Share

Bab 2

Author: Cahaya Pagi
last update Last Updated: 2024-01-03 11:41:12
"Pergilah, dasar orang udik, jangan masuk ke mobilku dan jangan sentuh kakekku!"

Silvia memaki dan mengayunkan cakarnya seperti anak kucing yang sedang marah.

Yohan mulai marah dan dia rasa wanita itu sudah gila!

Dia meraih tangan Silvia dan menariknya keluar dengan sedikit kekuatan.

Silvia berjuang dengan keras, "Ah, lepaskan aku, dasar orang udik!"

Plak, plak!

Yohan tidak tahan lagi dengannya. Jadi, dia mengangkat pinggangnya dan memukulnya dengan keras dua kali.

Tubuh Silvia bergetar, kemudian silvia menoleh ke arah Yohan dengan tidak percaya, "Kamu ... beraninya kamu!"

Yohan melemparkan Silvia ke tanah dan mengancam dengan suara keras, "Diamlah atau aku akan memukulmu lagi!"

"Di tempat yang sepi ini, kamu nggak akan bisa melarikan diri, bahkan binatang buas pun nggak akan bisa mengalahkanku, pikirkan baik-baik!"

Silvia langsung ketakutan.

Yohan terlalu malas untuk meladeninya lagi, kemudian dia kembali ke dalam mobil.

Pertama-tama dia memeriksa denyut nadi pria tua itu, lalu dia mengangguk kecil. Dia mengeluarkan jarum perak dan mensterilkannya. Dia menusuk titik akupunktur pria tua itu dengan cepat.

Sebelumnya, pria tua itu kesulitan bernapas.

Namun, setelah Yohan melakukan akupunktur, napasnya perlahan kembali normal.

Dua pengawal yang ada di luar mobil juga terkejut melihat pemandangan ini.

Melihat bosnya baik-baik saja, kedua pengawal itu tidak mengganggunya.

Pria tua itu perlahan membuka matanya dan berkata dengan lemah, "Terima kasih banyak, Adik. Keterampilan medismu sungguh luar biasa."

Yohan memeriksa denyut nadinya lagi. "Masalah pada meridian disebabkan oleh paksaan dari alam seni bela diri yang gagal menerobos."

Mata pria tua itu berbinar. "Kamu memiliki penglihatan yang bagus, apa kamu juga seorang ahli seni bela diri?"

Yohan tidak menjawab pertanyaannya.

Sejak dulu, guru telah berkata padanya, bahwa dia tidak boleh memberitahukan pencapaian seni bela dirinya dengan mudah kecuali kalau diperlukan.

Kalau tidak, masalah besar bisa saja terjadi.

"Bersabarlah, aku akan membantumu mengatasi masalah meridian ini. Saat itu, bahkan dengan kemampuan sebagai prajurit kelas empat, semua masalah di tubuhmu juga bisa hilang."

Pria tua itu sangat terkejut dan napasnya menjadi cepat, "Adik, kamu, kamu ... kamu bilang kamu bisa menyembuhkanku?"

Bagaimana mungkin pria tua itu tidak bersemangat?

Pria tua itu juga merupakan sosok yang kuat.

Namun, karena paksaan menerobos yang gagal, membuat seluruh tenaganya terbuang percuma dalam beberapa tahun terakhir.

Kekuatannya juga tidak seperti dulu lagi.

Selama beberapa tahun ini, dia telah mencari banyak dokter terkenal, tetapi mereka semua tidak bisa berbuat apa-apa.

Yohan mengangguk kecil.

Kondisi pria tua itu tidak terlalu parah dan itu bukan masalah besar bagi Yohan yang sedikit lagi mencapai keterampilan medis tingkat Raja Obat.

"Kalau kamu benar-benar bisa menyembuhkanku, maka aku akan memberikan apa pun yang kamu mau."

Pria tua itu terlalu bersemangat.

Beberapa tahun ini dia sudah benar-benar putus asa.

Sudah lama dia berhenti berobat. Dia hanya ingin hidup lebih lama agar bisa membuka jalan bagi putranya.

