Tuan CEO Arogan, Mari Bercerai.

Tuan CEO Arogan, Mari Bercerai.

Oleh:  newleviosa  Baru saja diperbarui
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Belum ada penilaian
6Bab
8Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

“Sesuai perjanjian, kalau Oma meninggal, kita akan bercerai. Dan Oma, sedang koma sekarang.” Nadhira tersentak mendengar ucapan suaminya, Mahesa. Nadhira tahu bahwa pernikahan mereka hanya karena perjodohan paksa, namun ia telah jatuh hati pada suaminya. Kedatangan kekasih Mahesa dan perlakuan dingin suaminya, membuat Nadhira akhirnya menyerah. Namun, mengapa ketika ia menyetujui perceraian ini, justru suaminya yang menolak dan membatalkan perceraian?!

Lihat lebih banyak
Tuan CEO Arogan, Mari Bercerai. Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
6 Bab

BAB 1 : "Perjanjian Perceraian."

“Sesuai perjanjian, kalau Oma meninggal, saya dan kamu akan bercerai. Dan Oma, sedang koma sekarang.” Kepala seorang wanita berambut hitam legam sepunggung yang sejak tadi menunduk untuk menyembunyikan air mata, kontan saja menengadah ketika mendengar sebuah pernyataan dari suara berat yang sudah begitu ia hafal tanpa harus melihat. Lidahnya seketika terasa kelu, tidak menyangka kalimat itu datang dari sang suami di keadaan sekarang. Disaat semua orang tengah bersedih akan keadaan buruk seseorang yang sedang berada di dalam ruang operasi. Baru saja selesai ditangani setelah insiden mengejutkan beberapa jam yang lalu. “Mas…Apa peru mengatakan hal itu sekarang?” Nadhira, wanita yang baru berumur dua puluh lima dua bulan yang lalu itu bertanya dengan suara serak sebab sudah terlalu lama menangis. Matanya berkaca-kaca sedang pipinya basah akan limpahan air mata tatkala menatap Mahesa, sang suami setahun lebih belakangan. Lebih tepatnya, suami ‘rahasia’ sebab yang tau jalinan pern
Baca selengkapnya

BAB 2 : "Rencana Gila Nadhira."

Keluar dari rumah sakit, sebab tidak lagi sanggup melangkah dalam keadaan yang begitu kacau, Nadhira memilih melipir ke taman kota yang begitu temaram dan tentu saja banyak nyamuk. Namun Nadhira sama sekali tidak peduli, ia hanya perlu tempat untuk menangis sepuas yang ia bisa tanpa ada yang harus melihat. Nadhira hanya ingin menumpahkan kesedihan. Tentang Raditha yang koma, itu benar-benar membuat dirinya terpukul. Sejak Asih, neneknya meninggal setahun yang lalu, hanya Raditha satu-satunya sandaran yang Nadhira punya. Yang menyambung kasih sayang dari Asih dengan sama besarnya. Yang membuat Nadhira merasa kalau ia tidak benar-benar merasa sendirian di dunia ini. Namun, bagaimana sekarang? Raditha koma, Nadhira tidak bisa mendengar penjelasan lebih lanjut sebab hanya pihak keluarga Brijaya yang bisa mendengar penjelasan penuh dari dokter tentang mengapa wanita yang berumur delapan puluh satu tahun itu bisa koma. Nadhira tidak dipersilahkan untuk mengetahui sehingga sekarang, ia h
Baca selengkapnya

BAB 3 : "Aib yang Harus Disembunyikan."

“Bagaimana? Hasil pemeriksaan menyeluruh Oma sudah keluar? Baiklah, saya akan kesana.”Nadhira tergugu di tempat, seakan ditanamkan paku kedua kakinya agar tidak bergerak kemana-mana. Tergugu melihat suaminya yang menuruni tangga dengan terburu-buru sedang ia bersembunyi di belakang lemari.Ya Tuhan, di mana keberanian yang dirinya sudah rencanakan semalam suntuk itu?! Melihat Mahesa yang keluar dari ruang kerjanya saja satu-satunya yang Nadhira lakukan adalah bersembunyi secepat mungkin dengan gerakan rusuh hingga jempolnya terkantuk lemari. Kepalanya sampai berdengung akibat rasa sakit di jempol kakinya yang malang itu.Demi Tuhan, perceraian sudah di depan mata! Nadhira tidak bermaksud untuk mendoakan Raditha untuk menemukan ajalnya, sungguh. Ia saja sudah menangis semalaman karena merasa takut ditinggalkan namun apa-apaan yang barusan saja ia perbuat? Kembali bersembunyi, memperhatikan dari jauh suaminya yang melenggang pergi keluar rumah padahal tadi malam ia sudah menekatkan dir
Baca selengkapnya

BAB 4 : "Nadhira Tidak Akan Menyerah."

