Share

Bab 13

Author: Brandon
last update Last Updated: 2024-07-30 13:38:27
Mendengar teriakan Doni, Indra langsung memelototinya dengan galak.

"Anak muda dari mana ini?"

"Besar sekali nyalimu! Beraninya kamu omong kosong!"

"Sudah puluhan tahun aku praktik, entah berapa banyak orang yang sudah kuselamatkan. Belum ada yang pernah berani memanggilku dokter gadungan!"

Doni menunjuk rebusan obat itu. "Ini resepmu?"

"Aku! Kenapa?"

"Obat ini sama sekali nggak cocok! Salah semua!"

"Konyol!" Alih-alih marah, Indra malah tertawa. "Dari mana kamu? Apa hakmu untuk mengomentari resep obatku? Beginikah generasi muda dari Keluarga Sirait?"

"Dokter Indra, jangan salah paham." Felicia bergegas menjelaskan, "Dia adiknya temanku. Hhmm ... Irene, sebenarnya, Dokter Indra sudah selesai mendiagnosis Herman. Terima kasih atas niat baikmu. Cepat kamu bawa dia pergi."

Irene tersenyum, lalu berkata pada Herman, "Tuan Herman, hari ini, aku khusus bawakan dokter untuk mendiagnosismu."

Herman melambaikan tangan. "Dokter Indra saja sudah cukup."

"Cih ...." Doni menyeringai sinis. "Dia jelas dokter gadungan! Dokter gadungan bisa bunuh orang!"

"Diam kamu!" Tuan Muda Keluarga Sirait, Paul Sirait, tidak tahan lagi. "Dokter Indra adalah dokter terhebat di Kota Timung! Jangan omong kosong di rumahku. Nyonya Irene, terima kasih atas niat baikmu, tapi kami nggak menyambut orang yang kamu bawa ini. Pelayan, antar tamu keluar!"

Irene mengangkat alis.

"Aku paling tahu bagaimana ilmu kedokteran adikku."

"Kalau dia bilang obat itu salah, obat itu pasti salah."

"Kalau dia bilang Indra adalah dokter gadungan, Indra adalah dokter gadungan!"

Irene berkata dengan nada tegas dan tak terbantahkan.

Indra sangat gusar.

Dia adalah dokter terhebat di Kota Timung dan dijunjung tinggi oleh orang-orang ke mana pun dia pergi. Akan tetapi, hari ini, ada orang yang berani memanggilnya "dokter gadungan", bahkan dua orang! Jika ini di kliniknya, dia pasti akan menyuruh orang mematahkan kaki mereka dan membuang mereka ke luar.

Akan tetapi, Indra tahu apa identitas Irene. Jadi, Indra memendam kemarahannya dan berkata dengan suara yang dalam, "Oke! Oke! Oke! Karena kalian bilang aku adalah dokter gadungan dan bilang obatku salah, biar kalian lihat saja bagaimana khasiat dari Sup Jamu Tujuh Bintang! Ini ramuan rahasiaku. Kalau bisa menyembuhkan Tuan Herman, aku harap Nyonya Irene bisa memberiku penjelasan yang memuaskan!"

"Oke!" Irene langsung menyahut, "Kalau adikku salah, aku akan datang besok untuk meminta maaf! Tapi bagaimana kalau adikku benar?"

"Kalau begitu, terserah Nyonya Irene mau apakan aku!"

Semua orang di ruang tamu menggelengkan kepala. Indra adalah dokter terkenal di negara mereka. Beraninya Doni si bocah itu meragukan resep obat Indra, sungguh tidak tahu diri! Tampaknya Irene sang wanita tercantik di Kota Timung akan kehilangan muka karena kerabatnya itu!

Herman menganjurkan tangan kepada pelayan. "Berikan obatnya padaku."

Doni menggelengkan kepala. "Cari mati! Kamu cari mati!"

Tanpa menghiraukan Doni, Herman langsung meneguk semangkuk obat itu.

Ruang tamu menjadi hening.

