Share

Aku yang Hebat Ditolak Nikah?
Aku yang Hebat Ditolak Nikah?
Penulis: Daffa Adzriel

Bab 1

"Kak Irana, aku bisa memastikan haid kamu baik-baik saja."

Di Desa Persik, tepatnya di halaman depan sebuah tempat yang bernama Helty, Fandy Thio mengangkat tangannya dengan ekspresi tak berdaya.

Di depannya ada enam wanita cantik dengan berbagai karakter, bisa dibilang mereka semua sedang antre dengan senyum.

"Aduh! Fandy, aku benaran merasa nggak enak badan, bagaimana kalau kamu ke kamar untuk membantuku memeriksa secara detail?"

Fandy tersenyum pahit. Sejak tiga tahun lalu dia dibawa gurunya ke Desa Persik, dia perlu menghadapi gangguan para kakak seniornya. Sebenarnya dia memang sudah terbiasa, tapi Fandy mana bisa tahan kalau setiap hari diganggu oleh wanita-wanita yang begitu cantik ini.

"Irana jangan kelewatan."

"Benar itu, sekarang giliran aku, minggir kamu! Bisa-bisanya mau masuk ke kamar untuk berbincang dengan Fandy?! Mimpi kamu!"

Melihat Kak Gina duduk lagi, Fandy pun meminta ampun.

"Kakak semuanya, bisakah kalian seperti Kak Bella, Kak Indri dan Kak Eva yang serius latihan kultivasi dan jangan buang-buang waktu di sini."

Sayangnya, tindakan Kak Gina membuat Fandy membelalak matanya.

Sederet kancing baju Kak Gina terbuka secara mendadak, lalu menunjukkan pemandangan indahnya.

"Fandy, dadaku sangat sakit, bisakah kamu periksa dengan baik."

Fandy menelan ludahnya, bahkan bingung harus berbuat apa karena Fandy merasa lihat saja sudah tak tahan nafsu.

"Dokter Fandy, ada suratmu."

Saat ini, kurir di luar berteriak. Teriakannya membuat Fandy merasa lega dan bergegas keluar.

Ketika dia kembali, keenam kakak seniornya sudah mengelilinginya, jelas kalau mereka sangat penasaran karena Fandy bisa mendapatkan surat.

Sebenarnya Fandy juga bingung, karena dia benar-benar tidak tahu siapa yang bisa mengirimnya surat. Lagian orang tuanya sudah meninggal, kerabatnya juga sudah lama tidak menghubunginya.

Saat dibuka, Fandy sudah merasa sikap senioritas dari kata-kata itu sebelum dibaca.

"Fandy! Ini aku, Fitri Sumar. Aku memang wanita yang ada janji tunangan denganmu. Kamu dengar dengan baik, saat kamu menerima surat ini, aku sudah menjadi Dewi Perang di Negara Limas. Jarak antara kita bagai langit dan bumi, bisa dibilang kita itu nggak satu dunia."

"Aku sudah merobek surat perjodohan pernikahan ini, sedangkan punyamu juga sudah robek setelah kamu menerima surat ini. Hubungan antaramu dan aku hanya sebuah kesalahan!"

Fandy tersenyum, wanita ini benar-benar angkuh, bahkan berbicara pun dengan nada memerintah.

"Hahaha! Fandy, kamu ditolak nikah sama wanita."

"Benar. Fandy yang lucu dan tampan ditolak sama seorang wanita?"

"Sepertinya Fitri itu adalah wanita yang guru dan orang itu jodohkan buat Fandy."

"Dewi Perang Negara Limas? Benaran mengira dirinya hebat? Fandy nggak hanya hebat dalam medis, juga hebat dalam seni bela diri, hanya saja nggak ingin pamer. Sungguh konyol dia."

"Fandy, bicaralah. Sekarang aku bakal penggal Fitri dan jadikan kepalanya sebagai lentera untukmu."

Setelah mendengar kata-kata kakak seniornya, hati Fandy merasa sangat tenang. Dia tahu Fitri, tapi mereka tidak pernah bertemu. Inilah adalah pernikahan yang ditentukan oleh guru, hanya saja dia ditolak oleh Fitri dengan mudah.

Sebenarnya kalau Fandy mau bersama dengan para senior ini, pasti bisa dengan mudah dapatkan. Namun, guru duluan bilang bahwa dia harus menikah dengan Fitri. Kalau tidak, dia tidak boleh bersama kakak senior ini.

"Sesuai dengan perintah guru, mungkin kamu perlu mencari Fitri, 'kan?"

Fandy setuju dengan kata Kak Mery, tapi Fandy terlihat tidak senang, hanya saja dia perlu laksanakan karena ini perintah gurunya.

"Iya, sekarang aku berencana berangkat."

Karena guru pernah bilang, mau dirinya batal menikah atau menikah, hal ini harus disetujui oleh kakeknya Fitri. Yang lain, mau itu Fitri, boleh diabaikan, jadi dia perlu mencari kakeknya Fitri.

Tak lama kemudian, Kak Mery mengulurkan tangan kanannya.

"Kamu bawa saja barang ini. Kalau sudah bertemu Fitri, siksa dia sampai nggak bernapas, biar dia tahu kalau seorang Dewi Perang nggak ada hak bersikap sombong di depanmu."

Fandy terkejut. Meskipun dia tidak tahu apa itu, barang yang diberikan kakak seniornya mana mungkin barang buruk.

"Ini adalah kartu platinum Bank Flag, uang di dalam pasti cukup kamu pakai."

"Fandy, uang itu terlalu duniawi. Kamu ambil saja surat ini, beberapa perusahaan terbesar akan menjadi milikmu."

"Pil Kelepek yang baru aku buat, asal dimakan satu saja, wanita pasti akan tergila-gila padamu."

"Simpanlah kunci ini, tunggu kamu ada waktu, ingat pergi ke brankas Bank Flag. Barang di dalam cukup untuk kamu semena-mena."

Keenam kakak seniornya saling berkata, hal ini membuat Fandy sangat terharu, karena dia merasa kakak seniornya benaran baik padanya, bahkan sudah menganggapnya sebagai keluarga.

Sruash!

Suara itu membuat mereka terdiam. Fandy mengangkat tangan untuk mengambilnya, baru tahu dia mengambil sebuah cincin yang berbentuk naga. Dari kualitas cincinnya saja sudah bisa menebak kalau ini bukan barang biasa.

"Bubarlah. Fandy hanya perlu membawa barang ini ke sana."

Suara ini seperti suara Kak Bella! Seketika enam kakak senior bersikap hormat padanya. Bisa-bisanya Kak Bella yang biasanya misterius muncul di sini.

"Ini adalah kekuatan kecil yang aku ciptakan waktu itu, namanya Tim Drag. Orang yang melihat cincin naga ini bagai melihatku, bawalah."

Fandy sangat berterima kasih, juga tak berani berkata apa-apa.

"Terima kasih, Kak Bella."

Saat dia kembali ke rumah untuk mengemas barang-barang, Fandy tidak memperhatikan ekspresi kaget dari keenam seniornya.

Astaga! Tim Drag yang terkenal di dunia sebenarnya didirikan oleh Kak Bella? Tapi dia bilang itu kekuatan kecil saja, mungkin hanya Kak Bella yang punya kemampuan sehebat itu.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status