Beranda / CEO / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 5 Ketakutan Elgard

Share

Bab 5 Ketakutan Elgard

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-26 14:51:35

" Kamu istriku! Apa salahnya aku meminta hakku?! Kamu berlagak suci dengan memakai kerudung, tapi menolak keinginan suami. Percuma kamu berjilbab! Perempuan sok suci! Buka saja hijab kamu itu! Istri durhaka.."

" Hah!" Olivia tergelak sinis." Apa hubungannya dengan jilbab yang aku pakai? Aku menolak karena kamu tidak bersih. Pulang-pulang ingin meminta hak dengan alasan istri tidak boleh menolak keinginan suami? Istri durhaka? Cih! Kamu tidak pantas bicara seperti itu padaku. Kamu itu sudah berzina dengan wanita lain dan aku menolak kamu dengan alasan yang syar'i karena aku takut terkena penyakit gara-gara perbuatan kamu di luar sana. Dan tak ada dosa bagiku! Aku bukan istri durhaka, aku hanya menjaga diriku! Paham kamu!" Sentak Olivia, ia lebih tahu apa yang ia lakukan.

Elgard berdiri, merasa kesal. Ternyata istrinya bukan wanita lemah yang bisa ia intimidasi terus-terusan.

Olivia berjalan menuju pintu kamar. Namun sebelumnya, ia menoleh ke belakang pada Elgard yang belum rela ia tinggalkan." Satu lagi!" Ucapnya dengan raut wajah dingin.

" Aku menyerah! Aku tidak akan menahan kamu lagi untuk berada di sisiku. Terserah kamu mau berhubungan dengan wanita itu, aku memilih berpisah. Kalau kamu tidak mau melakukannya, maka aku akan mengurus sendiri perceraian kita. Aku sudah mengumpulkan bukti-bukti perselingkuhan kamu selama ini, dan itu akan memudahkan pengadilan menerima gugatanku!"

Blam!

Olivia pergi dari kamar, menutup pintu dari luar. Mana mau dirinya berada di satu kamar dengan pria yang telah mengkhianati pernikahan mereka.

Elgard terpaku.

Baru kali ini dirinya melihat seorang Olivia yang berbeda, tegas dan tak lagi menatap dirinya dengan tatapan memuja.

Dari raut wajah serta sorot mata, terlihat jelas jika Olivia tidak main-main dengan ucapannya.

'Dia ingin bercerai???' Elgard seketika ketar-ketir.

'Bisa jadi masalah ini... Aku bisa kehilangan semuanya..' Elgard menjambat rambutnya sendiri, panik.

'Tidak! Aku tidak akan membiarkan Olivia menggugat cerai diriku. Tepatnya sebelum aku resmi menjadi pimpinan perusahaan papa.. aku tidak mau bercerai!!' ia menggeleng-gelengkan kepala, mengusap kasar wajahnya.

Tadinya ia pikir Olivia tidak akan berani mengambil keputusan tersebut, mengingat wanita itu sangat menjaga kesehatan ayahnya.

Bahkan dulu saat menerima perjodohan kedua keluarga mereka, Olivia bersedia demi sang ayah.

Ia juga tak percaya Olivia menolak dirinya untuk melakukan apa yang seharusnya suami istri lakukan.

Ia pikir wanita itu begitu memuja dan mendambakan dirinya, namun ternyata yang ia dapatkan adalah penolakan.

Entah mengapa perasaan Elgard seakan tak terima. Tak suka di tolak seperti tadi. Dirinya merasa terhina oleh wanita yang selama ini ia anggap bukan siapa-siapa dan tak ada daya tarik sama sekali di matanya.

*****

Pagi mulai merekah usai semalam di liputi suasana yang menyesakkan.

Olivia sudah bangun pagi-pagi sekali dan berjalan menuju dapur dengan langkah pasti.

Dalam sekejap, ia mengeluarkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sandwich daging yang menjadi favoritnya.

Roti gandum, selada segar, tomat, keju dan tentu saja daging sapi yang sudah di panggang sebelumnya.

Ia mengambil pisau tajam dan mulai memotong tomat menjadi irisan tipis, lalu mengiris keju dengan hati-hati. Selada di cuci bersih, dan roti gandum di olesi dengan sedikit mayonaise.

Setelah semua bahan siap, Olivia mulai menyusun sandwich-nya. Dengan cermat, ia meletakkan selada, irisan tomat, dan keju di atas selembar roti gandum. Kemudian, menambahkan daging sapi yang telah di panggang dan menutupinya dengan selembar roti gandum lagi.

