GADIS YANG TERNODAI

GADIS YANG TERNODAI

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-04-11
Oleh:  Nova Irene SaputraBaru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
18Bab
372Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Kesucian Dara direnggut paksa oleh Bimo—pemuda yang mengaku mencintainya. Dara merasa hancur dan ingin mengakhiri hidup. Akan tetapi, Dokter Revan tiba-tiba muncul dalam hidup Dara. Siapa Dokter Revan sebenarnya? Apakah Dara tetap dengan niatnya untuk mengakhiri hidup?

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

Kehilangan Harta Paling Berharga

🏵️🏵️🏵️“Jangan sentuh aku! Pergi dari hadapanku!”“Tolong kontrol dirimu, Sayang. Dia orang baik yang akan membantumu.”“Dara nggak mau, Bunda. Dara takut. Selamatkan Dara dari tangan kotornya. Kalau Bunda nggak mau bantu, Dara akan kembali melakukan hal yang sama, menyayat pergelangan tangan Dara. Bunda tahu sendiri, kan, kalau Dara selalu memegang silet ini untuk melindungi diri dari mereka yang ingin menyakiti Dara.”“Bunda mohon, Sayang, jangan lakukan itu lagi. Bunda nggak kuat melihat kamu tersiksa seperti ini.”“Usir dia, Bunda. Dara nggak mau lihat wajahnya. Dia sama saja dengan laki-laki jahat yang telah menyiksa dan menghancurkan masa depan Dara.”“Bukan, Sayang. Dia tidak sama dengan laki-laki yang menyakitimu, dia orang baik. Dia seorang dokter.”“Dara benci laki-laki! Dara tidak mau melihatnya ada di sini!”“Dia Dokter Revan, Sayang.”“Dara nggak peduli! Usir dia, Bunda!”Ayah dan Bunda membawaku ke ruangan yang serba putih ini. Mereka mengaku supaya aku mendapatkan pe...

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
18 Bab
Kehilangan Harta Paling Berharga
🏵️🏵️🏵️“Jangan sentuh aku! Pergi dari hadapanku!”“Tolong kontrol dirimu, Sayang. Dia orang baik yang akan membantumu.”“Dara nggak mau, Bunda. Dara takut. Selamatkan Dara dari tangan kotornya. Kalau Bunda nggak mau bantu, Dara akan kembali melakukan hal yang sama, menyayat pergelangan tangan Dara. Bunda tahu sendiri, kan, kalau Dara selalu memegang silet ini untuk melindungi diri dari mereka yang ingin menyakiti Dara.”“Bunda mohon, Sayang, jangan lakukan itu lagi. Bunda nggak kuat melihat kamu tersiksa seperti ini.”“Usir dia, Bunda. Dara nggak mau lihat wajahnya. Dia sama saja dengan laki-laki jahat yang telah menyiksa dan menghancurkan masa depan Dara.”“Bukan, Sayang. Dia tidak sama dengan laki-laki yang menyakitimu, dia orang baik. Dia seorang dokter.”“Dara benci laki-laki! Dara tidak mau melihatnya ada di sini!”“Dia Dokter Revan, Sayang.”“Dara nggak peduli! Usir dia, Bunda!”Ayah dan Bunda membawaku ke ruangan yang serba putih ini. Mereka mengaku supaya aku mendapatkan pe
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-13
Baca selengkapnya
Trauma Bertemu Laki-Laki
