Beranda / Romansa / GADIS YANG TERNODAI / Lebih Membela Menantu

Share

Lebih Membela Menantu

last update Terakhir Diperbarui: 2025-04-05 09:54:21
🏵️🏵️🏵️

Waktu telah menunjukkan pukul 17.01 WIB, Mas Revan masih setia menemaniku di kamar mungil ini.

“Kita pulang, yuk, Dek,” ajaknya kepadaku.

“Aku nggak mau! Kamu pulang aja sendiri!” jawabku dengan nada ketus.

“Itu nggak mungkin, Dek. Aku nggak akan pulang tanpa kamu.”

“Terserah! Aku nggak peduli.”

“Kamu masih marah, yah?”

“Menurut kamu?”

“Tapi aku sudah jujur dan jelasin semuanya padamu. Apa kamu masih nggak percaya dengan semua ketulusanku? Kamu pasti bisa merasakan tulusnya cintaku selama ini.”

“Tapi kamu nggak jujur dari awal, hingga aku tidak tahu apakah yang kamu lakukan padaku selama ini benar-benar tulus.”

“Aku sudah bilang bahwa saat itu bukan waktu yang tepat bagimu untuk mengetahui yang sebenarnya. Jadi, kamu merasa bahwa cintaku tidak bener, Dek?”

“Aku bingung, Mas. Terus, kenapa kamu tidak cerita setelah aku mulai bangkit dan berusaha melupakan sakit yang menyiksa batinku?”

“Aku tidak ingin merusak kebahagiaan yang sudah kembali menghampirimu.”

“Tapi kenyataannya se
Nova Irene Saputra

Apakah Dara akan mengikuti saran dan nasihat orang tuanya?

| Sukai
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • GADIS YANG TERNODAI    Mengingat Pengorbanan

    🏵️🏵️🏵️Malam telah tiba, aku merebahkan tubuh di tempat tidur. Mas Revan tetap bersikeras tidak mau pulang jika tidak bersamaku. Dia mengaku telah menyiapkan pakaiannya dari rumah untuk antisipasi jika aku tidak bersedia pulang bersamanya.Aku mencoba memejamkan mata, tetapi belum berhasil hingga akhirnya aku berpura-pura tidur karena masih sangat kesal kepada Mas Revan.Dia duduk di kursi samping tempat tidur lalu mengusap perutku. Aku merasakannya.“Anak Papa, Sayang, kamu anugerah terindah untuk kami. Papa sayang banget sama kamu, Nak, seperti rasa sayang Papa pada Mama kamu. Papa berharap semoga kita kembali menjadi keluarga yang utuh. Bantu Papa, yah, Sayang, untuk meyakinkan Mama kalau Papa amat mencintainya. Mama kamu adalah hidup Papa, Papa tidak berarti apa-apa tanpa dia. Papa ingin selalu bersamanya dan membahagiakannya. Sekarang, kamu dan Mama penyemangat Papa, kalian juga pelengkap dalam hidup Papa. Sehat selalu, yah, Sayang. Papa mencintaimu.” Aku sangat terharu menden

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-07
  • GADIS YANG TERNODAI    Pertemuan Tak Diharapkan

    🏵️🏵️🏵️Seminggu setelah aku dan Mas Revan menginap di rumah orang tuaku, tanpa diduga-duga sebelumnya, kedua mertuaku datang berkunjung. Aku sedikit canggung menghadapi mereka.“Masih marah, yah, Sayang?” tanya mama mertua di ruang tamu.“Nggak, kok, Mah, karena masih kangen aja sama Ayah dan Bunda,” jawabku.“Oh. Gimana kondisi kamu sekarang? Masih mual?”“Masih, Mah.”“Kapan kembali ke rumah? Mama kangen.”“Mungkin minggu depan, Mah.”“Yang penting kamu dan Revan nggak ada masalah, yah, Nak?” tanya papa mertua.“Nggak, Pah. Kami baik-baik aja,” jawabku penuh yakin.“Syukur, deh, Papa dan Mama khawatir dengan kalian,” lanjut papanya.“Oh, yah, kamu sendirian di rumah? Orang tua kamu dan Revan ke mana?” tanya mamanya sambil melihat sekeliling.“Ayah dan Bunda ke rumah saudara, Mah, katanya ada perlu. Mas Revan lagi mandi, mungkin sebentar lagi juga selesai.”“Ya, udah ... Mama dan Papa pulang dulu, yah. Salam untuk Ayah dan Bunda,” ucap mamanya.“Papa, Mama!” Suara Mas Revan memangg

