Aku Malah Nikah dengan CEO Judes

Aku Malah Nikah dengan CEO Judes

Oleh:  Brandon  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
10
15 Peringkat
162Bab
9.6KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Sinopsis

Kuat

Legenda

Doni Jonathan diminta gurunya turun gunung untuk menikah dan menjadi suami seorang CEO wanita yang cantik. Sejak itu, dia berhasil menjadi legenda baru di tengah kota yang mewah dan penuh glamor!

Lihat lebih banyak
Aku Malah Nikah dengan CEO Judes Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Tranformasi Sweet
ok menarik di tunggu bab berikut nya
2024-09-09 12:27:27
0
user avatar
Nando Beta
bagus isi dan cerita
2024-09-03 12:37:55
0
user avatar
Ivan Permana
Kapan mau updatenya lagi? lama banget ya
2024-08-24 07:52:15
1
user avatar
Amizul Faiz
bila mau update bab seterusnya?
2024-08-18 11:47:20
0
user avatar
Genk Sul
lama update bab nya
2024-08-18 06:10:55
0
user avatar
Denni Android PC
5 Stars untuk novel ini
2024-08-17 18:22:25
0
user avatar
Andika Pratama
ceritanya sangat menarik
2024-08-17 13:08:14
0
user avatar
Andika Pratama
ceritanya sangat menarik
2024-08-17 13:07:47
0
user avatar
Nur Andrian
bagus sekali
2024-08-17 07:10:10
0
user avatar
Andika Pratama
ceritanya bagus n sangat menghibur
2024-08-16 07:09:10
0
user avatar
Rahman Al Ustom
nice story
2024-08-15 13:00:53
0
user avatar
todo poinjak
belum tau hihi
2024-08-15 05:49:38
1
user avatar
Ayu Dewy
kapan ini akan berlanjut ceritanya tolong
2024-08-08 18:27:13
0
user avatar
Boy Teme
keren banget
2024-08-05 07:17:15
0
user avatar
gjah mad
okokokokokokok
2024-08-05 00:11:55
0
162 Bab

Bab 1

Doni Jonathan berdiri di pinggir jalan sambil memegang selembar brosur dan menjilat bibir.Di brosur itu, ada seorang wanita cantik yang berpakaian seksi dan keterangannya."Umur 25 tahun, cantik dan seksi. Suami kaya, tapi cacat dan impoten. Untuk mewariskan keluarga yang besar, setelah berdiskusi dengan suami, dicari pria yang berkarakter baik, tampan dan sehat untuk memenuhi impianku untuk menjadi ibu, juga memberiku kenikmatan sebagai seorang wanita. Akan diberi bayaran besar. Telp: 08 ...."Pada akhirnya, dengan ekspresi bertekad, Doni mengambil ponsel lamanya dan menelepon nomor itu, "Halo, aku ingin memenuhi impianmu untuk menjadi ibu. Apa kamu bisa hari ini?"Terdengar suara yang lembut dan memikat di telepon, "Bisa, bisa. Kakak, kita bicarakan tatap muka saja. Setengah jam lagi, ketemu di Bar Sentosa. Aku pakai gaun hitam. Kakak?""Kemeja putih, jeans biru.""Kalau begitu, sampai jumpa nanti, Kakak."Doni menutup telepon dan menggelengkan kepala dengan tidak berdaya. 'Aku yang
Baca selengkapnya

Bab 2

Doni duduk dan mengamati gadis stoking jala hitam itu. "Kamu yang menawarkan bayaran tinggi untuk bisa punya anak? Siapa namamu?""Panggil saja aku Lisa.""Lisa, dari usia tulangmu, kamu seharusnya baru genap 18 tahun, nggak sama dengan keterangan di brosur!"Gadis itu termangu. "Bodoh sekali kamu, kampungan. Kamu benar-benar pikir ada hal seperti itu?""Masuk!" Lisa bertepuk tangan.Bam!Pintu kamar didobrak dari luar. Lalu, tiga pria kekar menyerbu ke dalam.Pria berambut pendek yang memimpin berteriak, "Beraninya kamu macam-macam dengan wanita bos? Kamu cari mati? Cepat berlutut! Suruh keluargamu bayar empat ratus juta. Kalau nggak, mereka hanya akan mendapat mayatmu!""Sudah kuduga, mana ada hal bagus datang dua kali berturut-turut? Ternyata ini penipuan." Doni menyeringai sinis. Lalu, Doni menendang.Pria berambut pendek tidak siaga sehingga jatuh di lantai.Doni meninjunya lagi. Pria berambut pendek tergeletak di lantai dan tidak bisa bergerak.Dua pria lain tersadarkan. Mereka b
Baca selengkapnya

