Ahli terhebat di Kota Dumai

Ahli terhebat di Kota Dumai

By:  Cahaya PagiCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.6
22 ratings. 22 reviews
177Chapters
56.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Yohan Andreas adalah seorang pemuda yang mempelajari suatu keterampilan pada seorang guru di hutan yang lebat di dalam gunung. Kemudian, dia dibujuk untuk turun gunung. Keterampilan medis dan seni bela dirinya yang tak tertandingi membuatnya bisa mengalahkan semua musuh dan mendominasi kota.

View More

Chapter 1

Bab 1

Di suatu tempat jauh di bagian utara hutan lebat dalam pegunungan Negara Nagatar.

"Guru, aku sudah pulang. Makan malam hari ini adalah daging kelinci."

Ada beberapa rumah kayu di hutan lebat dalam pegunungan itu.

Terlihat seorang pemuda yang tampak berusia 16 atau 17 tahun membawa beberapa kelinci gemuk di tangannya. Dia melompat kegirangan di bebatuan sebelum sampai di depan rumah kayu itu.

Dia adalah Yohan Andreas. Dia telah tinggal di sini bersama gurunya sejak dia masih kecil.

Dia mengikuti gurunya untuk berlatih seni bela diri, mengumpulkan obat-obatan, belajar ilmu kedokteran dan belajar membaca.

Kret ....

Yohan mendorong pintu dan masuk. Begitu dia masuk, ekspresi wajahnya langsung berubah.

Kelinci yang ada di tangannya juga terjatuh.

Dia melihat seorang pria tua duduk bersila di atas bantalan duduk dengan kepala terkulai lemas dan tidak bernapas.

"Guru, Guru kamu kenapa?"

Yohan sangat terkejut.

Yohan langsung memeriksa meridiannya dan dia menyadari kalau sudah tidak ada denyut nadi sama sekali.

Kemudian, dia segera mengeluarkan jarum perak dan melakukan akupunktur.

Akupunktur yang dia lakukan sama sekali tidak berguna.

Dia juga menyalurkan energinya yang kuat, tetapi tetap saja tidak berguna.

Dia merasakan kesedihan yang luar biasa.

Dia telah bergantung pada gurunya sejak dia masih kecil. Sulit menerima kabar duka yang sangat tiba-tiba ini.

Pada saat itu, dia menemukan sebuah catatan di sebelahnya.

Dia mengambil catatan itu dan membacanya.

"Yohan, aku sudah merasa bahwa waktuku telah tiba sejak beberapa hari yang lalu. Setelah aku tiada, ada beberapa hal yang perlu kamu lakukan."

"Pertama, saat itu, aku menyelamatkan ketua Grup Hayan. Dia memberiku 5% saham dan tahun lalu saham itu telah ditransfer atas namamu. Carilah dia setelah kamu turun dari gunung."

"Kedua, beberapa tahun terakhir ini, aku telah mengetahui siapa yang memiliki 'Obat Raja Mutiara'."

"Dia adalah putri seorang pengusaha kaya di Kota Jigara, namanya Lusi Mananta."

"Sekarang, dia adalah seorang mahasiswi baru di Kota Jigara. Aku sudah mendaftarkanmu untuk menjadi mahasiswa di sana. Kamu hanya perlu melapor sebelum tanggal 8."

"Ingatlah untuk mendapatkan Obat Raja Mutiara, hanya dengan mendapatkannya kamu dapat melewati rintangan tersebut dan menjadi Raja Obat."

"Ketiga, jangan kubur aku setelah aku meninggal, bakar saja tempat ini."

"Guru, aku pasti akan memenuhi semua perintah Anda!" ujar Yohan.

Yohan memberikan tiga kali penghormatan terakhir pada gurunya, kemudian dia berbalik dan pergi.

Kobaran api yang sangat besar telah menghanguskan beberapa rumah itu.

Di tengah kobaran api, guru yang awalnya telah 'mati' itu tiba-tiba membuka matanya.

Dia mengulurkan tangan dan menarik wajahnya.

Sebuah topeng kulit terlepas dari wajahnya dan memperlihatkan sebuah wajah cantik yang langka di dunia.

Kulit wanita itu sangat bersih dan halus.

Dia memiliki sepasang mata yang cerah, membuat orang jatuh cinta padanya.

Ada kekuatan tak terlihat yang mengelilingi tubuhnya dan api tidak bisa mendekatinya.

