Home / Romansa / Istri Kesayangan Tuan Arogan / Bab 4 Olivia ingin bercerai

Share

Bab 4 Olivia ingin bercerai

last update Last Updated: 2024-11-14 13:03:10

~ Pukul 23.00 wib ~

' Jadi dia sering tidur dengan wanita itu? ' Olivia tersenyum sinis dengan hati yang geram.

Sebuah pesan masuk di ponsel yang ia pegang, menginformasikan apa yang terjadi hari ini dari seorang informan bayaran yang ia tugaskan untuk mencari tahu apa saja yang di lakukan Elgard di luar sana.

Olivia menatap tajam layar ponsel yang menampilkan rekaman video Elgard sedang berpelukan dengan Chelsea di butik wanita itu.

Pria itu masuk ke dalam butik di gandeng Chelsea dengan mesra dan tak keluar dari tempat itu hingga sore tadi.

Sudah jelas apa saja yang mereka lakukan selama ini. Tak ada batasan.

Wajahnya merah padam oleh amarah yang memuncak.' Aku benar-benar tak bisa mentolerir lagi apa yang kamu perbuat, Elgard! ' ujarnya dengan suara parau, seraya mengepalkan kedua telapak tangan hingga mengeluarkan suara berdecit.

' Kamu kira apa pernikahan ini? Sandiwara? Aku sudah berusaha mempertahankan rumah tangga kita, tapi kamu malah semakin keterlaluan! ' napasnya terasa semakin memburu.

' Tidak ada lagi yang perlu di pertahankan! Aku muak dan jijik melihat tingkah lakumu! Kali ini aku benar-benar akan mundur! ' lirih Olivia, air mata kesedihan menciptakan bening di sudut matanya.

Suara langkah kaki menaiki anak tangga, terdengar dari arah pintu kamar yang tak tertutup.

' Siapa itu? ' lirih Olivia pelan sembari menyeka air mata.' Apa dia pulang? Tumben.'

Olivia bergegas mengambil hijab, segera memakainya.

Selama enam bulan menikah, Elgard jarang pulang ke rumah. Mungkin bisa di hitung hanya beberapa kali pria itu menginjakkan kakinya di rumah ini, itupun tidak untuk menginap.

Ia lebih memilih tinggal di apartemen pribadi miliknya atau menghabiskan waktu bersama kekasihnya entah di mana.

Hal tersebut di lakukan Elgard sejak hari pertama pernikahan mereka, tepatnya hari yang seharusnya menjadi malam pertama mereka, tetapi pria itu malah bersama Chelsea, tak sudi tinggal bersama Olivia apalagi menyentuhnya sebagai istri.

Elgard bahkan tak pernah sekalipun melihat aurat istrinya sendiri dari balik baju panjang dan hijab yang wanita itu kenakan, tak tertarik bahkan merasa jijik.

Tampak Elgard berdiri di depan pintu kamar. Pria itu terlihat kacau.

Olivia pasang wajah dingin, berdiri di jendela kamar tanpa menyambut kedatangan suaminya tersebut.

Tak berucap sepatah katapun, Elgard masuk ke dalam kamar.

Ia menatap Olivia yang diam seribu bahasa, tak menyambut kepulangan nya dengan senyuman seperti yang wanita itu lakukan biasanya jika dirinya datang untuk sekedar singgah sebentar demi membuat keluarga besarnya tak curiga.

" Aku mau mandi!" Ucap Elgard ketus.

Olivia mengernyit heran, sejak kapan pria itu mandi di rumah ini?

" Kenapa diam? Siapkan air mandiku, aku mau berendam air hangat." Titahnya dengan keangkuhan.

Olivia tergelak, mencibir." Aku bukan pembantu! Kalau kamu butuh bantuan, minta tolong baik-baik. Bukan memerintah!" Balas Olivia tak kalah dingin.

Elgard terhenyak, wanita itu membalas ucapannya dengan bergaya angkuh juga.

" Minta tolong baik-baik? Kamu pikir kamu siapa? Di mataku, kamu lebih rendah dari seorang pembantu, aku tidak butuh bantuanmu!" Elgard senang sekali menyerang mental Olivia.

" Ya sudah! Urus dirimu sendiri!" Olivia tak ada keinginan untuk berdebat, rasa mual melihat pria yang seharian ini bersama wanita lain, semakin besar.

Ia berjalan untuk keluar kamar, tak ingin berada di ruangan yang sama dengan Elgard.

" Kamu! Siapa yang menyuruhmu pergi?! Aku belum selesai!" Bentak Elgard, tak suka di abaikan.