Sekitar setengah jam kemudian, wajah Herman yang awalnya menguning berubah menjadi merah berona. Tatapannya juga menjadi bersemangat. Herman tertawa girang. "Dokter Indra memang dokter ajaib! Aku merasa jauh lebih baik dan sudah bertenaga! Dokter Indra, aku akan selalu mengingat kebaikan budimu!"

"Nggak perlu begini. Sebagai dokter, tugasku adalah menyembuhkan penyakit!" sahut Indra segera. "Tuan Herman terlalu sungkan."

Setelah itu, Indra menoleh pada Doni dan Irene dengan tatapan dingin. "Nak, apa katamu? Nyonya Irene, aku akan menunggu kedatanganmu di klinik besok!"

Orang-orang di ruang tamu pun menyindir.

"Nyonya Irene kasihan sekali, semua karena perbuatan kerabatnya itu."

"Masih muda tapi sudah congkak. Beraninya dia meragukan Dokter Indra! Pantas dia kalah!"

"Nyonya Irene akan malu kali ini. Entah apa yang akan Tuan Petrus pikirkan kalau tahu tentang ini."

Mendengar cibiran orang-orang, Doni hanya menyeringai sinis. "Ini hanya fenomena mendadak sembuh sebelum ajalnya!"

Tatapan mata Herman menjadi dingin. "Nak, maksudmu aku akan mati?"

"Ya! Sekarang kamu sedang mengalami fenomena mendadak sembuh sebelum menemui ajal."

"Diam!" Indra berteriak dengan marah, "Anak kurang ajar! Kalau bukan karena Nyonya Irene, aku akan mewakili orang tuamu untuk memberimu pelajaran!"

Anggota Keluarga Sirait juga sangat marah saat mendengar Doni mengutuk Herman untuk mati!

Felicia berujar dengan tegas, "Irene, keluarga kami juga butuh penjelasan yang logis untuk masalah hari ini! Herman sangat baik pada keluargamu selama ini, nggak nyangka kalian malah begini!"

Paul sudah memanggil beberapa satpam, hendak "mempersilakan" Irene dan Doni ke luar.

Irene tersenyum santai. "Aku yakin dengan keterampilan adikku di bidang ilmu kedokteran. Dia pasti benar! Adik, berapa lama lagi waktu yang Tuan Herman punya?"

Doni melakukan gestur tangan.

Irene mengangguk. "Masih oke, ada sepuluh hari lagi."

"Sepuluh hari?" Indra menyeringai sinis. "Kalau begitu, aku tunggu sepuluh hari. Sepuluh hari lagi, kalau Tuan Herman baik-baik saja, harap Nyonya Irene jangan lupa janjimu! Aku akan mengundang semua orang kalangan atas di Kota Timung untuk menjadi saksi!"

Semua orang pun tersenyum remeh. Irene akan kehilangan muka di seluruh Kota Timung. Menyaksikan secara langsung wanita tercantik di Kota Timung kehilangan muka di depan orang banyak pasti akan sangat menyenangkan!

"Bukan sepuluh hari! Tapi ...." Doni berhenti di tengah kalimat.

"Sembilan!"

"Delapan!"

"Tujuh!"

...

Semua orang tercengang dan bingung. Mungkinkah Doni sudah tidak waras saking merasa bersalah?

"Tiga!"

"Dua!"

"Satu!"

"Ah!" Detik berikutnya, ekspresi Herman berubah drastis. Herman jatuh ke lantai sambil memegang dada. Tubuhnya terus gemetar karena sakit. Herman bahkan makin sulit bernapas dan memasuki kondisi sekarat.

"Ini .... Tuan Herman! Tuan Herman!" Indra panik dan segera melakukan pemeriksaan palpasi pada Herman. Alhasil, hasil palpasi Herman sangat kacau.

Hasil palpasinya sekarat!

Seketika, Indra menjadi pucat dan putus asa.

Herman adalah orang nomor satu dalam pusat kekuasaan Kota Timung! Akan tetapi, Herman tewas dalam pengobatannya!

