Share

Bab 12 Chelsea Hamil

Penulis: Dilla Maharia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-29 16:08:33

Tiga bulan berlalu...

Pukul 06.30 wib_

Kringg...

Kringg...

Dering alarm yang keras dari ponsel diatas nakas, memecah keheningan kamar, membuat Elgard tersentak dari tidurnya.

Dalam keadaan kusut, Elgard segera menoleh ke arah jam dinding. Matanya membulat, menghitung detik yang semakin menyempit. Ini sudah pagi ternyata.

'Ini hari persidangan terakhirku, aku gak boleh terlambat.' gumam Elgard sambil berlari menuju kamar mandi.

Ia segera membersihkan diri dengan terburu-buru, tak ingin membuang waktu sedikit pun.

Setelah selesai, Elgard mengenakan setelan jas terbaiknya, mencerminkan keseriusan namun juga ada sedikit kekhawatiran yang memenuhi pikirannya.

Elgard melangkah keluar rumah dengan langkah cepat, tak sabar ingin segera sampai di pengadilan.

Namun, di tengah perjalanan, ia merasa ada sesuatu yang ganjil. Wajahnya tampak bingung, seolah mencari sesuatu yang hilang.

Tiba-tiba, ia menyadari bahwa ia lupa membawa berkas-berkas penting yang di butuhkan dalam p
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 13 Pengadilan Agama

    Mentari pagi menyinari wajah Olivia dari arah jendela kamar. Gadis cantik yang sebentar lagi akan menyandang status janda namun belum pernah terjamah itu, baru saja selesai melaksanakan ibadah rutin paginya di kamar~dhuha time. Usai berdoa meminta ketenangan dan kekuatan, senyum kebahagiaan terpatri di bibirnya, menggambarkan hati yang cerah bagaikan pagi ini. Olivia sudah bangun pagi-pagi sekali di hari yang telah di tunggu-tunggu. Ia mandi dan akan berangkat menuju pengadilan agama. Hari ini adalah sidang terakhir perceraiannya dengan Elgard Mario Nugroho, suami yang selama ini tak pernah menerima kehadirannya dalam kehidupan pria itu. Ia merasa secercah kebahagiaan menyelimuti hatinya, seolah akan terbebas dari belenggu yang selama ini menghimpit hidupnya. Saat melirik jam dinding, Olivia segera bergegas bangkit dari duduknya di atas hamparan sajadah. Membuka mukena, melipat sajadah dan menyusun di tempat semula. Ia meregangkan badannya, lalu mengusap wajahnya dengan lembut.

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 14 Resmi Bercerai

    ' Chelsea!!! Apa yang kamu lakukan disini?? Aku kan udah bilang jangan datang!! Kamu bikin suasana makin panas, arrgh!!' gerutu Elgard di dalam hati, kesal pada wanita yang begitu ia cintai itu. Sementara Olivia yang menyadari kehadiran Mertuanya dan juga keberadaan wanita idaman lain di hati suaminya, hanya bisa tersenyum miris. Dirinya tak peduli lagi. Tak butuh waktu berjam-jam, dirinya akan menyudahi pernikahan dengan pria itu. Resmi secara Agama dan Negara. Sidang dimulai dengan pembacaan dakwaan oleh jaksa penuntut umum. Olivia merasakan perasaan yang bercampur aduk, ada rasa lega karena sebentar lagi semua akan berakhir. Namun juga ada rasa sedih yang mendalam karena tak pernah menyangka memiliki pernikahan menyedihkan seperti ini. Jauh dari kata langgeng, harmonis, sekali untuk seumur hidup. Tak berbeda dengan Elgard. Pria itu seharusnya merasa bahagia. Terlebih ada Chelsea yang datang memberi dukungan dan semangat padanya. Ada calon bayinya juga di dalam perut wanit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 15 Jangan Menyesal Aku Pergi

    Liana sang pengacara hanya bisa geleng-geleng kepala. Pelakor memang tak punya malu. Bahkan bangga pada kelakuannya yang terlihat murahan. "Aku permisi Elgard." Ucap Olivia hendak pergi, tak ada keinginan berlama-lama di dekat mantan suaminya itu. Urusan mereka udah selesai. "Olivia..." Elgard menghentikan langkah Olivia, Chelsea pun kaget. Ada apa dengan Elgard? Bukankah pria itu selalu mengatakan muak dan jijik melihat Olivia? "Kamu sekarang tinggal dimana? Apa yang kamu lakukan sehari-hari?" Tanya Elgard ingin memastikan Olivia hidup dengan baik. "Apa-apaan kamu El?? Apa urusan kamu mau tau dia tinggal dimana, melakukan apa sehari-hari." Bentak Chelsea, tak terima kekasihnya memberi perhatian pada mantan istri pria itu. "Chelsea, tolonglah..." Elgard meminta pengertian Chelsea, dirinya hanya sedang bersikap respect terhadap mantan istrinya. Itu saja. "Kamu!!" Chelsea geram, Elgard menyebalkan di matanya." Olivia, jangan sampai kamu baper ya! Calon suami aku, bukan sedan

