Cinta dalam Rahim Sang Madu

Cinta dalam Rahim Sang Madu

Oleh:  MyMelody  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
208 Peringkat
58Bab
5.5KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Grace mengalami perubahan hidup drastis setelah kecelakaan yang menimpa orang tuanya membuatnya harus meminjam uang pada Angkasa Group. Tanpa sadar, Grace menandatangani surat perjanjian yang mengharuskannya menjadi Surrogate Mother bagi keluarga tersebut untuk melunasi utangnya. Gabriel, anak pertama keluarga Angkasa, awalnya menolak keputusan orang tuanya karena ia mencintai istrinya, Natalia, meski Natalia tidak ingin memiliki anak. Namun, Gabriel perlahan luluh terhadap ketabahan Grace, sementara Natalia menjadi cemburu dan merencanakan cara untuk memisahkan mereka. Grace berusaha tetap profesional, namun cinta tumbuh di antara dia dan Gabriel. Kisah ini mengeksplorasi dilema cinta, tanggung jawab, dan rencana jahat Natalia yang berusaha memisahkan pasangan ini.

Lihat lebih banyak
Cinta dalam Rahim Sang Madu Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
wieanton
Nah lho Gabriel udah bikin Grace cenat cenut dgn ciuman lembut begitu, kirain Gabriel bakalan diam aja gk mengaku klo suka Grace eh ternyata jujur juga dia Nikmati aja rasa panas mu Nathalia, salah sendiri sllu bnyk alasan.
2024-08-30 22:32:15
0
user avatar
Yanti5699
cerita yg sangat menarik,,menceritakan tentang seorang anak perempuan yg memperjuangkan kesembuhan orang tuanya akibat kecelakaan,dia rela melakukan apapun asal orang tuanya sembuh,, yuk kepoin Ceritanya
2024-08-30 11:04:43
0
user avatar
wieanton
cemburu karena dasar apa? hrs ada lho,, klo Gabriel suka Grace ya blng jg pura2.
2024-08-28 13:28:49
0
user avatar
wieanton
Noah agak2 playboy apa ya? cara dia liat cewek cantik kyk Grace gampang banget deketin, trs akrab apa Krn humble?
2024-08-28 13:19:26
0
user avatar
Bunda Alya
Keren, ceritanya seru. baru baca bab 1,bikin penasaran sama tokoh Grace, gimana dia menjalani hari2 nya nanti, isi perjanjian yg ditandatangani benar2 sulit.
2024-08-26 18:17:52
0
user avatar
Ghea Manggala
makin cihuuuyy aja Grace, pokok nya aku mau ngereog sama author nya.. kalo Grace dibikin ga berani ngelawan Natalia ......
2024-08-26 18:04:36
0
user avatar
wieanton
plong deh di tolongin Grace buat amankan data2 perusahaan Gabriel, mana tau klo Nathalia klo hal2 kyk gini bukan bidangnya, cuma Grace yg bisa.
2024-08-23 22:17:17
0
user avatar
wieanton
Nathalia terus aja kejar karier dan itu membuka peluang gabriel cari Grace, jgn salahkan klo itu terjadi ya
2024-08-19 21:16:10
0
user avatar
wieanton
hahaha kang parkir sm Gabriel sm2 kyj agen rahasia dong wkwkwk
2024-08-18 23:15:11
1
default avatar
sasaka0
Seruseruseru….. Suka bgt ama ceritanya, Thor
2024-08-18 20:27:01
0
default avatar
Bonita Nonita
Iiiiih, kesal bgt liat si Grace dijebak
2024-08-18 18:44:26
0
default avatar
Dila Adila
Grace yang malang! Semoga ada jalan keluar terbaik untuknya. Dan semoga Gabriel jatuh cinta padanya
2024-08-18 18:16:01
0
default avatar
Dila Donita
Ceritanya keren abiiis….
2024-08-17 22:08:27
0
default avatar
Dennis Dem
Ceritanya keren bgt, suka Thor
2024-08-17 21:10:06
0
user avatar
wieanton
Bara cari kesempatan lmyn kt bara bisa kiss wanita yg dia suka dr dlu.
2024-08-14 20:01:05
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 14
58 Bab

