Share

223. Minta Belas Kasih

“Mas, becandanya nggak lucu. Masak ngintip sih?” tanya Qizha yang tak terima suaminya mengucapkan kata-kata konyol tadi.

“Ya, kalau aku lagi nganu sama kamu kan itu kepala bawah lagi ngintip ke dalam. He hee…” Qasam makin konyol. Ia kembali mengelus permukaan perut Qizha. Ia merasakan sensasi saat janin di dalam bergerak-gerak.

“Dia bergerak. Setiap kali aku memancing dengan elusan, pasti dia bergerak-gerak.” Qasam tersenyum.

“Iya, kalau ada pancingan dari luar, bayi kita pasti merespon. Dia tahu ada yang perhatian kepadanya.”

“Tendangannya makin hari makin kuat.”

“Namanya juga sudah sembilan bulan. Tinggal menunggu hari, ya tentu makin kuat dong.”

“Hah? Sudah sembilan bulan?” Qasam kaget. “Cepat sekali rasanya? Aku bakalam punya anak nih sebentar lagi?”

Qizha tersenyum. “Kamu kok jam segini udah pulang, Mas? Biasanya pulangnya agak malam atau lebih sore. Ini baru jam tiga sore loh.”

“Aku kangen sama kamu, makanya cepet- cepet pulang.”

“Sekarang sudah mulai bisa gombalin ya? Receh l
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
semua orang pasti pernah mempunyai masa lalu yang kelam.g'adanya memberikan sina kesempatan untuk berubah, qasam
goodnovel comment avatar
Renita gunawan
qizha benar-benar baik.masih mau berbicara dan menolong sina yang pernah berbuat jahat kepada dirinya
goodnovel comment avatar
Elok Fatimah
kasian sina. untg qizha ga pendendam
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status