Share

Bab 14

Doni tersenyum santai. "Bukannya kamu mau mengusirku?"

"Selama kamu bisa selamatkan ayahku, kamu adalah penyelamat Keluarga Sirait!" seru Paul. "Aku akan berlutut di depan semua orang dan mengakui kesalahanku padamu."

"Nggak perlu berlutut." Doni mengangguk. "Untung kamu berbakti. Suruh mereka minggir, jangan memenuhi tempat di sana."

Paul bergegas menyuruh semua orang untuk mundur.

Doni menghampiri Herman untuk mencengkeram kerah baju Herman dan menariknya. Pada saat yang sama, Doni meninju dada Herman dua kali dengan kuat.

"Apa yang kamu lakukan! Berengsek! Lepaskan ayahku! Satpam, tangkap dia!"

Mata Paul merah padam. Paul mengira Doni sedang melampiaskan emosi dengan menyiksa jenazah.

"Minggir kalau nggak mau mati!"

Tatapan Doni yang dingin dan menyiratkan aura pembunuh menyapu semua orang. Mereka tanpa sadar mundur beberapa langkah karena takut.

Doni mengambil kain alas sofa. Lalu, Doni membalikkan badan Herman dan menepuk punggungnya beberapa kali dengan kuat.

Wuek!

Herman tiba-ti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status