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 16 Barra Malik Virendra

    Langit biru yang cerah terbentang luas di kepala, dengan beberapa awan putih yang berarak perlahan, seolah-olah menghiasi langit seperti kapas. Sinar matahari menyinari bumi, memberikan kehangatan yang menyenangkan bagi semua yang menikmatinya. Pohon-pohon bergerak perlahan mengikuti alunan angin, membuat suara gemericik yang menenangkan. Di kejauhan, bunyi burung-burung riang terdengar, menciptakan simfoni alam yang indah. ~ Barra Malik Virendra ~ Pria tampan berusia dua puluh sembilan tahun yang di kenal sebagai pewaris tunggal perusahaan besar UD Entertainment. Ia merupakan anak satu-satunya dari pemilik perusahaan tersebut, membuatnya menjadi sorotan media dan banyak orang. Apapun berita mengenai dirinya yang di kenal rupawan namun tertutup, membuat banyak orang penasaran untuk mengetahui bagaimana kehidupan pribadi sang CEO. Barra memiliki wajah yang rupawan, dengan mata tajam yang menawan dan rambut hitam pekat yang selalu terjaga kebersihannya. Tubuhnya yang tin

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 17 Teringat Masa Lalu

    Ya, Barra adalah pria yang pernah menikah. Memiliki seorang istri yang cantik, yang menjadi dambaan laki-laki. Azalea Stefani. Namun, kebahagiaan mereka berdua tidak berlangsung lama. Azalea memutuskan untuk bercerai dari Barra dan pergi meninggalkannya. Kejadian itu membuat Barra sangat terpukul dan menyesali pernikahannya yang tak bisa bertahan lebih lama. Sejak saat itu, Barra berubah menjadi pria yang dingin dan sulit untuk di ajak bercanda. Hatinya menjadi tertutup dan tidak mudah untuk bisa menerima cinta dari wanita lain. Setiap kali melihat wanita cantik, Barra hanya bisa mengingat mantan istrinya yang pernah menjadi miliknya dan pergi meninggalkannya tanpa alasan yang jelas. Jefri Harisson, sang asisten, berjalan mendekati Barra, putra pemilik UD Entertainment yang terkenal dingin, yang tengah berolahraga di ruang gym. Dengan napas terengah-engah, Barra menepuk keringat di dahinya sebelum menghentikan treadmill yang sedang ia gunakan. "Ada apa, Jef?" Tanya Barra denga

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 18 Gadis Dengan Senyum Tanpa Beban.

    Olivia berdiri di pinggir jalan sambil memberi makan kucing-kucing jalanan. Ini adalah kebiasaan yang selalu ia lakukan setiap hari, sebelum masuk kantor. Senyum manis terukir di wajahnya, mencerminkan kebahagiaan hati setelah resmi bercerai dari Elgard. Rasa bebas yang di rasakannya, membuat Olivia lebih menikmati hari-hari dengan penuh syukur. 'Makan yang banyak ya anak-anak.' ucapnya tersenyum riang. Angin berhembus lembut, membuat hijab yang menutupi kepalanya bergoyang anggun. Tanpa di sadarinya, kecantikan dan kelembutan yang ia miliki, berhasil mencuri perhatian seorang pria yang sedang duduk di dalam mobilnya yang berhenti tak jauh dari tempat Olivia memberi makan kucing. Sosok Olivia yang menawan itu seolah menancap dalam benak pria tersebut. Matanya tak bisa lepas dari pemandangan gadis yang terlihat begitu tulus dan lembut dalam berinteraksi dengan kucing-kucing jalanan. Di sisi lain, Olivia yang tak menyadari tatapan pria tersebut, terus saja memberi makan kuci

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 19 Ketegangan Para Karyawan.