Bab 1. Musibah

Di lorong rumah sakit Harapan Sehat, terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa dan dering alat medis yang monoton berpadu menjadi simfoni kesedihan yang menghujam hatiku. Di tengah kegaduhan itu, aku berdiri terpaku di depan pintu kamar perawatan. Wajah pucat, mata merah dan sembab akibat tangisan yang tak kunjung berhenti sejak mendengar berita tentang kecelakaan maut yang dialami mama dan papa dalam perjalanan pulang ke Surabaya. Aku yang saat itu sedang sibuk mempersiapkan pesta untuk menyambut kepulangan mama dan papa, langsung berangkat ke rumah sakit. Jantungku terasa berhenti berdetak. Hatiku hancur melihat kondisi mama dan papa yang biasanya penuh energi dan senyuman kini terbaring tak berdaya. "Ma ... Pa ..." bisikku lirih. Suaraku hampir tenggelam dalam isak tangis yang tak tertahan. Aku berusaha untuk tetap kuat walaupun kondisi mama dan papa sangat memprihatinkan “Maaf, apakah ini dengan Nona Grace?” sapa seorang dokter muda yang baru saja memasuki ruangan. “
Baca selengkapnya

Bab 2. Perjanjian

Bab 2. PerjanjianMasih dalam keadaan panik, aku masuk kembali ke dalam kamar dan mengunci diri di kamar mandi. “Ini benar-benar penipuan! Mereka telah mejebakku,” ucapku geram. Kupandangi email dari Pak Ronald dan mulai membacanya lagi dengan pelan-pelan.“Apa yang harus aku lakukan sekarang? Tanda tanganku sudah tertera di sini.” Kepanikan melandaku.“Bodoh! Kenapa aku mempercayai omongan mereka begitu saja?”Aku menyalakan kran air dan mencoba untuk membasuh wajahku, dan berharap dengan cara itu aku bisa menjernihkan pikiranku yang kalut.“Cara mereka sangat licik untuk menjeratku. Aku bahkan tidak punya kuasa untuk menolaknya.”Dengan cepat, aku mencari kartu nama yang diberikan oleh ibu Ariani. ‘Hallo, bisa bicara dengan ibu Ariani?’ sapaku dengan suara yang aku buat senormal mungkin.‘Hallo, ini dengan Ariani. Maaf, ini dengan siapa?’‘Ini dengan Grace.’‘Oh, hello Nona Grace. Apa kabar?’Aku mencengkram pinggiran wastafel dengan kencang.‘Berani-beraninya mereka menanyakan k
Baca selengkapnya

Bab 3. Keraguan

“Mama telah mengundang seseorang untuk makan malam bersama kita,” ucap Ibu Arinia sambil menata beberapa peralatan piring di atas meja.Gariel dan Natalia yang baru saja tiba, saling berpandang dengan wajah kebingungan. “Siapa yang akan makan malam bersama kita, Ma?” “Seorang yang akan aku perkenalkan pada kalian berdua.“Oh ya? Apakah aku kenal orangnya?” tanya Natalia ikut nimbrung sambil meraih sebuah gelas dan mengisinya dengan air putih. Lalu dengan santai, dia duduk dan mulai meneguk air putih dalam gelasnya.“Tidak, kalian tidak mengenalnya sama sekali, tapi orang yang mama undang, akan membawa perubahan dalam keluarga kita.”Gabriel mengangkat alisnya mengharapkan penjelasan yang lebih lagi, tapi kata-kata yang keluar dari bibir Ibu Ariani, sang mama, membuat Gabriel dan Natalia langsung terdiam.“Mama dan papa sudah sangat merindukan cucu, dan kami tidak tahu sampai kapan kalian membuat mama dan papa menunggu kedatangan cucu dalam keluarga ini.”Pak Ronald, papa dari Gabrie
Baca selengkapnya