Bab 3

Doni termenung dan menggaruk kepala. "Kakek Seno, ini ... ini terlalu terburu-buru, 'kan?"Seno tersenyum seraya menjawab, "Nggak buru-buru. Dua puluh tahun lalu, Kakek sudah sepakat dengan gurumu! Dengarkan Kakek saja!"Bernard yang duduk di samping tidak tahan lagi. Bernard menunjuk Doni sambil berseru, "Ayah! Kalau Ayah nikahkan Helen dengan ... orang desa ini, apa seperti apa pandangan kerabat-kerabat yang lain? Keluarga kita akan menjadi bahan tertawaan di Kota Timung!""Ya ...." Sherline bergegas menambahkan, "Selain itu, kurasa kepribadian orang ini juga bermasalah! Baru pertama kali datang, dia bahkan hanya membawa dua kaleng daun teh! Apa Keluarga Kusmoyo di matanya?"Doni menyela dengan tenang, "Bibi, ini teh hijau berkualitas tinggi.""Teh? Berkualitas?" tukas Sherline dengan sarkas."Bagaimana mungkin kampungan dari desa sepertimu bisa punya daun teh berkualitas semacam ini? Kalau kubilang, ini pasti daun teh liar yang kamu asal petik.""Cukup!" Teriakan marah Seno memotong
Baca selengkapnya

Bab 4

Sherline menatap daun teh yang mengapung di dalam basi dengan ekspresi kaget. "Master Terry, daun teh ini ... benaran teh hijau berkualitas? Tapi ... hambar sekali dan warnanya nggak gelap.""Tentu saja!" Hati Terry sangat perih. "Kamu ini menantu Keluarga Kusmoyo, kenapa malah nggak bisa bedakan teh hijau? Mana ada teh hijau berkualitas yang beraroma kuat? Itu bukan teh merah! Aduh! Sayang sekali! Teh hijau berkualitas tinggi, lho! Aku pun hanya pernah minum sekali!"Seno juga tampak canggung. "Ehem! Sherline, daun tehnya masih ada berapa banyak?""Masih ada setengah kaleng.""Setengah kaleng?" Seno ingat kaleng daun teh itu bisa memuat setengah kilogram. Jadi, dua kaleng sekitar satu kilogram. Alhasil, hanya tersisa setengah kaleng. Hati Seno sangat perih. "Cepat ambilkan! Seduh teh untuk Master Terry!""Baik, baik, aku ambilkan sekarang!" Sherline terburu-buru sehingga terhuyung dan nyaris menjatuhkan basi.Otot wajah Terry berkedut-kedut. "Hati-hati, itu telur rebus teh dari teh hi
Baca selengkapnya

Bab 5

Begitu pintu dibuka, ada aroma yang wangi. Doni masuk dan menarik napas dalam-dalam. Lalu, Doni berkata dalam hati, "Ternyata begini kamar cewek! Wangi sekali! Entah berapa kali lipat lebih baik dari rumah batuku di gunung!"Helen duduk di ranjang dengan wajah masam dan melirik Doni dengan cuek."Kakek suruh kamu tinggal di sini, tapi kamu jangan punya pikiran macam-macam!"Helen menunjuk selimut di lantai. "Kamu tidur di sana!""Nggak masalah!" Doni tersenyum sambil menggelar selimut di lantai, melepas sandal dan masuk ke dalam selimut. Timbul ekspresi menikmati di wajah Doni."Nyaman sekali! Selimut ini empuk!""Wangi! Dikasih parfum, ya?""Selimut empuk ini pasti dari bulu angsa!""Kampungan!" Helen memutar mata.Tidur memakai selimut bulu angsa di musim ini?Kampungan, biar kamu mati kepanasan!Helen mematikan lampu dengan jengkel. Tiba-tiba, Helen menegang.Mereka telah melewati malam yang vulgar itu, tetapi Helen kehilangan akal sehat pada saat itu sehingga tidak bisa mengontrol
Baca selengkapnya

Bab 6

Begitu Doni, Helen, dan Cherry memasuki Balai Anggar Astra, beberapa pria berjalan ke arah mereka.Pria tampan di depan adalah kakak sepupu Cherry, Reyhan Wongso."Hahaha, Cherry, akhirnya kamu datang. Aku sudah menunggumu dari tadi!"Cherry menggandeng Helen dan tersenyum saat memperkenalkan, "Helen, ini kakak sepupuku, Reyhan Wongso, sudah kuceritakan padamu! Lulusan unggul dari Universitas Berming! Kak Reyhan, ini teman baikku, Helen Kusmoyo, Dewi Es yang terkenal di Kota Timung! Aku benar, 'kan?"Reyhan terpukau. Lalu, Reyhan tersenyum pada Helen. "Halo, Nona Helen! Sudah lama aku mendengar tentangmu!"Helen mengangguk dengan cuek. "Halo, kamu terlalu sungkan."Kemudian, Reyhan menoleh pada Doni yang berada di belakang. "Ini ...."Cherry langsung menyela, "Aduh! Kak Reyhan lupa? Ini kampungan yang kuceritakan itu! Kampungan yang punya angan-angan tinggi!"Mendengar itu, beberapa pria di belakang Reyhan langsung mencibir.Reyhan melirik Doni dengan remeh. Setelah itu, Reyhan terseny
Baca selengkapnya

