Home / Romansa / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 2 Permintaan Maaf Elgard pada Kekasihnya

Share

Bab 2 Permintaan Maaf Elgard pada Kekasihnya

last update Last Updated: 2024-11-12 11:40:24

~ CS Bridal Boutique ~

" Mbak Chelsea, ada mas Elgard di luar. Pengen bertemu mbak katanya..." Ucap seorang karyawati butik pada owner tempat ia bekerja.

Chelsea membuang napas kasar, jengah.

" Bilang saja saya gak ada, Elena!" Jawab Chelsea kembali meneruskan pekerjaannya, mendesain sebuah gaun pengantin.

" Elena sudah bilang mbak, tapi mas Elgard nya gak percaya. Dia keukeuh nungguin mbak di depan. Penting katanya." Jelas Elena bingung.

Chelsea mendecak, ia merasa tak ingin lagi bertemu Elgard. Apalagi setelah Olivia, istri pria itu mendatanginya dengan maksud melarang agar tidak lagi berhubungan dengan Elgard.

Drrt..

Drrt..

Ponsel bergetar lagi. Sejak tadi selalu di hubungi oleh nomor Elgard, namun tak sekalipun ia angkat.

Chelsea menggeser tombol merah, tanda tak ingin menerima panggilan telepon Elgard.

Elena hanya bisa mengelus dada. Majikannya sedang bertengkar dengan kekasih yang merupakan suami orang. Wajar hubungan mereka tidak pernah berjalan lancar.

Mereka berhubungan diam-diam agar tidak di ketahui oleh keluarga besar Elgard, namun terang-terangan di depan istri sah si pria. Sungguh kejam.

" Ck!" Chelsea lagi-lagi mendecak. Kesal karena terusik dengan panggilan telepon Elgard yang berkali-kali.

Wanita itu berjalan cepat, keluar dari butiknya untuk menemui pria yang sedari tadi ingin bertemu dengannya.

Elgard yang berdiri di samping mobil sembari menatap layar ponsel, menoleh ke pintu kaca Butik milik Chelsea~kekasih gelapnya.

Senyum lebar tersungging di bibir pria itu. Chelsea akhirnya mau juga keluar menemui dirinya.

" Chelsea.." Elgard melangkah cepat menghampiri Chelsea yang menghampirinya dengan raut wajah kesal.

" Ada apa lagi kamu nyariin aku, El? Udah jelas kan kalau sekarang kita udah gak ada hubungan apa-apa lagi! Kamu mau aku di labrak istri kamu itu lagi Ha?" Bentak Chelsea, geram.

" Chelsea, sorry.. Ini semua di luar pengawasan aku. Aku juga gak menyangka kalau Olivia berani mendatangi kamu. Aku udah marahin dia. Kamu tenang aja, dia gak akan berani lagi mendatangi kamu, apalagi mengganggu kamu. Percaya sama aku ya, Honey!" Elgard mencoba meyakinkan Chelsea.

" Dengar El!! Aku gak terima dengan perlakuan istri kamu itu. Dia bikin aku terlihat seperti seorang pelakor. Padahal dialah yang udah merebut kamu dari aku. Aku sakit hati di perlakukan begitu El.. pokoknya aku gak mau lagi berhubungan sama kamu. Harga diri aku di injak-injak sama istri kamu itu!! Mentang-mentang dia istri sah, dia merasa bisa seenaknya menegurku agar tidak mengganggu suaminya. Aku bukan pelakor!!" Ujar Chelsea berapi-api.

" Kamu bukan pelakor, Honey! Olivia lah perusak kebahagiaan kita. Aku juga gak akan tinggal diam dengan tingkah perempuan itu. Di saat yang tepat nanti, aku akan segera menceraikannya. Kamu tenang aja ya..." Elgard memegangi kedua tangan Chelsea, namun di tepis oleh wanita itu.

" Kamu mau menceraikannya? Apa semudah itu? Keluarga kamu pasti menentang habis-habisan kemauan kamu itu. Di mata keluarga kamu, perempuan itu yang paling hebat dan menantu luar biasa. Aku gak yakin lamu bisa menceraikannya." Chelsea tak percaya sama sekali pada ucapan Elgard.