" Apa aku butuh izin dari kamu untuk keluar dari kamar ini? Bahkan untuk keluar dari rumah ini pun aku tidak akan meminta izin darimu. Siapa kamu?!" Balas Olivia sinis.

Elgard terkesiap, Olivia semakin berani melawannya?

Ia berjalan mendekati istrinya itu, geram.

" Aku suamimu! Jangan coba-coba keluar dari rumah ini tanpa izin dariku!" Tegasnya.

" Sejak kapan kamu merasa menjadi suamiku? Bukankah setiap bertemu, kamu selalu ingin menceraikan ku? Kamu ingin menikahi kekasih kamu itu kan? Maka silahkan! Aku tidak akan menghalangi lagi hubungan kalian karena aku tidak peduli." Olivia menantang mata Elgard dengan sorot mata tajam.

Elgard merasa panas mendengar Olivia bicara dengan nada angkuh seperti itu. Hanya dirinya saja yang boleh, wanita itu tak punya hak untuk melawan balik.

" Aku tidak akan menceraikanmu!"

Olivia terkejut mendengar ucapan Elgard, sekarang berbeda lagi.

" Kenapa? Kamu takut papa Haris menghapus nama kamu sebagai pewarisnya? " Sindir Olivia dengan tersenyum miring.

Elgard terperanjat, ternyata Olivia tahu akan hal itu.

" Apa yang kamu bicarakan? Kamu tau_" Elgard agak tergugup, ia menatap Olivia dengan tatapan menyelidik.

" Amu tau semuanya, Elgard! Aku juga tau kalau kamu sedang tidur sepuasnya dengan kekasih kamu itu, lalu di pergoki oleh papa kamu, kan? " Olivia bersidekap dada dengan senyuman mencemooh.

Elgard cukup kaget, bagaimana Olivia bisa tahu?

" Kamu yang adukan ini semua ke papa sampai aku di ancam akan di hapus dari ahli warisnya?" Tuduh Elgard.

" Aku mengadu? Maaf ya, kalau aku mau, aku bisa mengadukannya sejak awal dulu. Tapi itu tidak aku lakukan. Karena aku masih mencoba menutupi aib kamu. Dan sekarang aku tidak peduli sama sekali tentang kamu!" Cibir Olivia.

Elgard merasa kesal, Olivia benar-benar angkuh.

" Kamu tidak peduli? Lalu apa namanya? Kamu mendatangi Chelsea dan menyuruhnya untuk menjauhiku? Kamu cemburu kan? Kami takut kehilangan aku kan? Kamu takut kehilangan fasilitas mewah seperti yang kamu nikmati sekarang setelah menikah denganku!" Elgard berdecih, memandang rendah pada Olivia.

" Aku tidak cemburu apalagi takut kehilangan kamu. Aku cuma sedang berusaha mempertahankan pernikahan kita. Karena aku sangat menghormati sebuah ikatan suci pernikahan. Tapi sayang, kamu yang tidak mau menjaganya. Dan sekarang, aku tidak akan melakukan apapun lagi untuk mempertahankannya. Aku pikir melepas kamu adalah jalan terbaik untuk hidupku!"

Elgard semakin mendekat pada posisi berdiri Olivia, tak terima akan ucapan wanita itu.

" Sayangnya, aku yang tidak akan menceraikanmu." Ucapnya menegaskan." Benar! Aku masih mempertahankan pernikahan ini demi jabatan sebagai pengganti papaku di perusahaan keluarga Nugroho. Kamu mau apa?!" Elgard tertawa menyeringai, menertawakan Olivia yang ia lihat begitu menyedihkan. Di pertahankan bukan karena cinta, tapi harta.

" Wow, kamu merasa hebat? Dengar tuan Elgard. Lakukan apa yang kamu mau, maka aku akan melakukan apa yang aku mau!" Olivia berlalu dari hadapan Elgard, muak melihat tinggah pria itu.

" Apa yang akan kamu lakukan?" Elgard menahan langkah Olivia, memegang pergelangan tangan istrinya.

Olivia menatap tangannya di sentuh, sontak menepis kasar tangan Elgard. Tak sudi, kulit pria itu bekas bertukar keringat dengan wanita lain yang tak halal untuknya.

Elgard terhenyak, Olivia menampakkan wajah jijik padanya. Hatinya tak terima dengan sikap wanita itu.

" Aku tidak ada niat hidup bersamamu lagi. Kalau kamu tidak mau menceraikanku, maka aku yang akan menggugat cerai kamu!" Tegas Olivia berwajah serius.

