Share

Bab 8

Mereka berkemas dan hendak meninggalkan balai anggar. Namun, mereka berpapasan dengan seorang tuan muda dengan gaya rambut belah tengah yang membawa sekelompok anak buah.

Tuan muda itu melihat Helen dan langsung tertawa dengan sombong.

"Hahaha! Aku pikir siapa, ternyata Dewi Es yang terkenal di Kota Timung kita!"

"Helen! Kamu nggak pernah mau keluar bersamaku! Aku sangat nggak senang!"

"Kali ini, jangan harap kamu bisa kabur! Masalah kita nggak akan tuntas sebelum kamu melayaniku sampai aku puas!"

Helen dan Cherry tampak marah ketika melihat orang itu.

Kelvin Fernandez!

Kelvin adalah pria keji yang terus mengganggu Helen belakangan ini. Dengan latar belakang keluarganya di dunia gangster, Kelvin bertindak semena-mena di Kota Timung! Akhir-akhir ini, Kelvin bahkan berbicara secara umum bahwa dia akan meniduri Helen.

"Kelvin!" Cherry berteriak dengan marah, "Ternyata kamu si bajingan ini!"

"Cih! Kamu gatal, ya?" Kelvin tertawa dan berkata, "Biar saudara-saudaraku bantu garuk nanti!"

"Terima kasih, Tuan Muda Kelvin!"

"Tuan Muda Kelvin, gadis ini juga bagus! Tuan Muda Kelvin rela?"

Kelvin mencibir. "Cherry teman SD-ku, terlalu dekat. Aku nggak tertarik! Helen milikku, Cherry milik kalian! Terserah kalian mau main bagaimana!"

Tepat saat itu, seorang pria di belakang Reyhan yang bertemperamen buruk langsung maju ketika melihat Kelvin bersikap sombong.

"Eh, siapa kalian?"

"Tahu nggak siapa kami?"

"Beraninya kalian!"

Saat pria itu baru berjalan beberapa langkah, Kelvin tiba-tiba maju dan menendang pria itu hingga jatuh ke lantai. Lalu, Kelvin meludah. "Badut dari mana kamu? Sebelum aku marah, yang pria cepat pergi dari sini! Kalau nggak, kaki kalian akan kupatahkan!"

Reyhan dan teman-temannya gusar.

"Berengsek! Congkak sekali!"

"Jangan tarik aku, akan kuhabisi dia!"

...

Cherry tiba-tiba mendapat ide. Cherry menarik Reyhan dan berbisik, "Kak Reyhan, aku dengar kamu sudah level sabuk hitam di taekwondo, ya?"

"Ya, kenapa?"

"Cepat hajar Kelvin dan buat dia pergi!" Cherry buru-buru berkata, "Ini kesempatan baik untukmu! Kuberi tahu saja, Helen paling benci Kelvin! Kalau kamu habisi Kelvin, Helen pasti akan sangat bersyukur padamu!"

Mata Reyhan berbinar.

Benar!

Ini kesempatan baik untuk menyelamatkan Helen!

"Ehem! Diam kalian semua!" teriak Reyhan tiba-tiba. Reyhan berjalan ke tengah-tengah dua kubu dan menunjuk Kelvin. "Kamu! Minta maaf pada kedua nona!"

Kelvin termangu, lalu tertawa terbahak-bahak. "Banyak sekali badut sekarang! Siapa kamu?"

"Menghormati perempuan adalah etika paling mendasar dari manusia beradab! Kalau kamu nggak mau minta maaf, aku nggak keberatan untuk memaksamu minta maaf," seru Reyhan dengan tegas. Gayanya seperti seorang pendekar.

Cherry menghampiri Helen dan berbisik, "Helen, jangan takut. Kak Reyhan hebat sekali, bahkan sudah level sabuk hitam di taekwondo! Ada Kak Reyhan, kamu sama sekali nggak perlu takut pada Kelvin!"

Helen mengangguk. Helen menoleh pada Reyhan dengan tatapan bersyukur.

Cherry lebih bangga lagi. Lalu, Cherry mengerenyotkan bibir ke arah Doni. "Lihat kampungan itu, pasti ketakutan sekarang. Dia bahkan berdiri di paling belakang, dasar pria payah!"

Helen terdiam. Apa yang bisa diandalkan dari kampungan itu?

Kesabaran Kelvin menipis. Kelvin melambaikan tangan ke belakang. "Ayo cepat. Yang pria, patahkan kakinya dan buang keluar. Tahan dua wanita itu!"

Sebelum Kelvin selesai memberi perintah, anak buahnya sudah maju.

"Hah!"

Reyhan tiba-tiba berteriak dan melancarkan tendangan atas.

Bam!

Seorang anak buah terduduk ke lantai karena terkena serangan di bahu.

"Bagus!"

"Keren!"

"Tuan Muda Reyhan hebat!"

Para tuan muda bersorak.

Dengan ekspresi bangga, Cherry menarik lengan Helen. "Lihat, lihat, aku benar, 'kan? Kak Reyhan hebat sekali!"

Helen mengangguk dan merasa lega. Kalau ada Reyhan, dia pasti tidak akan dilecehkan oleh Kelvin hari ini.

Melalui hari ini, Helen berharap Doni si kampungan itu bisa menyadari betapa rendahan dirinya dan mengajukan perceraian.