" Aku gak peduli! Aku gak mencintainya. Aku muak dan tersiksa hidup bersamanya. Aku benar-benar ingin menceraikannya, Chelsea! Aku pengen menikahi kamu, menjadikan kamu istriku." Jelas Elgard, sorot mata penuh keseriusan.

Chelsea diam. Elgard terlihat tidak main-main. Ia juga tahu jika pria itu tidak mencintai Olivia sama sekali.

Elgard terpaksa menikah karena perjodohan dari orang tuanya, membuat Elgard tersiksa menjalani hari-harinya dan tetap menjalin hubungan dengannya yang juga masih sangat mencintai pria tampan itu.

Hubungan mereka di sembunyikan dari keluarga besar Elgard. Namun Olivia terlanjur tahu dan Elgard tak mempermasalahkan hal tersebut.

Bagi Elgard, lebih baik Olivia tahu.

Bisa menyakiti perasaan Olivia adalah suatu kesenangan dan kepuasan tersendiri baginya karena Olivia hanyalah orang yang ia anggap sudah menghancurkan hidupnya sehingga tak bisa menikahi Chelsea satu-satunya wanita yang ia cintai.

" Honey... Kamu nggak marah lagi kan? Kamu percaya kan kalau aku akan memperjuangkan hubungan kita ini? Elgard mencoba mendekati Chelsea, memegang kedua pundak wanita itu.

" Sampai kapan? Sampai berapa lama aku akan menunggu kamu untuk menceraikan Olivia? Aku ingin kepastian, El..." Desak Chelsea, tak sabar ingin memiliki Elgard menjadi miliknya seorang.

" Bersabarlah sedikit lagi aja, Honey! Aku juga udah gak tahan lagi hidup bersama Olivia. Aku benci padanya. Dia perempuan yang pintar mengambil hati orang tuaku, licik dan munafik sehingga keluargaku makin tidak suka padamu karena kehadirannya. Amu pastikan dia pergi dalam hidupku gak lama lagi. Percayalah... " Elgard mencoba meyakinkan Chelsea.

" Tapi kamu gak tertarik sedikit pun terhadapnya, kan? Kamu gak pernah sama sekali menyentuhnya? Dia cantik!" Chelsea gelisah. Khawatir hati Elgard tak bertahan pada kebenciannya terhadap Olivia. Takut pria itu jatuh cinta pada istrinya yang bisa saja sewaktu-waktu terjadi.

" Mustahil aku tertarik padanya. Aku benci padanya dan jijik, aku tidak sudi menyentuhnya!" Ujar Elgard menegaskan. Kebenciannya pada Olivia sudah begitu besar pikirnya.

Chelsea tersenyum, lega. Sampai kapan pun ia akan membuat Elgard tak bisa jatuh cinta pada Olivia. Cukup hanya pada dirinya seorang.

" Nah begitu dong... Aku paling suka kalau kamu tersenyum. Senyuman kamu selalu bisa mengalihkan duniaku." Elgard langsung memeluk tubuh Chelsea, gemas pada wanita cantik bak model itu.

Chelsea tersenyum riang. Membalas pelukan Elgard. Tak marah lagi. Toh Elgard berjanji akan segera menyelesaikan urusannya dengan Olivia. Akan segera menikahinya setelah menceraikan wanita itu.

" Aku rindu kamu!" Bisik Elgard di telinga Chelsea.

Chelsea menatap Elgard dengan ekspresi menggoda. Tersenyum paham.

" Ayo!" Ajaknya, menarik tangan Elgard masuk ke dalam butik.

Elgard tertawa sumringah, mengikuti langkah Chelsea dari belakang.

Keduanya masuk ke dalam butik dengan wajah berseri-seri.

" Elena, kamu jaga butik dulu ya!" Titah Chelsea pada Elena yang sedang merapikan gaun-gaun pengantin di manekin.

" Baik mbak..." Jawab Elena agak terkejut. Majikan dan kekasihnya yang sudah beristri itu sudah baikan saja. Cepat sekali.

Chelsea dan Elgard naik ke lantai atas, sembari bergelut manja.