Dari kejauhan, dia melihat ke arah Yohan pergi dengan sedikit keengganan di matanya, "Kamu akan memasuki kehidupan yang sebenarnya, aku harap kamu akan tumbuh dengan cepat, kalau nggak, nggak akan ada yang bisa melarikan diri saat bencana datang ...."

...

Satu jam kemudian, Yohan telah turun dari gunung.

Dia mengenakan celana jin pudar dan kaus, serta sepasang sepatu kain.

Dia membawa tas kain yang berisi beberapa makanan ringan dan persediaan medis.

"Eh?"

Dia melihat sebuah mobil yang tampak sangat mahal sedang berhenti.

Ada dua pria kekar yang memegang tongkat pendek di tangan mereka dan mereka tampak gugup.

Di depan kedua pria itu ada seekor binatang buas yang panjangnya lebih dari dua meter.

Binatang buas itu berkepala keledai, berbadan serigala dan bermata tajam.

Kedua pria kekar itu sangat terampil, tetapi saat ini mereka sangat ketakutan.

Aura ganas yang terpancar dari binatang buas itu saja sudah membuat mereka gemetar ketakutan.

Namun, mereka tidak bisa mundur karena bos ada di belakang mereka.

"Sialan, sial sekali, kenapa tangki bahan bakarnya rusak di saat seperti ini!"

"Kalau sesuatu terjadi pada bos, tamatlah riwayat kita!"

Pria di dalam mobil itu memiliki energi yang sangat besar, kalau terjadi sesuatu padanya, tidak tahu seberapa besar kekacauan yang akan ditimbulkannya.

"Kakek, kamu harus bertahan!"

Silvia Rismawan yang ada di dalam mobil menatap kakeknya dengan cemas.

Sebenarnya, hari ini dia libur dan dia berencana untuk membawa kakeknya keluar untuk bersantai bersamanya.

Tidak disangka, kakek tiba-tiba jatuh sakit.

Tangki bahan bakar mobil mereka juga bocor, selain itu ada seekor binatang buas yang menunggu di depan mereka.

Itu membuat Silvia merasa putus asa.

Aum!

Di luar mobil, binatang buas itu mengaum dan suara binatang itu membuat hati Silvia bergetar ketakutan.

Segera setelah itu, terdengar suara teriakan.

Kedua pria kekar itu langsung terlempar ke tanah.

Gigi binatang buas itu tajam dengan kilau dingin yang sangat menakutkan.

"Bagaimana ini? Apa yang harus aku lakukan?" Silvia sangat cemas sampai-sampai dia mulai menangis.

Saat dia kebingungan, tiba-tiba dia melihat bayangan hitam melintas melewati jendela mobil.

Tak lama kemudian, terdengar suara binatang buas itu berteriak.

Silvia segera melihat ke depan.

Lalu, dia melihat pemandangan yang tidak akan pernah dia lupakan.

Binatang buas yang tampak ganas dan ukuran tubuh yang hampir sama dengan harimau itu dikalahkan oleh seorang pemuda.

Yohan mengayunkan tinjunya dan mendengus dingin, "Serigala berkepala keledai, ini lumayan langka."

Aum!

Darah mengalir dari sudut mulut serigala berkepala keledai itu. Binatang buas itu berjongkok dan kilatan tatapan haus darah di matanya terus bergerak.

Binatang itu merasa pria yang ada di depannya ini sangat menakutkan.

Yohan mengentakkan kaki kanannya ke tanah dan dia meraih beberapa batu yang memantul.

Lalu, Yohan melempar dan menjadikannya batu itu sebagai senjata.

Wush, wush, wush ....

Satu persatu batu beterbangan di udara.

Tubuh serigala berkepala keledai itu terlalu besar untuk bersembunyi.

Kekuatan setiap batu itu juga sangat menakutkan. Batu-batu itu mengenainya dan membuatnya melolong serta menjerit kesakitan.

Akhirnya, binatang buas itu berbalik dan kabur.

Yohan melihat ke arah dua pria kekar itu dan melihat tubuh mereka penuh dengan luka.

Yohan melihat sekeliling. Lalu, dia mengambil beberapa rumput ekor kuda dari pinggir jalan, menghancurkannya dan menempelkannya pada luka mereka berdua.

Bentuk rumput ekor kuda seperti bunga daisy liar. Rumput ini memiliki efek menghentikan pendarahan dan pereda nyeri yang sangat baik.

"Terima kasih, Adik!"

"Apa kamu seorang dokter?"

