Di nikahi karena perjodohan dua keluarga. Elgard, pria yang enam bulan lalu menikahi Olivia ternyata masih berhubungan dengan mantan kekasihnya, Chelsea. Enam bulan tak di anggap sebagai istri. Elgard hanya menunjukkan sikap benci dan muak terhadap Olivia. Berusaha mencoba bertahan dan bersabar, pada akhirnya pertahanannya runtuh juga. Olivia merasa tak kuat lagi menyaksikan perselingkuhan suaminya yang sudah tidak bisa lagi di pisahkan dengan kekasihnya itu. Hingga pada akhirnya takdir mempertemukan Olivia dengan seorang pria dingin bernama Barra Malik Virendra..
View MorePukul, 19.00 wib_“Aah... Seru banget tadi filmnya.” Clarissa kegirangan, puas.“Nona suka film horor?” Jefri mengernyitkan dahi, cukup heran saat Clarissa memilih untuk menonton film horor tadi.Saat ini mereka baru saja keluar dari bioskop, berada di depan gedung. Keduanya berencana akan melanjutkan kencan romantis mereka untuk mencari kulineran malam.“Aku gak suka horor. Tapi mumpung nonton sama Ayang, aku mau!”“Kenapa?” Jefri masih tak mengerti.“Karena kalau pas lagi ada jump scare-nya, aku bisa meluk Ayang waktu kaget kayak tadi. Romantis kan? Hihihi...” kekeh Clarissa, itu alasannya.Jefri seketika tertawa, lucu sekali tingkah wanita yang sedang bersamanya ini. Alasan Clarissa di luar ekspektasinya.“Nona sudah lapar? Kita cari makan sekarang ya. Tunggu saja di sini. Saya ambil motor kita dulu.” Jefri meminta Clarissa untuk duduk di bangku panjang yang ada di sana. Clarissa tak perlu ikut berjalan ke parkiran, cukup tunggu saja dirinya menjemput.“Ayang, sebentar.” Clarissa d
Jefri tiba juga di depan Nugroho Group dengan sepeda motornya.Tampak dari pintu keluar, Clarissa melangkah cepat menghampirinya dengan senyum mengembang.“Ayaaang...” Seru Clarissa excited, bahagia Jefri telah datang menjemput setelah beberapa lama menunggu. la raih tangan Jefri seperti biasanya, menyalami pria yang ia anggap sebagai calon suaminya dengan mencium takzim punggung tangan pria itu.Jefri yang telah membuka kaca helm, mengedarkan pandangan ke sekeliling, tak ada yang melihat mereka dalam keadaan Clarissa menyalaminya dengan romantis seperti barusan.“Ayang kok nervous terus sih tiap aku salami,” kekeh Clarissa, Jefri selalu berwajah gugup tiap dirinya salami.“Bukan apa-apa, Nona. Cuma memastikan tidak ada yang melihat.”“Emang kenapa kalau ada yang lihat? Ayang malu?” goda Clarissa, menggemaskan sekali wajah kekasihnya ini.“Hanya menjaga tatakrama saja. Jangan sampai ada yang berpikir, orang zaman sekarang bukan suami istri, tetapi bertingkah melebihi pasangan suami i
Keesokan harinya,“Azalea ditusvk?” Barra terkejut mendengar informasi yang baru saja Jefri sampaikan.“Ya, Pak. Orang yang kita bayar untuk mengawasinya di sana, memberitahu kalau Azalea ditemukan di kamar mandi dalam keadaan perutnya ditusvk orang. Dan Margaretha beserta teman-temannya diduga sebagai pelaku atas kejadian itu,” jelas Jefri serius.“Apa benar Margaretha berani melakukannya? Bukankah itu perbuatan bodoh mengingat dia adalah musuh bebuyutan Azalea yang kalau melakukan tindakan seperti itu, pasti akan langsung ketahuan. Aku tidak percaya Margaretha pelakunya!” Barra mengusap-usap dagunya sambil mengerutkan alis mencerna kejadian tersebut.“Benar, Pak. Dari penjelasan orang bayaran kita, mustahil Margaretha yang melakukannya. Dia curiga ada orang lain yang sepertinya sengaja melakukan penvsukan itu dengan memanfaatkan permasalahan yang terjadi di antara Margaretha dan Azalea,”“Haris,” tebak Barra, yakin. “Setelah apa yang terjadi dalam pernikahannya, dia pasti semakin sa