Elgard menggelitiki pinggang Chelsea membuat wanita itu cekikikan kegelian.

Elena menatap miris. Lagi-lagi harus menyaksikan Chelsea dan Elgard naik ke kamar atas, apalagi jika bukan memadu kasih sepuasnya.

Bahkan hingga malam mereka tidak keluar dari kamar tersebut. Bagaiman sepasang pengantin baru yang tak tahu waktu untuk melepaskan perasaan yang menggebu-gebu.

' Astagfirullah... Mas Elgard itu tega sekali terhadap istrinya... Padahal istrinya cantik, Sholihah dan wanita baik-baik. Bagaimana bisa di mengkhianati iatrinya sendiri dengan terus berselingkuh dengan mbak Chelsea. Tidak pantas! ' Elena mengurut dada, merasa miris dengan apa yang Elgard lakukan. Begitu pun dengan Chelsea yang sanggup menjadi kekasih gelap seorang pria beristri.

Namun, ia hanya bisa diam. Tak dapat komentar apa-apa.

Dirinya hanya seorang karyawati biasa. Jika banyak bicara, bisa saja di pecat nantinya. Ia masih membutuhkan pekerjaan.

Brakk!!

Pintu kamar terbuka saat di dobrak dari luar. Elgard dan Chelsea terkejut bukan main.

" ELGARDD!!!" Erang seorang pria di depan pintu saat tadi melihat Elgard di kamar bersama wanita lain dalam keadaan tidak pantas. Matanya nyalang seolah memercikkan api yang bisa membakar apa saja yang ia tatap.

" Papa?" Elgard panik. Ayahnya tiba-tiba datang memergokinya di dalam kamar bersama wanita yang bukan istrinya, yaitu kekasih gelapnya.

Elgard menutupi tubuh bagian bawahnya dengan kemeja yang ia pakai tadi, kemudian bergegas memunguti celananya yang berserakan di lantai. Sedangkan Chelsea menutupi tubuhnya sebatas dada dengan selimut. Malu dan takut.

" Jadi kamu masih berhubungan dengan perempuan ini!!!" Teriak Haris murka, Ayah dari Elgard. Ada dua orang bodyguardnya yang mendampingi.

" Pa, ini.... Sebenarnya..." Elgard tergugup. Haris sudah memergokinya sekamar dengan Chelsea yang sejak dulu tak di sukai ayahnya itu.

" Jadi seperti ini kelakuanmu di belakangku! Baik. Seperti kesepakatan sebelumnya, kalau kamu masih juga berhubungan dengan perempuan ini, maka kamu akan kehilangan hak untuk menjadi penerus perusahaan keluarga Nugroho!"

Elgard terperanjat, dirinya di coret sebagai penerus keluarga besarnya?

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 3 Ketangkap Basah

    Chelsea tak kalah terkejut. Bagaimana bisa Elgard kehilangan haknya sebagai putra tunggal Nugroho hanya kedapatan masih berhubungan dengannya? " Pa, tunggu pa. Ini gak adil buat aku! Bagaimana bisa papa melakukan itu, aku ini anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga kita. Aku yang paling berhak menjadi penerus papa..." Protes Elgard mendekati posisi berdiri Haris di depan pintu yang menatapnya nyalang dan geram. " Tidak peduli kamu putra tunggalku! Karena kamu sudah merusak kepercayaanku, maka aku pun tidak segan-segan melakukan apa yang aku katakan di awal yaitu kamu tidak akan mendapatkan apa-apa kalau kamu masih berhubungan dengan perempuan itu!!" Bentak Haris. Tak buang waktu, ayah Elgard itu keluar dari kamar tersebut di ikuti para bodyguardnya. Tak sudi berlama-lama melihat pemandangan yang mengotori mata dan memalukan yang putranya perbuat. " Pa, tunggu pa.." Elgard yang baru selesai memasang resleting celananya dengan bertelanjang dada, berlari mengejar Haris yang me

    Last Updated : 2024-11-13
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 4 Olivia ingin bercerai

