Home / Romansa / Hot Night With Boss / 36. Kencan? (4)

Share

36. Kencan? (4)

Author: Dea Anggie
last update Last Updated: 2025-04-15 22:21:21

Thomas meminta Cristopher melakukan video call. Cristopher menuruti dan menunjukkan seluruh varian yang ada di toko roti pada Thomas. Agar lebih mudah Cristopher menggumakan kamera belakang ponselnya.

"Yang itu, Pak."

Cristopher mengambil satu roti pilihan Thomas, "yang ini?" tanyanya.

"Ya, Pak. Terus yang sebelahnya, Pak. Rasa keju dan sebelahnya lagi, lalu sebelahnya lagi yang rasa cokelat. Apa ada puding, Pak? Kalau ada belikan saya puding cokelat ya."

"Ya, nanti aku tanyakan ke yang jual ada tidak puding cokelat. Seharusnya ada sih," jawab Cristopher.

"Ok, Pak. Saya mau memeriksa dokumen dulu. Bapak silakan bersenang-senang.

Segera Cristopher mengakhiri panggilan dan mengambil apa yang sudah dipilih Thomas dan memasukannya ke dalam keranjangnya.

"Wah, bapak belikan pak Thomas ya?" goda Yuki.

"Iya nih. Mumpung saya inget," jawab Cristopher.

"Baiknya. Sampai inget segala," sahut Yuki.

"Begitu-begitu dia itu sudah lama kerja sama saya loh. Pokoknya dia orang yang paling bisa saya pe
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Hot Night With Boss   37. Pacar yang Selingkuh

    Yuki mendekati Amelia dan langsung memeluk Amelia dengan erat."Mel," panggil Yuki dengan perasaan sedih.Amelia mendorong Yuki dan segera menadahkan kepala, "Yuki ... " panggilnya yang langsung menangis tersedu-sedu.Yuki memeluk Amelia lagi. Mencoba menenangka Amelia."Kenapa kamu di sini, huh?" tanya Yuki mengusap air mata teman baiknya."Maafin aku. Aku nggak mau dengerin nasihatmu atau mamaku. Aku bener-bener bodoh banget," ucap Amelia."Coba tenang dulu," kata Yuki."Minum dulu," kata Cristopher menyodorkan botol berisi air mineral pada Amelia.Amelia kaget, "Pak CEO," katanya melongo."Nggak apa-apa. Kamu bisa santai kalau di luar kantor. Minum dulu, baru kita pindah tempat. Enggak enak dilihatin banyak orang," kata Cristopher.Amelia menerima botol pemberian Cristopher dan segara minim. Setelah minum sedikit, Cristopher meminta Yuki memapah Amelia berjalan mengikutinya. Mereka singgah disebuah kafe. Di sana Cristopher memesankan Yuki dan Amelia minum. Setelah menunggu beberap

    Last Updated : 2025-04-15
  • Hot Night With Boss   38. Keranjang Bunga

    Hari senin di mulai. Yuki mengawali paginya dengan sukacita dan senyuman. Berharap hari seninnya lancar dan baik-baik saja.Baru saja dia berpikir demikian, hal menyebalkan terjadi. 5 menit sebelum jam kerja, seorang kurir datang membawa buket bunga dan memberikannya kepada Luna. Dengan suara lantang, kurir tersebut menyebut nama Dion sebagai pengirimnya saat Luna bertanya siapa orang yang mengiriminya bunga. Seketika suasana dalam ruangan menjadi heboh dan ramai."Wah, Luna. Bunganya bagus banget.""Ciyeee yang dapet bunga dari pacarnya. Iri deh.""Mau juga dong. Pacarku gak seromantis pacarmu sih.""Nggak usah iri. Lagian ini kan cuma bunga. Yang nggak pernah dikasih bunga sama pacarnya sabar dulu ya. Hehe ... " ucap Luna melirik ke arah Yuki."Lihat nih, Dion ngasih aku bunga lagi. Gimana denganmu, Yuki?" batin Luna sombong.Yuki dan Luna sempat bertatapan sesaat. Sampai Yuki memilih untuk memalingkan pandangan karena merasa jijik dengan kelakuan Luna yang terang-terangan memusuhin

