Tiga tahun lalu, Fandy mengikuti gurunya tinggal di desa terpencil. Tiga tahun kemudian, dia terpaksa kembali ke kota demi surat pernikahan, tak disangka dia malah ditolak nikah. "Siapa kamu?! Kamu hanya dokter desa saja, apa pantas bersama dengan Dewi Perang terhebat di Negara Limas?"
view more"Pada saat itu, semua orang baik dan jahat bersatu untuk memburunya. Setelah mengepungnya, mereka bertempur selama berhari-hari. Banyak orang terbunuh serta terluka, akhirnya Tubuh Yin Yang terbunuh.Mulut Fandy dibuka selebar mungkin. Sekalipun belum pernah melihatnya, Fandy bisa membayangkan seperti apa kejadian itu. Semuanya memang terlalu dibesar-besarkan."Apa Tubuh Yin Yang begitu dilebih-lebihkan?""Benar sekali! Sebelum kondisi tubuh meledak, nggak berbeda dengan orang biasa. Hanya dokter genius yang bisa mendeteksinya dengan menyentuh tubuh itu. Entah seberapa kuat seniman bela diri itu, nggak akan bisa merasakannya. Namun begitu meledak, hampir mustahil untuk mengendalikannya."Sebelum Fandy dapat meneruskan pertanyaannya, Master Medis berbicara lagi."Kalau aku nggak salah, Ganos seharusnya menggunakan Teknik Jarum Mutlak untuk menyegel Tubuh Yin Yang milik Jenifer. Ini karena setelah insiden pada Zaman Tiga Negara, formasi ini dikembangkan nggak lama setelahnya. Itu adalah
Tubuh Yin Yang? Fandy menyelidiki tapi tidak dapat menemukan informasi apa pun tentang hal ini, jadi hanya bisa mengatakan kebenaran."Nggak pernah dengar."Ganos jelas kecewa. Ganos menghentikan apa yang hendak dikatakannya dan berdiri."Tunggu beberapa hari lagi. Akhir-akhir ini aku berusaha memikirkan solusinya. Aku sudah menghubungi Mario, bahkan Mario berjanji akan memberiku jawaban. Maaf karena harus menempatkanmu dalam situasi ini."Saat berkata demikian, Ganos malah membungkukkan badannya, yang mana membuat Fandy takut."Senior, apa yang sedang kamu lakukan?"Ganos mendekat sambil melambaikan tangannya."Kami berutang padamu. Sebenarnya ini nggak ada hubungannya denganmu. Kamu baru saja mengalami bencana. Aku sangat berterima kasih karena kamu menghormatiku. Aku akan menghubungimu segera setelah ada hasilnya."Dengan begitu, Ganos pergi, Fandy pun merasa sangat gelisah.Ibarat wanita cantik yang merayumu sampai darahmu mendidih, bahkan sampai melepas celananya, tapi kemudian wa
Fandy berkata sambil tersenyum."Nggak apa-apa, jangan khawatir.""Baiklah. Ngomong-ngomong, jangan lupa pergi ke pernikahanku."Setelah menutup telepon, Fandy dan teman-temannya minum selama sekitar dua jam dan menghilang. Mereka mengantar Fandy ke bandara untuk kembali ke Kota Hira saat matahari terbenam.Baru saja menjalin hubungan baik dengan Helen, Fandy harus bertindak cepat saat keadaan masih memungkinkan. Bahkan tinggal di Kota Yujino untuk satu malam saja akan terasa seperti kehilangan baginya.Saat hampir sampai di pintu rumahnya, Fandy melihat seorang wanita, yang menoleh seolah-olah menggunakan telepati."Jenifer?"Fandy mengerutkan kening. Segera setelah Jenifer melangkah, Fandy lari.Sudah berjanji pada Ganos, jadi kalau bisa pasti akan menghindari Jenifer.Sekitar pukul sepuluh malam, Bos Bani menelepon."Bagaimana keadaannya?""Kak Fandy, wanita itu berdiri di depan pintu, masih saja belum pergi."Setelah mendapat jawaban ini, Fandy kewalahan."Aku mengerti. Terus panta
Orang yang datang adalah seorang pemuda, dialah yang sebelumnya sangat meremehkan Fandy."Bagaimana kami tahu kamu sudah menyembuhkan Lintang? Punggungnya bisa lurus, tapi siapa yang bisa menjamin berapa lama itu bisa bertahan?"Menghadapi agresivitas pemuda itu, Fandy mengabaikannya saja, tapi beberapa orang tua sudah bergegas mendekat."Bajingan!""Diam!""Apa sekarang giliranmu untuk bicara?"Lintang juga datang menemui Fandy sambil tersenyum meminta maaf."Maafkan aku, dokter genius. Pemuda di keluarga kami benar-benar nggak tahu apa-apa."Sambil mengangguk, Fandy pergi tanpa berkata apa pun.Meski begitu, pemuda itu masih geram, tapi tidak berani bicara lagi.Dia berani melakukan ini karena setelah kematian Zofar, dia menjadi talenta muda paling berbakat di Keluarga Madius. Kemarin baru saja melangkah ke Alam Bawaan. Alasan bisa muncul di sini adalah karena para leluhur memberinya perintah dan memberinya bimbingan yang cermat. Kalau tidak, bagaimana mungkin berani bersikap seenakn
"Ini adalah Kartu Kehidupan, silakan lihat."Sebagai pemimpin Delapan Keluarga Bela Diri Kuno, sudah sepantasnya Keluarga Madius mempunyai Kartu Kehidupan.Setelah memeriksa, memang benar, jadi Fandy langsung menyimpannya."Bawa aku menemui pasiennya."Kalau ada orang yang berani menunjukkan sikap seperti ini setelah tiba di Keluarga Madius, pasti sudah dipukuli sampai mati. Namun, Fandy kemungkinan besar adalah murid misterius dari Master Medis, jadi mereka pikir akan agak aneh jika tidak menunjukkan sikap ini."Kakek, siapakah orang itu? Semua leluhur terlihat hebat sekali."Ketika melewati rumah Keluarga Madius di sepanjang jalan, beberapa anak muda tentu saja sangat tidak senang."Diam, bocah tengil! Orang itu kemungkinan besar adalah murid misterius dari Master Medis. Kalau ada yang dengar, bukankah Keluarga Madius kita akan mendapat masalah?"Pemuda itu tidak peduli."Huh! Kalau bukan karena Kak Zofar tiba-tiba mendapat masalah, Keluarga Madius nggak akan takut pada siapa pun pal
"Keluarga Madius atau Keluarga Laksmana? Kamu, orang kaya di Kota Yujino, benar-benar hebat. Kamu bisa tahu tempat tinggal siapa pun."Tiba-tiba, Fandy tertegun."Tunggu, Keluarga Madius yang mana yang sedang kamu bicarakan?"Irvan tersenyum pahit."Keluarga Madius adalah pemimpin dari Delapan Keluarga Bela Diri Kuno. Selain itu, apa lagi dalam Keluarga Madius yang layak diingat?"Ini ... Fandy tercengang. Garis Merah di tubuhku masih ada. Apa bedanya dengan masuk ke dalam perangkap?"Tapi bukankah Keluarga Griz adalah salah satu dari Delapan Keluarga Bela Diri Kuno di Kota Yujino? Dari Delapan Keluarga Bela Diri Kuno, hanya ada satu di setiap kota. Bagaimana mungkin Keluarga Madius dan Keluarga Griz ada di Kota Yujino?"Irvan memberikan penjelasan."Kak Fandy benar. Keluarga Madius di Kota Yujino bukanlah markas besar, hanya tempat tinggal beberapa leluhur serta anggota Keluarga Madius yang lebih tua. Seharusnya memang nggak begini, tapi Keluarga Madius sangat kuat sehingga Keluarga G