    ~ Pukul 23.00 wib ~ ' Jadi dia sering tidur dengan wanita itu? ' Olivia tersenyum sinis dengan hati yang geram. Sebuah pesan masuk di ponsel yang ia pegang, menginformasikan apa yang terjadi hari ini dari seorang informan bayaran yang ia tugaskan untuk mencari tahu apa saja yang di lakukan Elgard di luar sana. Olivia menatap tajam layar ponsel yang menampilkan rekaman video Elgard sedang berpelukan dengan Chelsea di butik wanita itu. Pria itu masuk ke dalam butik di gandeng Chelsea dengan mesra dan tak keluar dari tempat itu hingga sore tadi. Sudah jelas apa saja yang mereka lakukan selama ini. Tak ada batasan. Wajahnya merah padam oleh amarah yang memuncak.' Aku benar-benar tak bisa mentolerir lagi apa yang kamu perbuat, Elgard! ' ujarnya dengan suara parau, seraya mengepalkan kedua telapak tangan hingga mengeluarkan suara berdecit. ' Kamu kira apa pernikahan ini? Sandiwara? Aku sudah berusaha mempertahankan rumah tangga kita, tapi kamu malah semakin keterlaluan! ' napasnya te

    Last Updated : 2024-11-14
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 5 Ketakutan Elgard

    " Kamu istriku! Apa salahnya aku meminta hakku?! Kamu berlagak suci dengan memakai kerudung, tapi menolak keinginan suami. Percuma kamu berjilbab! Perempuan sok suci! Buka saja hijab kamu itu! Istri durhaka.." " Hah!" Olivia tergelak sinis." Apa hubungannya dengan jilbab yang aku pakai? Aku menolak karena kamu tidak bersih. Pulang-pulang ingin meminta hak dengan alasan istri tidak boleh menolak keinginan suami? Istri durhaka? Cih! Kamu tidak pantas bicara seperti itu padaku. Kamu itu sudah berzina dengan wanita lain dan aku menolak kamu dengan alasan yang syar'i karena aku takut terkena penyakit gara-gara perbuatan kamu di luar sana. Dan tak ada dosa bagiku! Aku bukan istri durhaka, aku hanya menjaga diriku! Paham kamu!" Sentak Olivia, ia lebih tahu apa yang ia lakukan. Elgard berdiri, merasa kesal. Ternyata istrinya bukan wanita lemah yang bisa ia intimidasi terus-terusan. Olivia berjalan menuju pintu kamar. Namun sebelumnya, ia menoleh ke belakang pada Elgard yang belum rela i

    Last Updated : 2024-11-26
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 6 Pergi Dari Rumah Elgard

    " Lupakan ucapanku dulu. Sekarang duduk disini. Kita sarapan bersama." Elgard berbicara dengan nada lebih lembut. " Kita? Sayangnya aku cuma pengen sarapan sendiri. Maaf, sekarang aku yang gak sudi berdekatan dengan kamu, Tuan Elgard Mario Nugroho." Olivia menunjukkan senyum mencibir, kembali melanjutkan langkahnya. Ia akan menyelesaikan sarapan pagi ini di kamar tamu yang ditempatinya semalam. Elgard tak habis akal, ia berjalan cepat menghadang langkah Olivia dan mengambil nampan berisi sarapan yang dibawa wanita itu. Olivia terkejut." Kamu apa-apaan?!" Sentaknya kesal. " Ini sarapanku!" Jawab Elgard membawa makanan tersebut ke atas meja, bersiap untuk menyantapnya. " Kamu...!" Olivia speechless, Elgard merampas makanan miliknya. " Kamu itu udah tau punya suami, kenapa cuma membuat sarapan untuk satu orang? Ya udah, ini berarti untukku sebagai kepala keluarga yang harus dilayani di rumah ini. Kamu bikin lagi yang baru untuk kamu sana!" Elgard dengan tanpa rasa bersalah, l

    Last Updated : 2024-11-26
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 7 Hanya dimanfaatkan