    Last Updated : 2025-04-16
  • Hot Night With Boss   39. Curiga

    Yuki, Amelia dan Thomas makan siang bersama di kantin. "Wah, menu makan siang hari ini enak sekali ya," ucap Amelia yang lahap makan."Nggak usah buru-buru makan. Besok, lusa dan seterusnya makanan kantin bakalan enak terus kok," sahut Thomas."Loh, kok bisa?" tanya Amelia kaget."Kan Pak Cristopher meninjau langsung bagian dapur dan meminta koki memperbaiki menu makanan. Beliau juga menambah biaya operasional dapur dengan uang pribadinya. Makanya menunya enak-enak," jelas Thomas bangga."Apa ada alasan, kenapa beliau bertindak demikian?" tanya Yuki ingin tahu alasan dibalik Cristopher yang langsung meninjau dapur kantin."Hm, kayaknya karena pas makan siang pertama kali deh. Beliau ngerasa makanan kantin kurang memuaskan, baik rasa ataupun menu. Beliau langsung kepikiran sama semua karyawannya. Dan saat beliau tanya kepala beberapa orang yang sedang makan, beliau mendapat jawaban yang mencengangkan. Beberapa orang itu menjawab mereka terpaksa makan karena makan siang kantor kan grat

    Last Updated : 2025-04-16
  • Hot Night With Boss   40. Untuk Yuki

    Keesokan harinya ... Seperti biasa, seorang kurir datang dan membawa buket bunga mawar merah dengan berukuran besar."Wah, ada yang ngirim bunga lagi.""Buat siapa?""Ya pasti Luna lah. Buketnya besar gitu.""Lebih besar dari yang kemarin nggak sih?"Luna yang melihat kurir di depan pintu dengan membawa buket bunga mawar segera berdiri dari duduknya."Itu pasti kiriman dari Dion," batin Luna senang.Baru saja Luna berdiri dan dengan percaya diri melangkah meninggalkan mejanya, kurir mengumumkan pemilik bunga tersebut."Atas nama Yuki ... " ucap kurir.Seketika tubuh Luna lemas. Dia segera berpegang pada ujung meja dan melangkah mundur."Yuki? Untuk Yuki?" gumam Luna."Eh, kok bukan Luna? Buat Yuki ternyata.""Lihat ... dia udah jalan mau ngambil bunganya tuh. Eh, tau-tau bukan buat dia.""Sstt ... jangan keras-keras kalau ngomong ih.""Udahlah. Kalian ini apa sih? Gitu aja ribut-ribut.""Astaga, siapa sih yang ngirim? Iri banget tau.""Makanya punya pacar. Punya pacar aja enggak sok-

    Last Updated : 2025-04-16
  • Hot Night With Boss   41. Rumor Baru

    Karena marah, Dion sama sekali tidak mau menjawab pesan ataupun panggilan dari Luna. Saat dihampiri, Dion menolak menemui dengan berbagai macam alasan. Mau tak mau Luna hanya bisa diam menunggu amarah Dion mereda, tetapi Luna juga tak punya kesabaran sebanyak itu. Dia yang memiliki sifat tidak sabaran berulah dengan menyebar rumor tak berdasar. Lagi-lagi yang dia andalkan hanyalah kekuatan orang lain bukan kekuatannya sendiri.Tiba-tiba saja beredar rumor jika Yuki memaksa Dion untuk memenuhi keinginanya. Padahal Dion sudah menolak. Sehingga membuat Dion dan Luna bertengkar dan bermusuhan. Rencana pernikahan Dion dan Luna pun berujung kandas. Semua penyebabnya adalah Yuki.Amelia yang tidak sengaja mendengar rumor itu, segera berlari menemui Yuki yang sedang sibuk bekerja. "Yuki, bisa ikut aku sebentar?" tanya Amelia dengan penuh harap."Ya? Ke-kenapa kamu melihatku begitu?" tanya Yuki bingung."Nanti aku jelasin. Pokoknya ikut aku dulu," jawab Amelia."Apa nggak bisa nanti? Sekarang

    Last Updated : 2025-04-17
  • Hot Night With Boss   42. Salah Lawan

    Malam harinya ...Karena ada pekerjaan tambahan, Yuki memutuskan untuk lembur menyelesaikannya. Sehingga dia pulang terlambat daripada rekannya yang lain.Baru saja Yuki melangkahkan kaki keluar dari pintu utama gedung kantor, Dion yang sedari tadi sudah menunggu Yuki di lobi menghadang jalan Yuki."Yuki," panggil Dion. Berjalan mendekati Yuki.Yuki memalingkan pandangan dan langsung menghentikan langkahnya, "kenapa dia masih di sini? Apa dia juga lembur?" batin Yuki tidak senang.Dion berdiri dihadapan Yuki, "ayo bicara sebentar," ajak Dion."Maaf, aku sibuk. Lain waktu saja," tolak Yuki. Yang ingin segera pulang dan istirahat karena sudah lelah."Sibuk apa? Pekerjaanmu juga sudah selesai, 'kan?" tanya Dion."Memangnya kesibukan itu hanya pekerjaan? Aku juga punya hal lain yang harus dilakukan. Ngerti?" jawab Yuki mulai kesal."Aku nggak akan banyak menyita waktumu kok. 5 menit aja," kata Dion. Masih gigih membujuk Yuki untuk bisa diajak bicara."Apa sih maunya? bikin kesel aja," bat

    Last Updated : 2025-04-17
  • Hot Night With Boss   43. Buah Tangan

    Cristopher melihat Dion sudah pergi jauh. Dia memalingkan pandangan menatap Yuki dan segera mengenakan jasnya kepada Yuki.Cristopher menggandeng tangan Yuki, "Ayo, saya antar kamu pulang."Yuki hanya menganggukkan kepala, dan mengikuti Cristopher.Yuki menatap tangannya yang digenggam Cristopher, lalu menatap punggung Cristopher. Dia hampir tak percaya dengan apa yang dilihatnya."Apa dia baru pulang?" batin Yuki bertanya.Cristopher membuka pintu mobil, dan Yuki segera masuk ke dalam mobil. Cristopher menutup pintu mobil dan segera berjalan menuju sisi lain mobilnya, lalu segera membuka pintunya dan masuk ke dalamnya.Yuki melihat Cristopher masuk ke dalam mobil, menutup pintu dan segera mengenakan sabuk pengaman."Terimakasih sudah membantu saya, Pak. Saya nggak tau apa yang akan terjadi kalau saja bapak gak datang bantu saya tadi," ucap Yuki bersyukur dan berterimakasih kepada Cristopher."Saya akui kamu memang berani, tapi kali ini keberanianmu bisa membuatmu dalam bahaya, Yuki.

    Last Updated : 2025-04-17
  • Hot Night With Boss   44. Bekal Spesial

    Pagi buta Yuki bangun. Dia ingin berolah raga setelah sekian lama tidak olahraga. Dia memutuskan untuk berlari disekitaran gedung apartemennya. Cukup lama Yuki berlari, sampai akhirnya dia kembali ke apartemennya dan mulai memasak sarapan.Yuki telah meyiapkan semua yang dibutuhkan. Mulai dari alat, sampai bahan untuk memasak. ***30 menit kemudian ...Sarapan selesai dibuat, Yuki buru-buru membersihkan peralatan memasak dan meja dapur, lalu mandi. Setelah mandi dan berganti pakaian, Yuki kembali ke dapur. Dia menyiapkan dua kotak bekal, dan mengisi keduanya dengan nasi goreng buatannya. Di atas nasi goreng Yuki menambah telur dadar, tomat, dan mentimun. Setelah semua masuk dalam kotak bekal, dia segera menutup dan memasukkan ke dalam tas bekal. Yuki menyisakan nasi goreng untuknya sarapan. Dia bangga dengan hasil masakannya yang menurutmya enak."Semoga Amelia dan Pak Cris suka," batin Yuki penuh harap. Setelah selesai sarapan, Yuki segera bersiap-siap pergi ke kantor. Dia harus

    Last Updated : 2025-04-18

Latest chapter

  • Hot Night With Boss   62. Bagaimana Kabarmu?

    Suasana begitu hening. Papa dan anak hanya saling diam. Sampi sang Papa mulai angkat suara."Bagaimana kabarmu?" tanya Stevano.Cristopher menatap Stevano, "ada angin apa Papa tanya kabarku? Bersikaplah seperti yang biasa Papa lakukan. Nggak usah sok dekat atau sok perhatian," jawab Cristopher."Apa salahnya papa tanya kabarmu?" tanya Stevano."Nggak salah, tapi aneh. Aku dengernya aneh. Papa yang kukenal nggak pernah tuh tanya kabar," jawab Cristopher."Kamu masih nggak berubah ya," kata Stevano."Kenapa harus berubah? Yang membuatku seperti ini 'kan papa sendiri. Cuma papa di dunia ini yang tega membiarkan anaknya sendirian melawan kerasnya hidup di saat anak itu masih membutuhkan sosok Papa dalam hidupnya," sahut Cristopher.Stevano duduk bersandar menatap Cristopher, "Cris ... tahukah kamu? Papa juga dalam keadaan yang sulit setelah kehilangan mamamu. Mamamu itu segalanya buat papa. Mungkin sekarang kamu anggap ucapan papa ini lelucon. Papa yakin, kamu pasti akan merasakannya nant

  • Hot Night With Boss   61. Anak Vs Papa

    Seorang laki-laki paruh baya sedang melihat sebuah dokumen dan sebuah foto. Disampingnya ada laki-laki sebaya yang merupakan sekretarisnya."Jadi maksudmu, Cris tinggal di apartemen perempuan ini?" tanya laki-laki paruh baya pada sekretarisnya. Menunjuk sebuah foto yang ada di atas meja dihadapannya."Ya, Pak. Informasi yang saya dapat tidak mungkin keliru karena sekretaris Tuan Muda sendiri yang memberitahu saya," jawab sekretaris."Anak yang nggak pernah membuka hati buat siapapun, tiba-tiba mau tinggal bersama perempuan. Apa pemikiranmu sama denganku?" tanya Stevano, yang adalah Papa dari Cristopher."Sepertinya begitu. Kata sekretarisnya, mereka sudah terlibat dalam sebuah hubungan semalam sebelum menjadi atasan dan bawahan di kantor," jawab Nicholas, Sekretaris Stevano."Hubungan semalam? Apa itu namanya, yang biasa dipakai anak zaman sekarang itu loh," kata Stevano berusaha mengingat."One night stand, Pak. Anak muda zaman sekarang menyingkatnya menjadi ONS," jawab Nicholas."Ya

  • Hot Night With Boss   60. Apartemen Yuki (5)

    Keduanya panjang lebar bercerita satu sama lain. Kini tidak ada lagi kesalahpahaman ataupun rahasia diantara mereka. "Saya kok jadi ngatuk ya," ucap Yuki."Nggak boleh tidur, nanti malah bangun kesiangan. Kita lari pagi aja yuk," Cristopher mengajak Yuki olah raga agar tidak mengantuk."Hm, saya malas lari. Gimana dong?" sahut Yuki malas."Nggak boleh males. Olahraga penting buat kesehatan," kata Cristopher."Iya deh iya. Saya ganti baju dulu kalau gitu," jawab Yuki.Yuki segera pergi ke kamarnya untuk mengganti pakaiannya. Dan tidak lama keluar setelah ganti pakaian."Bapak nggak ganti?" tanya Yuki menatap Cristooher."Ganti dong," jawab Cristopher.Cristopher segera masuk kamar Yuki dan mengambil pakaian gantinya di koper. Yuki melihat Cristopher hendak berganti pakaian dan segera menawari bantuan."Perlu saya bantu?" tawar Yuki."Nggak usah. Saya bisa sendiri kok, " jawab Cristopher.Yuki melihat Cristopher membuka baju, terlihat tubuh kekar berotot milik Cristopher. Perut seksi