Hancurlah reputasinya! Selain itu, dengan kemarahan Keluarga Sirait, dia belum tentu bisa hidup.

Melihat Indra terbengong, Felicia mendesaknya, "Dokter Indra! Dokter Indra! Cepat selamatkan Herman! Cepat!"

Indra putus asa. "Aku ... aku nggak bisa berbuat apa-apa."

"Hah? Lalu, harus bagaimana? Herman ...."

Paul mencengkeram kerah baju Indra. "Jangan bengong saja! Cepat selamatkan ayahku!"

Indra memejamkan mata. "Maafkan ... aku ... nggak bisa berbuat apa-apa ...."

"Kalau kamu nggak bisa selamatkan ayahku, aku nggak akan mengampunimu!"

Indra mengembuskan napas dan jatuh duduk di lantai.

Tepat saat itu, Herman yang sekarat menggunakan seluruh tenaga untuk mengangkat tangan dan menunjuk Doni. Herman berkata dengan suara yang sangat kecil, "To ... tolong ... aku ...."

Detik berikutnya, tangan Herman menjuntai ke bawah. Herman tidak bergerak lagi.

"Ayah!"

"Herman! Ayo bangun! Ayo bangun!"

"Tuan Herman! Tuan Herman!"

...

Semua orang panik. Seketika, suasana menjadi kacau.

"Buat apa? Kenapa kamu nggak percaya aku tadi ...." Doni cemberut, seperti sedang melihat keramaian.

Tiba-tiba, Paul menolehkan kepala. Paul langsung berlari menuju Doni dan memeluk kakinya. "Kumohon, cepat selamatkan ayahku! Kamu pasti punya cara, 'kan?"

Comments (11)
goodnovel comment avatar
Adimin
bayar gening
goodnovel comment avatar
Eko Suwandi
okey..memang mantaabb ceritanya
goodnovel comment avatar
Redstone Indonesia
muuantab bos
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 14

    Doni tersenyum santai. "Bukannya kamu mau mengusirku?""Selama kamu bisa selamatkan ayahku, kamu adalah penyelamat Keluarga Sirait!" seru Paul. "Aku akan berlutut di depan semua orang dan mengakui kesalahanku padamu.""Nggak perlu berlutut." Doni mengangguk. "Untung kamu berbakti. Suruh mereka minggir, jangan memenuhi tempat di sana."Paul bergegas menyuruh semua orang untuk mundur.Doni menghampiri Herman untuk mencengkeram kerah baju Herman dan menariknya. Pada saat yang sama, Doni meninju dada Herman dua kali dengan kuat."Apa yang kamu lakukan! Berengsek! Lepaskan ayahku! Satpam, tangkap dia!"Mata Paul merah padam. Paul mengira Doni sedang melampiaskan emosi dengan menyiksa jenazah."Minggir kalau nggak mau mati!"Tatapan Doni yang dingin dan menyiratkan aura pembunuh menyapu semua orang. Mereka tanpa sadar mundur beberapa langkah karena takut.Doni mengambil kain alas sofa. Lalu, Doni membalikkan badan Herman dan menepuk punggungnya beberapa kali dengan kuat.Wuek!Herman tiba-ti

    Last Updated : 2024-07-30
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 15

    Alasan mengapa Helen meninggalkan Doni di restoran sebelumnya bukan hanya karena marah pada Doni, tetapi juga mendapat panggilan telepon mengenai pinjaman dana yang signifikan.Arus modal Keluarga Kusmoyo sedang berada dalam krisis dan nyaris terputus. Akan tetapi, Bank Meta yang sudah bekerja sama dengan mereka selama bertahun-tahun tiba-tiba mengganti direktur bank yang baru. Kristofer Surya selalu menyulitkan mereka tentang pinjaman dana tersebut, seolah-olah ingin menggunakan Keluarga Kusmoyo untuk membangun kewibawaan.Demi pinjaman dana itu, Helen setuju untuk menghadiri perjamuan Kristofer pada sore hari. Helen berharap dapat mencapai kesepakatan di perjamuan tersebut....Pada saat ini, di Ruang Mekar Hotel Kudus.Helen sudah meneguk banyak arak sehingga wajahnya memerah dan matanya linglung. Wajah Helen yang dingin tampak lebih memikat.Melihat tiga gelas arak putih di depan, tangan Helen berhenti di udara. Helen ragu mau mengambilnya atau tidak.Cherry yang berada di samping