Terakhir, memanggangnya sebentar dengan sedikit olesan margarin di atas wajan datar yang panas.

Olivia tersenyum puas melihat hasil masakannya yang cantik dan menggoda selera.

Sementara itu, Elgard keluar dari kamar utama yang biasa di tempati Olivia, dimana sebenarnya merupakan kamar untuk mereka berdua sebagai suami istri. Namun tidak pernah didatangi apalagi ditempati pria itu selama enam bulan pernikahan mereka.

Ia telah rapi dengan pakaian kantornya, melangkah menapaki satu per satu anak tangga, turun ke lantai bawah.

Matanya nyalang penuh dengan rasa penasaran, dimana Olivia tidur semalam?

Ia berniat untuk mencari keberadaan wanita itu. Hingga bunyi suara orang tengah memasak, terdengar di telinganya dari arah dapur. Itu pasti Olivia pikirnya, mengingat di rumah itu hanya ada istrinya saja ditambah kehadiran dirinya sekarang.

Elgard melangkah cepat menuju dapur, detang jantungnya semakin kencang seiring mendekati pintu. Di depan matanya, Olivia berdiri anggun menghadap meja kompor, fokus memasak.

Elgard masuk, berjalan menghampiri kulkas untuk mengambil sebotol air mineral yang sejuk. Sesekali matanya melirik ke arah Olivia yang tak menoleh padanya sedikit pun.

Sedangkan Olivia mematikan kompor setelah memasukkan masakannya ke dalam sebuah piring. Ia menempatkan sandwich buatannya di atas piring putih, lalu menuangkan secangkir teh hangat kedalam cangkir putih bermotif shabby sebagai teman sarapannya.

Dengan kesibukannya sendiri, wanita itu berjalan membawa piring berisi sandwich beraroma lezat dan secangkir teh tadi ke meja di ruang makan, tanpa sedikit pun menghiraukan kehadiran Elgard.

' Hah! Dia sok banget!' gerutu Elgard dengan senyum miring, kesal tak disapa dan dihormati.

Pria itu meneguk air mineralnya dengan tergesa-gesa, lalu bergegas menyusul Olivia ke ruang makan.

Di ruang makan.

Dengan wajah tenang, Olivia meletakkan sarapannya di atas meja.

Ia duduk di kursi favoritnya menghadap jendela, menikmati sarapan pagi yang di buatnya sendiri sambil menatap pemandangan indah diluar jendela.

Olivia merasa nyaman karena bisa menyajikan sarapan sehat dan lezat untuk dirinya, menyempurnakan pagi yang cerah itu.

Krieet!

Suara kursi di geser keluar dari dalam meja, membuat Olivia menoleh ke samping. Elgard ternyata duduk di sana, pasang wajah dingin sembari menatap makanan yang ada di hadapan Olivia.

Olivia jengah. Ia kemudian bangkit dari duduk, tanpa berucap apapun, langsung membawa nampan berisi sarapannya, pergi dari meja makan.

Elgard mengernyit heran," Mau kemana kamu?!" Ketusnya.

Olivia berhenti sejenak sebelum keluar dari pintu." Ke kamarku!" Jawabnya datar.

" Kalau mau sarapan, disini! Sejak kapan orang sarapan di kamar? Kamu gak pernah di ajar adab makan?" Sentak Elgard tak suka diabaikan.

" Terserah aku!" Olivia tak peduli, tak ada keinginan berlama-lama di dekat laki-laki yang telah mengkhianati pernikahan mereka.

" Aku bilang makan disini! Kamu paham?" Titah Elgard, tegas.

Olivia menghembus napas panjang, ia tatap pria itu dengan sorot mata penuh kekesalan. Dapat Elgard rasakan jika istrinya itu sangat benci padanya.

" Apa masalah kamu sebenarnya? Bukankah kamu gak suka melihat aku di dekat kamu? Aku pergi menjauh demi kenyamanan masing-masing." Balas Olivia dingin.

Elgard terdiam. Ya, memang ia tak pernah suka melihat Olivia ada di dekatnya. Namun sebelum tujuannya mendapatkan jabatan tertinggi di perusahaan keluarga Nugroho berhasil, maka ia harus memperlakukan wanita ini seperti istrinya mulai sekarang.