“Heh, lu duduk di kursi gua!”Azalea yang hendak menyuap makanannya, terkejut. Pundaknya tiba-tiba ditepuk dengan kasar.la menolehkan wajah ke samping, menatap seorang wanita yang menghardiknya dengan tatapan sinis, mengklaim jika kursi yang ia duduki saat ini adalah milik wanita yang berdiri dengan berkacak pinggang tersebut.la edarkan pandangan ke semua meja panjang dengan kapasitas sepuluh orang di tiap mejanya, masih ada meja dan kursi yang kosong yang seharusnya bisa wanita itu gunakan untuk makan.“Lha, dia bengong! Eh, lu budeg? Gua bilang, lu duduk di kursi gua. Minggir!” bentak wanita yang sama-sama merupakan penghuni lapas.Azalea menghela napas panjang, begini saja terus. “Perasaan gak ada yang namanya kursi pribadi di sini, bebas mau duduk di mana aja selagi kosong. Kenapa kamu gak duduk di kursi lain? Aku udah lebih dulu duduk di sini.” Azalea tak mau mengalah.“Oooh, udah berani ngebantah ya sekarang, anak baru? Lo berani sama gua!”Aah!Azalea menjerit, rambutnya dija
“Ma, gak baik kayak gini. Kamu udah satu minggu lebih diemin Papa, jangan jadi istri durhaka!” Haris sudah di titik muak. Ayuma tak sedikit pun memberikan kepercayaan padanya, selalu menjauhi, menghindarinya hingga pisah kamar. Tadi saat di kantor, ART melaporkan padanya jika Ayuma sedang bersiap-siap untuk pergi dari rumah. Istrinya itu seperti sedang dikuasai amarah memuncak. “Istri durhaka? Itu kata ajaib yang selalu para suami ucapkan untuk menyudutkan istrinya tanpa mau introspeksi diri!” balas Ayuma, tak kalah keras. Ia terus saja memasukkan pakaiannya ke dalam koper, tak kuat lagi hidup satu atap dengan Haris. “Mau introspeksi diri bagaimana? Papa gak melakukan seperti apa yang orang-orang tuduhkan, kenapa juga Papa harus menyalahkan diri sendiri? Kamu sebagai istri, seharusnya mendukung suami. Tapi ini suami lagi dapat masalah, kamu malah ikut memojokkan. Istri macam apa kamu itu, Ma!” “Aku mencoba untuk percaya. Tapi fakta terbaru yang aku terima, kamu memang punya hubu
Olivia tersenyum manis, barusan dirinya dilanda cemburu. “Maaf, aku gak bakal kayak tadi lagi. Aku suka cemburuan sekarang. Aneh juga karena semakin nambah usia kandungan, aku jadi posesif sama Mas. Maaf ya, Cintaku...” Olivia menge-cup singkat bibir Barra, betapa dirinya sangat mencintai suaminya ini, semakin cinta dari hari ke hari. Mungkin bawaan bayi dalam kandungannya juga. Barra tersenyum senang. Mendengar Olivia cemburu, membuat hidungnya kembang kempis, bangga. Sekarang dirinya berhasil membuat istrinya itu jatuh cinta dan bergantung padanya. Tak hanya cinta sendiri. “Oh iya, Kak Risa kok belum juga mengabari ya?” Olivia hendak mengambil ponselnya, akan melihat apakah ada pesan dari Clarissa jika sudah tiba di UD Entertainment. “Biar Mas ambilkan.” Barra menahan Olivia agar tidak beranjak dari tempat tidur. Dirinya yang akan mengambilkan ponsel sang istri di atas meja. “Ini, Sayang.” Barra kembali ke tempat tidur, duduk di samping Olivia dengan membawakan ponsel. Kemba
“Ayang sweet banget iih... Bikin aku melting.” Clarissa tanpa Jefri duga, langsung memeluk lengan pria itu dengan manja. Lagi-lagi membuat Jefri membeku. Tidak sadarkah Clarissa jika dirinya adalah pria normal yang telah lama melajang? Drrt... Drrt... Sepasang Ayang-ayangan itu terkejut mendengar getar dari ponsel Clarissa. “Eh siapa yang nelepon ya?” Clarissa melepaskan rangkulan manjanya pada lengan kokoh Jefri, langsung melihat siapa yang menelepon. “Ini Mbak di rumah. Bentar ya, Yang.” Clarissa akan menerima panggilan masuk tersebut. “Ya, Mbak?” jawab Clarissa pada si penelepon di seberang sana. Jefri mengamati. Tatapannya masih setia pada Clarissa yang sudah berkali-kali sejak tadi membuatnya terkejut, hingga speechless. Masih bingung dengan status mereka yang sudah di hak patenkan gadis itu. “Apa mbak? Mama sama Papa berantem hebat??” Clarissa kaget dengan suara dipelankan. “Ce-cerai? Kok gitu? lya iya, aku pulang sekarang.” Clarissa dengan wajah panik, segera menutup te
