Sakit hati diputuskan pacarnya yang ketahuan selingkuh, Yuki melampiaskan kekesalan dengan minum alkohol di sebuah bar. Yuki yang mabuk mengajak seorang pria tak dikenal untuk menghabiskan malam panas dengannya dan pergi melarikan diri keesokan harinya setelah sadar dengan hal bodoh yang telah diperbuatnya. Namun, siapa sangka? Pria tak dikenal yang menghabiskan malam penuh gairah dengan Yuki adalah Bos baru ditempat kerjanya. Drama baru dimulai!
Lihat lebih banyakKeesokan harinya ... Seperti biasa, seorang kurir datang dan membawa buket bunga mawar merah dengan berukuran besar."Wah, ada yang ngirim bunga lagi.""Buat siapa?""Ya pasti Luna lah. Buketnya besar gitu.""Lebih besar dari yang kemarin nggak sih?"Luna yang melihat kurir di depan pintu dengan membawa buket bunga mawar segera berdiri dari duduknya."Itu pasti kiriman dari Dion," batin Luna senang.Baru saja Luna berdiri dan dengan percaya diri melangkah meninggalkan mejanya, kurir mengumumkan pemilik bunga tersebut."Atas nama Yuki ... " ucap kurir.Seketika tubuh Luna lemas. Dia segera berpegang pada ujung meja dan melangkah mundur."Yuki? Untuk Yuki?" gumam Luna."Eh, kok bukan Luna? Buat Yuki ternyata.""Lihat ... dia udah jalan mau ngambil bunganya tuh. Eh, tau-tau bukan buat dia.""Sstt ... jangan keras-keras kalau ngomong ih.""Udahlah. Kalian ini apa sih? Gitu aja ribut-ribut.""Astaga, siapa sih yang ngirim? Iri banget tau.""Makanya punya pacar. Punya pacar aja enggak sok-
Yuki, Amelia dan Thomas makan siang bersama di kantin. "Wah, menu makan siang hari ini enak sekali ya," ucap Amelia yang lahap makan."Nggak usah buru-buru makan. Besok, lusa dan seterusnya makanan kantin bakalan enak terus kok," sahut Thomas."Loh, kok bisa?" tanya Amelia kaget."Kan Pak Cristopher meninjau langsung bagian dapur dan meminta koki memperbaiki menu makanan. Beliau juga menambah biaya operasional dapur dengan uang pribadinya. Makanya menunya enak-enak," jelas Thomas bangga."Apa ada alasan, kenapa beliau bertindak demikian?" tanya Yuki ingin tahu alasan dibalik Cristopher yang langsung meninjau dapur kantin."Hm, kayaknya karena pas makan siang pertama kali deh. Beliau ngerasa makanan kantin kurang memuaskan, baik rasa ataupun menu. Beliau langsung kepikiran sama semua karyawannya. Dan saat beliau tanya kepala beberapa orang yang sedang makan, beliau mendapat jawaban yang mencengangkan. Beberapa orang itu menjawab mereka terpaksa makan karena makan siang kantor kan grat
Hari senin di mulai. Yuki mengawali paginya dengan sukacita dan senyuman. Berharap hari seninnya lancar dan baik-baik saja.Baru saja dia berpikir demikian, hal menyebalkan terjadi. 5 menit sebelum jam kerja, seorang kurir datang membawa buket bunga dan memberikannya kepada Luna. Dengan suara lantang, kurir tersebut menyebut nama Dion sebagai pengirimnya saat Luna bertanya siapa orang yang mengiriminya bunga. Seketika suasana dalam ruangan menjadi heboh dan ramai."Wah, Luna. Bunganya bagus banget.""Ciyeee yang dapet bunga dari pacarnya. Iri deh.""Mau juga dong. Pacarku gak seromantis pacarmu sih.""Nggak usah iri. Lagian ini kan cuma bunga. Yang nggak pernah dikasih bunga sama pacarnya sabar dulu ya. Hehe ... " ucap Luna melirik ke arah Yuki."Lihat nih, Dion ngasih aku bunga lagi. Gimana denganmu, Yuki?" batin Luna sombong.Yuki dan Luna sempat bertatapan sesaat. Sampai Yuki memilih untuk memalingkan pandangan karena merasa jijik dengan kelakuan Luna yang terang-terangan memusuhin
