanku sendirian untuk merapikan meja dan menutup kasir. Mataku terasa berat, tubuhku lelah, dan aku sudah membayangkan kasur empuk di apartemen kecil ku.Tapi rencana itu buyar begitu suara berat dan familiar terdengar jelas. "Siap bekerja?"Aku menoleh dan mendapati Agra berdiri di depan meja kasir. Dia mengenakan setelan hitam yang jauh lebih rapi dibanding biasanya. Tidak ada jaket kulit, tidak ada rokok di tangan, hanya kemeja hitam yang pas di tubuhnya dan ekspresi dingin yang tak bisa kutebak. "Serius?" Aku mengerutkan kening. "Aku pikir pekerjaan ini dimulai besok pagi, tapi ini kan hampir malam banget"Agra menyeringai tipis. "Kau pikir jadi asistenku itu seperti pekerjaan kantoran yang punya jadwal tetap?"Aku mendesah, melepaskan celemek café dan menggantungnya di belakang pintu. "Baiklah. Tapi sebelum itu…" Aku mengambil cangkir kosong dan mu
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
5. Kebenaran
Aku masih merasakan getaran di ujung jariku.Tubuhku terasa lemas, keringat dingin mengalir di punggungku, dan bayangan darah yang menggenang di lantai tadi masih menari-nari dalam pikiranku.Pria itu benar-benar mati. Ditembak oleh Agra di depan mata ku. Aku mengira bisa mengendalikan situasi, bisa bermain dengan Agra demi membalas dendam pada Manda. Tapi sekarang, kenyataan menghantamku keras—aku tidak sedang bermain di zona nyaman. Aku sedang bermain di dunia mereka. Dunia yang penuh kekejaman tanpa belas kasihan.Di depanku, Agra hanya berdiri dengan santai, ekspresinya tetap tenang seolah apa yang baru saja terjadi bukan sesuatu yang luar biasa. Seolah membunuh hanyalah bagian dari rutinitas hariannya."Kau bisa pergi sekarang," katanya, nada suaranya ringan, hampir seperti sedang menawarkan minuman. "Aku tidak akan menahanmu."Aku masih membeku di tempat, tidak bisa berpikir jernih.Agra mengangkat alis. "Atau kau hanya seberani itu di mulut saja?"Dadaku berdebar kencang. Kata
last updateLast Updated : 2025-02-15
Read more
6.
Malam ini, aku kembali berada di dalam mobil Agra.Aku masih belum tahu apakah ini keputusan yang benar. Tapi setelah semua yang kulihat sejauh ini—aku tahu satu hal: aku sudah masuk terlalu dalam untuk mundur.Sore tadi, tepat setelah café tutup, aku menerima pesan dari nomor yang lagi-lagi berbeda."Aku akan menjemputmu jam delapan. Bersiaplah."Tentu saja itu dari Agra. Aku hanya membalas singkat seperti biasa namun ku tambahi sedikit godaan dan tentu saja dia tidak membalas. "Baik, Ganteng"Dan sekarang, di sinilah aku. Duduk di kursi penumpang, menatap jalanan yang diterangi lampu kota, sementara Agra mengemudi dengan ekspresi datar seperti biasa."Apa kali ini aku akan melihat seseorang mati lagi?" tanyaku, mencoba terdengar santai, meskipun sebenarnya aku tidak yakin dengan jawabannya.Agra melirikku sekilas. "Mungkin."Aku menggigit bibir. Tidak ada kepastian dalam dunia Agra dan itu menakutkan.Kami berhenti di lampu merah. Jalanan masih ramai, tapi cukup sepi untuk memungki
last updateLast Updated : 2025-02-16
Read more
7.
𝘼𝙜𝙧𝙖Malam ini lebih sunyi dari biasanya.Aku duduk di kursi besar di kantorku, ruangan yang hanya diterangi lampu meja. Asap rokok melayang di udara, samar-samar bercampur dengan bau mesiu yang masih melekat di bajuku. Tadi di gudang, segalanya berjalan sesuai rencana—sampai pria sialan itu datang serta membuka mulutnya untuk menanyakan siapa Calia. Aku mengembuskan napas perlahan, menekan batang rokok ke asbak dengan gerakan tenang. Masalahnya bukan hanya tentang transaksi yang berantakan, tapi tentang fakta bahwa sekarang musuhku sudah mengetahui keberadaan Calia. Aku seharusnya tidak membiarkan dia ikut. Seharusnya aku tidak membiarkan dia melihat semua itu. Tapi dia yang memilih jalan ini. Dan sekarang, dia harus siap menanggung konsekuensinya. 𝘛𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬 𝘵𝘰𝘬. Aku mendongak. Andre, tangan kananku, masuk tanpa menunggu izin, seperti biasa. "Bos, ada yang harus kita bicarakan." Aku mengisyaratkan dia untuk duduk. "Kabar buruk?" tanyaku santai. Andre menyer
last updateLast Updated : 2025-03-25
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status