    Olivia melangkah masuk ke dalam lobby perusahaan yang megah. Di tangannya, ia memegang sebuah paper bag berukuran sedang, berisi sekotak cake enak untuk nanti di makan bersama tim kerjanya di divisi IT. Seorang security bagian depan membukakan pintu kaca tinggi dan lebar lobby tersebut untuknya. " Silahkan Mbak Olivia..." Ucap security ramah. " Terima kasih Pak." Balas Olivia tak kalah ramah. Sembari berjalan, Olivia merasa semakin percaya diri dan siap menghadapi apa yang menanti di hari kerjanya. Ia dengan wajah senyum berjalan di sepanjang lobby UD Entertainment yang megah, menciptakan suasana mengesankan bagi siapapun yang memasuki gedung ini. Lantai marmer mengkilap seperti cermin, mencerminkan langit-langit tinggi yang di hiasi lampu gantung kristal, memancarkan cahaya yang cukup, namun tidak menyilaukan. Dinding-dindingnya di lapisi panel kayu jati, menambahkan kesan elegan dan rasa kehangatan pada ruangan yang luas ini. Di sudut, terdapat meja resepsionis yang terbuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 20 CEO Beraura Dingin dan Arogan.

    " Aah, mana nanti aku harus ikut meeting perdana lagi sama beliau. Deg-degan aku..." Salah satu mereka memegang dada, gugup bukan main. Olivia tersenyum, bermaksud menghibur," Jangan khawatir. Semua pasti akan baik-baik saja. Kita semua bekerja keras dan profesional, jadi gak ada alasan untuk takut, bukan?" Ucapnya membuat beberapa karyawan merasa sedikit lebih tenang dan mengangguk setuju. " Oke deh, aku ke MIT dulu yah..." Olivia hendak pamit. " Eh, by the way. Kamu dari mana Olivia? Kok cantik banget sih hari ini?" Tanya salah seorang mereka, menghentikan langkah Olivia. " Aku izin telat pagi ini karena ada urusan keluarga." Jawab Olivia, tak terlalu menjelaskan. " Wah, apa ada acara lamaran? Kamu mau nikah ya?" Goda mereka, tak tahu bagaimana kehidupan pribadi Olivia sesungguhnya. " Haa... Masa acara lamaran pagi-pagi ? Nggak kok!" Sanggahnya. Lebih baik tak ada yang tahu jika dirinya baru saja bercerai. Orang akan tahu siapa mantan suaminya nanti. Siapa yang tidak k

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04

Bab terbaru

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 133 Cemburu?

    “Lho, Elgard, Olivnya mana?” Clarissa yang baru saja datang, mencari keberadaan Olivia di dekat Elgard, namun tak ada. Elgard masih diam terpaku, belum bisa menormalkan perasaannya. “Lo kenapa? Berantem sama Oliv? Lo bilang apa sama dia? Jangan bilang lo nyakitin perasaan dia lagi makanya dia pergi gitu aja!” Clarissa curiga, baru sebentar ia tinggal pergi. Olivia sudah tak ada. “Gue harus tanya papa soal ini kak!” Elgard tak menjawab pertanyaan Clarissa. Ia langsung beranjak pergi dengan perasaan tak menentu, tergesa-gesa, hanya untuk memastikan kebenaran kabar pernikahan Barra dan Olivia yang belum diketahui semua orang. Berharap itu tidak benar. “Dia mau nanya apa ke papa?” gumam Clarissa tak mengerti, Elgard pergi begitu saja meninggalkannya. °°° “Pak Barra...” Olivia menghentikan langkahnya, menahan lengan Barra yang berjalan sambil menggenggam tangannya. Barra ikut berhenti dan menatap Olivia, wajahnya masih tampak dingin. “Maafkan aku... Aku gak bermaksud lancang mendah

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 132 Tidak Percaya!

    “Hai Oliv.” Sapa Elgard lebih mendekat pada Olivia yang mulai resah. Ia lirik Barra di seberang sana. Suami tampan dan posesifnya itu ternyata tengah menatap tajam ke arahnya dan Elgard sembari melangkah menuju tempatnya berada. Olivia tahu Barra tak akan suka melihat dirinya didekati Elgard.“Oh hai Elgard. Aku duluan ya.” Olivia cepat-cepat beranjak dari hadapan mantan suaminya itu, akan mendekati Barra yang berwajah menakutkan di seberang sana.“Olivia sebentar!” Elgard menghadang langkah Olivia, tak ingin lagi kehilangan kesempatan untuk bicara berdua setelah beberapa kali gagal.“Ada apa?” Tanya Olivia sedikit kaget, namun matanya masih tertuju ke belakang Elgard, tepatnya ke arah Barra disana yang tampak menahan amarah melihat Olivia tak dibiarkan pergi oleh seorang pria yang pernah menjadi masa lalu istrinya itu.“Olivia, aku cuma mau bilang ke kamu. Tolong jauhi Barra Malik Virendra.” Ucap Elgard to the point, mengejutkan Olivia.“Maksudnya?” Olivia menelan ludah. Ia baru inga

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 131 Adik Ipar?

    “Kamu haus?” Tanya Barra setelah mereka keluar dari arena permainan. Olivia merasa sudah cukup puas bermain dan mengajak suaminya keluar dari tempat itu. “Iya nih. Aku rasanya pengen es krim...” Olivia menunjuk stand es krim yang berada tak jauh dari sana. “Saya akan pergi membelikan es krimnya Pak.” Jefri hendak beranjak. “Tidak perlu Jef. Kamu bawa saja hadiah-hadiah ini ke mobil. Biar aku saya yang kesana membelinya!” Tukas Barra. “Baik Pak.” Jefri mengambil banyaknya hadiah yang diperoleh Olivia dari permainan yang dimenangkan Barra tadi, membawanya ke mobil untuk disimpan agar tak mengganggu gerak dan langkah bebas mereka. “Kamu tunggu disini, duduk saja. Saya belikan dulu es krimnya.” Ucap Barra pada Olivia setelah Jefri pergi. “Aku bisa pergi sendiri membelinya.” Olivia merasa tak enak hati merepotkan Barra. “Tidak Olivia, tunggulah disini! Saya hanya sebentar!” Titah Barra, tak ingin sang istri kelelahan. “Baiklah.” Olivia tersenyum, manut saja pada perintah suaminya.

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 130 Quality Time...

    “Kita jalan sekarang?” Tanya Barra antusias. “Ayo.” Olivia mengangguk, berusaha tampak antusias didepan Barra. “Kamu mau kita kemana?” “Aku ikut kemana anda bawa, soalnya aku gak begitu tau tempat-tempat yang biasa orang datangi.” jelas Olivia, apa adanya. Barra mengerti. Kehidupan istrinya itu tidak seperti para gadis lainnya sejak dulu, yang bisa hanging out bersama keluarga dan teman, atau bebas keluar rumah jalan-jalan menghabiskan masa remaja, melakukan banyak hal produktif. Jika tak sekolah, istrinya sehari-hari disamakan dengan asisten rumah tangga, mengerjakan sebagian pekerjaan mereka demi menghemat pengeluaran rumah tangga. “Kita berbelanja dulu seperti janji saya tadi pagi.” Barra memutuskan. Olivia diam sejenak, hingga mengiyakan. Terserah suaminya itu saja. °°° Pusat perbelanjaan... Mall yang ramai dengan pengunjung menjadi saksi betapa pasangan Barra dan Olivia menarik perhatian banyak orang. Barra seperti biasa dengan tatapannya yang tajam dan dingin itu, ber

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 129 Jalan Sekarang!

    Rapat sedang berlangsung... Barra duduk di ujung meja rapat, menatap para karyawan yang duduk berbaris disisi meja. Rapat berjalan dengan lancar, para karyawan menyampaikan ide dan strategi mereka dengan lebih percaya diri. Barra terus mengawasi dan memberikan arahan, memastikan bahwa proyek film ini akan menjadi sukses besar yang akan mengangkat nama perusahaannya menjadi lebih tinggi di industri entertainment. Namun yang tak bisa Barra hindari sedari tadi, berkali-kali dirinya melirik jam tangan. ‘Kenapa siang terlalu lama?’ gerutunya dalam hati. Saat karyawan fokus mendengar kepala bagian marketing menyampaikan ide dan gagasannya, Barra membuka ponsel. Rasa ingin tahu tentang apa yang sedang istrinya lakukan dirumah saat ini, membuatnya tak tahan untuk melihat rekaman cctv rumah. Barra tanpa sadar, tersenyum melihat Olivia yang berada didapur. Istrinya itu terlihat seperti sedang membuat minuman untuk dirinya sendiri. Tampak Olivia menatap ke kamera cctv, seolah tahu jika

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 128 Jaga Hati...