Yuki mendekati Amelia dan langsung memeluk Amelia dengan erat."Mel," panggil Yuki dengan perasaan sedih.Amelia mendorong Yuki dan segera menadahkan kepala, "Yuki ... " panggilnya yang langsung menangis tersedu-sedu.Yuki memeluk Amelia lagi. Mencoba menenangka Amelia."Kenapa kamu di sini, huh?" tanya Yuki mengusap air mata teman baiknya."Maafin aku. Aku nggak mau dengerin nasihatmu atau mamaku. Aku bener-bener bodoh banget," ucap Amelia."Coba tenang dulu," kata Yuki."Minum dulu," kata Cristopher menyodorkan botol berisi air mineral pada Amelia.Amelia kaget, "Pak CEO," katanya melongo."Nggak apa-apa. Kamu bisa santai kalau di luar kantor. Minum dulu, baru kita pindah tempat. Enggak enak dilihatin banyak orang," kata Cristopher.Amelia menerima botol pemberian Cristopher dan segara minim. Setelah minum sedikit, Cristopher meminta Yuki memapah Amelia berjalan mengikutinya. Mereka singgah disebuah kafe. Di sana Cristopher memesankan Yuki dan Amelia minum. Setelah menunggu beberap
Thomas meminta Cristopher melakukan video call. Cristopher menuruti dan menunjukkan seluruh varian yang ada di toko roti pada Thomas. Agar lebih mudah Cristopher menggumakan kamera belakang ponselnya."Yang itu, Pak."Cristopher mengambil satu roti pilihan Thomas, "yang ini?" tanyanya."Ya, Pak. Terus yang sebelahnya, Pak. Rasa keju dan sebelahnya lagi, lalu sebelahnya lagi yang rasa cokelat. Apa ada puding, Pak? Kalau ada belikan saya puding cokelat ya." "Ya, nanti aku tanyakan ke yang jual ada tidak puding cokelat. Seharusnya ada sih," jawab Cristopher."Ok, Pak. Saya mau memeriksa dokumen dulu. Bapak silakan bersenang-senang.Segera Cristopher mengakhiri panggilan dan mengambil apa yang sudah dipilih Thomas dan memasukannya ke dalam keranjangnya."Wah, bapak belikan pak Thomas ya?" goda Yuki."Iya nih. Mumpung saya inget," jawab Cristopher."Baiknya. Sampai inget segala," sahut Yuki."Begitu-begitu dia itu sudah lama kerja sama saya loh. Pokoknya dia orang yang paling bisa saya pe
Di toko buku, Cristopher menemui pemilik toko dan bertanya tentang buku novel "Boss Dingin dan Nona Manja" padanya. Pemilik toko langsung mengantar Cdistopher dan Yuki ke tempat di mana buku novel tersebut dipajang. "Kamu tahu yang sedang tren ya, Nak. Buku ini sedang laris-larisnya," ucap penjua sembari tersenyum. "Ya, Pak. Terimakasih sudah mengantar saya," ucap Cristopher. "Ya, sama-sama. Silakan lihat-lihat dulu. Saya mau menata buku," ucap si pemilik toko yang langsung pergi. Yuki menatap Cristopher dan segera menarik tangan Cristopher agar memiringkan kepalanya. Segera Cristopher tahu maksudnya dan memiringkan kepalanya. Yuki berbisik, "Pak, untuk apa beli buku novel itu?" tanyanya. "Untukmu," jawab Cristopher berbisik lembut. Yuki kaget, "ya? Untuk saya? Ke-kenapa? Kan saya sudah membaca setengahnya," jawab Yuki lagi berbisik. Cristopher mengambil satu buu novel "Boss Dingin da Nona Manja" dan diberikannya pada Yuki. "Yang kamu pinjam besok kembalikan ke Thomas
Selesai dari galeri seni, Cristopher mengajak Yuki makan siang ke tempat yang biasa dia datangi karena bagi Cristopher masakan di tempat tersebut cukup enak dan harganya juga murah."Capek ya? Kamu pasti lapar. Ayo, kita makan dulu," kata Cristopher. Mengajak Yuki untuk makan dulu sebelum lanjut pergi ke tempat lain.Yuki menganggukkan kepala, "Ya, Pak.""Kebetulan memang laper. Pak Boss ku memang super peka dan pengertian ya," batin Yuki yang mengikuti langkah kaki Cristopher masuk ke dalam sebuah restoran."Halo, selamat siang, selamat datang. Apakah anda sudah memesan layanan?" sapa seorang pelayan dilanjutkan dengan bertanya apakah Cristopher sudah memesan layana dari restorannya atau belum."Sudah. Atas nama Cristopher," jawab Cristopher. Yang langsung menunjukkan bukti pemesanan pada pelayan di ponselnya," Pelayan dengan segera memeriksa dan langsung mengantar Cristopher dan Yuki menuju ruangan yang sudah dipesan.Pelayan mempersilakan Cristopher dan Yuki melihat menu, "silaka
