Masakan Mertua

Masakan Mertua

last updateLast Updated : 2025-02-18
By:   Jingga Amelia  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
19Chapters
1.4Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Diana tidak pernah diijinkan memasak oleh mertuanya dengan dalih boros. Gaji suaminya juga sebagian besar masuk ke dompet mertuanya. Namun, Diana dan anaknya tidak mendapatkan perlakuan baik dari mertua dan iparnya. Ketika siang ia dan anaknya hanya diberi sayur sisa atau sayur sop saja tanpa daging. Namun ketika malam, saat suami Diana datang semua makanan enak tersaji diatas meja.Diana dan anaknya tetap tak boleh makan daging dengan dalih siang tadi sudah makan enak, pdahal ia dan anaknya tidak tau menahu soal daging itu. Pada akhirnya Diana murka, ia menunjukkan dirinya yang asli untuk memberi pelajaran pada suami dan keluarganya.selama lima tahun ia sudah mengalah dan sekarang ia tak mau mengalah lagi.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

"Masak apa, Bu?""Masak sayur sop, tuh ada di bawah tudung saji," jawab mertuaku cuek, lalu keluar dari dapur. Sayur sop katanya? Padahal tadi aku mencium bau ayam yang sedang di goreng. Di rumah ini aku memang tak diijinkan memasak, seluruh kebutuhan dapur ibu mertuaku lah yang mengaturnya. Katanya kalau aku yang masak boros dan tak enak dimakan, jadi aku selalu memakan apa yang beliau masak.Dengan cepat aku mengambil nasi beserta sayur sop yang beliau katakan lalu menghampiri Huda, anak lelakiku yang sudah menunggu di teras rumah. Di rumah ini aku hidup bersama Mas Lukas, ibunya, dan kakak kandung Mas Lukas yang ditinggal suaminya merantau keluar negeri."Diana, nanti bilang sama suamimu kalau minyak di rumah habis, ya. Sekalian beli telur dua kilo, habis juga." Ibu berteriak dari dalam rumah, seperti biasa ketika hari sabtu pasti ada saja yang titipan Ibu pada Mas Lukas.Dan seperti biasa pula beliau selalu minta dibelikan telur ataupun daging, tapi tak sekalipun aku melihatnya m...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
19 Chapters
Bab 1
"Masak apa, Bu?""Masak sayur sop, tuh ada di bawah tudung saji," jawab mertuaku cuek, lalu keluar dari dapur. Sayur sop katanya? Padahal tadi aku mencium bau ayam yang sedang di goreng. Di rumah ini aku memang tak diijinkan memasak, seluruh kebutuhan dapur ibu mertuaku lah yang mengaturnya. Katanya kalau aku yang masak boros dan tak enak dimakan, jadi aku selalu memakan apa yang beliau masak.Dengan cepat aku mengambil nasi beserta sayur sop yang beliau katakan lalu menghampiri Huda, anak lelakiku yang sudah menunggu di teras rumah. Di rumah ini aku hidup bersama Mas Lukas, ibunya, dan kakak kandung Mas Lukas yang ditinggal suaminya merantau keluar negeri."Diana, nanti bilang sama suamimu kalau minyak di rumah habis, ya. Sekalian beli telur dua kilo, habis juga." Ibu berteriak dari dalam rumah, seperti biasa ketika hari sabtu pasti ada saja yang titipan Ibu pada Mas Lukas.Dan seperti biasa pula beliau selalu minta dibelikan telur ataupun daging, tapi tak sekalipun aku melihatnya m
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 2
"Ya begitulah istrimu, Lukas. Boros, sukanya jajan makanan cepat saji," tukas Mbak Rita ketus, padahal sekalipun aku tidak pernah memesan apapun meski semua lauk selalu hilang di siang hari, bahkan ketika Huda merengek."Benar begitu, Dek?" tanya Mas Lukas yang terlihat mulai teracuni oleh perkataan Mbak Rita."Diana, seharusnya kamu itu jangan boros-boros. Kasihan suamimu. Lagipula Ibu sudah masak banyak, tapi kamu justru pesan makanan dari luar. Mending uangnya di tabung," sahur Ibu terdengar sangat bijaksana.Padahal ketika Mas Lukas tidak ada, aku dan Huda tak pernah mendapatkan makanan seperti yang beliau katakan pada Mas Lukas. Seolah aku adalah istri yang tidak pandai bersyukur dan selalu melakukan pemborosan dengan membeli makanan dari luar."Betul itu, Dek. Seharusnya ....""Mas, bahkan setiap hari aku dan Huda tak pernah makanan masaka ....""Sudah, jangan ribut di atas meja makan. Pamali. Makan apa yang ada!" potong Ibu seperti mengalihkan pembicaraan.Huda masih menangis,
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 3
"Mas, kalau siang ketika kamu kerja, Ibu itu tidak pernah membagi makanannya denganku. Katanya Ibu tidak masak, ataupun kalau masak pasti cuma sayur sisa. Semua masakan yang beliau buat selalu dihidangkan ketika kamu pulang. Semua cerita yang dikatakan kalau aku sudah makan lauk sejak pagi, itu bohong.""Ah, mana mungkin seperti itu, Dek. Ibu orangnya nggak kaya gitu kok."Bibirku serasa bosan berkata seperti itu pada Mas Lukas. Di dua tahun pernikahan kami, aku sudah sangat sering berkata seperti itu tapi Mas Lukas sama sekali tidak percaya padaku.Kenapa aku bisa bertahan sampai lima tahun? Anakku, Huda, butuh ayahnya. Aku tak mungkin egois dengan meminta cerai atau berpisah dengan Mas Lukas hanya karena masalah ini. Lagipula, aku malu dengan orangtuaku jika sampai bercerai. Ayah dan ibuku sudah sangat percaya padaku jika aku bisa memilih lelaki yang bisa membahagiakanku. Serasa lucu jika tiba-tiba aku pulang dan bercerai.Sebenarnya aku juga sedih dengan perlakuan mertuaku itu. Ter
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 4
"Diana, bisakah kita bicara?" ucap Ayah ketika aku tengah duduk di sofa dengan Mas Lukas.Ayah pasti akan membicarakan soal uang yang beliau ceritakan di telepon. Dan oleh sebab itu aku tak ingin Mas Lukas tahu perihal itu. Bukan karena apa, aku hanya tak ingin keluarganya pun tahu soal ini karena biasanya jika Mas Lukas tahu, maka semua keluarganya juga tahu."Em, kita bicara di kamar Diana saja ya, Yah. Mas Lukas, sebentar ya aku mau bicara sebentar sama Ayah."Kugandeng ayahku masuk ke dalam kamar yang dulu kutempati, lalu mengunci pintunya dari dalam. Mas Lukas selalu tak percaya padaku, dan sekarang aku tidak ingin jika dia tahu soal ini. "Kenapa? Kok Lukas nggak di ajak?" tanya Ayah sedikit curiga, karena selama ini aku tak pernah menceritakan apapun padanya.Wajar saja, sebagai anak aku tidak ingin membuat orangtuaku khawatir dan sedih karena kisah hidup anaknya setelah menikah. Bagaimanapun caranya aku selalu ingin kedua orangtuaku tahu jika aku sangat bahagia setelah menikah
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 5
Rencananya aku akan membuat usaha makanan. Di rumah Mas Lukas aku selalu dibatasi soal makanan, dan oleh karena itu aku ingin membuat usaha yang berhubungan dengan makanan. Entah karena apa, ibu mertuaku selalu menyembunyikan makanannya dariku. Padahal, hampir semua kebutuhan rumah suamiku lah yang memberikannya.Meskipun hanya bekerja sebagai buruh bangunan, tapi Mas Lukas tak pernah lari dari tanggungjawabnya sebagai kepala keluarga. Terlebih ibu mertuaku adalah seorang janda. Mas Lukas pernah bicara kepadaku bahwa ia akan membahagiakan ibunya sekuat yang ia mampu.Sebenarnya prinsipnya bagus. Aku sangat mendukungnya. Hanya saja ternyata ibu mertuaku tak bisa sejalan denganku. Beliau justru bersikap tak adil kepadaku.Puncak dari sikapnya yang seperti itu adalah setelah dua tahun pernikahanku dan Mas Lukas berjalan. Awalnya semua masih terlihat wajar, memang tak ada lauk jika siang hari tapi aku tak terlalu mempermasalahkan hal itu. Namun ketika dua tahun pernikahanku dengan Mas Luk
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 6
"Mas, kenapa tidak minta sama Mbak Rita juga? Suaminya kan kerja di luar negeri? Pasti tabungannya banyak, sedangkan aku? Dapat dari mana?""Lha itu dari orangtuamu, Dek.""Ini pinjaman buat modal usaha, bukan buat yang lain. Lagipula ini nanti dikembalikan. Kalau uangnya buat benerin dapur, aku balikinnya gimana?" tuturku sedikit geram dengan Mas Lukas karena ternyata dia menuruti perkataan ibunya untuk meminta uang itu dariku."Tapi Dek ....""Mas udah coba bilang ke Mbak Rita? Kalian sama-sama anak Ibu, kenapa harus kita yang terus-menerus seperti ini? Justru seharusnya Mbak Rita yang lebih dominan di rumah ini. Suaminya kerja di luar negeri, gajinya besar. Sedangkan suamiku? Hanya buruh bangunan," ucapku karena sudah merasa sangat jengkel dengan sikap ibu serta kakak iparku."Dek!""Kenapa? Memang benar, kan? Gajimu cuma berapa? Dan dipakai untuk memenuhi kebutuhan orang serumah, sedangkan Mbak Rita sama sekali tak pernah gantian memikirkan hal itu. Jujur saja aku sebagai istrimu
last updateLast Updated : 2025-01-15
Read more
Bab 7
"Enak saja! Suamiku kerja keluar negeri itu buat aku sama Bara," tandas Mbak Rita ketika aku menyinggung lagi soal suaminya."Berarti Ibu nggak penting dong buat Mbak Rita? Buktinya perhitungan." Kutatap iparku itu dengan senyum miring.Suasana semakin tak kondusif, tapi aku suka dengan situasi ini karena memang inilah yang kutunggu-tunggu selama ini. Selama lima tahun ini, aku tak pernah berani melawan karena takut dengan sikap dingin suamiku jika aku membangkang, tapi sekarang tidak lagi.Kenapa aku harus takut jika dia saja tak pernah memberiku kesempatan untuk mengutarakan apa yang kurasakan? Bahkan dia juga tak pernah mengindahkan apa yang kuceritakan kepadanya. Baginya, semua sikap Ibu dan Mbak Rita selalu dianggap benar olehnya."Diana!" bisik Mas Lukas membuatku lantas meliriknya singkat."Kita kan sama-sama tinggal di rumah ini, kenapa harus ada perbedaan, Mas? Bukankah kita harus sama rata untuk membahagiakan Ibu?" Kutatap ibu mertuaku itu, tapi ia lantas memalingkan wajah.