    Mobil Olivia melaju pelan memasuki halaman rumah yang luas dan terawat dengan baik, di apit oleh pepohonan hijau, juga semak bunga yang rapi. Sebuah rumah mewah berdiri megah di tengah-tengahnya, menampilkan arsitektur yang anggun dan elegan. Dinding putih yang bersih dan jendela kaca besar yang menghiasi rumah, menciptakan kesan mewah namun klasik. Di bagian depan rumah, terdapat air mancur yang airnya jatuh ke kolam dengan gemercik lembut, menambah suasana tenang di lingkungan tersebut. Olivia masih duduk di dalam mobil dan mengamati rumah itu lekat-lekat. Terlihat jelas bahwa rumah tersebut di rawat baik, dengan lantai marmer yang mengkilap dan patung-patung marmernya yang artistik. Pintu utama rumah terbuat dari kayu jati berkualitas tinggi dengan ukiran yang detail dan indah, menambah kesan kemewahan pada rumah. Namun, di balik kemegahannya, Olivia merasakan sebuah keperihan yang mendalam setiap mengingat di rumah itulah dulu ia dan ibunya~Amanda begitu bahagia bersama-sama

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 8 Kekecewaan Olivia

    Helen benar-benar geram akan keberanian Olivia melawannya. " Anak tidak tau diri! Mentang-mentang kamu udah jadi menantu keluarga Nugroho, kamu merasa hebat ya?? Kamu lupa? Kami yang udah membesarkan kamu dengan baik sampai kamu jadi seperti sekarang. Kami juga yang udah menjodohkan kamu dengan laki-laki terhormat, dari keluarga terpandang. Itu semua supaya kamu bisa memiliki kehidupan yang bahagia. Kamu itu kacang lupa kulitnya!" Helen menunjuk-nunjuk wajah Olivia dengan jari telunjuknya, meminta putri tirinya itu agar tahu diri. " Aku? Aku dibesarkan dengan baik dan dijodohkan dengan laki-laki terhormat, demi kebahagiaanku?? Wow!" Olivia tergelak, sinis. Ia bertepuk tangan atas ucapan Helen. " Aku lihat dan dengar dengan mata kepalaku sendiri, aku dijodohkan demi keuntungan kalian semata. Kalian gak pernah sama sekali memikirkan kebahagiaanku. Yang ada, kalian cuma ingin memanfaatkanku!" Sentak Olivia, muak. " Kalian lupa? Aku hidup menderita di rumahku sendiri? Ini rumah ibu

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 9 Jangan Anggap Anak Lagi

    " Dan itu kamu lakukan saat Elgard sudah menjadi suamiku. Kamu mendatanginya ke kantor dengan alasan kamu adalah iparnya. Kamu mulai menggodanya dengan tubuh yang kamu punya. Tapi sayang, Elgard menolak mentah-mentah. Dia jijik melihat kamu. Dia maunya cuma tubuh Chelsea, bukan kamu yang merupakan teman baik kekasihnya. Entah kenapa Elgard gak memberitahu kekasihnya kalau kamu sudah melakukan perbuatan memalukan itu? Mungkin Elgard gak pernah tertarik membahas tentang kamu. Dia cuma menganggap kamu seperti kebanyakan perempuan di luar sana yang mencoba menggodanya." Ucapan Olivia berhasil membuat wajah Angel merah padam, antara menahan malu dan marah karena dipermalukan. " Diam Lo!" Bentaknya pada Olivia yang menatapnya tanpa ekspresi. " Angel, apa itu benar? Kamu datang ke kantor Elgard untuk menggodanya? Itu memalukan Angel!!" Helen begitu malu, tak menyangka putri kebanggaannya bisa berbuat serendah itu. " Jangan percaya Ma! Perempuan binal ini sedang memfitnah aku..." "

    Last Updated : 2024-11-28
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 10 Keputusan Sudah Bulat