Tiba-tiba dia mendengar bahwa dirinya masih bisa diselamatkan, bagaimana mungkin dia tidak bahagia?

Yohan sedikit mengernyit. Pria tua ini terlihat cukup kaya, tetapi mengapa dia begitu gegabah?

Dia terlalu berlebihan untuk sesuatu yang biasa saja.

Setelah itu, Yohan mencabut jarum perak dari tubuh pria tua itu.

Setelah disterilkan, jarum dimasukkan kembali.

Kali ini sedikit berbeda. Yohan menggunakan keterampilan uniknya, yaitu Tiga Belas Jarum Penyelamat Dunia!

Begitu teknik akupunktur ini digunakan, semua bencana di dunia ini bisa diatasi, bahkan akan sulit meski ingin mati.

Napas pria tua itu tersendat.

Dia menyadari bahwa tubuh Yohan memancarkan aura yang membuatnya sangat terkejut.

Dalam sekejap mata, tiga belas jarum telah ditusukkan.

Gelombang rasa hangat bergerak ke seluruh tubuhnya.

Meridian yang telah rusak, perlahan pulih dengan cepat.

Awalnya, wajah pria tua itu sangat pucat.

Namun, seiring berjalannya waktu, kulitnya berangsur-angsur menjadi cerah kembali.

Duar!

Sebuah ledakan kekuatan yang besar muncul dari dalam tubuhnya, seperti serigala yang terbangun dari tidurnya.

Kedua kaki pengawal yang ada di luar mobil gemetar dan mereka hampir saja berlutut.

Mereka menatap dengan tatapan ngeri di mata mereka.

Yohan yang ada di dalam mobil sama sekali tidak terpengaruh oleh kekuatan pria tua itu.

Dia hanyalah seorang prajurit tingkat empat.

Tingkatan prajurit dibagi menjadi tingkat satu hingga tingkat sembilan.

Tingkat satu adalah tingkat terendah dan tingkat sembilan adalah tingkat tertinggi. Sebelum tingkat pertama, ada tahap sebelum prajurit.

Tingkat satu sampai tingkat tiga adalah prajurit peringkat tiga terbawah.

Tingkat empat sampai tingkat enam adalah prajurit tingkat menengah dan biasa disebut Guru oleh orang-orang.

Kemudian, prajurit tingkat tujuh sampai tingkat sembilan disebut Guru Besar.

Yohan adalah seorang prajurit tingkat sembilan yang juga disebut sebagai Guru Besar.

"Sudah pulih, benar-benar sudah pulih!" Pria tua itu merasakan kekuatan dahsyat yang ada dalam tubuhnya, kemudian dia menangis kegirangan.

Sudah lama dia tidak merasakan sensasi dari kekuatan yang telah lama hilang dari tubuhnya itu.

"Aku sangat berterima kasih atas kebaikanmu!" ujar Susilo.

Dia menjabat tangan Yohan dengan rasa penuh terima kasih setelah mengatakan itu.

Yohan menerima ucapan terima kasihnya dengan tenang.

"Aku nggak mengobatimu dengan gratis." Yohan berkata, "Menurut peraturan pengobatanku, aku hanya mengenakan biaya 2 ribu untuk mengobati orang miskin."

"Enam juta untuk mengobati orang kaya, lagian kamu harus membayar 200 juta untuk amal."

Susilo mengira Yohan menginginkan imbalan beberapa miliar atas apa yang dia lakukan.

Meski Yohan memintanya, Susilo pasti akan memberikannya.

Hidupnya lebih berharga dari sekadar uang receh itu.

Kesan baik terhadap Yohan kini menjadi semakin baik ketika Yohan hanya meminta 6 juta untuk imbalan atas apa yang telah dia lakukan.

Pemuda ini punya prinsip!

"Bolehkah aku bertanya siapa namamu?"

"Yohan Andreas."

"Ternyata Dokter Yohan."

Ketika mereka turun dari mobil, Susilo tertawa terbahak-bahak dan berkata, "Bisa bertemu dengan penyelamatku hari ini adalah berkah yang belum pernah aku alami seumur hidup."

Kedua pengawal yang ada di sana tercengang.

Silvia yang ada di tanah juga tercengang.

Susilo yang sebelumnya sekarat, sekarang dia baik-baik saja.

"Kakek, apa kamu baik-baik saja?"

Silvia sangat terkejut dan segera berdiri, lalu berlari ke arah Susilo.

Susilo mengangguk sambil tersenyum, "Aku baik-baik saja, nggak hanya luka dalam yang pulih, tetapi alam seni bela diri Kakek juga telah pulih."

"Syukurlah!" Silvia melompat kegirangan.

Kemudian, dia menunjuk ke arah Yohan dan berkata dengan marah, "Kakek, dia baru saja menggangguku, bantu aku untuk memberinya pelajaran!"

Wajah Susilo menjadi masam, "Apa maksud ucapanmu itu? Dia adalah penyelamat keluarga Rismawan. Cepat minta maaf!"

Silvia memandang Susilo dengan tidak percaya, "Kakek, apa kamu sudah gila? Aku adalah cucu kesayanganmu.

Nggak masalah kalau Kakek nggak mau membantuku saat aku diganggu, tapi kenapa Kakek memintaku untuk meminta maaf pada orang udik ini?"

Susilo berkata dengan sungguh-sungguh, "Silvia, dia adalah penyelamat kita. Hari ini, Kakek mungkin sudah mati kalau nggak ada dia.

Bersikaplah baik, patuhi aku dan segera minta maaf kepadanya."

"Aku nggak mau!" Mata Silvia memerah. "Jelas-jelas dia yang menggangguku, kenapa harus aku yang meminta maaf?

Apa Kakek akan membantuku? Kalau nggak mau, aku akan memanggil orang lain untuk membunuhnya!"

Sebagai seorang wanita muda yang manja, bagaimana dia bisa menerima penghinaan seperti itu?

Yohan menggelengkan kepalanya. Dia adalah anak yang manja.

Dia egois dan dia tidak menghargai orang lain.

Susilo sangat marah dan mengangkat tangan untuk memukulnya, tetapi pada akhirnya dia mengurungkannya.

Bagaimanapun, itu adalah cucu kesayangannya dan dia benar-benar tidak tega memukulnya.

Silvia telah mengangkat ponselnya. "Aku akan menelepon seseorang untuk membunuhmu, dasar orang udik!"

Setiap orang punya tingkat temperamen masing-masing dan akan marah kalau diprovokasi. Terlebih lagi, Yohan dikenal sebagai si pengganggu kecil.

Wanita ini terus memanggilnya udik dan membuatnya sangat kesal.

Dia mengambil satu langkah ke depan dan langsung sampai di depan Silvia.

Related chapters

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 3

    Plak!Dia menampar wajah Silvia dengan keras.Saat itu, wajahnya yang cantik dan lembut terlihat memar.Suara tamparan yang keras membuat Susilo dan kedua pengawalnya terkejut.Silvia menutupi wajahnya. Rasa sakit dan penghinaan yang hebat membuatnya hampir gila.Dia menjerit dengan keras, "Ahh ... Beraninya kamu menamparku!"Yohan mengabaikannya dan memandang Susilo. "Cucumu berperilaku buruk dan nggak tahu sopan santun. Aku akan menggantikanmu untuk memberinya pelajaran. Apa kamu keberatan?"Susilo tersenyum getir, "Aku nggak keberatan. Cucu perempuanku memang sombong.""Kakek, bunuh dia, cepat bunuh dia!" Silvia berteriak histeris dan dia hampir gila dibuatnya.Seumur hidupnya, dia baru pertama kali ditampar oleh seseorang."Diam!"Susilo berteriak dengan menggunakan sedikit kekuatan prajurit miliknya, "Sepertinya aku benar-benar terlalu memanjakanmu. Cepat minta maaf! Kalau nggak, mulai sekarang sampai kamu lulus kuliah, kamu nggak akan dapat uang jajan lagi. Semua akun bank milikm

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 4

    Darto yang ditemani oleh sekretarisnya langsung berteriak ketika melihat kejadian itu, "Berhenti!"Belasan pria kekar itu langsung berhenti."Ayah?" Zidan sangat terkejut. "Mengapa kamu ada di sini?""Ada apa ini?" tanya Darto.Zidan berbisik dan memberi tahu Darto apa yang sebenarnya telah terjadi.Kilatan dingin muncul di mata Darto dan dia langsung menoleh.Secara garis besar, dia menebak apa yang sedang terjadi.Yohan kebetulan membantu Susilo, tetapi pada saat yang sama dia menyinggung Silvia, karena itu ini semua terjadi.Bisa dikatakan bahwa Darto telah menjadi dewasa seiring bertambahnya usia.Dia melambaikan tangannya. "Kalau begitu, bereskan dia."Saat ini, Yohan tiba-tiba berkata, "Apakah kamu Darto?"Ini adalah gedung Grup Hayan dan Gurunya juga meninggalkan informasi singkat tentang Darto dalam surat wasiatnya.Zidan sangat marah. "Dasar orang udik, beraninya kamu menyebut nama ayahku!"Yohan mengabaikan Zidan dan lanjut berkata, "Itu kamu, 'kan? Kebetulan sekali, aku data

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 5

    Seorang wanita paruh baya menunjuk ke arah Yohan dan berteriak di depan toko, "Minggir sana! Jangan datang ke sini lagi dan menghalangi bisnisku!"Menurut wanita itu, Yohan yang berpakaian compang-camping dan membawa tas dengan banyak tambalan tidak ada bedanya dengan seorang pengemis.Yohan berkata, "Aku bukan pengemis. Aku punya uang dan aku di sini untuk membeli baju."Wanita paruh baya itu menyilangkan tangannya dan mencibir lagi, "Memangnya berapa banyak uang yang kamu punya? 20 ribu? 40 ribu? Kamu nggak akan mampu beli baju di sini. Kamu dilarang masuk dan jangan mengotori tokoku."Yohan menahan amarahnya, "Sudah kubilang, aku punya uang. Kamu membuka toko untuk berbisnis, kenapa nggak mengizinkanku masuk?"Wanita paruh baya itu sangat marah, "Kamu masih mau berdebat? Kalau kamu nggak pergi, aku akan mengambil tindakan."Setelah mengatakan itu, wanita itu menatap Yohan dengan ekspresi marah sambil mengambil sapu di samping pintu."Kakak, apa kamu mau beli baju? Datanglah ke tokok

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 6

    "Petugas rumah sakit menelepon, Ayahku ... huhuhu ..."Gadis itu berjuang untuk pergi sambil menangis. "Nggak, aku harus pergi ke rumah sakit."Yohan mengikutinya. "Aku akan menemanimu."Saat ini, gadis itu tidak memiliki seseorang yang bisa diandalkan dan dia hanya ingin pergi ke rumah sakit secepatnya.Yohan membantunya menutup pintu toko.Kemudian, ada sebuah taksi yang berhenti di pinggir jalan.Keduanya masuk ke dalam taksi itu. Yohan berteriak kepada sopir, "Tolong cepat antarkan kami ke rumah sakit!""Baik!"Sopir itu menginjak pedal gas dan mobil melaju dengan kencang.Gadis itu berseru, tiba-tiba tubuhnya condong ke depan dan hampir mengenai bagian depan.Yohan dengan sigap mengambil tindakan dan menahannya.Apa yang dia lakukan itu adalah hal buruk.Yohan segera menarik tangannya. "Maaf, aku nggak sengaja."Gadis itu menggelengkan kepalanya. Biasanya dia sangat pemalu, tetapi sekarang dia hanya terfokus pada ayahnya.Sopir itu tiba-tiba mengumpat, "Sial, di depan sangat macet