Yohan mengangguk kecil, "Aku bisa sedikit keterampilan medis."

Kedua orang itu sangat senang.

"Tolong selamatkan ketua kami!"

"Dia sekarang ada di dalam mobil."

Setelah mendengar itu, Yohan mengangguk. Dia berjalan ke arah mobil dan membuka pintu.

Tanpa sadar Silvia bergerak mundur saat melihat Yohan yang terlihat seperti orang udik.

"Apa yang mau kamu lakukan?"

Yohan menatap pria tua dan berkata, "Aku datang untuk menolongnya."

Silvia segera menolaknya, "Nggak boleh, bagaimana orang udik sepertimu bisa menyelamatkan kakekku? Jangan sakiti dia!"

Silvia sangat berterima kasih, karena Yohan baru saja menyelamatkannya dari binatang buas itu.

Namun, kakeknya telah menderita penyakit ini selama bertahun-tahun, bahkan banyak dokter ternama di negara ini tidak bisa menolongnya.

Bagaimana mungkin seorang pria udik sepertinya bisa menolong kakeknya?

Yohan menjelaskan, "Aku dulu sering mengikuti guruku untuk melakukan praktik pengobatan ke mana-mana. Keterampilan medisku cukup baik dan sejauh ini aku belum pernah membuat orang yang aku obati mati."

Silvia berkata, "Apa kamu punya sertifikat kualifikasi medis?"

Yohan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nggak punya."

Kemudian, Silvia mulai berkata dengan marah, "Nggak punya? Beraninya seorang dokter tanpa izin sepertimu mau mengobati kakekku. Cepat keluar dari sini!"

Yohan sedikit mengernyit.

Dia memiliki sifat yang buruk dan sombong saat di hutan dalam pegunungan.

Kalau saja gurunya tidak menyuruhnya untuk tidak memukul wanita, dia pasti sudah menampar wanita itu.

Yohan menahan amarahnya dan berkata dengan dingin, "Terserah saja, kalau begitu lihat saja kakekmu meregang nyawa."

Setelah mengatakan itu, Yohan berbalik dan pergi.

"Adik ... adik ... tolong ... selamatkan aku ..."

Dengan susah payah pria tua itu mengatakannya.

Silvia terkejut dan berkata, "Kakek, dia hanya orang udik, bagaimana mungkin dia bisa menyelamatkanmu?

Bagaimana kalau dia gagal menyelamatkanmu?"

"Nggak apa-apa ... aku percaya ... keterampilan medis ... adik ini ... kumohon."

Yohan mengangguk kecil.

Sudahlah, lagi pula Guru selalu berkata bahwa menyelamatkan nyawa banyak orang itu hal yang baik.

Dia berjalan memasuki mobil.

Silvia bergegas mendekat dan melambaikan cakarnya dengan brutal. "Dasar orang udik, cepat turun!"

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
95%(21)
9
0%(0)
8
0%(0)
7
0%(0)
6
0%(0)
5
0%(0)
4
0%(0)
3
0%(0)
2
5%(1)
1
0%(0)
9.6 / 10.0
22 ratings · 22 reviews
Write a review
user avatar
Pajri Rebo
jooooosszz
2025-01-21 18:32:37
0
default avatar
Agus Sholeh
saya sudah baca sampai bab 27 mau melanjutkan baca tapi tidak tahu caranya saya menyukai cerita ini
2024-04-14 08:41:30
0
user avatar
Ade Firmansyah
ayo lanjut babnya
2024-04-01 19:35:33
0
user avatar
Rich 77
"Sang Menantu Terkuat"..... novel pria tentang menantu laki-laki yang ditindas oleh istrinya
2024-03-29 22:15:00
0
user avatar
Ahmad Teguh
cerita yang bagus, Alur cerita rapi dan Mudah di fahami
2024-03-23 14:57:46
1
user avatar
Kayla Almahyra
tetap byar low bc..
2024-03-22 20:32:38
1
default avatar
Syafrudin Suyoso
memang ceritanya bagus, cuma kenapa bisa terputus karena bab 140 keatas, lama baru ada satu bab lagi, jangan sampai blunder pengarang nya
2024-03-20 22:34:34
0
user avatar
Ade Firmansyah
ancor...lm nunggu cm 1 bab....
2024-03-11 18:49:30
1
user avatar
Budi Setia
ceritanya saya suka
2024-03-10 07:26:31
0
user avatar
Kandang Kejora
bagus ceritanya
2024-03-10 00:30:11
0
user avatar
Khaidir
min tolong update banyakin jgn cuma 1, jdi ngak seru bacanya. babnya pun pendek....
2024-03-07 18:48:25
0
default avatar
Muhammad Suhendar
lumayan bisa buat obat jenuhh
2024-03-06 19:08:25
0
user avatar
Ahmad Zayyan
lanjutkan ceritanya
2024-03-04 20:08:43
0
user avatar
jalang 77
apakah cerita nya bisa dilanjut
2024-03-03 23:03:52
0
user avatar
rony priambogo
menarik, jangan sampai ga selesai ceritanya dan pelit update lanjutannya
2024-03-03 17:54:39
0
  • 1
  • 2
177 Chapters
Bab 1
Di suatu tempat jauh di bagian utara hutan lebat dalam pegunungan Negara Nagatar."Guru, aku sudah pulang. Makan malam hari ini adalah daging kelinci."Ada beberapa rumah kayu di hutan lebat dalam pegunungan itu.Terlihat seorang pemuda yang tampak berusia 16 atau 17 tahun membawa beberapa kelinci gemuk di tangannya. Dia melompat kegirangan di bebatuan sebelum sampai di depan rumah kayu itu.Dia adalah Yohan Andreas. Dia telah tinggal di sini bersama gurunya sejak dia masih kecil.Dia mengikuti gurunya untuk berlatih seni bela diri, mengumpulkan obat-obatan, belajar ilmu kedokteran dan belajar membaca.Kret ....Yohan mendorong pintu dan masuk. Begitu dia masuk, ekspresi wajahnya langsung berubah.Kelinci yang ada di tangannya juga terjatuh.Dia melihat seorang pria tua duduk bersila di atas bantalan duduk dengan kepala terkulai lemas dan tidak bernapas."Guru, Guru kamu kenapa?"Yohan sangat terkejut.Yohan langsung memeriksa meridiannya dan dia menyadari kalau sudah tidak ada denyut
Read more
Bab 2
"Pergilah, dasar orang udik, jangan masuk ke mobilku dan jangan sentuh kakekku!"Silvia memaki dan mengayunkan cakarnya seperti anak kucing yang sedang marah.Yohan mulai marah dan dia rasa wanita itu sudah gila!Dia meraih tangan Silvia dan menariknya keluar dengan sedikit kekuatan.Silvia berjuang dengan keras, "Ah, lepaskan aku, dasar orang udik!"Plak, plak!Yohan tidak tahan lagi dengannya. Jadi, dia mengangkat pinggangnya dan memukulnya dengan keras dua kali.Tubuh Silvia bergetar, kemudian silvia menoleh ke arah Yohan dengan tidak percaya, "Kamu ... beraninya kamu!"Yohan melemparkan Silvia ke tanah dan mengancam dengan suara keras, "Diamlah atau aku akan memukulmu lagi!""Di tempat yang sepi ini, kamu nggak akan bisa melarikan diri, bahkan binatang buas pun nggak akan bisa mengalahkanku, pikirkan baik-baik!"Silvia langsung ketakutan.Yohan terlalu malas untuk meladeninya lagi, kemudian dia kembali ke dalam mobil.Pertama-tama dia memeriksa denyut nadi pria tua itu, lalu dia me
Read more
Bab 3
Plak!Dia menampar wajah Silvia dengan keras.Saat itu, wajahnya yang cantik dan lembut terlihat memar.Suara tamparan yang keras membuat Susilo dan kedua pengawalnya terkejut.Silvia menutupi wajahnya. Rasa sakit dan penghinaan yang hebat membuatnya hampir gila.Dia menjerit dengan keras, "Ahh ... Beraninya kamu menamparku!"Yohan mengabaikannya dan memandang Susilo. "Cucumu berperilaku buruk dan nggak tahu sopan santun. Aku akan menggantikanmu untuk memberinya pelajaran. Apa kamu keberatan?"Susilo tersenyum getir, "Aku nggak keberatan. Cucu perempuanku memang sombong.""Kakek, bunuh dia, cepat bunuh dia!" Silvia berteriak histeris dan dia hampir gila dibuatnya.Seumur hidupnya, dia baru pertama kali ditampar oleh seseorang."Diam!"Susilo berteriak dengan menggunakan sedikit kekuatan prajurit miliknya, "Sepertinya aku benar-benar terlalu memanjakanmu. Cepat minta maaf! Kalau nggak, mulai sekarang sampai kamu lulus kuliah, kamu nggak akan dapat uang jajan lagi. Semua akun bank milikm
Read more
Bab 4
Darto yang ditemani oleh sekretarisnya langsung berteriak ketika melihat kejadian itu, "Berhenti!"Belasan pria kekar itu langsung berhenti."Ayah?" Zidan sangat terkejut. "Mengapa kamu ada di sini?""Ada apa ini?" tanya Darto.Zidan berbisik dan memberi tahu Darto apa yang sebenarnya telah terjadi.Kilatan dingin muncul di mata Darto dan dia langsung menoleh.Secara garis besar, dia menebak apa yang sedang terjadi.Yohan kebetulan membantu Susilo, tetapi pada saat yang sama dia menyinggung Silvia, karena itu ini semua terjadi.Bisa dikatakan bahwa Darto telah menjadi dewasa seiring bertambahnya usia.Dia melambaikan tangannya. "Kalau begitu, bereskan dia."Saat ini, Yohan tiba-tiba berkata, "Apakah kamu Darto?"Ini adalah gedung Grup Hayan dan Gurunya juga meninggalkan informasi singkat tentang Darto dalam surat wasiatnya.Zidan sangat marah. "Dasar orang udik, beraninya kamu menyebut nama ayahku!"Yohan mengabaikan Zidan dan lanjut berkata, "Itu kamu, 'kan? Kebetulan sekali, aku data
Read more
Bab 5
Seorang wanita paruh baya menunjuk ke arah Yohan dan berteriak di depan toko, "Minggir sana! Jangan datang ke sini lagi dan menghalangi bisnisku!"Menurut wanita itu, Yohan yang berpakaian compang-camping dan membawa tas dengan banyak tambalan tidak ada bedanya dengan seorang pengemis.Yohan berkata, "Aku bukan pengemis. Aku punya uang dan aku di sini untuk membeli baju."Wanita paruh baya itu menyilangkan tangannya dan mencibir lagi, "Memangnya berapa banyak uang yang kamu punya? 20 ribu? 40 ribu? Kamu nggak akan mampu beli baju di sini. Kamu dilarang masuk dan jangan mengotori tokoku."Yohan menahan amarahnya, "Sudah kubilang, aku punya uang. Kamu membuka toko untuk berbisnis, kenapa nggak mengizinkanku masuk?"Wanita paruh baya itu sangat marah, "Kamu masih mau berdebat? Kalau kamu nggak pergi, aku akan mengambil tindakan."Setelah mengatakan itu, wanita itu menatap Yohan dengan ekspresi marah sambil mengambil sapu di samping pintu."Kakak, apa kamu mau beli baju? Datanglah ke tokok
Read more
Bab 6
"Petugas rumah sakit menelepon, Ayahku ... huhuhu ..."Gadis itu berjuang untuk pergi sambil menangis. "Nggak, aku harus pergi ke rumah sakit."Yohan mengikutinya. "Aku akan menemanimu."Saat ini, gadis itu tidak memiliki seseorang yang bisa diandalkan dan dia hanya ingin pergi ke rumah sakit secepatnya.Yohan membantunya menutup pintu toko.Kemudian, ada sebuah taksi yang berhenti di pinggir jalan.Keduanya masuk ke dalam taksi itu. Yohan berteriak kepada sopir, "Tolong cepat antarkan kami ke rumah sakit!""Baik!"Sopir itu menginjak pedal gas dan mobil melaju dengan kencang.Gadis itu berseru, tiba-tiba tubuhnya condong ke depan dan hampir mengenai bagian depan.Yohan dengan sigap mengambil tindakan dan menahannya.Apa yang dia lakukan itu adalah hal buruk.Yohan segera menarik tangannya. "Maaf, aku nggak sengaja."Gadis itu menggelengkan kepalanya. Biasanya dia sangat pemalu, tetapi sekarang dia hanya terfokus pada ayahnya.Sopir itu tiba-tiba mengumpat, "Sial, di depan sangat macet
Read more
Bab 7