Bab 7

Doni berjalan ke sana dan berbisik pada Calvin, "Aku yakin kamu menderita tumor ganas!""Apa?" Wajah Calvin menjadi pucat. "Nggak mungkin, aku masih muda.""Kanker pada usia muda bisa terjadi di seluruh dunia." Doni berkata dengan berat hati, "Aku nggak bohong. Kebiasaan hidupmu sangat nggak sehat, jadi kamu termasuk dalam kelompok orang yang rentan terjangkit kanker. Kalau nggak percaya, kamu bisa periksa di rumah sakit."Saking panik, punggung Calvin dibasahi keringat. Seluruh pikiran Calvin penuh dengan kata "kanker". Itu merupakan penyakit terminal! Tanpa berpikir panjang, Calvin berucap pada Reyhan dan yang lain, "Aku pergi dulu, ada urusan lain." Lalu, Calvin berjalan ke luar tanpa menoleh ke belakang.Reyhan terbengong. Ketika Calvin sampai di depan pintu, Reyhan berseru, "Tuan Muda Calvin! Tuan Muda Calvin, kenapa kamu tiba-tiba pergi? Tunggu!"Namun, Calvin seolah-olah tidak mendengar Reyhan. Calvin berjalan ke luar dan segera hilang.Reyhan akhirnya bisa mengundang Calvin den
Baca selengkapnya

Bab 8

Mereka berkemas dan hendak meninggalkan balai anggar. Namun, mereka berpapasan dengan seorang tuan muda dengan gaya rambut belah tengah yang membawa sekelompok anak buah.Tuan muda itu melihat Helen dan langsung tertawa dengan sombong."Hahaha! Aku pikir siapa, ternyata Dewi Es yang terkenal di Kota Timung kita!""Helen! Kamu nggak pernah mau keluar bersamaku! Aku sangat nggak senang!""Kali ini, jangan harap kamu bisa kabur! Masalah kita nggak akan tuntas sebelum kamu melayaniku sampai aku puas!"Helen dan Cherry tampak marah ketika melihat orang itu.Kelvin Fernandez!Kelvin adalah pria keji yang terus mengganggu Helen belakangan ini. Dengan latar belakang keluarganya di dunia gangster, Kelvin bertindak semena-mena di Kota Timung! Akhir-akhir ini, Kelvin bahkan berbicara secara umum bahwa dia akan meniduri Helen."Kelvin!" Cherry berteriak dengan marah, "Ternyata kamu si bajingan ini!""Cih! Kamu gatal, ya?" Kelvin tertawa dan berkata, "Biar saudara-saudaraku bantu garuk nanti!""Ter
Baca selengkapnya

Bab 9

Kelvin menghela napas lega. Lalu, Kelvin memprotes pada pria yang datang, "Pandu, kenapa kamu nggak datang lebih awal? Kamu sengaja mau lihat aku dipermalukan di tempatmu, ya? Awas aku laporkan kamu!"Bam!Mendengar nama Pandu, Cherry ketakutan hingga menjadi lemas dan bersandar ke Helen. Cherry pucat dan berkeringat dingin."Cherry, kamu kenapa?""Mampus ...." Cherry gemetar. "Pandu Handoko adalah jagoan di dunia gangster. Katanya sudah bunuh banyak orang. Klien perusahaan keluargaku pernah bermasalah dengan Pandu, lalu hilang kontak. Sampai sekarang juga nggak tahu masih hidup atau sudah mati.""Apa?" Helen pun panik. Helen mengeluarkan ponsel dan ingin melapor polisi, tetapi sama sekali tidak ada sinyal.Pandu tertawa terbahak-bahak. "Simpan ponselmu, sinyal sudah diblokir! Beraninya kamu membuat onar di tempatku? Besar sekali nyalimu!""Cukup! Jangan sok-sokan di depan cewek!" Doni menatap Pandu. "Akhirnya mau keluar, nggak bikin aku tunggu terlalu lama."Pandu termangu. "Kamu tung
Baca selengkapnya

Bab 10

"Dia omong kosong! Kami datang untuk bermain! Dia yang mengganggu kami!" bantah Cherry.Melisa menoleh pada Kelvin. "Jujur padaku! Benar nggak kamu yang mengganggu mereka lebih dulu? Kalau kamu berani membohongiku, hmph, awas kamu!"Kelvin menciut. Kelvin tidak takut pada Melisa, melainkan takut pada Yogi! Sudah bertahun-tahun Keluarga Fernandez bekerja untuk Yogi, mereka tahu betul bahwa Yogi adalah orang kejam yang membunuh orang tanpa ampun. Melisa adalah putri bungsu yang paling disayangi dan dimanjakan oleh Yogi. Dengan satu ucapan dari Melisa, jangankan Kelvin, seluruh Keluarga Fernandez pun akan dibantai."Nona, aku hanya ingin berteman, tapi ... tapi dia sadis sekali. Lihat, saudara-saudara yang lain ... sudah lumpuh," sanggah Kelvin dengan suara rendah."Karena kamu penyebabnya, nggak ada yang perlu dibicarakan lagi." Melisa melambaikan tangan pada Doni, Cherry, dan Helen. "Keluarga Bonardi bukan diktator. Masalah hari ini adalah kesalahan kami, maaf. Kalian boleh pergi!"Doni
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status