🏵️🏵️🏵️Aku hampir putus asa dan ingin mengakhiri hidup di vila tersebut. Namun, tiba-tiba bayangan Ayah dan Bunda terlintas di benakku. Bagaimana mungkin aku tega meninggalkan kedua orang tua yang sangat menyayangi dan berharap banyak kepadaku? Aku anak tunggal yang harus membahagiakan mereka.Aku segera membenahi diri lalu memakai kembali pakaian yang Bimo lepaskan dari tubuh yang telah kotor ini. Aku masih tidak kuasa menyaksikan noktah merah di kasur yang telah Bimo lakukan untuk melampiaskan hasratnya. Aku merasakan sakit pada bagian yang telah Bimo hancurkan, tetapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan kehancuran hatiku.Aku segera keluar dari tempat itu lalu melangkah perlahan karena masih merasakan keperihan pada bagian sensitif tubuhku. Penuh dengan susah payah, akhirnya aku berhasil pergi dari kamar itu. Taksi online yang kupesan telah menunggu. Setelah aku masuk dan duduk, kendaraan roda empat tersebut akhirnya meluncur meninggalkan tempat terkutuk itu. Sungguh, aku ti
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-14
Baca selengkapnya
Terkejut
🏵️🏵️🏵️Aku tersadar dan melihat dokter itu berada di sampingku. Sementara Ayah dan Bunda tidak ada di ruangan untuk menemaniku. Kenapa mereka meninggalkan aku bersama laki-laki asing? Aku segera duduk lalu menjauh darinya.“Jangan takut, Dek. Saya hanya ingin membantu kamu,” ucapnya. Mungkin dia berusaha menenangkanku.“Pergi! Kamu pasti ingin menyakitiku!” teriakku dengan penuh ketakutan.“Saya sama sekali tidak ada niat untuk menyakitimu. Kamu itu pasien saya yang harus saya rawat dan obatin.”“Aku tidak sakit!” “Tapi lihat tangan kamu, banyak luka sayatan. Itu namanya sakit, Dek.”“Aku yang melakukannya!”“Kenapa kamu melukai diri sendiri?”“Karena tubuhku sudah kotor dan ternoda. Aku ingin menyakiti tubuh hina ini.” Aku tidak mampu menahan tangis.“Nggak boleh ngomong seperti itu. Kita harus bersyukur dengan semua anugerah yang Allah berikan. Kamu seharusnya bangga dengan apa yang kamu miliki. Kamu cantik, manis, juga imut, terus ... orang tua kamu bilang kalau kamu juga berpr
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya
Tiba-Tiba Dilamar
🏵️🏵️🏵️Aku tetap tidak menghiraukan senyuman Dokter Revan, walaupun beberapa kali dia masih tersenyum kepadaku. Aku dan Bunda langsung menyusul duduk di samping Ayah.“Ini Dara anak kami, Pak, Bu.” Ayah memperkenalkanku kepada orang tua Dokter Revan.“Apa kabar, Nak Dara? Maaf tidak memberitahukan kedatangan kami sebelumnya,” balas ayahnya.“Terus terang, saya sangat terkejut melihat kehadiran keluarga Bapak di rumah kami,” lanjut Ayah. Sementara itu, Dokter Revan selalu melirik ke arahku sambil tersenyum.“Sebenarnya maksud dan tujuan kami menemui keluarga Bapak adalah ingin melamar Nak Dara menjadi menantu di rumah kami.” Aku tidak percaya dengan kata-kata yang dikeluarkan ayahnya.“Tidak! Dia pasti ingin berbuat jahat pada Dara, Bun!” tegasku sambil menunjuk ke arah Dokter Revan.“Nak Dara, dengarkan dulu penjelasan Om dan Tante,” pinta ayahnya.“Iya, Nak. Niat Kami tulus untuk meminang kamu menjadi istri Revan, anak kami.” Ibunya turut membuka suara.“Itu tidak mungkin, dia pas
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya
Malam Pertama
🏵️🏵️🏵️Malam pertama akhirnya berlalu seperti malam-malam sebelum aku menikah dengan Dokter Revan. Aku sangat bersyukur karena dia tidak memaksaku untuk melakukan kewajiban yang harus kami lakukan di malam itu.Keesokan harinya, aku terbangun dan sangat terkejut mendapati dirinya duduk di samping tempat tidur sambil memandangi wajahku.“Kamu ngapain?” tanyaku. Aku pun segera duduk lalu menggeser posisi.“Mandangin wajah istriku yang sedang tidur,” jawabnya dengan santai.“Untuk apa?”“Untuk melepas rindu.” Dia mendekatiku“Jangan mendekat!” Aku pun bergeser.“Kenapa, Dek? Aku udah bilang nggak ada niat untuk menyakitimu, aku mohon jangan takut. Aku berjanji akan melindungi dan menjagamu, juga membantumu membuang masa kelam yang membuatmu seperti ini.” Dia meraih tanganku. Aku mencoba untuk yakin kepadanya.“Apa aku harus percaya padamu?” tanyaku penuh harap.“Belajarlah mempercayai suamimu,” ucapnya lalu mencium jemariku.“Apa tujuanmu menikahiku? Siapa kamu sebenarnya?” Aku ingin
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-02-15
Baca selengkapnya
Pemandangan Menyesakkan
🏵️🏵️🏵️Aku sangat senang setelah melakukan kewajiban sebagai istri. Namun, tiba-tiba bayangan Bimo kembali menghantuiku. Aku mengingat saat dia melakukan perbuatan terkutuk itu.“Aku mohon, Bimo, jangan lakukan ini padaku. Tolong kasihani aku.” Kala itu, aku memohon kepadanya supaya mengurungkan niatnya untuk tidak menodaiku.“Kasihani kamu bilang? Selama tiga bulan ini kamu juga tidak pernah kasihan padaku. Kamu selalu menolak setiap aku berusaha menyentuhmu, kamu pikir harga diriku di mana? Seorang Bimo ditolak oleh cewek sepertimu? Aku malu dan marah melihat sikapmu. Kita udah pacaran beberapa bulan, tapi kamu tidak bisa memberikan sesuatu yang berkesan untuk pasangan. Untuk apa kita pacaran kalau kita tidak bisa melakukan sentuhan?” Ternyata tujuannya menjalin hubungan denganku hanya untuk sebuah permainan.“Pacaran itu tidak harus melakukan semua yang kamu utarakan. Kita menjalin hubungan untuk saling mencintai, menyayangi, dan saling mengerti. Mana janjimu yang mengaku mencint
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-21
Baca selengkapnya
Masa Kelam yang Menghantui
🏵️🏵️🏵️Aku masih tidak percaya dengan apa yang kulihat tadi sore. Kenapa saat aku telah berhasil melupakan Bimo, dia justru kembali muncul di hadapanku? Dia seolah-olah memaksa untuk mengingat masa kelam yang menghancurkan hidupku.Aku masih ingat waktu pertama kali mengenalnya. Kala itu, setelah selesai melaksanakan UN kelas tiga SMA. Saat aku duduk di halte bersama Citra—sahabat terbaikku, Bimo dengan Mazda miliknya berhenti lalu menghampiri kami.“Hai ... lagi nunggu angkutan umum, ya?” tanya laki-laki itu kepadaku.“Maaf ... apa kita saling kenal?” tanyaku heran.“Nih, mau kenalan. Aku Bimo,” ucapnya santai lalu mengulurkan tangannya. Aku sangat terkejut dengan keberaniannya. “Aku udah lama merhatiin kamu,” lanjutnya hingga membuatku heran.“Apa?” Aku tidak percaya dengan pengakuannya.“Beneran. Btw, tangan aku jangan dianggurin, dong.”“Maaf, aku Dara,” jawabku sambil menerima jabatan tangannya.“Nama yang indah.”“Makasih,” balasku.Semenjak perkenalan kami saat itu, akhirnya
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-22
Baca selengkapnya
Terungkapnya Perbuatan Bimo