    Mobil Olivia keluar dari pintu gerbang kediaman Abian dengan melaju kencang. Elgard yang baru saja tiba di kediaman Ayah mertuanya itu, cukup heran melihat mobil istrinya pergi, kemana Olivia kali ini? Sebenarnya saat berasa di kantor tadi, pikiran Elgard tak tenang. Firasatnya mengatakan jika Olivia bisa saja benar-benar pergi dari rumah mereka, mengingat istrinya itu mengatakan tetap pada pendiriannya yaitu bercerai. Elgard yang mulai kepikiran, tak pikir panjang lagi, segera meninggalkan pekerjaannya di kantor untuk kembali pulang ke rumah. Jangan sampai Olivia benar-benar pergi. Ia tak mau permasalahan rumah tangganya menyebabkan dirinya jadi kehilangan tujuannya yaitu menjadi penerus Nugroho sebagai Presiden Direktur di perusahaan keluarga mereka. Saat tiba di rumah, benar saja. Olivia sudah tidak ada lagi. Ia berlari menuju kamar, membuka lemari pakaian, sudah tak ada lagi pakaian-pakaian Olivia di dalamnya. Meja rias juga kosong dari perlengkapan wajah dan skinc

    Last Updated : 2024-11-28

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 264. Tidur Diluar?

    Pukul 19.00 wib— “Pa, Mama gak mau dengerin penjelasan Elgard,” Elgard jadi frustasi. Ayuma-sang ibu masih marah besar pada Haris Nugroho. “Mama masih ngunci kamar?” Haris melemas, rumah tangganya sebelumnya tak pernah seperti ini. Selalu harmonis, berdua istrinya itu. “Masih. Elgard aja disuruh keluar tadi. Kata Mbak, dari siang tadi Mama gak makan sampai malam ini. Elgard takut Mama sakit, Pa,” Elgard khawatir. Haris mengusap kasar wajahnya. Dirinya tak diizinkan masuk kamar oleh Ayuma. Wanita itu sudah marah besar. Biasanya tak pernah bersikap seperti ini. “Aarh! Ini ulah Clarissa. Dia mempermalukan keluarga!” “Pa, udahlah. Kenapa malah nyalahin Kakak? Papa juga ngapain mau dirayu si Azalea? Pake ciuman segala di tempat umum,” Elgard menatap kecewa pada Haris. “Kamu, Elgard. Percaya kamu kalau Papa begituan sama si Jalang itu? Papa aja gak nyangka dia melakukan itu. Semua terlalu mendadak dan di saat bersamaan, Kakak kamu melihat sampai akhirnya salah paham,” Jelas Haris, ke

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 263. Kecewa...

    Ceklek Barra membuka pintu kamar, masuk ke dalam dengan menutup kembali pintunya. “Assalamu'alaikum, Sayang,” seru Barra lembut. Olivia yang baru saja menyelesaikan tilawahnya, seketika menoleh pada Barra. Senyumnya merekah melihat Barra tersenyum mendekatinya yang duduk di sofa dekat jendela kamar. “Wa'alaikumussalam warahmatullah, Mas,” Jawab Olivia sembari meletakkan Mushaf di atas meja. “Sudah selesai mengaji?” Barra mengambil duduk di samping Olivia. la selalu kagum melihat istrinya itu ta'at beribadah, menentramkan hati memandangnya, teduh, menyejukkan jiwa. “Udah, Alhamdulillah.” Olivia mencium tangan Barra, seperti biasa saat suaminya pergi dan pulang. “Anak Ayah bagaimana? Habis dingajiin Ibu, ya?” Barra mengelus-ngelus perut Olivia, tak lupa menciumi babybump sang istri. Ada anaknya di dalam sana yang selalu berkembang dengan baik dan sehat. Bangganya Barra. “Iya, Ayah. Dari dalam kandungan, selalu dengerin ayat-ayat Allah supaya kalau gede nanti, mudah ngapalin Qur'

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 262. Terus Pantau...

    Barra berjalan dengan langkah cepat memasuki rumah. la akan langsung menuju ke kamarnya bersama Olivia di rumah itu, segera menemui sang istri. “Barra, sudah pulang?” Tuan Rawless memanggil saat baru saja keluar dari ruang kerjanya bersama Asisten pribadinya. “Kakek,” Barra langsung mendekat, akan menyalami terlebih dahulu. “Assalamu'alaikum, Kek,” Ucapnya, mencium takzim tangan sang Kakek. “Wa'alaikumussalam,” Tuan Rawless tersenyum, namun dapat melihat kegelisahan di wajah Barra. “Kenapa Kakek mengizinkan Elgard masuk ke rumah ini?” Barra langsung bertanya to the point, wajahnya kesal. Tuan Rawless terkesima sesaat. Benar dugaannya, Barra memang sedang gelisah akibat kedatangan Elgard tadi pagi. “Dia tidak masuk ke dalam rumah, Barra. Hanya di halaman saja,” Jawabnya lembut. “Ya tetap saja, Kek. Seharusnya jangan biarkan orang itu memasuki gerbang rumah!” Barra kesal bukan main. Elgard benar-benar sudah menguji kesabarannya sejak lama. “Sebenarnya Ibu kamu udah menyuruh penj