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-09
  • GADIS YANG TERNODAI    Ungkapan Cinta

    🏵️🏵️🏵️“Kamu kenapa, Dek? Kok, diam aja dari tadi?” tanya Mas Revan di kamar mungil milikku.“Aku ....” Sebelum melanjutkan kalimat yang ingin kuucapkan kepadanya, isak tangis ini tidak dapat kutahan lagi.“Kenapa nangis, Dek? Ada apa?” tanya Mas Revan lalu mengusap air mataku yang jatuh membasahi pipi.“Aku kesel. Aku sedih, Mas.” Aku menyandarkan wajah ke dadanya.“Sebenarnya ada apa? Kenapa kamu sedih seperti ini?”“Dia jahat, Mas.” Aku menangis sejadi-jadinya.Dia akhirnya duduk dan berusaha menenangkanku. “Duduk yah, Dek. Aku ambilin air. Kamu minum dulu.” Aku pun duduk, sedangkan dia segera mengambil air putih ke dapur.Aku masih tidak bisa terima dengan sikap Bimo yang selalu berusaha ingin menyakitiku.“Nih, minum dulu, yah.” Mas Revan kembali masuk kamar.Aku menerima gelas yang berisi air putih dari tangannya lalu dia menutup pintu kamar, setelah itu kembali duduk di sampingku.“Tadi kamu bilang dia jahat. Dia siapa, Dek?”“Adik kamu.”“Maksud kamu Bimo?” Mas Revan tampak

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-11
  • GADIS YANG TERNODAI    Bimo Kembali Muncul

    🏵️🏵️🏵️Hari ini, usia kehamilanku memasuki tiga bulan. Mas Revan mengajakku ke tempat praktik Dokter Mira.“Gimana bayi kami, Dok?” tanya Mas Revan setelah Dokter Mira selesai memeriksa kondisiku.“Perkembangannya bagus, tapi kalau bisa ibunya harus menambah porsi makannya lagi,” saran Dokter Mira.“Semenjak hamil, selera makan Dara sangat berkurang, Dok. Setiap mencium aroma masakan pasti langsung mual, terus muntah. Saya juga heran karena usianya sudah memasuki tiga bulan, tapi rasa mualnya seperti baru ngidam,” jelas Mas Revan.“Itu biasa, Dok. Ada juga yang mualnya sampai usia kehamilan delapan bulan. Jadi, jangan heran jika Dara mengalami hal yang sama. Kalau selera makannya masih tetap seperti sekarang, coba dialihkan ke makanan lain, yang penting mengandung karbohidrat dan protein.”“Baik, Dok, nanti saya akan cari makanan yang bisa diterima perutnya.”“Mbak Dara, gimana perasaannya sekarang?” tanya Dokter Mira kepadaku.“Sering lemas, sih, Dok. Mungkin karena sering muntah,”

    Terakhir Diperbarui : 2025-04-14
  • GADIS YANG TERNODAI    Kehilangan Harta Paling Berharga

    🏵️🏵️🏵️“Jangan sentuh aku! Pergi dari hadapanku!”“Tolong kontrol dirimu, Sayang. Dia orang baik yang akan membantumu.”“Dara nggak mau, Bunda. Dara takut. Selamatkan Dara dari tangan kotornya. Kalau Bunda nggak mau bantu, Dara akan kembali melakukan hal yang sama, menyayat pergelangan tangan Dara. Bunda tahu sendiri, kan, kalau Dara selalu memegang silet ini untuk melindungi diri dari mereka yang ingin menyakiti Dara.”“Bunda mohon, Sayang, jangan lakukan itu lagi. Bunda nggak kuat melihat kamu tersiksa seperti ini.”“Usir dia, Bunda. Dara nggak mau lihat wajahnya. Dia sama saja dengan laki-laki jahat yang telah menyiksa dan menghancurkan masa depan Dara.”“Bukan, Sayang. Dia tidak sama dengan laki-laki yang menyakitimu, dia orang baik. Dia seorang dokter.”“Dara benci laki-laki! Dara tidak mau melihatnya ada di sini!”“Dia Dokter Revan, Sayang.”“Dara nggak peduli! Usir dia, Bunda!”Ayah dan Bunda membawaku ke ruangan yang serba putih ini. Mereka mengaku supaya aku mendapatkan pe