    Last Updated : 2024-07-30
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 16

    "Cih! Nona Helen, kesempatan sudah diberikan padamu!" Kristofer memasang ekspresi seperti kucing memainkan tikus. "Bisakah kamu ambil kesempatan ini?""Aku ...."Helen mengambil botol arak. "Aku minum! Harap Pak Kristofer bisa tepati janjimu!""Helen! Jangan minum!" Cherry menarik lengan Helen."Wanita sialan!" Kristofer membentak dengan marah, "Cerewet sekali! Kalau kamu cerewet lagi, jangan harap Keluarga Wijaya bisa meminjam uang sepeser pun dari bank!"Semarah apa pun Cherry, Cherry tidak berani berbicara lagi.Kristofer tidak hanya mendapat dukungan dari keluarga besar, tetapi juga memiliki koneksi dengan pusat kekuasaan Kota Timung. Keluarga Wijaya tidak bisa menyinggung Kristofer."Cherry, cukup! Pak Kristofer, aku minum!"Helen nekat mengambil botol arak dan meneguknya.Melihat Helen minum arak, Kristofer dan yang lain bertepuk tangan."Bagus! Bagus! Nona Helen kuat minum! Sungguh jagoan wanita!"Setelah meneguk setengah botol arak, Helen merasa tenggorokan sampai lambungnya te

    Last Updated : 2024-07-30
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 17

    Cherry menunjuk Kristofer. "Dia Direktur Bank Meta, yang kamu tendang ke luar itu!""Hmm ...." Doni berjalan ke depan Kristofer. Lalu, Doni menjambak rambut Kristofer dan menariknya berdiri. "Ada masalahnya dengan pinjaman dana? Cepat berikan pinjaman dana untuk istriku.""Hah?" Kristofer baru sadar kembali. "Siapa kamu?""Nggak usah tanya siapa aku. Kamu mau kasih pinjaman dana atau nggak?""Kasih apa? Kuberi tahu, ya. Kalau kalian membuatku marah, seluruh Keluarga Kusmoyo akan tamat. Cepat kamu berlutut sekarang! Suruh Helen si wanita sialan itu melayaniku sebulan. Kalau nggak ....""Kenapa kalau nggak?" Doni dengan kuat membenturkan kepala Kristofer ke meja.Bam!Krang!Meja itu tumbang sehingga piring dan gelas jatuh ke lantai. Kepala Kristofer bengkak."Kamu ...." Kristofer ingin memaki lagi. Akan tetapi, Doni menjambak rambut Kristofer dan membenturkan kepalanya dengan kuat ke dinding.Ada bercak darah yang lebar di dinding.Kali ini, kepala Kristofer berdengung. Kristofer akhirn

    Last Updated : 2024-07-30
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 18

    Di Klub Anugerah, markas Beni Santoso.Saat ini adalah waktu di mana bisnis klub hiburan paling ramai. Pria dan wanita yang berpakaian mewah keluar masuk di pintu klub malam yang diterangi lampu neon. Bahkan banyak gadis atau wanita berpakaian minim yang berkeliaran di depan pintu klub. Jika ada pria yang sendirian, mereka akan mendekat untuk memulai percakapan.Begitu melihat Doni, seorang gadis yang memakai rok mini segera maju. Akan tetapi, gadis itu dihentikan oleh seorang wanita dengan gaun ketat di samping."Mawar, jangan ke sana. Kamu sepertinya butuh kaca mata! Dia kelihatan kampungan, nggak seperti orang kaya.""Nggak hanya kampungan, dia juga tengok kiri kanan. Dia jelas bukan orang kaya."Gadis itu memicingkan mata dan mengamati Doni selama sesaat. Lalu, gadis itu tampak jijik. "Ternyata kampungan! Sial!"Doni mengamati klub hiburan itu dengan penuh minat. Saat berjalan ke depan pintu, Doni langsung dicegat oleh dua pria kekar."Berhenti!""Ini bukan tempat yang bisa kamu da