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 261. Awal Kehancuran.

    “Ma...” Haris berusaha memegang pundak Ayuma yang duduk di tepi ranjang sembari membelakanginya. Ayuma hanya diam, air matanya terus saja mengalir. “Ma, berita itu bohong. Papa gak selingkuh. Clarissa main ngamuk-ngamuk aja di sana, sampai akhirnya semua orang melihat kami, lalu menyebar berita seperti apa yang mereka lihat aja,” Haris dengan perasaan khawatir, memberi penjelasan pada sang istri yang sejak tadi diam tak mengatakan apapun. Justru semakin membuatnya takut. Bukankah diamnya wanita bisa menjadi lebih berbahaya daripada marahnya secara langsung? Terlebih Ayuma tipe wanita yang tidak suka marah, lemah lembut, jika merasa sedih hanya memilih menangis, tapi diam-diam, bisa pergi begitu saja. la takut jika sampai seperti itu. “Ma, please... Tolong percaya Papa. Mustahil Papa menduakan Mama. Seperti yang Papa jelaskan tadi, Papa memang mengajak Azalea bekerjasama untuk membuat Barra dan Oliv berpisah. Tapi rencana itu gagal total kok, Ma. Maafkan Papa karena gak memberitahu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 260. Gigit-gigitan?

    Barra mengamati video dari ponsel Jefri dengan seksama. la mengerutkan kening melihat bagaimana agresifnya Azalea mencumbu bibir Haris di restaurant. Perut Barra bagai diaduk-aduk, seketika merasa mual, Azalea benar-benar murahan. Bagaimana bisa dulu dirinya menikahi perempuan seperti ini, bahkan selalu menunggu kembalinya wanita itu dalam hidupnya setelah perceraian mereka, dua tahun lamanya. Bodohnya, ia sanggup mengajak Olivia menikah dengan sebuah kesepakatan akan mengakhiri pernikahan mereka jika Azalea kembali. Barra begitu merutuki kebodohannya tersebut. Hampir saja dirinya benar-benar kehilangan Olivia selamanya, hanya karena seorang Azalea yang tak pantas ditunggu apalagi diperjuangkan. “Bagaimana, Pak? Apa kita sebar sekarang videonya?” Jefri menunggu perintah. “Tahan dulu, Jef. Tadinya aku memang ingin video ini segera kita sebar sebagai balasan dari apa yang sudah mereka lakukan terhadapku. Tetapi setelah video pertengkaran Haris dan Putrinya viral, ditambah amukannya

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 259. Bertubi-tubi

    “Munafik! Om itu suka sama aku, tapi di depan anak Om, Om bilang jijik sama aku. Muna!” teriak Azalea pada Haris, mengejutkan pria itu. “Kamu?” Haris melotot pada Azalea. “Apa? Emang benar kan kalau aku ini simpanan Om. Kita sering ketemuan diam-diam tanpa ada orang yang tau. Om suka minta ketemuan, kalau gak di hotel, di rumah aku, atau di villa milik keluarga Om!” Azalea membalas, mengeluarkan kebenciannya dengan mengarang cerita. “Apa yang kamu bicarakan? Kamu mau menfitnah saya_” Haris kaget. Tak menyangka Azalea bisa sebejat ini. “Hei, kamu!” tunjuk Azalea pada Clarissa yang tengah menahan emosi memuncak di ubun-ubunnya, “Papa kamu ini memang berselingkuh sama aku. Dia selalu mendapatkan kepuasan dari tubuh aku, dari pelayanan aku di atas ranjang. Dia selalu mengeluh kalau dia gak bisa terpuaskan dari Mama kamu yang udah gak muda lagi itu. Udah menopause katanya, gak gurih lagi! Dia merasa hampa karena kebutuhan biologisnya kurang terpenuhi dari Mama kamu, sehingga dengan keh