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-13
  • GADIS YANG TERNODAI    Trauma Bertemu Laki-Laki

    🏵️🏵️🏵️Aku hampir putus asa dan ingin mengakhiri hidup di vila tersebut. Namun, tiba-tiba bayangan Ayah dan Bunda terlintas di benakku. Bagaimana mungkin aku tega meninggalkan kedua orang tua yang sangat menyayangi dan berharap banyak kepadaku? Aku anak tunggal yang harus membahagiakan mereka.Aku segera membenahi diri lalu memakai kembali pakaian yang Bimo lepaskan dari tubuh yang telah kotor ini. Aku masih tidak kuasa menyaksikan noktah merah di kasur yang telah Bimo lakukan untuk melampiaskan hasratnya. Aku merasakan sakit pada bagian yang telah Bimo hancurkan, tetapi rasa sakit itu tidak sebanding dengan kehancuran hatiku.Aku segera keluar dari tempat itu lalu melangkah perlahan karena masih merasakan keperihan pada bagian sensitif tubuhku. Penuh dengan susah payah, akhirnya aku berhasil pergi dari kamar itu. Taksi online yang kupesan telah menunggu. Setelah aku masuk dan duduk, kendaraan roda empat tersebut akhirnya meluncur meninggalkan tempat terkutuk itu. Sungguh, aku ti

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-14
  • GADIS YANG TERNODAI    Terkejut

    🏵️🏵️🏵️Aku tersadar dan melihat dokter itu berada di sampingku. Sementara Ayah dan Bunda tidak ada di ruangan untuk menemaniku. Kenapa mereka meninggalkan aku bersama laki-laki asing? Aku segera duduk lalu menjauh darinya.“Jangan takut, Dek. Saya hanya ingin membantu kamu,” ucapnya. Mungkin dia berusaha menenangkanku.“Pergi! Kamu pasti ingin menyakitiku!” teriakku dengan penuh ketakutan.“Saya sama sekali tidak ada niat untuk menyakitimu. Kamu itu pasien saya yang harus saya rawat dan obatin.”“Aku tidak sakit!” “Tapi lihat tangan kamu, banyak luka sayatan. Itu namanya sakit, Dek.”“Aku yang melakukannya!”“Kenapa kamu melukai diri sendiri?”“Karena tubuhku sudah kotor dan ternoda. Aku ingin menyakiti tubuh hina ini.” Aku tidak mampu menahan tangis.“Nggak boleh ngomong seperti itu. Kita harus bersyukur dengan semua anugerah yang Allah berikan. Kamu seharusnya bangga dengan apa yang kamu miliki. Kamu cantik, manis, juga imut, terus ... orang tua kamu bilang kalau kamu juga berpr

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15
  • GADIS YANG TERNODAI    Tiba-Tiba Dilamar

    🏵️🏵️🏵️Aku tetap tidak menghiraukan senyuman Dokter Revan, walaupun beberapa kali dia masih tersenyum kepadaku. Aku dan Bunda langsung menyusul duduk di samping Ayah.“Ini Dara anak kami, Pak, Bu.” Ayah memperkenalkanku kepada orang tua Dokter Revan.“Apa kabar, Nak Dara? Maaf tidak memberitahukan kedatangan kami sebelumnya,” balas ayahnya.“Terus terang, saya sangat terkejut melihat kehadiran keluarga Bapak di rumah kami,” lanjut Ayah. Sementara itu, Dokter Revan selalu melirik ke arahku sambil tersenyum.“Sebenarnya maksud dan tujuan kami menemui keluarga Bapak adalah ingin melamar Nak Dara menjadi menantu di rumah kami.” Aku tidak percaya dengan kata-kata yang dikeluarkan ayahnya.“Tidak! Dia pasti ingin berbuat jahat pada Dara, Bun!” tegasku sambil menunjuk ke arah Dokter Revan.“Nak Dara, dengarkan dulu penjelasan Om dan Tante,” pinta ayahnya.“Iya, Nak. Niat Kami tulus untuk meminang kamu menjadi istri Revan, anak kami.” Ibunya turut membuka suara.“Itu tidak mungkin, dia pas

    Terakhir Diperbarui : 2025-02-15

Bab terbaru

  • GADIS YANG TERNODAI    Bimo Kembali Muncul

    🏵️🏵️🏵️Hari ini, usia kehamilanku memasuki tiga bulan. Mas Revan mengajakku ke tempat praktik Dokter Mira.“Gimana bayi kami, Dok?” tanya Mas Revan setelah Dokter Mira selesai memeriksa kondisiku.“Perkembangannya bagus, tapi kalau bisa ibunya harus menambah porsi makannya lagi,” saran Dokter Mira.“Semenjak hamil, selera makan Dara sangat berkurang, Dok. Setiap mencium aroma masakan pasti langsung mual, terus muntah. Saya juga heran karena usianya sudah memasuki tiga bulan, tapi rasa mualnya seperti baru ngidam,” jelas Mas Revan.“Itu biasa, Dok. Ada juga yang mualnya sampai usia kehamilan delapan bulan. Jadi, jangan heran jika Dara mengalami hal yang sama. Kalau selera makannya masih tetap seperti sekarang, coba dialihkan ke makanan lain, yang penting mengandung karbohidrat dan protein.”“Baik, Dok, nanti saya akan cari makanan yang bisa diterima perutnya.”“Mbak Dara, gimana perasaannya sekarang?” tanya Dokter Mira kepadaku.“Sering lemas, sih, Dok. Mungkin karena sering muntah,”

  • GADIS YANG TERNODAI    Ungkapan Cinta

    🏵️🏵️🏵️“Kamu kenapa, Dek? Kok, diam aja dari tadi?” tanya Mas Revan di kamar mungil milikku.“Aku ....” Sebelum melanjutkan kalimat yang ingin kuucapkan kepadanya, isak tangis ini tidak dapat kutahan lagi.“Kenapa nangis, Dek? Ada apa?” tanya Mas Revan lalu mengusap air mataku yang jatuh membasahi pipi.“Aku kesel. Aku sedih, Mas.” Aku menyandarkan wajah ke dadanya.“Sebenarnya ada apa? Kenapa kamu sedih seperti ini?”“Dia jahat, Mas.” Aku menangis sejadi-jadinya.Dia akhirnya duduk dan berusaha menenangkanku. “Duduk yah, Dek. Aku ambilin air. Kamu minum dulu.” Aku pun duduk, sedangkan dia segera mengambil air putih ke dapur.Aku masih tidak bisa terima dengan sikap Bimo yang selalu berusaha ingin menyakitiku.“Nih, minum dulu, yah.” Mas Revan kembali masuk kamar.Aku menerima gelas yang berisi air putih dari tangannya lalu dia menutup pintu kamar, setelah itu kembali duduk di sampingku.“Tadi kamu bilang dia jahat. Dia siapa, Dek?”“Adik kamu.”“Maksud kamu Bimo?” Mas Revan tampak

  • GADIS YANG TERNODAI    Pertemuan Tak Diharapkan

    🏵️🏵️🏵️Seminggu setelah aku dan Mas Revan menginap di rumah orang tuaku, tanpa diduga-duga sebelumnya, kedua mertuaku datang berkunjung. Aku sedikit canggung menghadapi mereka.“Masih marah, yah, Sayang?” tanya mama mertua di ruang tamu.“Nggak, kok, Mah, karena masih kangen aja sama Ayah dan Bunda,” jawabku.“Oh. Gimana kondisi kamu sekarang? Masih mual?”“Masih, Mah.”“Kapan kembali ke rumah? Mama kangen.”“Mungkin minggu depan, Mah.”“Yang penting kamu dan Revan nggak ada masalah, yah, Nak?” tanya papa mertua.“Nggak, Pah. Kami baik-baik aja,” jawabku penuh yakin.“Syukur, deh, Papa dan Mama khawatir dengan kalian,” lanjut papanya.“Oh, yah, kamu sendirian di rumah? Orang tua kamu dan Revan ke mana?” tanya mamanya sambil melihat sekeliling.“Ayah dan Bunda ke rumah saudara, Mah, katanya ada perlu. Mas Revan lagi mandi, mungkin sebentar lagi juga selesai.”“Ya, udah ... Mama dan Papa pulang dulu, yah. Salam untuk Ayah dan Bunda,” ucap mamanya.“Papa, Mama!” Suara Mas Revan memangg