Bab 4. Pertengkaran

“Gabriel, Natalia! Perkenalkan, ini Grace Anjelita. Dia wanita yang mama maksud tadi.”Aku tersenyum kepada pasangan di depanku. Gabriel menatapku tajam tanpa senyuman sedikit pun, sedangkan Natalia membuang wajahnya dengan sikap acuh tak acuh.Kuulurkan tanganku dan mengajak mereka berkenalan, tapi rupanya bendera perang sudah berkibar di antara kami sejak kedatanganku. Mereka hanya menyentuh tanganku tanpa benar-benar menggenggamnya.“Hello, Nona Grace. Selamat datang di tempat kediaman kami.”Pak Ronald menyambutku itu dengan hangat dan itu sudah cukup membuatku terhibur.Gabriel berdiri dengan resah. Dia tidak pernah melihat papa menyambut Natalia sehangat itu. Well, mungkin pernah, tapi itu sudah lama sekali. Sejak Natalia menolak untuk memberikan cucu bagi mereka, sikap mama dan papa sudah tidak sehangat dulu lagi terhadap Natalia.“Keputusan mama dan papa sudah bulat. Grace adalah wanita yang tepat untuk memberikan cucu yang kami inginkan.”Gabriel menahan emosinya sekuat tenaga
Baca selengkapnya

Bab 5. Terpaksa Menerima

“Kamu tidak perlu tahu kenapa aku melakukan hal ini. Tugasku adalah melahirkan seorang cucu bagi keluargamu," jawabku pelan tapi syarat dengan sindiran.“Dengan menjual tubuhmu, begitu ‘kah?” tanya Gabriel sinis. Gabriel tidak bisa menyembunyikan pandangan benci dan muak melihat wajahku.“Kalau kau menyebut itu sebagai ‘jual diri,’ ucapku sambil menggerakkan jari telunjuk dan tengah seperti tanda kutip dua. “Silahkan saja, Tuan sombong dan angkuh.”Wajah Gabriel memerah mendengar aku menyebutnya sebagai Tuan sombong dan angkuh.“Sebutkan saja berapa jumlah uang yang kamu terima dari mama?”“Maaf, aku tidak bisa.”Hilang sudah kesabaran Gabriel. Dia mencekal lenganku dan menarikku dengan kasar mendekat ke arahnya.“Heh! Apa kamu sudah tidak punya harga diri lagi sehingga kamu melakukan perbuatan ini dan merusak kebahagiaan kami?”Aku merasa mataku mulai berkaca-kaca. Dengan sekuat tenaga, aku berusaha keras untuk tidak menangis di depan pria songok satu ini.“Dasar perempuan murahan!”
Baca selengkapnya

Bab 6. Semakin Cepat, Semakin Bagus

“Baiklah. Aku menyetujui permintaan Mama dan Papa."Walaupun sempat tercengang sebentar, tapi senyum kebahagiaan langsung terlukis di wajah Ibu Ariani dan Pak Ronald. Mereka langsung berpelukan bahagia.Aku berusaha untuk tersenyum seadanya. Dengan ekor mataku aku melirik Natalia. Dia ternyata sedang menatapku dengan sebuah senyuman mencibir di kedua sudut bibirnya.“Tetapi aku mempunyai satu pertanyaan terakhir.”Senyum Ibu Ariani dan Pak Ronald langsung lenyap seketika itu juga.“Perihal apa yang ingin kamu tanyakan?”Ibu Ariani menatap anak laki-lakinya dengan tajam. “Mama pungut perempuan ini dari mana, sih?”“Uhuk!!!” Natalia yang tadinya diam saja, langsung terbatuk dan terdengar suara kikikan kecilnya. Sepertinya dia senang sekali melihat Gabriel menghinaku.Pandangan tajam ibu Ariani beralih kepada Natalia sehingga dia langsung bungkam.“Apa maksud dari ucapanmu itu, Gabriel?”“Maksud aku, dia kan rela melakukan apa saja demi uang. Apa mama dan papa sudah yakin kalau dia pere
Baca selengkapnya

Bab 7. Melaksanakan Tugas

“Buka bajumu!” perintah Gabriel tiba-tiba.Aku berdiri dengan mata membelalak seakan tidak percaya dengan ucapan pria itu. Belum hilang rasa terkejutku, Gabriel menarik tanganku dengan kasar dan mendorongku ke tembok.“Mari kita buat cucu sebanyak mungkin,” ucap Gabriel sambil mengendus-ngendus tubuhku dengan cara yang begitu dominan. ‘Sial, kenapa aroma tubuhnya membuat libidoku naik? Tadinya aku muak melihat wanita ini, tapi tubuhnya yang terbalut malam yang seksi, membuat hasratku bergejolak,’ keluh Gabriel menyesali sikapnya.“Kamu mau lepas sendiri baju sialan ini, atau aku yang akan melepasnya?” desah Gabriel tak sadarkan diri.“M-maksud kamu?”Gabriel menempelkan tubuhnya yang panas pada tubuhku. Begitu rapat. Seakan ingin membakar-ku hidup-hidup dengan hasratnya yang entah berasal dari mana.“Gabriel….”Kudengar suara ketakutan dari bibirku sendiri. Ya, aku wanita yang akan menjadi orang kedua dalam rumah tangganya.“Bukankah ini yang kau inginkan?”“Aku….”“Kau ingin agar ki
Baca selengkapnya