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
Bab 8
"Tidak, Mas. Maaf aku tidak bisa. Aku sudah berjanji pada kedua orangtuaku untuk membuka usaha dengan uang itu. Kalau sampai mereka tahu aku tak jadi membuka usaha, bagaimana perasaan mereka?" terangku dengan wajah sedih.Memang benar, jika aku tak jadi membuka usaha lalu bagaimana dengan mereka? Meskipun aku sudah berbohong pada suamiku perihal uang itu, tapi mengenai membuka usaha aku tidak bohong, kan?"Tapi Ibu bisa sedih, Dek." Wajah Mas Lukas tak kalah sedih denganku, tapi sekali lagi aku tidak akan mengalah untuk kesekian kalinya."Orangtuaku juga tak akan kalah sedih Mas jika aku tak melakukan amanahnya. Lagipula bukankah kita sudah lebih sering membuat Ibu bahagia? Sedangkan orangtuaku? Baru sekali ini mereka ingin melihatku bahagia, itupun mereka mencarikanku pinjaman uang. Mereka sampai mencarikanku pinjaman uang loh, Mas. Masa iya aku ngecewain mereka?""Oh, jadi karena ibuku nggak pernah ngasih? Terus kita terus yang ngasih? Jadi sekarang kamu perhitungan?"Dahiku mengern
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
Bab 9
Ibu mertuaku itu pergi meninggalkanku ketika sudah selesai memarahiku perihal aku yang membangkang pada suami. Padahal bukan itu yang sedang kulakukan, aku tidak sepenuhnya membangkang, tapi aku hanya melakukan apa yang seharusnya kulakukan sejak dulu, yaitu sedikit tegas atas semua sifat Mas Lukas dan ibunya."Rasain!" bisik Mbak Rita tepat di telingaku sebelah kanan.Aku sedikit terkejut dengan kedatangannya, karena sebelum ini pun Mbak Rita tak terlihat tapi tiba-tiba ada di dekatku. Berarti tak hanya Ibu yang menguning pembicaraanku dengan Mas Lukas, melainkan Mbak Rita juga."Kenapa? Justru seharusnya kamu kasih aku selamat Mbak karena sebentar lagi aku akan membuka usaha," jawabku masih santai."Elehh, usaha tanpa restu suami saja buat apa. Harusnya kamu itu nurut sama suamimu, tidak malah membangkang seperti ini!" tandasnya ketus, sama seperti perkataan ibunya.Aku tak gentar dengan kata-katanya, justru aku terkekeh kecil. "Masih mending mau usaha, daripada cuma menyusahkan sua
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
Bab 10
Taksi online menjadi pilihanku lagi sebagai kendaraan yang mengantarkanku ke rumah. Harapanku tak muluk-muluk, aku hanya berdoa semoga kehidupanku bisa lebih baik setelah ini. Dengan kujalankan usaha ini, semoga saja sikap acuh dan ketus mertua serta iparku bisa berubah. Serta, suamiku juga bisa lebih membuka dirinya mengenai apa yang kukeluhkan padanya.Aku tak langsung pulang kali ini, melainkan dengan sengaja aku membawa Huda ke tempat area bermain anak. Di sana Huda terlihat sangat senang, karena ini pun merupakan kali pertamanya dia merasakan hal itu.Biasanya Mas Lukas akan selalu memberikan seribu alasannya ketika aku menyinggungnya soal sesekali ingin membawa Huda ke tempat ini. Aku yang biasanya selalu mengalah hanya memilih membawa Huda ke pasar malam yang kadang ada di tempat kami.Sebelum berangkat pun tadi aku sudah mengirimkan pesan pada Mas Lukas jika aku hendak pergi keluar bersama Huda. Namun dia sama sekali tidak tahu jika aku sampai pergi ke tempat ini. Biarlah, nan
last updateLast Updated : 2025-01-20
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status