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 7

    "Berhenti, kamu nggak boleh melakukan hal buruk pada pasienku!" Dokter cantik itu jarang marah dan tatapan matanya cukup tajam.Beberapa dokter pria melihat tindakan Yohan dan mengepungnya.Yohan tidak memedulikan mereka dan memandang gadis itu, "Dia adalah ayahmu. Kamu yang berhak memutuskan apakah akan menyelamatkannya atau nggak."Kalau ingin merawat pasien, harus mendapat persetujuan keluarganya terlebih dahulu."Kakak ... tolong selamatkan Ayahku. Kemungkinan terburuknya juga sama saja. Jadi, aku mohon untuk para dokter, tolong jangan mengganggunya."Dokter cantik itu berkata dengan sedikit kebencian, "Adik, jangan tertipu olehnya, orang ini bukanlah orang baik!""Diam!"Yohan tiba-tiba berteriak.Suaranya begitu keras dan mengejutkan semua orang di bangsal kecuali pasien dan gadis itu. Mereka tercengang dengan ketakutan di mata mereka.Yohan mendengus dingin, "Bahkan anggota keluarga pun setuju. Apa hak kalian mengobrol di sini?"Setelah mengatakan itu, Yohan mengabaikan orang-or

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 8

    Karena kecerobohannya, Melia lupa menyimpan celana dalamnya.Yohan terbatuk-batuk, membuang muka dan tidak melakukan apa pun.Sebaliknya, dia duduk bersila dan mulai berlatih "Raja Obat Aliran".Setengah tahun yang lalu, dia telah mencapai puncak prajurit tingkat sembilan dan dia juga adalah seorang genius seni bela diri yang jarang terlihat dalam seribu tahun.Menurut gurunya, di atas prajurit tingkat sembilan, masih ada dunia baru.Hanya saja, Yohan tidak membuat kemajuan sama sekali meski telah berlatih selama 6 bulan terakhir.Satu jam kemudian, Melia pulang dan mulai memasak.Tidak lama setelah itu, tercium bau harum masakan.Yohan berhenti berlatih dan berjalan ke arah dapur.Dia melihat Melia yang memasak dengan serius.Pemandangan ini sangat menyentuh hati.Tidak diragukan lagi, Melia adalah gadis yang sangat baik hati dan cantik.Gadis lain seusianya saat ini pasti masih sibuk belajar, tetapi dia harus memikul beban hidup."Kak Yohan, kenapa kamu ada di sini? Dapurnya penuh de

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 9

    Hari ini, di depan kompleks rumah Keluarga Nurdin sangat ramai.Semua pejabat dari Kota Jigara ada di sini dan segala jenis mobil mewah diparkir di luar.Hari ini adalah ulang tahun kedelapan puluh Wiyono Nurdin dari Keluarga Nurdin.Wiyono juga dianggap sebagai sosok legendaris, dia adalah prajurit tingkat tiga dan punya banyak properti atas namanya.Selain Grup Hayan, dia juga menjalankan lebih dari sepuluh tempat hiburan dan memiliki jaringan kontak yang sangat luas.Keluarga Nurdin bisa dianggap sebagai keluarga terkaya di Kota Jigara."Dambi Real Estate memberikan hadiah sepasang Batu Giok Putih.""Direktorat Barang Antik memberikan hadiah untaian manik-manik.""Pegadaian Cimara menghadiahkan sepasang Giok Keberuntungan."...Pengurus rumah yang ada di depan pintu terus mengumumkan hadiah dari masing-masing keluarga dengan suara lantang.Setiap barang yang ada di sini bernilai miliaran.Yohan telah tiba di rumah Keluarga Nurdin.Dengan ekspresi wajah yang dingin, dia memegang sebu

    Last Updated : 2024-01-03
  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 10

    Saat situasi sedang tegang, Susilo masuk ke dalam aula.Seketika, semua orang yang ada di sana berdiri.Aura kuat yang terpancar dari tubuh Susilo membuat para pengawal tidak berani bergerak sedikit pun."Pak Susilo!" Wiyono sangat senang dan segera menghampirinya. "Mengapa Anda ada di sini?"Darto bahkan lebih senang lagi. "Apa Pak Susilo datang ke sini untuk memberi selamat pada ayahku?"Setelah mendengar itu, banyak tamu yang memandang Wiyono dengan tatapan iri.Ini adalah suatu kehormatan besar karena Susilo sendiri yang datang untuk mengucapkan selamat ulang tahun secara langsung.Kalau Keluarga Nurdin diibaratkan seperti ular, maka Susilo adalah naga raksasa.Menghancurkan Keluarga Nurdin adalah hal sepele baginya.Wiyono mengulurkan tangannya, tapi Susilo hanya memasang wajah dingin dan mengabaikannya. Susilo malah memakinya, "Kamu pikir kamu layak berjabat tangan denganku?"Senyuman di wajah Wiyono membeku.Semua tamu juga bertanya-tanya, apa yang sebenarnya terjadi?Susilo ber

    Last Updated : 2024-01-03

Latest chapter

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 177

    "Kalian bisa keluar untuk menerima pelatihan formal, dan saat kalian mendapatkan sertifikat yang relevan, kalian bisa kembali bekerja."Yohan memberikan hukuman dan hadiah bersamaan, dan dia juga melakukannya dengan sangat lancar.Benar saja, orang-orang ini langsung menjadi penuh harapan.Setelah mengusir mereka, Yohan fokus pada 25 orang ini, termasuk Nurdin.Pertama, dia berkata kepada Nurdin, "Posisi manajer umum tetap menjadi milikmu, tapi aku hanya akan memberimu evaluasi selama tiga bulan.""Kalau kamu nggak bisa memimpin perusahaan ke arah yang baru saat itu, mundurlah."Nurdin dengan cepat menyatakan kesetiaannya, "Jangan khawatir, bos. Saya akan melakukan yang terbaik dan mengabdikan diri pada perusahaan."Yohan mengangguk, lalu melihat yang lain, "Sedangkan kalian, kalian bertanggung jawab untuk memberikan keamanan di vilaku.""Kalau kinerja kalian baik, selain promosi dan kenaikan gaji, aku juga bisa membantu kalian menjadi pejuang sejati."Di seluruh perusahaan keamanan, h

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 176

    "Menurutku, banyak dari kalian yang nggak memenuhi syarat dan harus dipecat.""Kedepannya, manajemen perusahaan nggak boleh melakukan tindakan ilegal lagi. Sekarang, berdirilah kalau aku panggil!"Yohan mulai memanggil nama mereka.Dia memilih 25 lima orang dari lebih dari 200 orang.Lima di antaranya adalah laki-laki dan 20 sisanya adalah perempuan.Yohan sudah pernah bertemu mereka, dan mereka relatif baik.Orang lain yang tidak disebutkan namanya sedikit cemas, mereka diam-diam berpikir bahwa Yohan akan memecat mereka semua.Yohan melanjutkan, "Aku telah melihat struktur gaji kalian dalam enam bulan terakhir. Rata-rata sekitar 16 juta per bulan."Gaji ini sudah sangat bagus di Kota Jigara.Gaji bulanan rata-rata orang hanya 8 hingga 10 juta.Saat mereka merasa khawatir, Yohan mengatakan sesuatu yang mengejutkan mereka."Mulai sekarang, akan ada tingkatan yang berlaku.""Dibagi menjadi tingkat satu sampai sepuluh. Prinsip promosinya adalah setelah menyelesaikan tugas, akan ada poin y