Bab 8. Keributan

Natalia mematikan mesin mobil dan menyandarkan tubuh indahnya di jok mobil yang terlihat sangat nyaman. Dia masih resah dan terluka akibat pertengkaran yang telah terjadi antara dia dan Gabriel beberapa jam yang lalu. “Apa yang Gabriel lakukan sekarang?” gumam Natalia sambil menatap ke arah jendela kamar mereka dari tempat parkir. “Lampu kamar masih menyala. Apakah Gabriel sedang menungguku?” Seulas senyum melengkung di kedua sudut bibirnya. “Aku mau masuk dan pura-pura ngambek. Siapa suruh dia membuatku cemburu dan marah.” Natalia membuka pintu mobil dengan hati-hati dan melakukan hal yang sama saat dia menutupnya. Dengan pelan-pelan, dia memasuki lorong menuju ruang tamu. Namun, langkah kakinya terhenti saat mendengar suara-suara ribut di kamar tamu lantai satu. Natalia tersentak kaget. Suara berat itu terdengar dari arah kamar Grace. Suara yang sudah tidak asing lagi di telinganya. "Ahh, Natalia!!!” teriak Gabriel lantang dan keras. Deg! Seluruh persendian tubuhnya lu
Baca selengkapnya

9. Ada Apa Ini?

Pov GraceAku mengangkat tubuhku yang terasa remuk setelah perbuatan Gabriel yang buas. Dengan memaksakan diri, aku berjalan dengan tertatih-tatih dan mencoba untuk melangkah ke kamar mandi. Rasa sakit dan perih di antara kedua pangkal pahaku membuatku meringis dan berhenti sebentar sebelum aku meraih pintu kamar mandi.Bayanganku akan malam pertama yang romantis, penuh cinta, kelembutan, belaian dan gairah, ternyata itu semua hanya mimpi indah belaka.Apa yang aku rasakan sekarang benar-benar menyakitkan. Seluruh tubuhku terasa remuk. Bagian intimnya terkoyak-koyak dengan buas dan sadis tanpa perasaan. Tapi dari semua itu, kehilangan harga dirinya sebagai seorang wanita dan itu jauh lebih sakit.‘Ya Tuhan, sekejam inikah rasanya kehidupan yang harus aku jalani? Setelah dia puas dan meneriakkan nama istrinya, dia mencampakkanku begitu saja.’Sakit. Ini yang aku rasakan saat ini. Kecewa menyelimuti seluruh pikiranku. Andai aku tahu kejadiannya akan semenyakitkan ini., tentu aku tidak
Baca selengkapnya

10. Perih

“Natalia,” panggil Gabriel pelan begitu dia memasuki kamar. Untunglah Natalia tidak mengunci pintu kamar.“Kenapa kamu tidak tidur saja dengannya?” tanya Natalia dingin Dia bahkan tidak mau memandang wajah Gabriel. Rasa sakit karena melihat Gabriel membela Grace di depan batang hidungnya, membuat darahnya masih mendidih. Dia butuh waktu untuk bisa memaafkan tindakan Gabriel tadi.“Kamu istriku, Natalia, bukan dia. Aku mau bersamamu seperti biasanya.”“Ehem, apa katamu tadi? Istri? Well, ajarin dulu juniormu itu untuk mengenal istrinya sendiri. Jangan semua lubang dimasuki.”Kata-kata Natalia terdengar begitu pedas di telinga Gabriel, tapi dia hanya berdiri dan terdiam karena merasa bersalah pada wanita yang telah dia nikahi selama bertahun-tahun itu.“I am really, really sorry, Natalia,” ucap Gabriel lirih.“Simpan ucapan sorry dan rasa bersalahmu, Gabriel. By the way, aku tidak mau tidur seranjang denganmu malam ini.”“Kamu tidak bisa memperlakukan aku seperti itu.""Lalu?""Aku mau t
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status