Setelah menutup telepon, Lucky yang ada di sebelahnya merasa ketakutan."Kak Jason, apa yang aku katakan memang benar. Edrick punya teman kenal Bos Bani."Dia sudah mengatakan semua yang diinstruksikan Fandy, tapi Jason tidak mempercayainya sama sekali.Plak!Tak disangka kali ini malah lebih keras lagi, langsung menampar wajahnya."Omong kosong! kalau Edrick mengenal teman seperti itu, apa dia akan pergi ke bank untuk meminta bantuan?"Siapa Bos Bani? Kota Hira pasti akan sangat menghormati Bos Bani. Bagi bank, meminjamkan uang adalah perkara sepele."Aku tahu kamu kenal Edrick. Kalau kamu berani mengeluh lagi, aku akan bersikap kasar!"Pada saat ini, Fandy masuk."Lucky menasihatimu agar jangan gegabah, tapi kamu sama sekali nggak mau dengar."Eh? Jason meliriknya."Siapa kamu?""Aku adalah teman Edrick yang disebutkan Lucky."Jason tersenyum."Haha, aku ingat sekarang. Kamu sepertinya berada di ruangan pribadi tadi. Beraninya kamu bilang kenal Bos Bani? Apa kamu nggak takut tersamba
Helen dan Erin berteriak ketakutan. Edrick bergegas mendekat dan hendak mengayunkan pukulannya tapi tiba-tiba sebuah belati ditekan ke lehernya."Mau jadi pahlawan? Apa kamu nggak lihat aku punya berapa orang?"Pada saat yang sama, Fandy sudah keluar dari kamar mandi, tidak seorang pun memperhatikannya sama sekali.Jika maju di saat kritis ini, Fandy bisa menyelesaikan masalah itu dalam waktu singkat, tapi tidak bisa, karena Edrick adalah seorang pria, jadi perlu mendapatkan kembali harga dirinya.Lagi pula, Fandy yang benar-benar membutuhkan pertolongan, jadi harus lebih banyak berpikir sebelum berbuat sesuatu.Awalnya berencana untuk membantu secara diam-diam, tapi ada seorang pria kecil berdiri di samping pintu ruang pribadi."Lucky."Lucky yang tengah menyaksikan kejadian itu tersenyum lalu tanpa sadar menoleh. Ketika mengetahui bahwa itu adalah Fandy, kakinya hampir lemas dan langsung terjatuh."Kak Fandy?"Biasanya, dalam situasi semacam itu, dialah yang akan maju ke depan untuk
Bisa dilihat kalau Erin disambut dengan baik. Rasanya dia dan Helen adalah teman yang sudah lama tidak bertemu tanpa ada rasa asing."Benarkah? Akulah yang lupa. Semuanya, silakan duduk."Edrick berinisiatif membawakan minuman."Sebelumnya semua tetanggaku adalah pria dan wanita tua, kami berdua juga suka bergaul. Sekarang akhirnya kita bisa duduk bersama, jadi aku akan minum dulu sebagai tanda hormat!"Yang lain juga mengangkat gelas dan Fandy tersenyum."Kelak jangan panggil aku Dokter Fandy lagi, rasanya aneh. Kita semua tetangga, jadi panggil saja aku dengan nama saja."Setelah minum tiga gelas, Helen buru-buru mencegah Edrick saat dia akan mengangkat botol bir lagi."Suamiku, jangan minum terlalu banyak. Besok kita harus pergi ke Kota Yujino untuk perjalanan bisnis.""Tenang saja, apa kamu nggak tahu berapa banyak yang bisa kuminum? Jangan merusak suasana!"Tanpa berkata apa-apa lagi, Helen keluar untuk membayar tagihan dulu. Dilihat dari situasi ini, nanti suaminya pasti akan min
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Mga Comments