    Last Updated : 2024-07-30
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 19

    Kedua gadis itu bernama Susi Santoso dan Susan Santoso, putri kembar dari Beni. Mereka cukup terkenal di dunia persilatan Kota Timung dan kejam.Wajah cantik Susi dan Susan tampak sedingin es ketika melihat kekacauan di depan pintu.Susi menunjuk Doni. "Siapa yang mengutusmu ke sini?"Doni tersenyum. "Aku cari Beni Santoso, ada urusan mendesak."Ekspresi Susi menjadi suram. "Mau cari ayahku? Oke! Berlutut dan minta maaf, lalu ikat tanganmu. Aku baru bawa kamu masuk."Doni pun tertawa. "Sebaiknya kamu jangan bilang begitu kalau nggak mau ayahmu jadi kurang ajar."Ekspresi Susi menjadi masam. "Lancang kamu! Cari mati!"Kemudian, Susi menyerbu ke arah Doni sambil melakukan jurus tipuan dengan tangan kiri. Susi diam-diam menendang perut Doni."Cukup terampil dalam seni bela diri!" Doni mengabaikan jurus tipuan Susi dan langsung menangkap pergelangan kaki Susi. Lalu, Doni mengeratkan tangan dan memutar.Susi menahan erangan sakit sambil menggertakkan gigi. Susi mengubah jurus tipuan menjadi

    Last Updated : 2024-07-30
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 20

    Semua orang terperanjat."Astaga! Ada apa ini?""Aku nggak salah lihat?""Tuan Beni malah memberi hormat pada kampungan itu?"Beni berkata dengan suara yang dalam dan ekspresi hormat, "Aku nggak tahu Ketua datang, maafkan keterlambatanku dan ketidaksopananku. Mohon Ketua hukum."Doni tersenyum dan melepaskan Susi yang tercengang. "Kamu nggak tahu, itu bukan salahmu. Ayo bicara di dalam, di sini terlalu ramai.""Ketua, mari!" Beni membungkuk seraya melakukan gestur tangan mempersilakan.Kemudian, Doni memasuki Klub Anugerah dan diikuti semua orang.Orang-orang di sekitar terbengong melihat hal itu. Belum pernah mereka melihat Beni begitu hormat pada seseorang. Seketika, banyak di antara mereka yang mengira diri mereka sedang bermimpi.Beni membawa Doni ke ruangan termewah di Klub Anugerah. Pada saat ini, hanya ada Beni, kedua putrinya, dan Johan di ruangan itu, tidak ada orang yang tidak berkepentingan.Begitu masuk, mereka berempat langsung berlutut. Beni berseru, "Ketua, hari kemuncul

    Last Updated : 2024-07-30
  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 21

    "Kami nggak antar kamu!""Kami mengikutimu!"Doni termangu. "Kenapa kalian mengikutiku?""Selalu berada di sisi Tuan Muda Doni.""Siap melaksanakan perintah Tuan Muda Doni!"Doni melambaikan tangan. "Aku nggak butuh, kalian pulang saja."Susi dan Susan buru-buru menggelengkan kepala. "Ayahku bilang kalau dia akan mematahkan kaki kami kalau kami membuat Tuan Muda Doni jengkel!""Aku nggak jengkel!""Lalu, kenapa Tuan Muda Doni menyuruh kami pulang?""Aku akan kasih tahu Beni ini bukan salah kalian. Kalian pulang saja.""Ayahku nggak akan percaya! Setelah Tuan Muda Doni pergi, dia tetap akan mematahkan kaki kami!""Ya, ya, dia galak sekali!"Doni tidak bisa berkata-kata. Melihat kakak beradik yang sedih itu, Doni benar-benar sakit kepala.Membawa dua gadis ini ke rumah Keluarga Kusmoyo?Seno mungkin akan mati saking marahnya."Tuan Muda Doni! Kamu baru menjadi ketua istana yang baru, pasti butuh orang untuk membantumu.""Ya, ya! Pasti butuh orang untuk mengirim informasi."Doni menganggu