Keesokan harinya ...Cristopher baru saja tiba di parkiran depan gedung apartemen Yuki. Segera setelah tiba, dia menghubungi Yuki. Dilihatnya jam yang melingkar di pergelagan tangan kirinya, jam sudah menunjukkan pukul 10.55 pagi waktu setempat.Beberapa saat kemudian ponsel Cristopher bergetar. Dia mendapat panggilan dadi Thomas."Ya, Tom?" tanya Cristopher. Segera setelah menerima panggilan."Pak, saya sudah siapkan semua keperluan anda. Apa perlu dokumennya saya kirim ke rumah? Atau anda hanya akan memakai data dalam file?""Aku butuh keduanya. Kalau kamu nggak sibuk dan sempat, kamu antarkan saja ke rumah. Kalau kamu sibuk nggak apa. Nanti aku bisa print sendiri di rumah," jawab Cristopher."Saya antar saja, Pak.""Ok, oh ya, kamu jangan lupa kirim semua jadwalku selama aku pergi ya. Aku akan pelajari nanti," kata Cristopher."Baik, Pak.""Jangan lupa makan siang. Aku tutup teleponmu," kata Cristopher. Yang langsung mengakhiri panggilan Thomas.Cristopher manatap layar ponselnya.
Yuki berpamitan pada Mama Amelia. Dia memeluk Mama dari temannya dengan begitu erat."Yuki pulang dulu, tante. Jaga kesehatan ya. Lain waktu kita bertemu lagi," ucap Yuki dengan senyum cantik."Ya, sayang. Kamu juga kesehatan. Titip Amelia ya," jawab Mama Amelia."Ok, siap. Aku bakalan jagain Amelia kok," jawab Yuki, langsung masuk ke dalam mobil. Tidak beberapa lama Amelia keluar dari dalam rumah dan berpamitan."Aku balik dulu, Ma," pamitmya. Masih dengan hati yang setengah kesal.Mama Amelia segera memeluk putri tercintanya dengan erat, "hati-hati di jalan, sayang. Kabari Mama kalau sudah sampai," katanya melepas pelukan."Ok," jawab Amelia singkat.Amelia juga segera masuk ke dalam mobil, dan mobil langsung pergi meninggalkan kediaman Mama Amelia. Terlihat Mama Amelia melambai, Yuki juga langsung membuka kaca mobil dan membalas lambaian tangan Mama Amelia.Yuki menutup kaca mobil, "sayang banget nggak bisa nginep. Kapan-kapan kalau dateng kita nginep yuk," ajak Yuki."Hm, ok," ja
Yuki memergoki kekasihnya berselingkuh dengan teman yang sudah dianggapnya seperti adik sendiri. Pertengkaran tak terhindarkan. Yuki yang kesal langsung menarik rambut teman perempuan yang bermain gila dengan kekasihnya."Dasar perempuan murahan! Beraninya kamu menggoda kekasih temanmu sendiri," kata Yuki mencengkram kuat rambut temannya.Teman perempuan Yuki berteriak meminta tolong pada kekasihnya yang juga kekasih Yuki sembari menangis."Dion," panggilnya.Dion segera menolong. Dia mencengkram pergelangan tangan Yuki kuat-kuat."Lepaskan tanganmu, Yuki!" sentak Dion.Dion berusaha melepaskan cengkraman tangan Yuki dan akhirnya berhasil. Dion yang kesal langsung mendodong tubuh Yuki hingga tersungkur ke lantai."Kamu nggak apa-apa, Luna? Mana yang sakit?" tanya Dion khawatir. Mengusap kepala Luna, kekasih gelapnya."Aku baik-baik aja," jawab Luna memeluk Dion.Dion menatap Yuki tajam, "berani sekali kamu ngelakuin ini, Yuki. Bagaimana kalau Luna terluka? Aku nggak akan pernah memaa...
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen