Share

224. Penyesalan

Qizha menatap ekspresi wajah adik tirinya yang tak pernah dia lihat selama ini, wajah itu tampak jajh lebih menyedihkan, penuh penyesalan, dan tatapan iba.

Ini adalah pemandangan pertama kalinya. Wajah Sina benar-benar tampak sangat mengenaskan. Bahkan tampilannya pun berbada, dia memakai kerudung untuk menutup auratnya.

Apakah ini adalah awal bagi Sina untuk taubat? Dari mata adiknya, Qizha tidak melihat dendam dan tatapan kebencian seperti dulu. Setiap manusia memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri.

Qizha meraih pundak Sina. “Bawa anakmu ke rumah sakit sekarang. Aku akan mengantarmu.”

Sina mengangguk dengan senyum dan air matanya langsung berurai. “Iya, Kak. Makasih.”

***

Di rumah sakit itu, Qizha dan Sina duduk di depan balita yang terbujur dengan selang infus menusuk di kaki. Si kecil tidur pulas.

Qizha didampingi oleh Arini, asisten rumah tangga yang satu itu tak diijinkan jauh dari Qizha. Selalu diminta Qasam untuk mendampingi Qizha.

Wajah Sina yang tadinya murung, kini
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (5)
goodnovel comment avatar
inggrid LARUSITA Nganjuk
akhirnya sina bertobat. alhamdulillah
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
setelah sekian lama, akhirnya arsen mau rujuk kembali dengan sina.semoga setelah ini kebahagiaan menghampiri mereka semua
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
syukurlah jika sina sudah menyadari kesalahannya dan mau meminta maaf kepada qizha
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status