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 175

    Energi dalam ini biasanya tidak berdampak apa pun pada mereka.Namun jika energi dan darah mereka melonjak, kemarahan mereka akan meledak dan menyebabkan kerusakan pada tubuh mereka.Sederhananya, kalau mereka tidak melakukan kejahatan lagi, energi dalam yang ada di tubuh mereka akan hilang dalam beberapa bulan."Pergilah, jangan sampai aku melihat kalian lagi."Seolah diberi amnesti, orang-orang ini tidak berani tinggal di sini lebih lama lagi dan kabur.Yohan menarik Melia masuk ke perusahaan.Nurdin dan yang lainnya bahkan tidak berani mengambil napas. Mereka menunggu sampai Yohan menghilang dari pandangan mereka dan baru berani bertanya dengan suara pelan."Bos, siapa pemilik baru perusahaan kita itu?""Dia sangat menakutkan. Satu orang bisa menjatuhkan lebih dari dua ratus orang dengan mudah.""Bahkan di dalam drama nggak ada yang seperti ini."....Ekspresi wajah Nurdin berubah masam, "Jangan tanyakan yang nggak perlu ditanyakan, ikut aku menemui bos baru. Kita akan melakukan apa

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 174

    Sepeda motor dan mobil van itu berhenti.Ada tiga orang yang duduk di atas sepeda motor, dan ketika mobil van dibuka, belasan orang bergegas keluar.Segerombolan kawanan datang dan memblokir gerbang perusahaan."Siapa yang mengganggu temanku?""Keluarlah! Siapa yang berani melakukannya?""Sial, ada wanita yang sangat cantik di sini!"....Lebih dari dua ratus gangster keluar dari mobil dan dengan cepat tatapan mereka tertuju pada MeliaMeski dia hanya berdiri tanpa melakukan apa pun, dia seperti permata yang bersinar yang menarik banyak perhatian sepanjang waktu.Salah satu orang yang diusir menunjuk ke arah Yohan, "Teman-teman, orang ini yang mengusir kami. Ayo kita serang dan pukul dia sampai mati dan gadis di sebelahnya akan menjadi milik kita hari ini!"Para gangster ini mulai tertawa dan mengeluarkan berbagai macam senjata dan berjalan menuju Yohan.Wajah Melia menjadi pucat dan tanpa sadar dia meraih lengan Yohan, "Kak Yohan, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Yohan mengusap

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 173

    "Benar Bos, kami adalah tulang punggung keluarga, tolong jangan pecat kami."Tadi mereka begitu sombong, dan sekarang mereka sangat malu.Begitu Nurdin mendengar kata-kata mereka, dia langsung tahu bahwa keadaan sedang buruk.Meski orang-orang ini telah bersamanya sejak lama, tetapi saat ini dia cemberut dan tidak mengucapkan sepatah kata pun.Pikiran orang-orang ini benar-benar buruk. Kalau mereka terus di sini, tidak ada yang tahu seberapa besar kerugian yang akan mereka timbulkan nanti.Bos baru turun tangan dan memecat mereka sekarang adalah yang terbaik.Ekspresi Yohan sangat dingin dan tidak berbelas kasih, "Nggak perlu bicara lagi, selesaikan gajinya lalu suruh mereka pergi!"Melihat tekad Yohan, orang-orang ini sangat marah. Mereka semua berdiri dan menyingsingkan lengan baju mereka.Tatapan mereka tampak berbahaya."Bos, sebaiknya lakukan sesuatu dengan benar.""Kami punya banyak teman di luar. Kalau Anda benar-benar mengusir kami, saya jamin perusahaan Anda nggak akan pernah

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 172

    "Eh, ada gadis secantik ini!""Aku nggak mimpi, 'kan? Dia seperti malaikat yang turun dari surga!""Nona, ada urusan apa kamu ke sini? Aku akan menemanimu."....Orang-orang ini memandang Melia dengan tatapan serakah dan tidak bisa menahan menelan air liur mereka.Karena Melia benar-benar sangat cantik.Terlebih lagi, orang-orang ini adalah orang-orang yang pengangguran.Dulu, saat melihat seorang gadis cantik, mereka akan datang dan menggodanya.Tanpa sadar Melia bersembunyi di belakang Yohan, karena orang-orang ini tampak galak dan menakutkan."Hei, siapa pria ini? Apa dia pacarmu?""Dia sangat kurus dan lemah, apa dia bisa menahan pukulanku?""Nona, kamu nggak akan punya masa depan kalau bersama pria seperti itu. Sini ... sini sama aku."....Orang-orang itu meremehkan Yohan.Melihat Yohan yang tinggi, kurus, dan lembut mereka mengira dia pria lemah.Penampilan Melia yang polos dan menggoda membuat mereka merasa tidak tahan, akhirnya mereka mulai bertindak.Yohan terlihat sangat kes

