Share

187. Pasrah

Qizha berlari melewati halan rumah luas, ia sudah tak sabar ingin bertemu dengan Habiba dan menjelaskan semuanya. Tak perlu ia merasa takut pada Qasam atau pun Qansha untuk mengungkapkan kebenaran ini.

Habiba dan Husein harus tahu kalau Qansha masih hidup. Mereka telah menyembunyikan kenyataan besar ini.

Qizha mendorong pintu tinggi yang kemudian dia lewati.

Tidak ada siapa- siapa di ruangan utama. Sepi. Rumah besar itu seperti tak berpenghuni.

Qizha mencari ke ruangan lain. Siapa pun orang pertama yang dia temui, maka dia akan mengatakannya langsung.

Namun ia tak menemukan siapa pun.

Qizha menaiki anak tangga sambil menelepon Habiba.

“Halo! Ada apa, Qizha?” sahut Habiba di seberang telepon.

“Mama dimana?” tanya Qizha.

“Mama di rumah. Tumben telepon mama. Kemarilah.”

Qizha setengah berlari menuju ke lantai dua. Dia menurunkan ponsel dari telinga ketika mendapati Habiba tengah duduk berdua bersama dengan Husein di ruang santai itu. Tersaji makanan enak di meja, sepiring kue gur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qizha,kamu jangan bertindak gegabah.berpikirlah terlebih dahulu sebelum melakukan sesuatu.dengarkan dulu apa yang ingin qasam katakan
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
jangan-jangan qasam menutupi berita tentang qansha yang masih hidup karena masih menyelidiki tentang siapa dalang yang bermaksud membunuh qansha
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
ada orang jahat lg yg mengancam nyawa qansha...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status