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 6 Pergi Dari Rumah Elgard

    " Lupakan ucapanku dulu. Sekarang duduk disini. Kita sarapan bersama." Elgard berbicara dengan nada lebih lembut. " Kita? Sayangnya aku cuma pengen sarapan sendiri. Maaf, sekarang aku yang gak sudi berdekatan dengan kamu, Tuan Elgard Mario Nugroho." Olivia menunjukkan senyum mencibir, kembali melanjutkan langkahnya. Ia akan menyelesaikan sarapan pagi ini di kamar tamu yang ditempatinya semalam. Elgard tak habis akal, ia berjalan cepat menghadang langkah Olivia dan mengambil nampan berisi sarapan yang dibawa wanita itu. Olivia terkejut." Kamu apa-apaan?!" Sentaknya kesal. " Ini sarapanku!" Jawab Elgard membawa makanan tersebut ke atas meja, bersiap untuk menyantapnya. " Kamu...!" Olivia speechless, Elgard merampas makanan miliknya. " Kamu itu udah tau punya suami, kenapa cuma membuat sarapan untuk satu orang? Ya udah, ini berarti untukku sebagai kepala keluarga yang harus dilayani di rumah ini. Kamu bikin lagi yang baru untuk kamu sana!" Elgard dengan tanpa rasa bersalah, l

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 1 Kemarahan Elgard

    Mobil hitam Alphard tiba di depan rumah.Pria dengan setelan jas kerja yang pas di tubuh tinggi tegapnya, turun dari mobil dengan sorot mata penuh amarah. Berjalan dengan langkah cepat memasuki rumah.Olivia berada di ruang tengah, dapat ia dengar suara pintu terbuka. Tanpa ada ketukan terlebih dahulu. Siapa lagi jika bukan Elgard, suaminya. Hanya mereka berdua yang bisa masuk ke dalam rumah karena sistem keamanan pintu menggunakan sistem pengenalan bentuk wajah.Olivia dengan sikap tenang, berjalan menuju ruang tamu. Akan menemui suaminya yang tiba-tiba pulang ke rumah.Ya.. pria itu biasanya hanya datang sesekali, itupun tak pernah mau melihatnya yang selalu berusaha menyambut dengan senyum cerah. Berharap Elgard mau menetap di rumah yang ia tempati kini setelah resmi menjadi istri dari putra keluarga Nugroho tersebut.Elgard menghentikan langkah saat melihat Olivia telah berdiri di ruang tamu.Wanita itu menatap Elgard dengan raut wajah datar, tak berekspresi. Sudah tahu apa yang

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 2 Permintaan Maaf Elgard pada Kekasihnya

    ~ CS Bridal Boutique ~ " Mbak Chelsea, ada mas Elgard di luar. Pengen bertemu mbak katanya..." Ucap seorang karyawati butik pada owner tempat ia bekerja. Chelsea membuang napas kasar, jengah. " Bilang saja saya gak ada, Elena!" Jawab Chelsea kembali meneruskan pekerjaannya, mendesain sebuah gaun pengantin. " Elena sudah bilang mbak, tapi mas Elgard nya gak percaya. Dia keukeuh nungguin mbak di depan. Penting katanya." Jelas Elena bingung. Chelsea mendecak, ia merasa tak ingin lagi bertemu Elgard. Apalagi setelah Olivia, istri pria itu mendatanginya dengan maksud melarang agar tidak lagi berhubungan dengan Elgard. Drrt.. Drrt.. Ponsel bergetar lagi. Sejak tadi selalu di hubungi oleh nomor Elgard, namun tak sekalipun ia angkat. Chelsea menggeser tombol merah, tanda tak ingin menerima panggilan telepon Elgard. Elena hanya bisa mengelus dada. Majikannya sedang bertengkar dengan kekasih yang merupakan suami orang. Wajar hubungan mereka tidak pernah berjalan lancar. Me

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 3 Ketangkap Basah

    Chelsea tak kalah terkejut. Bagaimana bisa Elgard kehilangan haknya sebagai putra tunggal Nugroho hanya kedapatan masih berhubungan dengannya? " Pa, tunggu pa. Ini gak adil buat aku! Bagaimana bisa papa melakukan itu, aku ini anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga kita. Aku yang paling berhak menjadi penerus papa..." Protes Elgard mendekati posisi berdiri Haris di depan pintu yang menatapnya nyalang dan geram. " Tidak peduli kamu putra tunggalku! Karena kamu sudah merusak kepercayaanku, maka aku pun tidak segan-segan melakukan apa yang aku katakan di awal yaitu kamu tidak akan mendapatkan apa-apa kalau kamu masih berhubungan dengan perempuan itu!!" Bentak Haris. Tak buang waktu, ayah Elgard itu keluar dari kamar tersebut di ikuti para bodyguardnya. Tak sudi berlama-lama melihat pemandangan yang mengotori mata dan memalukan yang putranya perbuat. " Pa, tunggu pa.." Elgard yang baru selesai memasang resleting celananya dengan bertelanjang dada, berlari mengejar Haris yang me