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 258. Ketahuan

    “Baiklah. Kamu akan saya lindungi dari kasus pencemaran nama baik ini. Mobil dan apartemen juga akan saya siapkan. Uang bulanan akan selalu saya transfer ke rekening kamu!” Haris menahan gemuruh emosi di dada. Azalea seketika mengembangkan senyum senang. Akhirnya ia memiliki ATM berjalan sekarang. “Thank's, Om sayang...” bisiknya di telinga Haris yang langsung menjauhkan kepalanya dari wajah Azalea. “Awas saja kalau kamu sampai membawa-bawa nama saya. Habis kamu, Azalea!!” Haris memperingatkan dengan serius. “Sure. Aku sebenarnya senang bekerjasama dengan Om. Om memang baik banget aslinya_” Azalea mengelus lembut paha Haris, hingga ke bagian dalam pahanya. “Singkirkan tangan menjijikkan kamu itu, Betina!!” Haris murka. Perutnya seketika mual, jijik akan sentuhan Azalea. “Om munafik. Bilang aja Om suka tapi takut istri, kan?” ledek Azalea. “Kalau Om mau, kita bisa ke hotel tempat aku menginap. Aku puasin Om karena udah baik banget sama aku! Gimana?” “Jalang!” bentak Haris Nugroho

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 257. Ternyata Dia?

    “Oh iya, titip salam sama Haris ya. Saya ke dalam dulu,” Tuan Rawless tanpa basa basi untuk mengantarkan Elgard sampai ke mobil, justru masuk ke dalam rumah. Tak ada tawaran untuk Elgard agar masuk dulu ke dalam rumah, disuguhkan minuman, atau mengobrol layaknya memperlakukan seorang tamu. Elgard termangu sendirian. Perlakuan keluarga Rawless sangat dingin. Tidak memarahinya berlebihan ataupun menghujat karena perbuatannya dulu, tapi tidak pula beramah tamah. Ini lebih menyakitkan sebenarnya. la dengan langkah gontai, kembali ke mobil. Pendekatan yang direncanakan, gagal. Sedang Olivia tak sedikitpun mau berlama-lama bertatap muka dengannya. Olivia semakin lama semakin jauh, sulit digapai. Ini pasti karena larangan Barra. “Oliv...” lirihnya saat telah duduk di dalam mobil. “Semakin kamu bersikap cuek seperti ini, semakin kuat juga keinginan aku untuk memiliki kamu. Aku gak pernah merasakan rasa cinta yang menggebu-gebu seperti ini sebelumnya, perasaan yang sudah terlalu besar untu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 256. Minta Maaf...

    “Baguslah masalah cepat selesai. Kakek cuma ingin hubungan kamu dan Barra baik-baik saja, tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi kemarin. Yang Kakek mau, kalian berdua selalu kuat dan saling percaya satu sama lain,” pinta Tuan Rawless. Ujian cinta sepasang suami-istri itu pasti akan selalu ada, namun jangan sampai membuat keduanya terpisah lagi. “InsyaAllah kami berdua kuat, Kek. Oliv percaya Mas Barra sepenuhnya,” ungkap Olivia, meyakinkan sang Kakek. Tin tin... Suara klakson mobil terdengar di luar gerbang rumah, tampak security berbicara pada pemilik mobil yang ingin masuk. “Siapa, Pa?” Amanda menyipitkan mata melihat ke arah mobil di depan pos penjaga. “Papa juga gak tau,” Tuan Rawless mengangkat kedua bahunya. Olivia mengerutkan alis, itu seperti mobil seseorang yang ia kenal. Tampak Security setengah berlari menghampiri ketiganya. “Tuan, ada tamu yang ingin bertemu,” ucap Security memberitahukan. “Siapa?” Tuan Rawless tak merasa ada janji temu dengan seseorang. “Nam

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status