" Oh ya?" Elgard tertawa mengejek." Memangnya kamu bisa apa? Kamu mau bercerai? Kamu tidak takut penyakit ayah kamu semakin parah? Jangan merasa hebat kamu, OLIVIA SERAPHINA!"

" Itu yang selalu kamu katakan, bahwa aku tidak bisa bercerai dari kamu karena penyakit ayahku. Jangan sok tau kamu. Itu ayahku, kamu tidak usah memikirkannya. Aku bisa mengatasi masalah keluargaku. Yang penting aku bisa lepas dari pria seperti kamu!" Olivia balik menertawakan Elgard yang terlalu percaya diri.

" Hei! Kamu pikir kamu bisa melakukannya? Amu tidak akan membiarkannya. Kita tidak akan bercerai!" Elgard mulai terbakar emosi.

" Terserah! Lakukan apa yang kamu mau. Aku bebas melakukan apapun yang aku mau. Kamu pikir aku takut padamu? Kamu pikir aku tergila-gila padamu? Kamu pikir aku takut kehilangan kamu dan semua fasilitas mewah yang ada di rumah ini? Tidak! Kamu bukan satu-satunya laki-laki menawan dan berharta di dunia ini, jangan besar kepala. Keputusanku sudah bulat, aku ingin bercerai!" Olivia lagi-lagi beranjak dari hadapan Elgard, namun di halangi pria itu.

" Jangan memancing kemarahanku, Olivia Seraphina!!! Aku bisa menghancurkan hidup kamu dengan mudah kalau kamu berbuat macam-macam ," ancam Elgard memegang tangan Olivia.

" Lepaskan! Jangan pernah sentuh aku, Elgard! Aku tidak sudi." Olivia menghempaskan tangan Elgard ke udara, wajahnya semakin menunjukkan rasa jijik pada pria itu.

" Mmh, kamu mulai sok suci ya sekarang... Tidak mau aku sentuh? Bukankah selama ini kamu mendambakan sentuhan dariku Olivia? Jangan munafik kamu!" Elgard mengikis jarak di antara mereka, tubuhnya yang tinggi seakan mengungkung tubuh Olivia hingga tak bisa melepaskan diri.

" Ka-kamu mau apa??!" Olivia menelan ludah. Tatapan pria di hadapannya ini terlihat berbeda, mengerikan.

" Kalau kamu ingin sentuhan dariku, maka aku akan memberikannya mulai sekarang. Aku bisa memuaskan mu sampai ketagihan. Tapi jangan pernah lagi ucapkan kata cerai, itu tak akan terjadi!" Elgard mendesak tubuh Olivia yang berusaha mundur ke belakang, hingga punggungnya membentur dinding kamar.

" Kamu menjijikan! Kamu pikir aku mau bekas wanita itu? Aku jijik! Aku tidak sudi kamu sentuh. Minggir kataku!!" Perut Olivia serasa mual mendadak, tak rela di sentuh Elgard yang seharian ini bersama wanita lain, lalu malamnya hendak menyentuhnya dengan maksud menghina.

Elgard merasa panas. Ia tak terima dengan ucapan istrinya barusan.

Dengan cepat, kedua pergelangan tangan Olivia ia genggam erat, bahkan di cengkeram kuat. Lalu di tempelkan ke dinding di samping wajah Olivia yang tubuhnya telah bersandar di dinding tersebut.

" Kamu merasa suci dan aku yang kotor? Ok, kita lihat, apa setelah ini kamu bisa menolak? Aku pastikan kamu yang akan terus-terusan memohon agar aku sentuh!" Elgard hendak mencium Olivia dengan brutal, namun dengan cepat Olivia mengelak.

" Menjauh dariku Elgard!! Kamu menjijikan!!" Pekik Olivia, ia merasa di rendahkan dan ini sebuah penghinaan. Elgard sudah terlalu menginjak-injak harga dirinya.

Elgard semakin tertantang. Melihat penolakan secara angkuh dari wanita yang selama ini ia benci dan abaikan, membuatnya penasaran.

Harum aroma dari tubuh Olivia begitu menyenangkan di penciumannya. Tanpa ia sadari justru membangkitkan hasratnya.

Ia paksa tuk memeluk tubuh Olivia akan membawanya ke kasur. Ingin mencoba mencicipi rasa wanita itu.

Arrghh!!

Elgard mengerang kesakitan, aset berharganya di bawah sana, di tendang tiba-tiba oleh Olivia. Sontak membuatnya terjatuh sembari mengerang kesakitan memegang area dalam pangkal pahanya tersebut.

" Olivia, apa.. yang kamu... Lakukan? Ini aset berhargaku!" Lirihnya terbata-bata saking sakitnya.

Olivia yang sudah menjauh, menatap Elgard dengan penuh kebencian.

" Jangan pernah macam-macam pada Elgard!! Aku tidak selemah yang kamu pikirkan. Kamu belum puas menyakiti perasaanku dengan berselingkuh? Bahkan berhubungan badan dengan selingkuhan kamu itu! Masih belum cukup?? Sekarang kamu mau menyentuhku dengan maksud menghinaku setelah seharian ini kamu bersama dia! Kamu benar-benar kejam! Aku sangat membencimu!" Umpat Olivia murka.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Related chapters

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 5 Ketakutan Elgard

    " Kamu istriku! Apa salahnya aku meminta hakku?! Kamu berlagak suci dengan memakai kerudung, tapi menolak keinginan suami. Percuma kamu berjilbab! Perempuan sok suci! Buka saja hijab kamu itu! Istri durhaka.." " Hah!" Olivia tergelak sinis." Apa hubungannya dengan jilbab yang aku pakai? Aku menolak karena kamu tidak bersih. Pulang-pulang ingin meminta hak dengan alasan istri tidak boleh menolak keinginan suami? Istri durhaka? Cih! Kamu tidak pantas bicara seperti itu padaku. Kamu itu sudah berzina dengan wanita lain dan aku menolak kamu dengan alasan yang syar'i karena aku takut terkena penyakit gara-gara perbuatan kamu di luar sana. Dan tak ada dosa bagiku! Aku bukan istri durhaka, aku hanya menjaga diriku! Paham kamu!" Sentak Olivia, ia lebih tahu apa yang ia lakukan. Elgard berdiri, merasa kesal. Ternyata istrinya bukan wanita lemah yang bisa ia intimidasi terus-terusan. Olivia berjalan menuju pintu kamar. Namun sebelumnya, ia menoleh ke belakang pada Elgard yang belum rela i

    Last Updated : 2024-11-26
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 6 Pergi Dari Rumah Elgard

    " Lupakan ucapanku dulu. Sekarang duduk disini. Kita sarapan bersama." Elgard berbicara dengan nada lebih lembut. " Kita? Sayangnya aku cuma pengen sarapan sendiri. Maaf, sekarang aku yang gak sudi berdekatan dengan kamu, Tuan Elgard Mario Nugroho." Olivia menunjukkan senyum mencibir, kembali melanjutkan langkahnya. Ia akan menyelesaikan sarapan pagi ini di kamar tamu yang ditempatinya semalam. Elgard tak habis akal, ia berjalan cepat menghadang langkah Olivia dan mengambil nampan berisi sarapan yang dibawa wanita itu. Olivia terkejut." Kamu apa-apaan?!" Sentaknya kesal. " Ini sarapanku!" Jawab Elgard membawa makanan tersebut ke atas meja, bersiap untuk menyantapnya. " Kamu...!" Olivia speechless, Elgard merampas makanan miliknya. " Kamu itu udah tau punya suami, kenapa cuma membuat sarapan untuk satu orang? Ya udah, ini berarti untukku sebagai kepala keluarga yang harus dilayani di rumah ini. Kamu bikin lagi yang baru untuk kamu sana!" Elgard dengan tanpa rasa bersalah, l

    Last Updated : 2024-11-26
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 7 Hanya dimanfaatkan

    Mobil Olivia melaju pelan memasuki halaman rumah yang luas dan terawat dengan baik, di apit oleh pepohonan hijau, juga semak bunga yang rapi. Sebuah rumah mewah berdiri megah di tengah-tengahnya, menampilkan arsitektur yang anggun dan elegan. Dinding putih yang bersih dan jendela kaca besar yang menghiasi rumah, menciptakan kesan mewah namun klasik. Di bagian depan rumah, terdapat air mancur yang airnya jatuh ke kolam dengan gemercik lembut, menambah suasana tenang di lingkungan tersebut. Olivia masih duduk di dalam mobil dan mengamati rumah itu lekat-lekat. Terlihat jelas bahwa rumah tersebut di rawat baik, dengan lantai marmer yang mengkilap dan patung-patung marmernya yang artistik. Pintu utama rumah terbuat dari kayu jati berkualitas tinggi dengan ukiran yang detail dan indah, menambah kesan kemewahan pada rumah. Namun, di balik kemegahannya, Olivia merasakan sebuah keperihan yang mendalam setiap mengingat di rumah itulah dulu ia dan ibunya~Amanda begitu bahagia bersama-sama

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 8 Kekecewaan Olivia

    Helen benar-benar geram akan keberanian Olivia melawannya. " Anak tidak tau diri! Mentang-mentang kamu udah jadi menantu keluarga Nugroho, kamu merasa hebat ya?? Kamu lupa? Kami yang udah membesarkan kamu dengan baik sampai kamu jadi seperti sekarang. Kami juga yang udah menjodohkan kamu dengan laki-laki terhormat, dari keluarga terpandang. Itu semua supaya kamu bisa memiliki kehidupan yang bahagia. Kamu itu kacang lupa kulitnya!" Helen menunjuk-nunjuk wajah Olivia dengan jari telunjuknya, meminta putri tirinya itu agar tahu diri. " Aku? Aku dibesarkan dengan baik dan dijodohkan dengan laki-laki terhormat, demi kebahagiaanku?? Wow!" Olivia tergelak, sinis. Ia bertepuk tangan atas ucapan Helen. " Aku lihat dan dengar dengan mata kepalaku sendiri, aku dijodohkan demi keuntungan kalian semata. Kalian gak pernah sama sekali memikirkan kebahagiaanku. Yang ada, kalian cuma ingin memanfaatkanku!" Sentak Olivia, muak. " Kalian lupa? Aku hidup menderita di rumahku sendiri? Ini rumah ibu

    Last Updated : 2024-11-27
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 9 Jangan Anggap Anak Lagi

    " Dan itu kamu lakukan saat Elgard sudah menjadi suamiku. Kamu mendatanginya ke kantor dengan alasan kamu adalah iparnya. Kamu mulai menggodanya dengan tubuh yang kamu punya. Tapi sayang, Elgard menolak mentah-mentah. Dia jijik melihat kamu. Dia maunya cuma tubuh Chelsea, bukan kamu yang merupakan teman baik kekasihnya. Entah kenapa Elgard gak memberitahu kekasihnya kalau kamu sudah melakukan perbuatan memalukan itu? Mungkin Elgard gak pernah tertarik membahas tentang kamu. Dia cuma menganggap kamu seperti kebanyakan perempuan di luar sana yang mencoba menggodanya." Ucapan Olivia berhasil membuat wajah Angel merah padam, antara menahan malu dan marah karena dipermalukan. " Diam Lo!" Bentaknya pada Olivia yang menatapnya tanpa ekspresi. " Angel, apa itu benar? Kamu datang ke kantor Elgard untuk menggodanya? Itu memalukan Angel!!" Helen begitu malu, tak menyangka putri kebanggaannya bisa berbuat serendah itu. " Jangan percaya Ma! Perempuan binal ini sedang memfitnah aku..." "

    Last Updated : 2024-11-28
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 10 Keputusan Sudah Bulat

    Mobil Olivia keluar dari pintu gerbang kediaman Abian dengan melaju kencang. Elgard yang baru saja tiba di kediaman Ayah mertuanya itu, cukup heran melihat mobil istrinya pergi, kemana Olivia kali ini? Sebenarnya saat berasa di kantor tadi, pikiran Elgard tak tenang. Firasatnya mengatakan jika Olivia bisa saja benar-benar pergi dari rumah mereka, mengingat istrinya itu mengatakan tetap pada pendiriannya yaitu bercerai. Elgard yang mulai kepikiran, tak pikir panjang lagi, segera meninggalkan pekerjaannya di kantor untuk kembali pulang ke rumah. Jangan sampai Olivia benar-benar pergi. Ia tak mau permasalahan rumah tangganya menyebabkan dirinya jadi kehilangan tujuannya yaitu menjadi penerus Nugroho sebagai Presiden Direktur di perusahaan keluarga mereka. Saat tiba di rumah, benar saja. Olivia sudah tidak ada lagi. Ia berlari menuju kamar, membuka lemari pakaian, sudah tak ada lagi pakaian-pakaian Olivia di dalamnya. Meja rias juga kosong dari perlengkapan wajah dan skinc

    Last Updated : 2024-11-28
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 11 Perjuangkan Dia

