Share

186. Pesan

“Aku mencintaimu!” bisik Qasam di telinga Qizha. Bibir pria itu bergerak di pipi Qizha, napasnya menampar lembut pipi Qizha.

Tangis Qizha pecah. Badannya bergetar hebat.

“Kau tidak tahu apa yang sudah terjadi. Jangan mengambil negatif dari masalah ini,” bisik Qasam. Dia tadi langsung mencari Qizha begitu mendapat kabar dari Qansha kalau Qizha menemuinya di apartemen.

“Lalu aku harus menganggap apa? Aku harus menganggap kamu manusia mulia karena sudah menyakitiku? Kamu membohongi dan melukai hati semua orang? Alasan apa yang bisa membuatku memaklumi perbuatan mu ini?” kesal Qizha.

“Jangan katakan ke siapa pun tentang ini. Mereka belum bileh tahu kalau Qansha masih hidup,” jelas Qasam.

“Tidak. Aku tidak akan mengikuti omong kosong yang gila ini!” Qizha menyentak lengan Qasam hingga terlepas dari pelukan erat itu.

Qizha langsung masuk ke taksi yang melintas.

“Qizha!” Qasam mengejar, namun terlambat. Qizha sudah lebih dulu masuk ke taksi.

“Sial!” Qasam bergegas masuk ke mobil. Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (4)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
sebenarnya apa alasan qasam untuk tetap menutupi kenyataan bahwa sebenarnya qansha masih hidup ya
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qizha,berpikirlah dengan tenang dan bijak.jangan biarkan emosi menutupi logikamu.sehingga mengambil keputusan yang salah
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
qizha makinndilema, ayahnya mlh mndkung qasam ttp dgnmu
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status