Keduanya mulai menyantap makanan masing-masing, sudah begitu lapar. “Gimana? Enak? Atau gak sesuai lidah kamu?” tanya Clarissa di sela makan mereka, meminta pendapat Jefri. “Ini enak. Sesuai,” jawab Jefri sembari mengunyah. “Alhamdulillah.” Clarissa lega. “Jadi, yang akan menjabat sebagai Presiden Direktur Nugroho Group yang baru adalah Elgard Mario Nugroho?” Jefri kembali ke topik tadi, memastikan kembali. “lya. Awalnya para dewan direksi mengajukan beberapa nama pilihan mereka dari kalangan mereka sendiri, karena mereka tau kalau Elgard gak mungkin dipilih Papa mengingat dia menikah dengan perempuan yang Papa benci. Tapi ternyata Papa malah langsung memutuskan Elgard yang menjadi pengganti aku, bukan orang lain. Akhirnya mereka terbungkam sendiri, gak bisa membantah. Siap-siap aja jabatan mereka satu persatu bakal dicopot Papa.” Clarissa terkekeh, terus menikmati santap makan siangnya yang sudah hampir selesai. Jefri manggut-manggut pelan, sekarang sudah jelas. “Haduh, gak en
“Nona,” panggil Jefri saat mereka sudah keluar dari pintu lobby. “Eh, ma-maaf. Aku gak sadar. Maaf ya.” Clarissa melepaskan tangan Jefri, jadi malu sendiri. “Tidak apa-apa.” Jefri tersenyum tipis. “Wuaah... Kamu senyum barusan? Manis banget, Jefri,” Clarissa terpukau-pukau. Suka melihat senyuman Jefri yang baru ini bisa ia lihat secara langsung. Jefri lagi-lagi terhenyak, kembali salah tingkah dengan pujian Clarissa. Wanita di dekatnya ini ekspresif ternyata. Berbeda dengan dirinya yang cukup calm. “Oh, iya. Sebelumnya maaf ya. Aku pengen traktir kamu, tapi untuk kali ini, aku traktir makannya di tempat biasa aja ya. Uang aku pas-pasan,” jelas Clarissa, berterus-terang di awal. Jefri terperangah. Seorang Clarissa Nugroho hanya memiliki uang pas-pasan? “Kamu gak keberatan kan kalau kita makan di tempat yang murah meriah?” Clarissa memastikan dulu. “Oh, saya tidak mempermasalahkan soal itu. Yang penting bisa makan, sudah cukup,” balas Jefri, penasaran dengan apa yang sebenarnya
Mobil hitam Alphard tiba di depan rumah.Pria dengan setelan jas kerja yang pas di tubuh tinggi tegapnya, turun dari mobil dengan sorot mata penuh amarah. Berjalan dengan langkah cepat memasuki rumah.Olivia berada di ruang tengah, dapat ia dengar suara pintu terbuka. Tanpa ada ketukan terlebih dahulu. Siapa lagi jika bukan Elgard, suaminya. Hanya mereka berdua yang bisa masuk ke dalam rumah karena sistem keamanan pintu menggunakan sistem pengenalan bentuk wajah.Olivia dengan sikap tenang, berjalan menuju ruang tamu. Akan menemui suaminya yang tiba-tiba pulang ke rumah.Ya.. pria itu biasanya hanya datang sesekali, itupun tak pernah mau melihatnya yang selalu berusaha menyambut dengan senyum cerah. Berharap Elgard mau menetap di rumah yang ia tempati kini setelah resmi menjadi istri dari putra keluarga Nugroho tersebut.Elgard menghentikan langkah saat melihat Olivia telah berdiri di ruang tamu.Wanita itu menatap Elgard dengan raut wajah datar, tak berekspresi. Sudah tahu apa yang ...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments