Batal Menikah Karena Tak Punya Ayah

Batal Menikah Karena Tak Punya Ayah

last updateLast Updated : 2025-03-03
By:  IyustineOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
12views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Malam pertunangan Fenita dan Kemal berantakan. Tepat saat cincin akan dipasangkan, sebuah rahasia akhirnya terbuka dengan gamblang. Fenita ternyata lahir dari skandal sang Mama dengan seorang pejabat negara. Namun Kemal kembali setelah itu, dan memutuskan melanjutkan hubungan mereka. Tanpa Fenita sadar, sebenarnya Kemal hanya sedang memanfaatkan dirinya. Ketika kelicikan Kemal terbongkar, Fenita bagai dilempar ke dalam jurang terdalam. Dia menjadi percaya bahwa perempuan seperti dirinya memang tidak layak mendapatkan cinta dan kebahagiaan, sebab karma masa lalu sang mama yang harus dia pikul. Sampai satu hari seorang pengacara tampan nan mumpuni, berani mendobrak pintu kesadarannya, dan menunjukkan jalan pada Fenita untuk menjemput kebahagiaan yang selama ini dia dambakan.

View More

Latest chapter

Free Preview

Bab 1

“Tunggu!”Lengkingan itu spontan membuat Fenita dan Kemal berhenti. Sedianya Kemal akan memasangkan cincin di jari manis Fenita. Malam ini adalah malam pertunangan mereka. Meski hanya dihadiri oleh keluarga Fenita dan Kemal, tetapi diadakan secara cukup mewah. Bertempat di sebuah resto terkenal milik Mama Erna, yang tidak lain ibu kandung Fenita.“Tunggu, Mal. Tahan dulu!” Suara itu terdengar lagi.Tidak berapa lama sang pemilik suara, seorang ibu bertubuh besar dari rombongan keluarga Kemal, terlihat berdiri. Dia lalu melangkah mendekati panggung kecil, di mana Fenita dan Kemal berdiri berhadapan, bersiap saling memasangkan cincin pertunangan. Fenita mengenal perempuan bertubuh besar itu. Dia Tante Desi, adik dari Bu Rinta, ibu kandung Kemal.“Des, bukan waktunya bercanda!” tegur Bu Rinta, terlihat dia hendak menarik tangan sang adik ipar.“Ini serius, Mbak, ini soal masa depan Kemal,” ujar Tante Desi tetap merangsek maju. Ternyata perempuan itu tidak menuju ke panggung, melainkan ...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Bab 1
“Tunggu!”Lengkingan itu spontan membuat Fenita dan Kemal berhenti. Sedianya Kemal akan memasangkan cincin di jari manis Fenita. Malam ini adalah malam pertunangan mereka. Meski hanya dihadiri oleh keluarga Fenita dan Kemal, tetapi diadakan secara cukup mewah. Bertempat di sebuah resto terkenal milik Mama Erna, yang tidak lain ibu kandung Fenita.“Tunggu, Mal. Tahan dulu!” Suara itu terdengar lagi.Tidak berapa lama sang pemilik suara, seorang ibu bertubuh besar dari rombongan keluarga Kemal, terlihat berdiri. Dia lalu melangkah mendekati panggung kecil, di mana Fenita dan Kemal berdiri berhadapan, bersiap saling memasangkan cincin pertunangan. Fenita mengenal perempuan bertubuh besar itu. Dia Tante Desi, adik dari Bu Rinta, ibu kandung Kemal.“Des, bukan waktunya bercanda!” tegur Bu Rinta, terlihat dia hendak menarik tangan sang adik ipar.“Ini serius, Mbak, ini soal masa depan Kemal,” ujar Tante Desi tetap merangsek maju. Ternyata perempuan itu tidak menuju ke panggung, melainkan
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Bab 2
“Jangan mengancam, Fe.” Mama Erna terlihat hendak meraih pundak Fenita, tetapi gadis itu cepat berkelit.“Sungguh, ini semua demi kebaikanmu. Karena papamu itu bukan orang sembarangan,” kata Mama Erna lagi.Fenita merasa frustasi setiap mendengar kalimat itu. Memangnya kenapa kalau papanya bukan orang sembarangan? Dia tetap punya hak untuk mengetahui siapa ayahnya, seperti milyaran anak lain di dunia ini.“Oke, jadi Mama lebih pilih aku tanya ke Tante Desi ya?” tantang Fenita. Mama kandungnya itu terlihat melenguh. “Tidak akan ada bed–”“Ada bedanya, Ma. Aku sudah mengatakannya berkali-kali. Ada bedanya untuk masa depanku,” potong Fenita. Suaranya terdengar seperti berputus asa. Perdebatan ini sejatinya sudah sering terjadi di antara mereka.Mama Erna menghela napas panjang. Wanita cantik itu tampak menghindari tatap muka dengan sang anak.“Ma, lihatlah diri Mama. Sampai sekarang Mama tidak menikah. Apa Mama juga ingin aku melajang seumur hidup, hanya karena nggak ada laki-laki yang
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Bab 3