  • Hot Night With Boss   59. Apartemen Yuki (4)

    "Apa sih yang dia pikirkan. Bisa-bisanya gitu dia mencium bibirku mana digigit, ish ... bikin malu aja," batin Yuki semakin malu.Yuki duduk di sofa dengan memegang erat gelas berisi Cokelat panas. Jantungnya masih berdegup kencang. Cristopher duduk di samping Yuki, "kenapa tiba-tiba pergi?" tanyanya."Nggak tau ah. Bapak nakal," jawab Yuki memalingkan pandangan dari Cristopher."Nakal? Oh, yang tadi? Saya kan cuma batuin ngelap bibirmu. Karena tangan saya di gips ya saya pakai bibir saya. Kenapa? Kamu nggak suka saya cium?" tanya Cristopher."Bukannya nggak suka. Saya tuh kaget. Tiba-tiba gitu bapak cium saya. Mana bapak gigit bibir saya," jawab Yuki."Kalau kamu kesal. Kamu boleh bales kok. Saya malah senang," kata Cristopher tersenyum tampan."Wah, nantangin nih orang. Aku gigit balik tau rasa ntar," batin Yuki."Bener nih saya boleh balas? Ntar saya gigit balik bapak jangan protes loh," sahut Yuki menatap Cristopher."Ayo sini," kata Cristopher mendekatkan wajahnya ke wajah Yuki.

  • Hot Night With Boss   58. Apartemen Yuki (3)

    Yuki tak bisa menolak permintaan Bossnya dan akhirnya tidur di sofa dengan Bossnya. "Ini sempit," keluh Yuki beralasan. Dia tidur membelakangi Cristopher."Jangan banyak beralasan dan cepat tidur. Besok kita masih harus bekerja," sahut Cristopher. "Saya kalau tidur suka guling-guling loh. Nanti bapak kalau kena tendang jangan marah. Kan bapak yang minta saya tidur di sini," kata Yuki."Hm, saya sudah tahu tingkahmu waktu tidur. Nggak usah dijelasin lagi," jawab Cristopher.Yuki mengerutkan dahi, "hah? Sudah tau kataya. Kapan?" batinnya bingung.Seketika Yuki ingat kejadian saat dia bertemu Cristopher pertama kali di bar."Jangan-jangan waktu itu ya? Mati aku," batinnya lagi. Yuki menutup wajahnya dengan kedua tangan karena malu."Apa waktu itu dia kena tendang? Atau dia kena siku? His ... bener-bener deh. Kenapa sih dia harus tau semua sisi burukku. Mau ditaruh mana mukaku ini?" batin Yuki merasa diri sendiri menyedihkan.Tiba-tiba Cristopher melingkarkan tangannya ke perut Yuki. Se

  • Hot Night With Boss   57. Apartemen Yuki (2)

    Yuki mengambil pesannya dan sedikit mengobrol dengan satpam yang sedang berjaga.Satpam melihat Yuki bersama Cristopher, "dia siapa? Pacarmu ya?" tanyanya."Oh, bukan. Dia itu ... " kata Yuki yang langsung diam, "pokoknya di bukan pacar," kata Yuki."Kalau bukan pacar apa calon suami?" tanya satpam lagi."His, bapak banyak tanya deh. Udah dulu ya, saya mau naik. Bapak juga jangan lupa makan makanan yang saya kasih. Nanti dingin kurang enak," kata Yuki."Siap neng Yuki," jawabnya.Yuki membawa tas berisi pesanan makanan dan segera pergi meninggalkan pos satpam bersama Cristopher."Kamu deket sama satpam di sini?" tanya Cristopher."Ya. Karena saya selalu papasan setiap pagi pas berangkat kerja," jawab Yuki.Cristopher menghentikan langkah kakinya menatap gedung apartemen Yuki yang terlihat cukup tua di matanya. Melihat Cristopher yang berhenti, Yuki juga ikut berhenti."Ada apa, Pak?" tanya Yuki."Sudah berapa lama kamu tinggal di sini?" tanya Cristopher."Sudah hampir lima tahun. Saya