POV REVAN 🏵️🏵️🏵️Awalnya, aku tidak pernah menyangka kalau keluarga memintaku bertanggung jawab atas sesuatu yang tidak kulakukan.Kejadian itu bermula pada saat Bimo—adik sepupuku satu-satunya, melakukan kesalahan yang sangat mempermalukan keluarga. Dia dengan tega menghancurkan kehidupan seorang gadis yang tidak lain adalah Dara, istri yang sangat kucintai.Awal dari kelakuan terkutuk Bimo kami ketahui dari Pak Darto, pengurus vila keluarga kami. Saat itu, Pak Darto mengaku tidak mampu berbuat apa-apa karena dia diancam oleh Bimo agar tetap diam.Pak Darto mengaku sangat sedih melihat apa yang dilakukan Bimo terhadap Dara. Dia ingin menghentikan perbuatan Bimo, tetapi mulut dan langkahnya seakan kaku untuk melakukan hal itu.Sampai akhirnya karena Pak Darto tidak ingin berlarut-larut dengan perasaan bersalah, dia pun memberanikan diri mengungkapkan semua perbuatan Bimo kepada keluargaku.Saat itu, keluargaku sedang mengadakan sebuah acara yang mengharuskan untuk berkumpul di ruma
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-24
Baca selengkapnya
Menggantikan Posisi Bimo
POV REVAN 🏵️🏵️🏵️Opa memiliki dua orang anak, yaitu Papa dan Tante Widi. Aku anak tunggal Papa dan Mama, sedangkan Bimo juga anak tunggal Tante Widi dan Om Wawan.Bimo sudah sangat sering menyusahkan keluarga. Dia terlalu dimanja oleh kedua orang tuanya hingga merasa paling hebat dan bebas melakukan apa saja kepada orang lain. Pernah suatu hari, aku memergokinya bolos kuliah dan berkumpul bersama teman-temannya.“Kamu nggak kuliah, Bim?” tanyaku kepadanya.“Apa pedulimu?” jawabnya singkat.“Aku sebagai kakak ... wajar, dong, peduli sama adiknya,” balasku.“Nggak usah sok ngatur, deh. Ini hidupku, urus aja dirimu!” “Sikap kamu nggak berubah, yah, dari dulu. Tetap egois.”“Pergi dari sini! Jangan mengatur kehidupanku.” Aku segera meninggalkan Bimo dan teman-temannya.Seminggu setelah kejadian Bimo menolak permintaan Opa untuk bertanggung jawab atas perbuatannya. Tiba-tiba beliau berkunjung ke rumahku.Hari itu Minggu pagi, kami sedang menikmati sarapan di meja makan. Bi Ijah mengham
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-25
Baca selengkapnya
Masih Takut
POV REVAN 🏵️🏵️🏵️Setelah tiba di rumah Dara, ayahnya tampak terkejut menyambut kedatangan kami. Beliau terlihat bingung. Namun, dengan kebingungannya, beliau tetap mempersilakan aku dan kedua orang tuaku masuk.Aku, Papa, dan Mama menghempaskan tubuh di sofa sederhana milik keluarga Dara. Aku melihat-lihat sekeliling dan belum menemukan sosok wanita impianku.Bundanya keluar dari arah pintu belakang lalu menghampiri kami. Reaksi wanita itu juga tidak kalah dari ayah Dara melihat kedatangan kami.“Maaf, Dokter Revan ... ada perlu apa hingga berkunjung ke rumah kami?” tanya bundanya.“Maaf, saya sudah membuat Bapak dan Ibu bingung dengan kedatangan kami. Perkenalkan, mereka orang tua saya dan tujuan kami ke sini ingin bertemu Dara.” Aku menjawab pertanyaan bunda Dara sambil menunjuk ke arah orang tuaku.“Kenapa mendadak seperti ini, Pak, Bu? Ada apa sebenarnya?” tanya ayah Dara.“Kami ingin bertemu dengan Dara, anak Bapak dan Ibu. Setelah itu kami akan mengutarakan niat dan tujuan ka
last updateTerakhir Diperbarui : 2025-03-26
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status