Nadhira hanya punya satu prinsip. Ia hidup untuk hari ini dan apa yang terjadi di masa lalu, biarlah menjadi memori.Caranya untuk terus menyambung hidup adalah dengan mengikhlaskan segala rasa sakit yang malangnya, muncul terlalu sering.Nadhira boleh jadi hancur berkeping-keping kemarin. Boleh jadi, bantalnya basah akan air mata lagi namun, Tuhan masih memberikannya napas keesokan harinya.Itu berarti, ia disuruh untuk berjuang lagi, bukan? Tuhan tau, ia masih punya kekuatan untuk menjalankan segalanya, bukan?Pengusiran keluarga Mahesa masih memberikan bekas dalam rasa trauma. Ancaman suaminya yang mengancamnya untuk terus bersembunyi makin menekan dalam rasa keberanian dan percaya diri.Tapi entah bagaimana Nadhira bangun lebih pagi dari jam yang biasanya hari ini. Satu jam lebih awal tepatnya, setelah beribadah ia segera mandi lalu berpakaian dengan…Sedikit lebih niat. Nadhira bahkan memberikan riasan di wajah juga memakai lotion badan juga parfum yang cukup. Nadhira tidak tau a
Baca selengkapnya