  • GADIS YANG TERNODAI    Mengingat Pengorbanan

    🏵️🏵️🏵️Malam telah tiba, aku merebahkan tubuh di tempat tidur. Mas Revan tetap bersikeras tidak mau pulang jika tidak bersamaku. Dia mengaku telah menyiapkan pakaiannya dari rumah untuk antisipasi jika aku tidak bersedia pulang bersamanya.Aku mencoba memejamkan mata, tetapi belum berhasil hingga akhirnya aku berpura-pura tidur karena masih sangat kesal kepada Mas Revan.Dia duduk di kursi samping tempat tidur lalu mengusap perutku. Aku merasakannya.“Anak Papa, Sayang, kamu anugerah terindah untuk kami. Papa sayang banget sama kamu, Nak, seperti rasa sayang Papa pada Mama kamu. Papa berharap semoga kita kembali menjadi keluarga yang utuh. Bantu Papa, yah, Sayang, untuk meyakinkan Mama kalau Papa amat mencintainya. Mama kamu adalah hidup Papa, Papa tidak berarti apa-apa tanpa dia. Papa ingin selalu bersamanya dan membahagiakannya. Sekarang, kamu dan Mama penyemangat Papa, kalian juga pelengkap dalam hidup Papa. Sehat selalu, yah, Sayang. Papa mencintaimu.” Aku sangat terharu menden

  • GADIS YANG TERNODAI    Lebih Membela Menantu

    🏵️🏵️🏵️Waktu telah menunjukkan pukul 17.01 WIB, Mas Revan masih setia menemaniku di kamar mungil ini.“Kita pulang, yuk, Dek,” ajaknya kepadaku.“Aku nggak mau! Kamu pulang aja sendiri!” jawabku dengan nada ketus.“Itu nggak mungkin, Dek. Aku nggak akan pulang tanpa kamu.”“Terserah! Aku nggak peduli.”“Kamu masih marah, yah?”“Menurut kamu?”“Tapi aku sudah jujur dan jelasin semuanya padamu. Apa kamu masih nggak percaya dengan semua ketulusanku? Kamu pasti bisa merasakan tulusnya cintaku selama ini.”“Tapi kamu nggak jujur dari awal, hingga aku tidak tahu apakah yang kamu lakukan padaku selama ini benar-benar tulus.”“Aku sudah bilang bahwa saat itu bukan waktu yang tepat bagimu untuk mengetahui yang sebenarnya. Jadi, kamu merasa bahwa cintaku tidak bener, Dek?”“Aku bingung, Mas. Terus, kenapa kamu tidak cerita setelah aku mulai bangkit dan berusaha melupakan sakit yang menyiksa batinku?”“Aku tidak ingin merusak kebahagiaan yang sudah kembali menghampirimu.”“Tapi kenyataannya se

  • GADIS YANG TERNODAI    Penjelasan Mengharukan

    🏵️🏵️🏵️Aku tidak percaya dengan semua yang terjadi. Kenapa saat aku telah merasakan kembali kebahagiaan, saat itu juga harus mengetahui kenyataan yang sangat pahit?Mas Revan yang sudah sangat kupercaya dalam beberapa bulan ini, ternyata anggota keluarga laki-laki yang merenggut kehormatanku. Kenapa semua ini harus terjadi? Apa kebahagiaan tidak pantas menghampiriku?Saat ini, aku sedang mengandung anak Mas Revan, apa yang harus aku lakukan? Anak dalam kandunganku ini tidak bersalah, tetapi keadaanlah yang tidak berpihak kepada kami.Aku dan anakku harus menanggung penderitaan ini. Dia tidak tahu betapa hancurnya hati ibunya setelah tahu tentang ayahnya yang merupakan kakak sepupu dari laki-laki yang telah menodaiku.Akan tetapi, aku berjanji akan tetap menyayangi anak dalam rahimku karena dia buah cintaku bersama Mas Revan.Walaupun sekarang aku tidak bisa terima kenyataan pahit yang menimpa diriku, tetapi Mas Revan adalah laki-laki yang membawaku keluar dari masa kelam yang telah