  • Hot Night With Boss   56. Apartemen Yuki (1)

    Thomas datang ke apartemen Yuki membawa Stevy dalam pet cargo dan baju Cristopher dalam koper. Juga semua keperluan Stevy dalam tas ransel."Wah, makasih ya. Maaf aku ngerepotin kamu, Tom. Aku nggak tau harus minta tolong ke siapa lagi," kata Cristopher."Nggak apa-apa, Pak. Saya kebetulan searah apartemen bapak tadi, jadi saya langsung mampir begitu bapak telepon. Bagaimana hasil pemeriksaannya?" tanya Thomas penasaran."Ada beberapa retakan. Untung saja saya ajak bapak Cris ke rumah sakit. Coba kalau enggak," sahut Yuki yang baru keluar dari dapur. Yuki membawa teh untuk Thomas.Thomas cukup terkejut mendengar keadaan Cristopher."Lain kali bapak harus lebih menahan diri untuk nggak mukul meja atau apapun. Memang bapak kira tangan bapak itu besi? Kalau seperti ini kan bapak yang susah," omel Thomas."Aduh, aduh. Kalian berdua ini ya ... bisa nggak ngomelnya ditunda lain waktu?" sahut Cristopher."Silakan di minum, Pak. Saya nggak tau tehnya enak apa enggak buat bapak," kata Yuki, me

  • Hot Night With Boss   55. Tawaran Yuki

    Yuki mengobati luka di punggung tangan Criatopher dengan hati-hati dan penuh perhatian."Apa sih yang dia lakuin sampai tangannya luka kayak gini? Ck. Dasar nggak bisa hati-hati. Ngeselin, tapi nggak tega banget kalau lihat dia terluka gini," batin Yuki.Melihat Yuki yang begitu serius merawat lukanya, Cristopher jadi merasa bersalah."Kayaknya dia lagi marah sama aku," batin Cristopher."Apa kamu marah?" tanya Cristopher ingin memastikan."Masih tanya. Ya iyalah marah," batin Yuki menjawab."Sudah tau marah nggak dibujuk malah ditanyain terus," batin Yuki lagi.Yuki hanya diam dan terus melakukan pengobatan. Sampai pengobatan selesai dan Yuki berpamitan pulang."Sudah selesai. Saya pulang dulu," kata Yuki berpamitan."Dia pasti bisa jaga diri sendiri. Yang penting aku udah ngasih pertolongan pertama," batin Yuki.Yuki menutup kotak P3K dan membawanya. Saat Yuki berbalik ingin pergi, tiba-tiba Cristopher menarik tangan Yuki sehingga Yuki jatuh dipangkuannya. Keduanya saling bertatapan

  • Hot Night With Boss   54. Masuk Daftar Hitam

    "Cukup. Jaga ucapanmu. Dia itu ... " kata Caleb yang langsung disela Cristopher."Biarkan saja dia bicara. Biar dia puas," sela Cristopher.Profesor gila itu tersenyum, "nah, dia aja sadar diri. Cuma CEO perusahaan kecil aja banyak maunya dan banyak tuntutan," ucapnya tidak senang dengan Cristopher."Apa kamu sungguh lolos wawancara di Giant lab?" tanya Cristopher memastikan."Iyalah. Orang hebat kayak aku nggak mungkin bersarang di tempat sampah kayak gini. Aku bakalan ngerjain pekerjaan besar. Bukan pekerjaan remeh kayak sampel produkmu," jawabnya dengan sombong."Baguslah. Kalau gini aku nggak akan merasa bersalah. Terimakasih untuk jawabanmu," kata Cristopher tersenyum."Dih, apa sih. Ini orang udah sinting kali ya. Bisa-bisanya senyum enggak jelas. Udah gila kayaknya," batin Profesor gila.Cristopher mengeluarkan ponselnya dan segera menghubungi seseorang."Halo?""Halo, ini Cristopher Owen. bisa tolong sambungkan saya ke divisi HRD?" tanya Cristopher."Baik, Pak. Sebentar.""H

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status