    “Kamu diam. Artinya kamu tidak akan komplain lagi.” Ucap Barra memecah keheningan sesaat yang terjadi. “Aku gak akan membantah lagi. Terserah anda saja. Maaf...” Jawab Olivia, pasrah. Barra merasa tak senang dengan ketidak-antusiasan Olivia, hanya dirinya saja yang semangat untuk menunjukkan hubungan mereka pada semua orang. Wanita itu begitu terpaksa. Jefri menatap satu persatu wajah Barra dan Olivia. Entah mengapa, ia seakan merasa ada yang salah disini. Apakah sedang terjadi miss komunikasi di antara majikannya ini? Sang Nyonya muda menangkap, Barra mempublikasikan hubungan mereka hanya untuk menakut-nakuti lawannya yaitu Laksmana Sanjaya, agar tak berani lagi macam-macam. Ia pun merasa bimbang dan tak yakin dengan keputusan suaminya karena terkesan pria itu hanya ingin melangsungkan resepsi pernikahan, hanya untuk melindunginya semata, bukan untuk sesuatu yang lebih dari sekedar tentang seorang Laksmana. Tentang masa depan berdua, misalnya? Sedang sang Bos dari sikap istriny

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 127 Tidak Setuju!

    “Itu benar. Ini yang saya maksud kemarin bahwa kamu tinggal tunggu tanggal mainnya. Orang-orang akan tau tentang hubungan kita sebentar lagi karena resepsi pernikahan kita akan segera dilangsungkan. Kamu sudah siap kan?” Barra begitu excited.Olivia masih dipenuhi banyak pertanyaan di benaknya, masih sulit mempercayai. “Kenapa diadakan resepsi? Bukankah kita sepakat untuk merahasiakan pernikahan ini?” Tanyanya butuh penjelasan, apa tujuan Barra sebenarnya?“Sepertinya memang tidak akan bisa dirahasiakan lagi Olivia. Orang memang harus tahu kalau kita sudah menikah. Tidak perlu menunggu Mommy dan Daddy kembali, resepsinya akan segera dilangsungkan!” Ujar Barra penuh keyakinan.Olivia tertegun. Mimpi apa dirinya? Apa itu artinya Barra telah membatalkan kesepakatan di awal bahwa pernikahan mereka akan berakhir setelah Azalea kembali.Apakah Barra telah menyadari bahwa sebuah pernikahan adalah sesuatu yang suci dan sakral, tidak boleh dipermainkan. Sehingga pria itu ingin serius membina r

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 126 Suka?

    “Kamu bilang apa?” Tanyanya untuk lebih memastikan, kenapa istrinya ini tidak protes?“Aku ikut apa aja yang suami aku katakan. Semua juga demi kebaikan aku kan?” Jawab Olivia, tak ada ekspresi keberatan yang ia tunjukkan.Barra cukup excited mendengar jawaban Olivia, wanita itu mau menuruti keinginannya? Tak protes apalagi merasa kesal.Perasaannya begitu lega, Olivia bersedia menjadi ibu rumah tangga saja. Seketika muncul di benaknya bayangan tentang keluarga bahagia yang harmonis, dilengkapi anak-anak yang lucu.Dadanya berdebar, namun senyumnya masih ditahan-tahan. Sejujurnya ia ingin langsung salto saat ini juga saking girangnya.“Bagus! Saya senang kalau kamu jadi istri yang nurut pada suami!” Barra membelai rambut panjang Olivia, wanita itu membuat hatinya selalu tentram. Olivia mengangguk. Ia tahu Barra mengkhawatirkan dirinya karena Laksmana pasti sedang mengincar nyawanya. Patuh dan taat pada apa yang suaminya katakan, maka itu yang akan ia lakukan meski tak bisa lagi beker

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 125 Setuju??

    Pukul 06.20 wib.Olivia sudah menyiapkan pakaian kantor untuk Barra. Dia memilih satu set kemeja dan celana panjang, serta mengambil dasi berwarna lebih gelap namun masih senada dengan kemeja yang dipilih.Barra mendekati Olivia perlahan. Pria itu baru saja selesai mandi, masih memakai bathrobe putih.Olivia menoleh sekilas pada suaminya tersebut, raut wajahnya masih dingin. Barra tahu Olivia masih marah padanya gara-gara kesengajaannya yang bisa membuat wanita itu mengandung benihnya.Tadi subuh, Olivia mengajaknya sholat berjamaah. Tetapi dengan berbagai alasan, dirinya tak sampai menjadi imam istrinya itu, alhasil Olivia sholat sendiri.Entah mengapa, dirinya merasa tak pantas. Sisi kelamnya yang tak diketahui orang lain termasuk Olivia istrinya sendiri, membuatnya merasa tak pantas menghadap Tuhannya. Dirinya berjiwa kejam, tak segan menyiksa bahkan menghabisi nyawa orang yang tak ia suka. Apa masih boleh menjalankan ibadah suci tersebut? Begitu pikirnya.“Ini pakaian kantor anda.

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status