Nadhira hanya punya satu prinsip. Ia hidup untuk hari ini dan apa yang terjadi di masa lalu, biarlah menjadi memori.Caranya untuk terus menyambung hidup adalah dengan mengikhlaskan segala rasa sakit yang malangnya, muncul terlalu sering.Nadhira boleh jadi hancur berkeping-keping kemarin. Boleh jadi, bantalnya basah akan air mata lagi namun, Tuhan masih memberikannya napas keesokan harinya.Itu berarti, ia disuruh untuk berjuang lagi, bukan? Tuhan tau, ia masih punya kekuatan untuk menjalankan segalanya, bukan?Pengusiran keluarga Mahesa masih memberikan bekas dalam rasa trauma. Ancaman suaminya yang mengancamnya untuk terus bersembunyi makin menekan dalam rasa keberanian dan percaya diri.Tapi entah bagaimana Nadhira bangun lebih pagi dari jam yang biasanya hari ini. Satu jam lebih awal tepatnya, setelah beribadah ia segera mandi lalu berpakaian dengan…Sedikit lebih niat. Nadhira bahkan memberikan riasan di wajah juga memakai lotion badan juga parfum yang cukup. Nadhira tidak tau a
Baca selengkapnya

BAB 5 : "Rasa Simpati."

Nadhira menyukai keindahan juga aroma wangi alami dari berbagai bunga yang memiliki berbagai macam warna, terpengaruhi langsung oleh mendiang neneknya yang dulu sebelum menjadi pembantu, di usia mudanya pernah bekerja di toko bunga. Setelah bekerja dan memiliki tabungan yang cukup sebab satu-satunya orang yang ia tanggung hanya lah Nadhira membuatnya berani mencoba usaha sampingan dari satu-satunya keahlian lain selain memasak, yakni merangkai bunga dalam sebuah buket. Dan usahanya itu, diwariskan kepada Nadhira satu-satunya keluarga yang ia miliki. Jangan tanya tentang ibunya Nadhira, beliau memilih kabur dan lari dari tanggung jawab sebagai seorang ibu dua hari setelah Nadhira lahir ke dunia. Nadhira adalah anak yang tidak diingankan oleh Laila, wanita yang memanfaatkan kecantikannya untuk menjadi seorang pekerja malam. Penggoda ulung pria berdompet tebal sebab Laila benci dengan kemiskinan yang selama ini mengekang hidupnya. Dia benci hidup sengsara maka menggoda pria matang de
Baca selengkapnya

BAB 6 : "Bak Langit dan Bumi."

“Permisi Kak, ada yang bisa saya bantu?” Rini menyapa ramah pada seorang wanita berbadan tinggi menjulang, sangat jarang untuk warga lokal kebanyakan. Ia bahkan sampai harus mendongak agar bisa menatap dari mata ke mata. Kesopanan yang selalu ia tunjukkan ketika menyambut pelanggan. Rini jelas tau siapa yang ada di hadapannya sekarang, seorang yang sejujurnya tidak ia sukai sebab karena dia, Nadhira acap kali bersedih hati. Namun, karena harus profesional, ia harus mengesampingkan semua hal itu. Memilah antara hal pribadi juga pekerjaan. Rini biarkan dirinya yang menyambut pelanggan sebab ia tau sekali Nadhira tidak akan menyambut pembeli pertama mereka hari ini. “Saya mau mencari bunga untuk diberikan kepada seseorang yang baru saja melahirkan. Bunga apa ya yang cocok kira-kira Mbak?” Rini sempat tergugu, ia baru bekerja kurang dari setahun belakangan. Pengetahuannya tentang segala filosofi bunga jelas masih tidak terlalu banyak. Ia perlu memeras otaknya lebih dulu untuk meng
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status