    Olivia tersenyum miris, tak menggubris penolakan Elgard yang takut kehilangan haknya sebagai putra satu-satunya Haris Nugroho jika sampai bercerai darinya sebelum mendapatkan tujuan pria itu. "Aku udah minta pengacaraku mengurus gugatan cerai untuk kamu. Aku cuma pengen prosesnya di percepat! Aku cuma mau secepatnya pergi dari kehidupan kamu Elgard!" "Itu gak akan terjadi! Aku akan mempersulit semuanya! Jangan coba-coba melawan seorang Elgard Mario Nugroho!" Elgard menatap tajam pada Olivia. "Kamu itu terlalu polos, El... Kamu pikir kamu akan benar-benar di coret dari pewaris Papa kamu kalau aku minta cerai??" Olivia tersenyum mencibir. "Maksud kamu?" Elgard tak mengerti. "Kamu adalah satu-satunya penerus Papa Haris. Walaupun ada kakak perempuan kamu, tapi yang bisa meneruskan perusahaan keluarga Nugroho itu cuma kamu!" Jelas Olivia, membuat Elgard terdiam beberapa saat. " Kenapa aku bisa mengatakan seperti ini? Sebab aku juga baru tau tadi, bahwa ternyata Ayah kamu ngotot

    Last Updated : 2024-11-29
  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 12 Chelsea Hamil

    Tiga bulan berlalu... Pukul 06.30 wib_ Kringg... Kringg... Dering alarm yang keras dari ponsel diatas nakas, memecah keheningan kamar, membuat Elgard tersentak dari tidurnya. Dalam keadaan kusut, Elgard segera menoleh ke arah jam dinding. Matanya membulat, menghitung detik yang semakin menyempit. Ini sudah pagi ternyata. 'Ini hari persidangan terakhirku, aku gak boleh terlambat.' gumam Elgard sambil berlari menuju kamar mandi. Ia segera membersihkan diri dengan terburu-buru, tak ingin membuang waktu sedikit pun. Setelah selesai, Elgard mengenakan setelan jas terbaiknya, mencerminkan keseriusan namun juga ada sedikit kekhawatiran yang memenuhi pikirannya. Elgard melangkah keluar rumah dengan langkah cepat, tak sabar ingin segera sampai di pengadilan. Namun, di tengah perjalanan, ia merasa ada sesuatu yang ganjil. Wajahnya tampak bingung, seolah mencari sesuatu yang hilang. Tiba-tiba, ia menyadari bahwa ia lupa membawa berkas-berkas penting yang di butuhkan dalam p

    Last Updated : 2024-11-29

Latest chapter

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 264. Tidur Diluar?

    Pukul 19.00 wib— “Pa, Mama gak mau dengerin penjelasan Elgard,” Elgard jadi frustasi. Ayuma-sang ibu masih marah besar pada Haris Nugroho. “Mama masih ngunci kamar?” Haris melemas, rumah tangganya sebelumnya tak pernah seperti ini. Selalu harmonis, berdua istrinya itu. “Masih. Elgard aja disuruh keluar tadi. Kata Mbak, dari siang tadi Mama gak makan sampai malam ini. Elgard takut Mama sakit, Pa,” Elgard khawatir. Haris mengusap kasar wajahnya. Dirinya tak diizinkan masuk kamar oleh Ayuma. Wanita itu sudah marah besar. Biasanya tak pernah bersikap seperti ini. “Aarh! Ini ulah Clarissa. Dia mempermalukan keluarga!” “Pa, udahlah. Kenapa malah nyalahin Kakak? Papa juga ngapain mau dirayu si Azalea? Pake ciuman segala di tempat umum,” Elgard menatap kecewa pada Haris. “Kamu, Elgard. Percaya kamu kalau Papa begituan sama si Jalang itu? Papa aja gak nyangka dia melakukan itu. Semua terlalu mendadak dan di saat bersamaan, Kakak kamu melihat sampai akhirnya salah paham,” Jelas Haris, ke

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 263. Kecewa...

    Ceklek Barra membuka pintu kamar, masuk ke dalam dengan menutup kembali pintunya. “Assalamu'alaikum, Sayang,” seru Barra lembut. Olivia yang baru saja menyelesaikan tilawahnya, seketika menoleh pada Barra. Senyumnya merekah melihat Barra tersenyum mendekatinya yang duduk di sofa dekat jendela kamar. “Wa'alaikumussalam warahmatullah, Mas,” Jawab Olivia sembari meletakkan Mushaf di atas meja. “Sudah selesai mengaji?” Barra mengambil duduk di samping Olivia. la selalu kagum melihat istrinya itu ta'at beribadah, menentramkan hati memandangnya, teduh, menyejukkan jiwa. “Udah, Alhamdulillah.” Olivia mencium tangan Barra, seperti biasa saat suaminya pergi dan pulang. “Anak Ayah bagaimana? Habis dingajiin Ibu, ya?” Barra mengelus-ngelus perut Olivia, tak lupa menciumi babybump sang istri. Ada anaknya di dalam sana yang selalu berkembang dengan baik dan sehat. Bangganya Barra. “Iya, Ayah. Dari dalam kandungan, selalu dengerin ayat-ayat Allah supaya kalau gede nanti, mudah ngapalin Qur'

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 262. Terus Pantau...

    Barra berjalan dengan langkah cepat memasuki rumah. la akan langsung menuju ke kamarnya bersama Olivia di rumah itu, segera menemui sang istri. “Barra, sudah pulang?” Tuan Rawless memanggil saat baru saja keluar dari ruang kerjanya bersama Asisten pribadinya. “Kakek,” Barra langsung mendekat, akan menyalami terlebih dahulu. “Assalamu'alaikum, Kek,” Ucapnya, mencium takzim tangan sang Kakek. “Wa'alaikumussalam,” Tuan Rawless tersenyum, namun dapat melihat kegelisahan di wajah Barra. “Kenapa Kakek mengizinkan Elgard masuk ke rumah ini?” Barra langsung bertanya to the point, wajahnya kesal. Tuan Rawless terkesima sesaat. Benar dugaannya, Barra memang sedang gelisah akibat kedatangan Elgard tadi pagi. “Dia tidak masuk ke dalam rumah, Barra. Hanya di halaman saja,” Jawabnya lembut. “Ya tetap saja, Kek. Seharusnya jangan biarkan orang itu memasuki gerbang rumah!” Barra kesal bukan main. Elgard benar-benar sudah menguji kesabarannya sejak lama. “Sebenarnya Ibu kamu udah menyuruh penj

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 261. Awal Kehancuran.

    “Ma...” Haris berusaha memegang pundak Ayuma yang duduk di tepi ranjang sembari membelakanginya. Ayuma hanya diam, air matanya terus saja mengalir. “Ma, berita itu bohong. Papa gak selingkuh. Clarissa main ngamuk-ngamuk aja di sana, sampai akhirnya semua orang melihat kami, lalu menyebar berita seperti apa yang mereka lihat aja,” Haris dengan perasaan khawatir, memberi penjelasan pada sang istri yang sejak tadi diam tak mengatakan apapun. Justru semakin membuatnya takut. Bukankah diamnya wanita bisa menjadi lebih berbahaya daripada marahnya secara langsung? Terlebih Ayuma tipe wanita yang tidak suka marah, lemah lembut, jika merasa sedih hanya memilih menangis, tapi diam-diam, bisa pergi begitu saja. la takut jika sampai seperti itu. “Ma, please... Tolong percaya Papa. Mustahil Papa menduakan Mama. Seperti yang Papa jelaskan tadi, Papa memang mengajak Azalea bekerjasama untuk membuat Barra dan Oliv berpisah. Tapi rencana itu gagal total kok, Ma. Maafkan Papa karena gak memberitahu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 260. Gigit-gigitan?

    Barra mengamati video dari ponsel Jefri dengan seksama. la mengerutkan kening melihat bagaimana agresifnya Azalea mencumbu bibir Haris di restaurant. Perut Barra bagai diaduk-aduk, seketika merasa mual, Azalea benar-benar murahan. Bagaimana bisa dulu dirinya menikahi perempuan seperti ini, bahkan selalu menunggu kembalinya wanita itu dalam hidupnya setelah perceraian mereka, dua tahun lamanya. Bodohnya, ia sanggup mengajak Olivia menikah dengan sebuah kesepakatan akan mengakhiri pernikahan mereka jika Azalea kembali. Barra begitu merutuki kebodohannya tersebut. Hampir saja dirinya benar-benar kehilangan Olivia selamanya, hanya karena seorang Azalea yang tak pantas ditunggu apalagi diperjuangkan. “Bagaimana, Pak? Apa kita sebar sekarang videonya?” Jefri menunggu perintah. “Tahan dulu, Jef. Tadinya aku memang ingin video ini segera kita sebar sebagai balasan dari apa yang sudah mereka lakukan terhadapku. Tetapi setelah video pertengkaran Haris dan Putrinya viral, ditambah amukannya

