Share

Bab 20

Semua orang terperanjat.

"Astaga! Ada apa ini?"

"Aku nggak salah lihat?"

"Tuan Beni malah memberi hormat pada kampungan itu?"

Beni berkata dengan suara yang dalam dan ekspresi hormat, "Aku nggak tahu Ketua datang, maafkan keterlambatanku dan ketidaksopananku. Mohon Ketua hukum."

Doni tersenyum dan melepaskan Susi yang tercengang. "Kamu nggak tahu, itu bukan salahmu. Ayo bicara di dalam, di sini terlalu ramai."

"Ketua, mari!" Beni membungkuk seraya melakukan gestur tangan mempersilakan.

Kemudian, Doni memasuki Klub Anugerah dan diikuti semua orang.

Orang-orang di sekitar terbengong melihat hal itu. Belum pernah mereka melihat Beni begitu hormat pada seseorang. Seketika, banyak di antara mereka yang mengira diri mereka sedang bermimpi.

Beni membawa Doni ke ruangan termewah di Klub Anugerah. Pada saat ini, hanya ada Beni, kedua putrinya, dan Johan di ruangan itu, tidak ada orang yang tidak berkepentingan.

Begitu masuk, mereka berempat langsung berlutut. Beni berseru, "Ketua, hari kemuncul
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status