    Last Updated : 2024-07-30

Latest chapter

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 346

    Bernard tampak bingung lalu segera bertanya, "Helen, apa yang terjadi?""Ada seseorang dari perusahaan menelepon nomor darurat, ambulans pun datang." Helen berkata, "Aku akan tanya dulu siapa yang berada dalam bahaya."Helena mulai menelepon beberapa kantor dan meminta resepsionis untuk menanyakan situasinya.Namun hingga dokter naik ke atas, Helen masih belum mengetahui siapa yang menelepon panggilan darurat.Kedua dokter merasa sedikit kesal."Apa maksud kalian? Ada hukuman kalau menelepon bantuan darurat secara iseng!""Kalian menunda waktu kami seperti ini, apa kalian nggak tahu kemungkinan akan ada pasien yang tertunda penyelamatannya?""Kalau ada yang melayang nyawanya, apa kalian berani bertanggung jawab?"...Dokter itu masih muda, sepertinya baru saja mulai bekerja, suaranya masih terdengar kekanak-kanakan. Namun, Helen masih tidak berani membalas, memang benar-benar salah! Kenapa ada karyawan yang tidak bertanggung jawab di perusahaan. "Maaf, ini salah kami. Kami akan mencari

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 345

    Wajah Thomas menjadi pucat pasi setelah mendengar suara yang tidak senonoh.Kali ini perutnya tidak memberinya waktu untuk bersiap. Tiba-tiba saja ususnya dipenuhi gas. Saat berbicara, dia sempat mengendalikannya dan udara terus menyembur keluar dengan begitu cepat serta dahsyat sehingga dia tidak bisa menahan pantatnya.Tidak seperti sebelumnya, kali ini perutnya terus mengeluarkan gas dan suaranya tidak bisa berhenti.Terlebih lagi, hal paling mengerikan bagi Thomas mulai terjadi.Selain gas, beberapa benda padat kecil mulai tidak bisa dikendalikan.Dia langsung mencium sesuatu yang tidak sedap.Baunya memenuhi ruangan.Raut wajah semua orang dari Grup Kusmoyo yang menatapnya mulai terlihat aneh dan beberapa mulai menutup hidung mereka dengan tangan.Bernard berkata dengan hati-hati, "Pak Thomas, perutmu nggak nyaman?"Thomas mati-matian mencoba mengendalikan pantat untuk mencegah gas keluar terlalu cepat hingga mengeluarkan terlalu banyak benda padat dan membuat segalanya semakin ti

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 344

    "Doni, lakukan apa pun yang harus kamu lakukan dan jangan mengacau di sini!" Selly berkata dengan gigi terkatup.Dia membenci Doni dan Denada karena mencuri proyeknya. Kalau bukan karena dua orang ini, sekarang dia akan bertanggung jawab penuh atas proyek satu triliun itu dan mungkin utang judi yang sangat besar itu sudah lunas. Apa gunanya membantu Thomas sebagai orang dalam setiap hari? Sekarang dia hanya berharap proyek ini bisa jatuh ke tangannya. Meski hanya jabatan wakil juga tidak masalah. Dengan begini, dia bisa mendapatkan uang dan segera melunasi utang judinya.Doni menatap orang lain di rapat dewan direksi dan tersenyum, "Sepertinya kalian nggak terlalu menyambutku. Oke, aku pergi dulu. Aku memang sangat sibuk di sana."Setelah mengatakan itu, Doni berbalik dan meninggalkan ruang rapat.Helen hendak memanggilnya, tetapi Doni berjalan terlalu cepat dan sudah meninggalkan ruang rapat. Dia pun mengepalkan tangannya karena frustrasi. Mengapa orang ini begitu tidak bisa diandalka