Keluar dari resto Mama Erna, Fenita melajukan mobil ke arah yang dia hafal betul di luar kepala. Rumah Kemal. Namun saat mobil sudah dekat dengan gerbang perumahan, hati Fenita tiba-tiba meragu. Mungkin benar kata sang mama, kalau Kemal benar-benar punya cinta yang besar, seharusnya tadi lelaki itu tetap berdiri di sampingnya. Minimal Kemal tinggal sebentar untuk mendapat penjelasan terlebih dahulu. Tidak langsung ikut pergi bersama keluarganya.“Cinta tulus itu nggak ada, Fe,” kata Mama Erna suatu hari. “Di jaman sekarang ini, uang adalah tujuan setiap manusia.”Fenita mendesah. Dia ingin sekali mengingkarinya. Namun kenyataan yang dia temui selama ini hampir semua seperti itu. Teman-teman sekolahnya sering memanfaatkan dia. Pacar-pacarnya yang terdahulu selalu ingin dibelikan ini dan itu. Yang pada akhirnya Fenita tahu dia cuma menjadi ATM berjalan bagi mereka. Tidak ada yang menerima dirinya berdasarkan cinta kasih.Semula Fenita merasa Kemal berbeda. Sebab sedari awal, lelaki itu
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Bab 4
Keesokan paginya, Fenita yang sebenarnya hampir tidak tidur, turun sudah dalam keadaan rapi.“Nah, gitu… baru anak Mama. Perempuan kuat,” cetus ibu kandung Fenita itu. “Mau ke cafe kan?” Fenita hanya mengulas senyum tipis. “Fokuskan hidup kamu untuk membangun cafe-mu. Itulah bibit kebahagiaan kamu yang sejati.”“Aku pergi dulu, Ma.”Fenita malas berlama-lama meladeni Mama Erna. Dia berjalan keluar seraya melihat pergelangan tangan kirinya. Masih ada waktu untuk menyantap sesuatu di cafe nanti, sebelum dia bertemu Kemal. Dia lapar sekali sedari semalam, tetapi terlalu malas untuk makan. Akibatnya sekarang dia kelaparan.Fenita membawa mobilnya sedikit lebih kencang untuk memburu waktu. Dua puluh menit kemudian mobil itu berbelok pada cafe yang masih tutup. Penjaga yang melihatnya segera membukakan pintu seraya memberi salam hormat.Cafe kecil ini baru tiga bulan dia kelola. Dia dapat dari Mama Erna, sebagai hadiah kelulusannya. Perempuan itu menginginkan Fenita menjadi pebisnis. Dan
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Bab 5
Fenita menelan ludahnya. “A-aku nggak ingin sejauh itu, Mas.”“Maksudnya?”“Aku sebenarnya hanya ingin tau saja. Minimal kalau ada orang tanya siapa papaku, aku bisa menjawab. Selanjutnya aku bisa beralasan papa dan mamaku sudah berpisah sejak aku kecil, atau semacam itu.” Fenita menjeda ucapannya. Dia menatap Kemal yang tampak kaget.“B-bukankah i-itu kedengarannya akan lebih baik? Lebih terhormat. I-iya nggak sih?” Fenita menunduk. Mendadak dia tidak yakin dengan argumennya sendiri. Kemudian dia mengambil pisau makan yang tadi sempat terjatuh di dekat piringnya, tetapi tidak dia pakai untuk mengiris, hanya diketuk-ketuk di pinggiran piringnya.Kemal terlihat menghela napas panjang. Tampak segaris senyum yang terkesan seperti kurang tulus. “Y-ya itu terserah Sayang. Cuma menurut Mas, Sayang punya hak. Sayang juga darah daging Pak Galih.”Fenita berderai dua detik. Tawa yang serupa orang berdehem.“Aku ini anak yang dilahirkan di luar pernikahan, Mas, mana ada anak haram seperti ak
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Bab 6
“Ibu ingin papa kandungmu bisa ikut menyaksikan kamu menikah,” kata Bu Rinta pelan.“Maksud Ibumu baik, Fe. Supaya keluarga kami tidak digunjingkan.” Tante Desi buru-buru menambahkan penjelasan. Dia terlihat bangkit, lalu berdiri di sisi kanan Fenita.Bu Rinta terlihat mengangguk-angguk. “Iya, betul begitu.”Fenita terdiam. Dia tidak menyangka pembicaraan yang semula hangat, ternyata mengarah ke sana.“Sayang… semua anak berhak mengenal ayahnya, terlepas dari masa lalu yang terjadi di antara ayah dan ibunya. Seperti kamu dan papamu. Darahnya tetap ada di tubuhmu,” kata Bu Rinta.Fenita semakin gelisah. Dia teringat akan perkataan Mama Erna, kalau papanya yang bukan orang sembarangan itu bisa saja membuat hidupnya dalam bahaya. Gadis itu pun menggeleng pelan. “Maaf, Bu, tapi aku nggak sependapat soal ini. Aku nggak butuh dia, aku sudah cukup seperti sekarang.”“Kalau ada kasak kusuk di pernikahan kalian gimana?” tanya Bu Rinta. Terdengar sedikit mendesak.“K-kita bisa bilang kalau p-p
last updateLast Updated : 2025-03-03
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status