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 259. Bertubi-tubi

    “Munafik! Om itu suka sama aku, tapi di depan anak Om, Om bilang jijik sama aku. Muna!” teriak Azalea pada Haris, mengejutkan pria itu. “Kamu?” Haris melotot pada Azalea. “Apa? Emang benar kan kalau aku ini simpanan Om. Kita sering ketemuan diam-diam tanpa ada orang yang tau. Om suka minta ketemuan, kalau gak di hotel, di rumah aku, atau di villa milik keluarga Om!” Azalea membalas, mengeluarkan kebenciannya dengan mengarang cerita. “Apa yang kamu bicarakan? Kamu mau menfitnah saya_” Haris kaget. Tak menyangka Azalea bisa sebejat ini. “Hei, kamu!” tunjuk Azalea pada Clarissa yang tengah menahan emosi memuncak di ubun-ubunnya, “Papa kamu ini memang berselingkuh sama aku. Dia selalu mendapatkan kepuasan dari tubuh aku, dari pelayanan aku di atas ranjang. Dia selalu mengeluh kalau dia gak bisa terpuaskan dari Mama kamu yang udah gak muda lagi itu. Udah menopause katanya, gak gurih lagi! Dia merasa hampa karena kebutuhan biologisnya kurang terpenuhi dari Mama kamu, sehingga dengan keh

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 258. Ketahuan

    “Baiklah. Kamu akan saya lindungi dari kasus pencemaran nama baik ini. Mobil dan apartemen juga akan saya siapkan. Uang bulanan akan selalu saya transfer ke rekening kamu!” Haris menahan gemuruh emosi di dada. Azalea seketika mengembangkan senyum senang. Akhirnya ia memiliki ATM berjalan sekarang. “Thank's, Om sayang...” bisiknya di telinga Haris yang langsung menjauhkan kepalanya dari wajah Azalea. “Awas saja kalau kamu sampai membawa-bawa nama saya. Habis kamu, Azalea!!” Haris memperingatkan dengan serius. “Sure. Aku sebenarnya senang bekerjasama dengan Om. Om memang baik banget aslinya_” Azalea mengelus lembut paha Haris, hingga ke bagian dalam pahanya. “Singkirkan tangan menjijikkan kamu itu, Betina!!” Haris murka. Perutnya seketika mual, jijik akan sentuhan Azalea. “Om munafik. Bilang aja Om suka tapi takut istri, kan?” ledek Azalea. “Kalau Om mau, kita bisa ke hotel tempat aku menginap. Aku puasin Om karena udah baik banget sama aku! Gimana?” “Jalang!” bentak Haris Nugroho

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 257. Ternyata Dia?

    “Oh iya, titip salam sama Haris ya. Saya ke dalam dulu,” Tuan Rawless tanpa basa basi untuk mengantarkan Elgard sampai ke mobil, justru masuk ke dalam rumah. Tak ada tawaran untuk Elgard agar masuk dulu ke dalam rumah, disuguhkan minuman, atau mengobrol layaknya memperlakukan seorang tamu. Elgard termangu sendirian. Perlakuan keluarga Rawless sangat dingin. Tidak memarahinya berlebihan ataupun menghujat karena perbuatannya dulu, tapi tidak pula beramah tamah. Ini lebih menyakitkan sebenarnya. la dengan langkah gontai, kembali ke mobil. Pendekatan yang direncanakan, gagal. Sedang Olivia tak sedikitpun mau berlama-lama bertatap muka dengannya. Olivia semakin lama semakin jauh, sulit digapai. Ini pasti karena larangan Barra. “Oliv...” lirihnya saat telah duduk di dalam mobil. “Semakin kamu bersikap cuek seperti ini, semakin kuat juga keinginan aku untuk memiliki kamu. Aku gak pernah merasakan rasa cinta yang menggebu-gebu seperti ini sebelumnya, perasaan yang sudah terlalu besar untu

  • Istri Kesayangan Tuan Arogan   Bab 256. Minta Maaf...

    “Baguslah masalah cepat selesai. Kakek cuma ingin hubungan kamu dan Barra baik-baik saja, tidak terpengaruh dengan apa yang terjadi kemarin. Yang Kakek mau, kalian berdua selalu kuat dan saling percaya satu sama lain,” pinta Tuan Rawless. Ujian cinta sepasang suami-istri itu pasti akan selalu ada, namun jangan sampai membuat keduanya terpisah lagi. “InsyaAllah kami berdua kuat, Kek. Oliv percaya Mas Barra sepenuhnya,” ungkap Olivia, meyakinkan sang Kakek. Tin tin... Suara klakson mobil terdengar di luar gerbang rumah, tampak security berbicara pada pemilik mobil yang ingin masuk. “Siapa, Pa?” Amanda menyipitkan mata melihat ke arah mobil di depan pos penjaga. “Papa juga gak tau,” Tuan Rawless mengangkat kedua bahunya. Olivia mengerutkan alis, itu seperti mobil seseorang yang ia kenal. Tampak Security setengah berlari menghampiri ketiganya. “Tuan, ada tamu yang ingin bertemu,” ucap Security memberitahukan. “Siapa?” Tuan Rawless tak merasa ada janji temu dengan seseorang. “Nam

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status