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 4 Olivia ingin bercerai

    ~ Pukul 23.00 wib ~ ' Jadi dia sering tidur dengan wanita itu? ' Olivia tersenyum sinis dengan hati yang geram. Sebuah pesan masuk di ponsel yang ia pegang, menginformasikan apa yang terjadi hari ini dari seorang informan bayaran yang ia tugaskan untuk mencari tahu apa saja yang di lakukan Elgard di luar sana. Olivia menatap tajam layar ponsel yang menampilkan rekaman video Elgard sedang berpelukan dengan Chelsea di butik wanita itu. Pria itu masuk ke dalam butik di gandeng Chelsea dengan mesra dan tak keluar dari tempat itu hingga sore tadi. Sudah jelas apa saja yang mereka lakukan selama ini. Tak ada batasan. Wajahnya merah padam oleh amarah yang memuncak.' Aku benar-benar tak bisa mentolerir lagi apa yang kamu perbuat, Elgard! ' ujarnya dengan suara parau, seraya mengepalkan kedua telapak tangan hingga mengeluarkan suara berdecit. ' Kamu kira apa pernikahan ini? Sandiwara? Aku sudah berusaha mempertahankan rumah tangga kita, tapi kamu malah semakin keterlaluan! ' napasnya te

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 6 Pergi Dari Rumah Elgard

    " Lupakan ucapanku dulu. Sekarang duduk disini. Kita sarapan bersama." Elgard berbicara dengan nada lebih lembut. " Kita? Sayangnya aku cuma pengen sarapan sendiri. Maaf, sekarang aku yang gak sudi berdekatan dengan kamu, Tuan Elgard Mario Nugroho." Olivia menunjukkan senyum mencibir, kembali melanjutkan langkahnya. Ia akan menyelesaikan sarapan pagi ini di kamar tamu yang ditempatinya semalam. Elgard tak habis akal, ia berjalan cepat menghadang langkah Olivia dan mengambil nampan berisi sarapan yang dibawa wanita itu. Olivia terkejut." Kamu apa-apaan?!" Sentaknya kesal. " Ini sarapanku!" Jawab Elgard membawa makanan tersebut ke atas meja, bersiap untuk menyantapnya. " Kamu...!" Olivia speechless, Elgard merampas makanan miliknya. " Kamu itu udah tau punya suami, kenapa cuma membuat sarapan untuk satu orang? Ya udah, ini berarti untukku sebagai kepala keluarga yang harus dilayani di rumah ini. Kamu bikin lagi yang baru untuk kamu sana!" Elgard dengan tanpa rasa bersalah, l

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 5 Ketakutan Elgard

    " Kamu istriku! Apa salahnya aku meminta hakku?! Kamu berlagak suci dengan memakai kerudung, tapi menolak keinginan suami. Percuma kamu berjilbab! Perempuan sok suci! Buka saja hijab kamu itu! Istri durhaka.." " Hah!" Olivia tergelak sinis." Apa hubungannya dengan jilbab yang aku pakai? Aku menolak karena kamu tidak bersih. Pulang-pulang ingin meminta hak dengan alasan istri tidak boleh menolak keinginan suami? Istri durhaka? Cih! Kamu tidak pantas bicara seperti itu padaku. Kamu itu sudah berzina dengan wanita lain dan aku menolak kamu dengan alasan yang syar'i karena aku takut terkena penyakit gara-gara perbuatan kamu di luar sana. Dan tak ada dosa bagiku! Aku bukan istri durhaka, aku hanya menjaga diriku! Paham kamu!" Sentak Olivia, ia lebih tahu apa yang ia lakukan. Elgard berdiri, merasa kesal. Ternyata istrinya bukan wanita lemah yang bisa ia intimidasi terus-terusan. Olivia berjalan menuju pintu kamar. Namun sebelumnya, ia menoleh ke belakang pada Elgard yang belum rela i