"Berhenti, kamu nggak boleh melakukan hal buruk pada pasienku!" Dokter cantik itu jarang marah dan tatapan matanya cukup tajam.Beberapa dokter pria melihat tindakan Yohan dan mengepungnya.Yohan tidak memedulikan mereka dan memandang gadis itu, "Dia adalah ayahmu. Kamu yang berhak memutuskan apakah akan menyelamatkannya atau nggak."Kalau ingin merawat pasien, harus mendapat persetujuan keluarganya terlebih dahulu."Kakak ... tolong selamatkan Ayahku. Kemungkinan terburuknya juga sama saja. Jadi, aku mohon untuk para dokter, tolong jangan mengganggunya."Dokter cantik itu berkata dengan sedikit kebencian, "Adik, jangan tertipu olehnya, orang ini bukanlah orang baik!""Diam!"Yohan tiba-tiba berteriak.Suaranya begitu keras dan mengejutkan semua orang di bangsal kecuali pasien dan gadis itu. Mereka tercengang dengan ketakutan di mata mereka.Yohan mendengus dingin, "Bahkan anggota keluarga pun setuju. Apa hak kalian mengobrol di sini?"Setelah mengatakan itu, Yohan mengabaikan orang-or
Read more
Bab 8
Karena kecerobohannya, Melia lupa menyimpan celana dalamnya.Yohan terbatuk-batuk, membuang muka dan tidak melakukan apa pun.Sebaliknya, dia duduk bersila dan mulai berlatih "Raja Obat Aliran".Setengah tahun yang lalu, dia telah mencapai puncak prajurit tingkat sembilan dan dia juga adalah seorang genius seni bela diri yang jarang terlihat dalam seribu tahun.Menurut gurunya, di atas prajurit tingkat sembilan, masih ada dunia baru.Hanya saja, Yohan tidak membuat kemajuan sama sekali meski telah berlatih selama 6 bulan terakhir.Satu jam kemudian, Melia pulang dan mulai memasak.Tidak lama setelah itu, tercium bau harum masakan.Yohan berhenti berlatih dan berjalan ke arah dapur.Dia melihat Melia yang memasak dengan serius.Pemandangan ini sangat menyentuh hati.Tidak diragukan lagi, Melia adalah gadis yang sangat baik hati dan cantik.Gadis lain seusianya saat ini pasti masih sibuk belajar, tetapi dia harus memikul beban hidup."Kak Yohan, kenapa kamu ada di sini? Dapurnya penuh de
Read more
Bab 9
Hari ini, di depan kompleks rumah Keluarga Nurdin sangat ramai.Semua pejabat dari Kota Jigara ada di sini dan segala jenis mobil mewah diparkir di luar.Hari ini adalah ulang tahun kedelapan puluh Wiyono Nurdin dari Keluarga Nurdin.Wiyono juga dianggap sebagai sosok legendaris, dia adalah prajurit tingkat tiga dan punya banyak properti atas namanya.Selain Grup Hayan, dia juga menjalankan lebih dari sepuluh tempat hiburan dan memiliki jaringan kontak yang sangat luas.Keluarga Nurdin bisa dianggap sebagai keluarga terkaya di Kota Jigara."Dambi Real Estate memberikan hadiah sepasang Batu Giok Putih.""Direktorat Barang Antik memberikan hadiah untaian manik-manik.""Pegadaian Cimara menghadiahkan sepasang Giok Keberuntungan."...Pengurus rumah yang ada di depan pintu terus mengumumkan hadiah dari masing-masing keluarga dengan suara lantang.Setiap barang yang ada di sini bernilai miliaran.Yohan telah tiba di rumah Keluarga Nurdin.Dengan ekspresi wajah yang dingin, dia memegang sebu
Read more
Bab 10
Saat situasi sedang tegang, Susilo masuk ke dalam aula.Seketika, semua orang yang ada di sana berdiri.Aura kuat yang terpancar dari tubuh Susilo membuat para pengawal tidak berani bergerak sedikit pun."Pak Susilo!" Wiyono sangat senang dan segera menghampirinya. "Mengapa Anda ada di sini?"Darto bahkan lebih senang lagi. "Apa Pak Susilo datang ke sini untuk memberi selamat pada ayahku?"Setelah mendengar itu, banyak tamu yang memandang Wiyono dengan tatapan iri.Ini adalah suatu kehormatan besar karena Susilo sendiri yang datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung.Kalau Keluarga Nurdin diibaratkan seperti ular, maka Susilo adalah naga raksasa.Menghancurkan Keluarga Nurdin adalah hal sepele baginya.Wiyono mengulurkan tangannya, tapi Susilo hanya memasang wajah dingin dan mengabaikannya. Susilo malah memakinya, "Kamu pikir kamu layak berjabat tangan denganku?"Senyuman di wajah Wiyono membeku.Semua tamu juga bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?Susilo ber
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status