Reyhan menjadi percaya diri karena tendangannya tadi. Reyhan mengaitkan jari ke arah rombongan Kelvin. "Ayo maju, biar kuajari kalian bagaimana cara menjadi manusia yang baik dan cara menghormati perempuan!"

"Cuih!"

Anak buah yang terduduk di lantai meludah ke wajah Reyhan.

Reyhan bergegas menghindar ke samping. Jika kena, dia bisa jijik sampai tidak bisa makan selama tiga hari.

Reyhan sibuk menghindari air liur, tetapi tidak mewaspadai serangan diam-diam dari anak buah lain di samping.

Bam!

Tinjuan besar menghantam wajah Reyhan.

Reyhan hanya bisa sok sedetik saja.

Bam! Reyhan langsung jatuh ke lantai.

Kelvin mencibir. "Dasar badut! Jangan tunda waktu, maju! Yang pria patahkan kakinya dan buang keluar! Hari ini, aku mau memiliki Helen si Dewi Es!"

Para anak buah tersenyum bengis dan berlari menuju rombongan Helen. Para tuan muda berjuang keras untuk melawan, tetapi tidak sanggup melawan gangster yang pandai bertarung. Mereka semua terbaring di lantai dan mengerang kesakitan.

Situasi terus memburuk.

Tak lama kemudian, Helen dan Cherry menyadari bahwa semua pria di sekeliling mereka sudah ambruk.

Tidak.

Masih ada satu orang yang berdiri.

Doni Jonathan!

Entah dari kapan, Doni sudah berdiri di belakang Helen.

Cherry ketakutan sehingga kakinya menjadi lemas. Namun, Cherry tetap mencela Doni. "Doni! Kamu pria atau bukan? Bisa-bisanya kamu sembunyi di belakang Helen?"

Doni menjawab tanpa melirik Cherry. "Di sini paling praktis untuk melindungi Helen. Sedangkan aku pria atau bukan, kamu akan tahu setelah tes sendiri."

"Kamu!" Cherry menggertakkan gigi dengan gusar. "Nggak tahu malu!"

Helen mengernyit. Doni bahkan masih bersilat lidah di saat ini, sungguh tidak tahu diri. Helen menegur Doni dengan ekspresi dingin, "Doni! Jangan banyak omong! Cepat lapor polisi!"

"Ponselku kehabisan daya."

"Kamu ...." Cherry mengepalkan tangan karena marah. "Kamu benar-benar ... nggak berguna!"

Doni hanya tersenyum, tidak berkomentar apa-apa.

Helen tiba-tiba merasa Doni jauh lebih menyebalkan daripada Kelvin.

Pada saat ini, Kelvin juga menyadari keberadaan Doni. Kelvin menunjuk Doni seraya berteriak, "Ada yang sembunyi di belakang perempuan? Aku paling memandang hina orang seperti ini. Tangkap dia, aku mau patahkan kakinya sendiri!"

Dua gangster langsung meninju Doni.

Doni menarik Helen ke belakang dan melancarkan dua serangan dengan cepat.

Krak! Krak!

Disertai suara patah tulang yang membuat orang ngilu, dua gangster itu jatuh di lantai dan memeluk kaki mereka sambil menjerit.

Tulang kaki mereka patah sehingga betis mereka bengkok ke arah tidak normal.

"Astaga!" Kelvin terperanjat. "Lawan tangguh! Serang sama-sama!"

Anak buah yang lain tidak lagi menyiksa para tuan muda yang terbaring di lantai. Mereka bersama-sama menyerang Doni.

Doni tersenyum sinis dan melancarkan beberapa tendangan lagi. Saking cepat, lawan Doni tidak sempat merespons.

Di tengah suara patah tulang, semua gangster patah kaki sehingga jatuh ke lantai dan mengerang kesakitan.

Doni tersenyum pada Helen yang terbengong. "Jangan takut! Aku hebat sekali. Sapi betina seberat 150 kilogram di desa pun bisa kutendang ke parit!"

"Ehm ...." Entah mengapa, adegan Doni menendang sapi betina muncul di benak Helen sehingga Helen tertawa.

Senyuman secepat kilat itu membuat Doni tersentak.

Senyuman Helen sangat indah!

Bagai teratai salju di gunung es.

Sudah banyak waktu yang terbuang hari ini, tetapi itu sepadan ketika melihat senyuman menawan Helen!

Raja pun rela mengorbankan segala hal demi menyenangkan selirnya. Aku juga bisa!

Akan tetapi ... Helen selalu bersikap dingin setiap hari. Sayang sekali senyumannya!

Doni tersenyum seraya berjalan ke depan Kelvin. "Kamu sudah menghina istriku. Berlutut dan minta maaf!"

Kelvin mengeyel, "Bangsat, kamu hebat juga! Karena kamu pandai bertarung, aku akan maafkan kamu kalau kamu menjadi anak buahku. Kamu akan punya kehidupan makmur kalau jadi anak buahku."

"Apa kamu gila?" ejek Doni. "Cepat berlutut dan minta maaf! Kalau nggak, aku akan membantumu berlutut!"

Sambil berkata, Doni mengangkat kaki dan hendak menendang.

"Hentikan!"

Terdengar suara yang lantang. Seorang pria kekar datang bersama belasan orang.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Sulistijono
cerita bagus
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status