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 4 Olivia ingin bercerai

    ~ Pukul 23.00 wib ~ ' Jadi dia sering tidur dengan wanita itu? ' Olivia tersenyum sinis dengan hati yang geram. Sebuah pesan masuk di ponsel yang ia pegang, menginformasikan apa yang terjadi hari ini dari seorang informan bayaran yang ia tugaskan untuk mencari tahu apa saja yang di lakukan Elgard di luar sana. Olivia menatap tajam layar ponsel yang menampilkan rekaman video Elgard sedang berpelukan dengan Chelsea di butik wanita itu. Pria itu masuk ke dalam butik di gandeng Chelsea dengan mesra dan tak keluar dari tempat itu hingga sore tadi. Sudah jelas apa saja yang mereka lakukan selama ini. Tak ada batasan. Wajahnya merah padam oleh amarah yang memuncak.' Aku benar-benar tak bisa mentolerir lagi apa yang kamu perbuat, Elgard! ' ujarnya dengan suara parau, seraya mengepalkan kedua telapak tangan hingga mengeluarkan suara berdecit. ' Kamu kira apa pernikahan ini? Sandiwara? Aku sudah berusaha mempertahankan rumah tangga kita, tapi kamu malah semakin keterlaluan! ' napasnya te

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 3 Ketangkap Basah

    Chelsea tak kalah terkejut. Bagaimana bisa Elgard kehilangan haknya sebagai putra tunggal Nugroho hanya kedapatan masih berhubungan dengannya? " Pa, tunggu pa. Ini gak adil buat aku! Bagaimana bisa papa melakukan itu, aku ini anak laki-laki satu-satunya dalam keluarga kita. Aku yang paling berhak menjadi penerus papa..." Protes Elgard mendekati posisi berdiri Haris di depan pintu yang menatapnya nyalang dan geram. " Tidak peduli kamu putra tunggalku! Karena kamu sudah merusak kepercayaanku, maka aku pun tidak segan-segan melakukan apa yang aku katakan di awal yaitu kamu tidak akan mendapatkan apa-apa kalau kamu masih berhubungan dengan perempuan itu!!" Bentak Haris. Tak buang waktu, ayah Elgard itu keluar dari kamar tersebut di ikuti para bodyguardnya. Tak sudi berlama-lama melihat pemandangan yang mengotori mata dan memalukan yang putranya perbuat. " Pa, tunggu pa.." Elgard yang baru selesai memasang resleting celananya dengan bertelanjang dada, berlari mengejar Haris yang me

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 2 Permintaan Maaf Elgard pada Kekasihnya

    ~ CS Bridal Boutique ~ " Mbak Chelsea, ada mas Elgard di luar. Pengen bertemu mbak katanya..." Ucap seorang karyawati butik pada owner tempat ia bekerja. Chelsea membuang napas kasar, jengah. " Bilang saja saya gak ada, Elena!" Jawab Chelsea kembali meneruskan pekerjaannya, mendesain sebuah gaun pengantin. " Elena sudah bilang mbak, tapi mas Elgard nya gak percaya. Dia keukeuh nungguin mbak di depan. Penting katanya." Jelas Elena bingung. Chelsea mendecak, ia merasa tak ingin lagi bertemu Elgard. Apalagi setelah Olivia, istri pria itu mendatanginya dengan maksud melarang agar tidak lagi berhubungan dengan Elgard. Drrt.. Drrt.. Ponsel bergetar lagi. Sejak tadi selalu di hubungi oleh nomor Elgard, namun tak sekalipun ia angkat. Chelsea menggeser tombol merah, tanda tak ingin menerima panggilan telepon Elgard. Elena hanya bisa mengelus dada. Majikannya sedang bertengkar dengan kekasih yang merupakan suami orang. Wajar hubungan mereka tidak pernah berjalan lancar. Me

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 1 Kemarahan Elgard

    Mobil hitam Alphard tiba di depan rumah.Pria dengan setelan jas kerja yang pas di tubuh tinggi tegapnya, turun dari mobil dengan sorot mata penuh amarah. Berjalan dengan langkah cepat memasuki rumah.Olivia berada di ruang tengah, dapat ia dengar suara pintu terbuka. Tanpa ada ketukan terlebih dahulu. Siapa lagi jika bukan Elgard, suaminya. Hanya mereka berdua yang bisa masuk ke dalam rumah karena sistem keamanan pintu menggunakan sistem pengenalan bentuk wajah.Olivia dengan sikap tenang, berjalan menuju ruang tamu. Akan menemui suaminya yang tiba-tiba pulang ke rumah.Ya.. pria itu biasanya hanya datang sesekali, itupun tak pernah mau melihatnya yang selalu berusaha menyambut dengan senyum cerah. Berharap Elgard mau menetap di rumah yang ia tempati kini setelah resmi menjadi istri dari putra keluarga Nugroho tersebut.Elgard menghentikan langkah saat melihat Olivia telah berdiri di ruang tamu.Wanita itu menatap Elgard dengan raut wajah datar, tak berekspresi. Sudah tahu apa yang

DMCA.com Protection Status