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 171

    Yohan sedang menghilangkan kemerahan dan bengkak di kaki Yulia ketika hidungnya tiba-tiba bergerak, "Mengapa ada bau yang aneh?""Mungkin karena ruangan ini jarang dibersihkan, jadi ada bau," jelas Yulia.Yohan mengangguk, tanpa banyak berpikir dan memberikan saran, "Dalam beberapa minggu ke depan, sebaiknya kamu memakai sepatu olahraga atau sepatu datar. Tulangmu relatif rapuh dan rentan patah.""Terima kasih, Tuan Yohan," Yulia mengucapkan terima kasih dengan tulus."Kamu bisa istirahat di sini sebentar. Kamu nggak perlu mengantar kami, kami bisa pergi sendiri."Mereka berdua berjalan keluar.Setelah keluar dari Bank, Yohan melihat waktu dan sadar kalau sudah jam lima sore.Dia menolak ajakan Nikita pergi ke klub untuk bermain.Yohan pergi ke kampus dan menjemput Melia.Setelah masuk ke dalam mobil, penyamaran di wajah Melia menghilang, memperlihatkan senyuman polos, berceloteh tentang apa yang dia alami di kampus hari ini.Yohan mendengarkan dengan senyuman di wajahnya.Saat mobil s

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 170

    Karena baru beberapa hari berada di sini, dia belum mengetahui kekuatan dua orang di depannya ini.Saat itulah asistennya meletakkan dua dokumen di hadapannya.Yulia berbicara dengan mereka berdua sambil melihat dokumen. Makin dia melihatnya, makin dia terkejut.Senyuman di wajahnya semakin kuat.Setelah mendengarkan permintaan Yohan, Yulia tersenyum dan berkata, "Dengan kualifikasi Tuan Yohan, tidak ada masalah dengan pinjaman sebesar 40 triliun, dan saya akan memberi Anda bunga dengan harga terbaik."Dia sangat senang, dia tidak menyangka hal sebesar itu akan datang ke kantornya setelah dia datang ke sini.Karena jumlahnya relatif besar, meski Yulia memberi pelayanan khusus untuk Yohan, masih membutuhkan waktu dua hari untuk menyelesaikannya.Setelah menandatangani lebih dari selusin kontrak, Yohan dan Nikita berdiri, lalu bersiap untuk pergi.Yulia juga berdiri dan mengulurkan tangannya untuk menjabat tangan Yohan.Mungkin karena terlalu lama duduk, atau mungkin karena sepatu hak ya

  • Ahli terhebat di Kota Dumai   Bab 169

    Yohan hanya bertanya dan tidak ada keinginan untuk melakukan itu.Dia bukan tipe orang yang akan melakukan apa pun demi keuntungan.Selain itu, karena saudara perempuan Nikita bisa memberinya informasi orang dalam seperti ini sekali, dia pasti bisa memberikan informasi untuk kedua kalinya.Kalau sekarang dia bekerja sama dengannya, dia akan mendapatkan keuntungan tanpa akhir di masa depan.Tidak peduli apa pun itu, Yohan tidak punya alasan untuk berbuat curang."Oke, aku setuju!"Nikita tidak terkejut dengan jawaban ini, kemudian dia bertanya, "Lalu, berapa banyak uang yang akan kamu keluarkan untuk membeli tanah?""Tunggu sebentar."Setelah mengatakan itu, Yohan menelepon Sinta."Berapa banyak uang tunai yang ada di rekening perusahaan saat ini?"Sinta baru saja selesai mandi dan bersiap untuk tidur.Setelah menerima telepon Yohan, dia menyalakan komputernya dan berkata, "Kita akan segera membayar gaji para karyawan. Selain itu, kita perlu sisihkan sejumlah dana darurat. Ada sekitar 2

DMCA.com Protection Status