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 343

    Sore harinya, rapat dewan direksi Grup Kusmoyo diadakan tepat waktu. Helen duduk di kursi CEO dan melihat ke ruang rapat, tetapi tidak bisa menemukan Doni.Dia pun mengerutkan kening, mengangkat telepon di ruang rapat dan menghubungi nomor ruang komunikasi."Halo, aku Helen."Suara Jarson yang panik terdengar dari telepon."Bu ... Bu Helen, ada perintah apa?""Siapa yang berjaga? Kamu sendirian?""Iya, aku yang sedang berjaga. Bu Helen ada masalah apa?"Helen merasa agak tenang, "Nggak apa-apa. Sekarang cuacanya panas, jadi jangan sampai kepanasan.""Oke, oke, terima kasih atas perhatian Bu Helen."Setelah mengakhiri panggilan, Helen agak bingung. Doni pergi ke mana?Saat sedang memikirkannya, Thomas tiba. Helen dan Bernard keluar untuk menyambutnya sebelum mengundangnya ke ruang rapat.Thomas baru saja dipermainkan oleh Doni pagi ini dan sangat marah hingga hatinya sakit.Kalau dipikirkan kembali, Doni mempermainkannya dua kali dengan cara yang hampir sama. Akan tetapi, dia benar-bena

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 342

    Helen tiba-tiba merasa ingin menggoda Doni dan dia menganggukkan kepala, "Proyek ini kelihatannya bagus.""Apa?" Doni terlihat terkejut, "Aku salah dengar atau kamu salah bicara? Katakan lagi.""Proyek ini kelihatannya bagus. Kalau Grup Kusmoyo bisa melakukannya, grup kita akan langsung menjadi grup besar yang penting di Kota Timung.""Sial!" Doni tidak bisa menahan diri untuk mengumpat, "Nggak! Nggak boleh! Jangankan Grup Waleri, proyek ini saja benar-benar nggak bisa diandalkan! Grup Kusmoyo jangan menerimanya!""Kenapa nggak boleh menerimanya? Cuma karena kamu punya kesan buruk terhadap Grup Waleri?"Doni langsung membuka dokumen tersebut, menunjuk angka di atas dan bertanya, "Berapa biaya yang dibutuhkan kalau keuntungannya sebesar ini? Ayo hitung dengan keuntungan 100%!""10 triliun.""Oke, dengan biaya 10 triliun, bagaimana Grup Kusmoyo akan membiayainya?" Doni bertanya, "Mau menggadaikan rumah seperti yang Keluarga Wongso lakukan?""Nggak masalah, risiko memang harus diambil bar

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 341

    Doni masuk ke dalam kantor Helen dan melihatnya menatap dokumen dengan tatapan khawatir."Istriku, ada apa?"Helen mengernyitkan dahi, "Di perusahaan, kamu ....""Baiklah ... Bu Helen, oke?" Doni mengangkat bahu, "Melihatmu membuatku ingin memanggilmu istriku.""Jangan membicarakan hal membosankan seperti ini lagi." Helen mendorong dokumen di atas meja ke hadapan Doni, "Lihat ini."Doni mengambil dokumen dan melihatnya, "Proyek Grup Waleri? Ternyata Thomas bisa menggunakan dua cara sekaligus.""Menggunakan dua cara sekaligus?" Helen agak bingung."Dua hari yang lalu Thomas mencariku untuk membeli tanah, tapi aku nggak setuju." Doni berkata dengan santai, "Masih ada sebidang tanah tersisa. Kalian jangan menjualnya. Sebidang tanah itu nggak boleh dijual.""Sepertinya kamu terlambat." Helen tersenyum getir, "Ayahku sudah menjual tanah itu.""Sudah dijual?" Doni tertegun, "Dijual kepada Thomas? Harga yang dia tawarkan terlalu rendah!""Dijual ke Grup Damian milik Keluarga Yulas." Helen ber