  • GADIS YANG TERNODAI    Kebenaran Mengejutkan

    POV REVAN 🏵️🏵️🏵️“Dan aku jauh lebih memiliki hak mengusir kamu dari rumah ini karena ini rumah orang tuaku.”“Kakakku sekarang kejam, yah.”“Kamu yang memaksaku bersikap seperti itu. Sekarang pergi dari sini!”“Kalau aku nggak mau, Kakak mau apa? Aku merindukan istrimu.” Bimo sangat keterlaluan. Dia telah memaksaku menggunakan tangan ini untuk menyentuh tubuh kotornya.Plaaak!“Hebat kamu, Kak, tega menamparku.” Dia memegang pipi kirinya yang telah kutampar.“Aku jauh lebih nekat dari ini jika kamu mengusik Dara, istriku!”“Jangan bangga, deh, Kak. Dapat barang sisa aja pamer.”Plaaak!Aku kembali mendaratkan tamparan di pipinya.“Berhenti! Cukup, Van! Jangan sia-siakan tenagamu untuk anak yang tidak berguna seperti dia.” Papa tiba-tiba bersuara.“Siapa yang tidak berguna, Om? Bukannya Kak Revan jauh lebih hina karena mendapatkan barang bekas, bekas dari adiknya sendiri?” Bimo masih tetap berusaha memancing amarahku.“Diam kamu, Bimo!” bentak Papa.“Kenapa Bimo harus diam, Om? Buk

  • GADIS YANG TERNODAI    Kehadiran Bimo

    POV REVAN 🏵️🏵️🏵️Saat hari pernikahan kami tiba, hatiku sangat bahagia karena telah berhasil menjadikan Dara sebagai ratu di istana cintaku. Ingin rasanya merayakan acara pernikahan yang sangat meriah dan membuktikan pada dunia bahwa aku telah menemukan wanita impianku.Akan tetapi, semua itu tidak bisa kuwujudkan karena Dara meminta acara pernikahan yang sederhana. Aku sangat mengerti dengan apa yang dia rasakan. Aku dan keluarga dengan ikhlas memenuhi permintaannya.Setelah acara pernikahan selesai, Dara harus berpisah dengan orang tuanya dan ikut pulang bersamaku. Sangat terlihat jelas kesedihan terpancar di wajahnya.“Bunda, Ayah ....” Dara memeluk kedua orang tuanya, kemudian bundanya melepas pelukan lalu berbicara kepadanya.“Sekarang kamu sudah sah menjadi istri Dokter Revan, yah, Sayang. Kamu harus menghormatinya sebagai suami, dia imammu, dan jadilah istri yang berbakti,” jelas bundanya sambil menggenggam jemari Dara.“Iya, Nak. Dokter Revan laki-laki yang sangat bertanggu

  • GADIS YANG TERNODAI    Mulai Membuka Diri

    POV REVAN 🏵️🏵️🏵️“Bohong! Kamu pasti sama seperti dia! Tujuanmu mengucapkan kata sayang hanya ingin melukaiku. Setelah dia mengotori tubuhku, dia juga memintaku untuk menjauh dan melupakannya.”“Dek, tolong dengarkan aku. Coba kamu pikir-pikir, apa alasanku untuk menyakitimu? Kamu awalnya pasienku, pasien yang harus mendapatkan pelayanan dan perawatan dariku. Aku berusaha semampuku untuk menyembuhkanmu, aku peduli padamu, aku ingin agar kamu sembuh dan keluar dari depresi yang kamu alami. Seiring berjalannya waktu, rasa peduliku berubah menjadi suka, berkembang menjadi sayang, hingga akhirnya tumbuh benih-benih cinta dalam hatiku. Kamu telah berhasil menggetarkan jiwaku, menembus dinding hatiku.” Aku berusaha meyakinkan dirinya, padahal aku terpesona kepadanya saat pandangan pertama.“Aku tidak tahu harus percaya padamu. Bagiku, kamu orang asing yang tiba-tiba datang memberikan kejutan padaku. Terus terang, sampai detik ini aku tidak mempercayaimu. Tujuanku menerima lamaranmu semat

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status