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 340

    "Hah?""Hah apa? Ambil foto! Jarang sekali bisa melihat uang sebanyak itu."Setelah mengatakan itu, Doni mengambil ponselnya dan mencari sudut yang cocok sebelum mengambil banyak foto."Ini asli atau cuma alat peraga?" Denada bertanya."Tentu saja asli!" Thomas berjalan sambil tersenyum, "Pak Doni, ada alat pendeteksi uang di dalam mobil. Kalau kamu khawatir, aku bisa langsung memeriksa uang tersebut untukmu.""Nggak, nggak, aku percaya padamu. Semua ini asli." Doni tersenyum, "Aku belum pernah melihat uang sebanyak itu. Terima kasih banyak telah memberiku pencerahan."Thomas tertawa dan berkata, "Pak Doni, Untuk apa berterima kasih kepadaku? Semua uang ini milikmu."Doni tertegun dan berkata dengan terkejut, "Ya ampun, kamu gila. Untuk apa memberiku begitu banyak uang secara cuma-cuma?""Hah?" Thomas juga tertegun. Setelah beberapa saat, dia tertawa lagi, "Pak Doni, kamu benar-benar pandai bercanda. Setelah kontrak ditandatangani, tentu saja uang itu akan menjadi milikmu. Akulah yang

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 339

    Tiga hari berlalu dalam waktu singkat dan Doni terus berada di lokasi proyek setiap hari. Meskipun dia memutuskan untuk menjadi bos di balik layar, selama waktu ini dia sebagai penanggung jawab utama masih harus muncul dan mengurus banyak hal.Pada pagi hari ketiga, Doni baru saja tiba di kantor dan Thomas menelepon saat mendengar Denada berbicara tentang pengangkutan bahan ke lokasi."Pak Doni, uangnya sudah tiba. Kamu bisa kemari dan menghitungnya, lalu kita akan menandatangani kontraknya.""Semua uang tunainya sudah sampai? Nggak ada sepeser pun yang kurang? Di mana kalian?""Tentu saja! Kami berada tepat di luar lokasi proyek.""Oke, aku akan segera pergi ke sana." Doni menyimpan ponselnya dan berkata kepada Denada, "Aku akan keluar.""Hah?" Denada menengadahkan kepalanya, "Ada sesuatu yang harus kulaporkan kepadamu.""Bukankah sudah kubilang kamulah yang akan mengambil keputusan?""Ada inspeksi keamanan dari atasan secara resmi. Kamulah penanggung jawab proyek ini dan harus mengat

  • Aku Malah Nikah dengan CEO Judes   Bab 338

    Thomas menyesap tehnya dan berkata sambil tersenyum, "Singkatnya, proyek ini sangat menjanjikan dan sangat penting bagi Grup Waleri. Itulah sebabnya kami bertekad untuk mendapatkan sebidang tanah ini."Doni tersenyum."Pak Thomas, tadi kamu berbicara dengan begitu lantang dan meyakinkan. Proyek ini kedengarannya bagus juga.""Tapi ... tatapanmu nggak meyakinkan.""Gerakan tanganmu juga nggak wajar.""Saat menyebutkan uang, tatapanmu menjadi antusias lagi.""Kurasa ada kegelisahan di dalam hatimu.""Ini membuatku meragukan kebenaran ucapanmu.""Hah?" Thomas tertegun dan raut wajahnya aneh. Meskipun ini hanya tipuan, dia bersumpah ekspresi dan gerakannya sangat alami, ini telah diuji dengan cermat oleh ahli dari Keluarga Winta yang berfokus dalam bidang ini. Saat mengatakan ini, dia sendiri juga percaya. Setelah itu, dia sadar kalau Doni ini sedang menguji kemampuannya dan tertawa terbahak-bahak."Pak Doni, kamu lucu sekali.""Mungkin kamu agak bingung karena kami tahu tanah itu milikmu.

DMCA.com Protection Status